Judul Masalah : Analisis Faktor yang mempengaruhi Tingkatnya Masalah Buruh di
Indonesia
No Komponen Deskripsi
1. Identifikasi Masalah (berbasis Identifikasi Masalah dalam artikel:
masalah yang ditemukan di lapangan) 1. Tingginya masalah buruh di Indonesia 2. Hampir setiap tahun terjadi demonstrasi besar- besaran para buruh yang menuntut hak mereka. 3. Perendahan martabat manusia yang di lakukan oleh perusahaan atau majikan seperti pelecehan seksual terhadap karyawan Wanita dan tindakan eksploitasi perempuan 4. Angka PHK terhadap para buruh setiap tahun cendrung meningkat
2. Penyebab Masalah Penyebab masalah buruh:
(dianalisis apa yang menjadi 1. Perusahan melakukan Pemutusan Hubungan
akar masalah yang menjadi Kerja secara sepihak kepada para buruh pilihan masalah) 2. Para Buruh tidak mendapat upah yang layak 3. Rendahnya perlindungan hukum bagi kaum buruh. 4. Undang-undang yang tidak memihak kaum buruh/pekerja. 5. Perusahan sering memperlakukan buruh secara tidak manusiawi. 6. Perusahan dan Para Buruh tidak dimediasi secara baik oleh pemerintah untuk menyelesaikan persoala-persoalan mereka.
3. Solusi a. Solusi yang ditemukan dalam artikel
1. Pemerintah mengamandemen terhadap a. Dikaitkan dengan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 yang teori/dalil yang relevan b. Sesuaikan dengan kemudian menguntungkan pihak buruh langkah/prosedur yang maupun para buruh. sesuai dengan masalah 2. Buruh dan majikan diharapkan mencari yang akan dipecahkan penyelesaian secara damai dengan jalan perundingan. Dalam hal ini, diupayakan agar penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara perundingan melalui Lembaga kerja sama bipartit, yaitu suatu lembaga yang berfungsi sebagai forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal ketenagakerjaan di perusahaan. 3. Jika perundingan tidak mencapai kesepakatan maka masalah tersebut akan diajukan kepada pegawai perantara dari Dinas Tenaga Kerja tingkat Kabupaten atau Kota yang berada di lokasi perusahaan tersebut melakukan usaha. 4. Apabila salah satu pihak menolak anjuran pegawai perantara maka masalah tersebut akan diajukan ke Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D) untuk disidangkan dan diputuskan. P4D itu dibentuk oleh menteri yang membidangi ketenagakerjaan yang berkedudukan di ibukota propinsi di seluruh Indonesia. 5. Jika kedua belah pihak tidak puas dengan keputusan P4P maka mereka boleh mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. 6. Agar hubungan industrial yang harmonis dapat terwujud secara berkelanjutan disarankan setiap pemasalahan yang muncul di perusahaan dapat diselesaikan oleh Lembaga bipartit dengan pemahaman yang sama terhadap bagaimana memecahkan masalah didasarkan pada “win-win solution”. b. Solusi yang ditawarkan saya sebagai Guru Agama Katolik 1. Perusahana tidak boleh melakukan tindakan diskriminatif terhadap buruh atau karyawan, sebab kitab suci telah mengajarakan kepada kita bagaiamana memperlakukan karyawan tanpa membeda-bedakan status social, suku, ras dan agama seperti bunyi salah satu ayat kitab suci berikut ini Jadi di antara kita saudara-saudari seiman, kita tidak pantas lagi membeda-bedakan antara orang Yahudi dan orang yang bukan orang Yahudi, atau antara budak dan yang bukan budak, ataupun antara laki-laki dan perempuan. Karena kita semua sudah menjadi satu karena bersatu dengan Kristus Yesus(Galatiat 3:28) 2. Pemerintah harus menjadi mediasi yang baik dan bijaksana dalam mengatasi persoalan para buruh dan perusaan dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak. 3. Perusahaan tidak boleh menganggab para pekerja sebagai mesin yang bisa bekerja tanpa berhenti. Perusahan harus memberikan kesempatan kepada para pekerja/karyawan/buruh untuk bisa beristirahat dengan memberikan kesempatan cuti atau berlibur. 4. Perusahaan harus memberikan upah yang layak kepada buruh atau karyawan. 5. Perusahan harus melindungi para pekerja terutama pekerja Wanita dengan mengahragai kodratnya sebagai manusia ciptaan Tuhan dengan tidak melakukan berbagai tindakan pelecehan dan eksploitasi terhadap pekerja perempuan. 6. Perusahan hendaknya mengikuti teladan Raja salomo dengan meberikan rasa keadilan bagi para pekerja/buru/karyawan termasuk dalam pemberian upah yang sesuai dan layak.