Mantra Dalam Sastra Sunda
Mantra Dalam Sastra Sunda
Makalah
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata kuliah
“Sastra Sunda”
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Tak lupa sholawat serta salam mari kita panjatkan kepada baginda nabi kita yaitu
nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapat syafaat Beliau kelak.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sastra Sunda. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan tentang “Mantra” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Resa Restu Pauji. S.Pd., M.Hum
selaku guru pembimbing mata kuliahSastra Sunda, dan kepada pihak yang sudah
membantu dalam penulisan makalah dari awal hingga selesai.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah, dan kami
juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk bahan pertimbangan
perbaikan makalah.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. Pengertian Mantra .......................................................................................................... 5
B. Ciri-Ciri Mantra Sunda ................................................................................................... 5
C. Jenis-Jenis Mantra.......................................................................................................... 6
BAB III.................................................................................................................................... 10
KESIMPULAN.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mantra sebagai sastra lisan tersebar melalui tuturan yang disampaikan secara
lisan dan tidak menutup kemungkinan bahwa pada pewarisannya pun terjadi
pengurangan dan penambahan yang disebabkan oleh adanya perbedaan tempat, situasi
dan kondisi. Orang-orang yang dianggap memenuhi syaratlah yang dianggap
mewarisi sastra lisan dan terus mengamalkannya dari generasi ke generasi, sehingga
membentuk satu tradisi.
Mantra dapat diartikan sebagai susunan kata demi kata yang tersusun sehingga
berunsur puisi yang mempunyai rima dan irama serta dipercaya mengandung
kekuatan diluar nalar manusia (gaib). Semisal dapat menyembuhkan seseorang,
mencelakai seseorang, mengatur apa yang diinginkan seseorang yang mendalami
mantra itu sendiri,ataupun sebagai pelindung diri dari hal-hal yang bersifat metafisika
(gaib).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Mantra?
2. Apa saja Jenis –Jenis Mantra?
3. Apa saja ciri-ciri Mantra?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa itu Mantra
2. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Mantra
3. Untuk menginformasikan dan memberikan pengetahuan tentang Mantra
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mantra
Mantra nyaéta rakitan basa anu mibanda unsur-unsur puisi saperti purwakanti
jeung wirahma, anu dianggap mibanda kakuatan gaib. Mantra jelas lain kecap nu
asalna tina basa Sunda. Mantra asalna tina kecap basa Sanskerta. Mantra asalna tina
tradisi Hindu kuna. Mantra diwangun ku kekecapan nu ngandung wirahma, jelas
patokanana, puguh itungan engangna, tungtung kalimah ngalagena.
Mantra sebagaimana dikemukakan Poerwadarminta (1988: 558) adalah:
1) perkataan atau ucapan yang mendatangkan daya gaib (misal dapat menyembuhkan,
mendatangkan celaka, dan sebagainya).
2) susunan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung
kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi
kekuatan gaib yang lain.
5
Ciri Keempat masih berhubungan dengan konvensi puisi, ialah rima-rima yang
ada pada mantra. Rima-rima dalam mantra dapat dianalisis berdasarkan wirahma
mantra, purwakanti mantra dan pengulangan kata dalam isi mantra. Misalnya:
Wirahma mantra
Pengulangan kata
Ciri Keliama, adanya lintas kode bahasa pada mantra yang hidup di Priangan
dan Baduy. Bahasa Jawa (dialek Cirebon dan dialek Banten) diserap seutuhnya atau
disesuaikan dengan lidah Sunda pada beberapa mantra seperti Kidung Ngambah Alas,
Kidung Rempak Baya, dan Asihan Kinasihan. Demikian pula serapan dari bahasa
Arab, yang biasa digunakan pada doa secara Islam, pada beberapa mantra amat jelas
adanya.
C. Jenis-Jenis Mantra
1. Dilihat dari segi isinya, mantra bisa dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
a. Mantra untuk keselamatan atau kemaslahatan, misalnya untuk mengobati
orang yang sakit atau untuk menjaga kebun dari gangguan hama.
b. Mantra untuk mencelakakan orang lain, misalnya teluh.
2. Ditinjau dari fungsinya, mantra dibagi ke dalam enam jenis, yaitu:
a. Jangjawokan
Jangjawokan yaitu sejenis jampi berbahasa Sunda atau bahasa Jawa.
6
Pupur aing pupur panyambur
panyambur panyangkir rupa
nyalin rupa ti Dewata
nyalin sari widadari
nya tarang lancah mentrangan
nya halis katumbirian
nya irung kuwung-kuwungan
dideuleu ti hareup sieup
disawang ti tukang lenjang
ditilik ti gigir lengik
mangka welang mangka asih
ka nu dipupur ditenjo ku saider kabeh
b. Asihan
Asihan yaitu sejenis jampi yang bertujuan agar dicintai oleh lawan jenisnya.
c. Jampe
Jampe yaitu kalimat yang dianggap mengandung kekuatan gaib untuk
menghilangkan penyakit, mengusir bahaya dan roh-roh jahat.
7
JAMPE DICOCO KALA
Kalaka kaliki
kala lumpat ka sisi cai
aing nyaho ngaran sia
ngaran sia kulit cai
tawa tawe
ditawa ku sang indung putih
tiis ti peuting waras ti beurang
paripurna hirup waras.
d. Ajian
Ajian yaitu bacaan ilmu gaib yang berguna untuk beroleh kekuatan.
AJIAN KABEDASAN
e. Singlar
Singlar yaitu puisi mantra yang bertujuan untuk mengusir musuh, binatang
dan roh-roh halus.
SINGLAR KA MUSUH
8
barabat ti awang-awang
cai tiis tanpa bisi
mun deuk nyatru ka si itu
mun deuk hala ka si eta
anaking palias teuing.
f. Rajah
Rajah atau rajah pantun yaitu bagian awal cerita biasanya dalam lakon pantun.
Sesungguhnya rajah itu berisi puji, permohonan, permintaan izin kepada Yang
Agung, kepada dewata, kepada leluhur, untuk memohon perlindungan, izin
dan permohonan maaf.
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Budi Rahayu Tamsyah, Spk., Kamus Istilah Tata Basa jeung Sastra Sunda,
Pustaka Setia, Bandung, 1999 - wikipedia.org
2. https://yogapermanawijaya.wordpress.com/2009/10/27/mantra-di-masyarakat-
sunda-jampi-asihan-pekasih-singlar-pengusir-jangjawokan-jampi-rajah-kata-kata-
pembuka-jampi-ajian-ajianjampi-ajian-kekuatan-dan-pelet-guna-gun/
3. https://www.wikipedia.web.id/2018/08/jenis-jenis-mantra-dalam-bahasa-
sunda.html?m=1
5. https://www.kompasiana.com/djadjas/5d51f111097f365da25639e2/mantra-sunda-
jenis-fungsi-dan-pengaruh-antar-budaya?page=3&page_images=1
6. http://an0ktavianie.blogspot.com/2016/03/definisi-mantra-ciri-jenis-serta.html?m=1
11