Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS MATERI UNTUK PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : Monika Ten

Kelompok Mapel : PAK_A

Judul Modul : Ajaran Gereja

Judul Masalah : Analisis Faktor yang mempengaruhi Tingkatnya Masalah Buruh di


Indonesia

No Komponen Deskripsi

1. Identifikasi Masalah (berbasis Identifikasi Masalah dalam artikel:


masalah yang ditemukan di
lapangan) 1. Tingginya masalah buruh di Indonesia
2. Hampir setiap tahun terjadi demonstrasi besar-
besaran para buruh yang menuntut hak mereka.
3. Perendahan martabat manusia yang di lakukan
oleh perusahaan atau majikan seperti pelecehan
seksual terhadap karyawan Wanita dan tindakan
eksploitasi perempuan
4. Angka PHK terhadap para buruh setiap tahun
cendrung meningkat

2. Penyebab Masalah Penyebab masalah buruh:

(dianalisis apa yang menjadi 1. Perusahan melakukan Pemutusan Hubungan


akar masalah yang menjadi Kerja secara sepihak kepada para buruh
pilihan masalah) 2. Para Buruh tidak mendapat upah yang layak
3. Rendahnya perlindungan hukum bagi kaum buruh.
4. Undang-undang yang tidak memihak kaum
buruh/pekerja.
5. Perusahan sering memperlakukan buruh secara
tidak manusiawi.
6. Perusahan dan Para Buruh tidak dimediasi secara
baik oleh pemerintah untuk menyelesaikan
persoala-persoalan mereka.

3. Solusi a. Solusi yang ditemukan dalam artikel


1. Pemerintah mengamandemen terhadap
a. Dikaitkan dengan
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 yang
teori/dalil yang relevan
b. Sesuaikan dengan kemudian menguntungkan pihak buruh
langkah/prosedur yang maupun para buruh.
sesuai dengan masalah
2. Buruh dan majikan diharapkan mencari
yang akan dipecahkan
penyelesaian secara damai dengan jalan
perundingan. Dalam hal ini, diupayakan
agar penyelesaian masalah tersebut
dilakukan secara perundingan melalui
Lembaga kerja sama bipartit, yaitu suatu
lembaga yang berfungsi sebagai forum
komunikasi dan konsultasi mengenai hal
ketenagakerjaan di perusahaan.
3. Jika perundingan tidak mencapai
kesepakatan maka masalah tersebut akan
diajukan kepada pegawai perantara
dari Dinas Tenaga Kerja tingkat Kabupaten
atau Kota yang berada di lokasi
perusahaan tersebut melakukan usaha.
4. Apabila salah satu pihak menolak anjuran
pegawai perantara maka masalah tersebut
akan diajukan ke Panitia Penyelesaian
Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D)
untuk disidangkan dan diputuskan. P4D itu
dibentuk oleh menteri yang membidangi
ketenagakerjaan yang berkedudukan di
ibukota propinsi di seluruh Indonesia.
5. Jika kedua belah pihak tidak puas dengan
keputusan P4P maka mereka boleh
mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara.
6. Agar hubungan industrial yang harmonis
dapat terwujud secara berkelanjutan
disarankan setiap pemasalahan yang
muncul di perusahaan dapat diselesaikan
oleh Lembaga bipartit dengan pemahaman
yang sama terhadap bagaimana
memecahkan masalah didasarkan pada
“win-win solution”.
b. Solusi yang ditawarkan saya sebagai Guru
Agama Katolik
1. Perusahana tidak boleh melakukan
tindakan diskriminatif terhadap buruh atau
karyawan, sebab kitab suci telah
mengajarakan kepada kita bagaiamana
memperlakukan karyawan tanpa
membeda-bedakan status social, suku, ras
dan agama seperti bunyi salah satu ayat
kitab suci berikut ini Jadi di antara kita
saudara-saudari seiman, kita tidak pantas
lagi membeda-bedakan antara orang
Yahudi dan orang yang bukan orang
Yahudi, atau antara budak dan yang bukan
budak, ataupun antara laki-laki dan
perempuan. Karena kita semua sudah
menjadi satu karena bersatu dengan
Kristus Yesus(Galatiat 3:28)
2. Pemerintah harus menjadi mediasi yang
baik dan bijaksana dalam mengatasi
persoalan para buruh dan perusaan
dengan keputusan-keputusan yang
menguntungkan kedua belah pihak.
3. Perusahaan tidak boleh menganggab para
pekerja sebagai mesin yang bisa bekerja
tanpa berhenti. Perusahan harus
memberikan kesempatan kepada para
pekerja/karyawan/buruh untuk bisa
beristirahat dengan memberikan
kesempatan cuti atau berlibur.
4. Perusahaan harus memberikan upah yang
layak kepada buruh atau karyawan.
5. Perusahan harus melindungi para pekerja
terutama pekerja Wanita dengan
mengahragai kodratnya sebagai manusia
ciptaan Tuhan dengan tidak melakukan
berbagai tindakan pelecehan dan
eksploitasi terhadap pekerja perempuan.
6. Perusahan hendaknya mengikuti teladan
Raja salomo dengan meberikan rasa
keadilan bagi para pekerja/buru/karyawan
termasuk dalam pemberian upah yang
sesuai dan layak.

Anda mungkin juga menyukai