Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DELTA MODULATION ( DM )

NAMA PRAKTIKAN : DESI PUSPITASARI


NAMA REKAN KERJA : 1. NURUL HUZAINI
2. ANGGA LUNGGUK SYAHPUTRA S

KELAS / KELOMPOK : TT 3C / 06
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 25 Oktober 2022
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 30 Oktober 2022

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2022
Daftar Isi
DELTA MODULATION ( DM ) ............................................................................................................... 3
I. TUJUAN.............................................................................................................................................. 3
II. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN .......................................................................... 3
IV. LANGKAH KERJA ......................................................................................................................... 6
V. ANALISIS DATA ........................................................................................................................... 11
 Pertanyaan dan Tugas
 Analisa
 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Praktik 3

DELTA MODULATION ( DM )

I. TUJUAN
1. Mengerti prinsip Delta Modulation.
2. Menjelaskan fungsi Delta Modulation dan Demodulator.
3. Menjelaskan keuntumgan dan kerugian Delta Modulation.
4. Menggambarkan dan menjelaskan bentuk rangkaian dari LPF,
Comparator, Integrator, Sample dan Hold.

II. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

No. Alat Jumlah


1. DC Power Supply 15 Volt SO 3538-8D 1
2. Delta Modulator SO 3537-7A 1
3. Delta Demodulator SO 3537-7B 1
4. Universal Counter HP-5314 A 1
5. Function Generator GW-INSTEK GFG-9210 1
6. Oscilloscope GW-INSTEK GOS-653G 1
7. BNC to Banana Cable 4

8. Banana to Banana Cable 2

9. Jumper plug-in besar 15

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


2 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

III. DASAR TEORI


Delta Modulator merupakan salah satu A/D converter yang mudah dan
sederhana. Berbeda dengan Pulsa Code Modulation (PCM), dimana digunakan n-bit
kode dalam proses kuantisasinya. Sedangkan Delta Modulation menggunakan
Kwantisasi sati bit.
Konsep Delta Modulation
Delta Modulation adalah suatu teknik yang sederhana untuk mengkodekan
sinyal analog ke digital. Berbeda dengan PCM, Delta Moduation hanya mendeteksi
tanda dari sinyal eror yang nerupakan perbedaan antara sinyal input dan sinyal
feedback. Dasar Delta Moduation seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Rangkaian
tersebut terdiri dari suatu negatif feedback dari comparator, sebuah sampler dan sebuah
local decoder yang dalam hal ini merupakan rangkaian integrator. Sinyal analog a(t)
pada input dari encoder dikurangi dengan sinyal feedback b(t). Perbedaan antara a(t) -
b(t) merupakan sinyal error e(t). Sinyal error tersebut dapat menjadi positif atau negatif,
tergantung pada amplitudo dari kedua sinyal a(t) dan b(t)
Comparator mendeteksi tanda sinyal error e(t) dan memberikan tegangan
output +E volt yang tetap amplitudonya. Bentuk gelombang yang tetap amplitudonya
ini kemudian disampler pada rete sampling feedback untuk memberikan output S(t)
yang merupakan deretan pulsa-pulsa. Pada local decoder S(t) diintegrasikan dan
menghasilkan sebuah sinyal step yang merupakan sinyal feedback b(t)

+ Sampler
a (t) e (t) s (t)

-
b (t)

Local Decoder

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


3 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Rangkaian negatif feedback ditunjukan untuk menghasilkan e(t) dan


menstabilkan encoder. Output delta modulation diambil dari rangkaian sampler yang
berupa deretan digital. Secara praktek hal ini diinginkan untuk mengirimkan pulsa-
pulsa dengan lebar yang terbatas, yang lebih baik dari pada pulsa yang sangat sempit.
Dalam hal ini sampler diganti dengan sebuah rangkaian sample dan hold, dan local
decoder diganti dengan sebuah rangkaian integrator RC (gambar 2).

Gambar 2. Rangkaian Delta Modulation encoder secara praktis

Delta modulation decoder di penerima yang merubah sinyal digital ke bentuk analog,
terdiri dari sebuah integrator yang sama dengan integrator dengan local decoder, yang
diikuti dengan sebuah low pass filter untuk mengeliminasi noise yang berasal dari
informasi diluar band tersebut.

Prinsip kerja:

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


4 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Encoder mengubah sinyal analog menjadi code biner. Sebaliknya, decoder


memperoleh kembali dari kode biner tersebut menjadi sinyal analog. Pada bagian
pengirim terdiri dai rangkaian pembanding (komparator), sampler dan integrator.
Input dari komparator merupakan perbedaan antara sinyal input a(t) dan sinyal
feedback b(t) dan tanda dari error tersebut yang akan dideteksi oleh komparator.
Bila sinyal input a(t) > b(t), maka a(t) – b(t) = e(t) mempunyai tanda positif
sehingga input encoder merupakan pulsa positif.
Bila a(t) < b (t), maka e (t) mempunyai tanda negatif. Output dari encoder
s(t) merupakan input integrator yang merupakan local decoder. Output integrator
digunakan untuk mendekati input analog, dan output tersebut merupakan fungsi
ramp (ramp function) dengan slope yang positif atau negatif. Output encoder ini
kemudian dikirimkan ke penerima (decoder) yang letaknya jauh dai encoder dalam
bentuk pulsa biner. Karena itu integrator yang sama dengan local decoder pada
bagian pengirim, yang diikuti dengan low pass pada penerima diperlukan untuk
memperoleh kembali input analog. Keadaan sinyal yang dihasilkan kembali ke
aslinya tidak akan sama dengan sinyal yang dikirimkan. Perbedaan antara sinyal
input decoder dengan sinyal input encoder menimbulkan noise yang dikenal dengan
noise kwantisasi dan akan berpengaruh terhadap S/N dari delta modulation. Bentuk
input dan output dari delta modulation dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Bentuk output dan input dari delta modulation

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


5 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

a(t), sinyal input analog


b(t), output integrator pada decoder
s(t), output encoder yang dikirimkan

Keadaan output delta modulation jika input sama dengan nol.


Jika rangkaian pada kondisi sinyal input sama dengan nol (tanpa input)
dan komparator dalam keadaan setimbang, maka terlihat disini bahwa bentuk
output delta modulation berupa pulsa-pulsa positif dan negatif yang silih berganti,
keadaan seperti ini terlihat pada gambar di bawah ini.

+E

-E t

Gambar 5. Output delta modulation untuk input sama dengan nol


Output dari integrator mendekati gelombang segitiga dengan slope positif dan
negatif seperti gambar di bawah ini.

Sedangkan untuk input yang variasi amplitudonya lebih kecil dari


stepnya, tidak akan terdeteksi oleh delta modulation, sehingga bila output tersebut
diterima oleh penerima akan dihasilkan sinyal sama dengan nol.

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


6 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

IV. LANGKAH KERJA


IV.1. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :

Dari Function Generator masukkan ke input Low Pass Filter (1)


Gelombang sinus =2 KHz
Amplitudo = 1,5 Vpp
Atur frekuensi clock generator (5) ke 30 KHz
Gambar hasilnya :

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


7 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

A =1,54 Vpp

TP1 F =1,944KHz

A = 1,94 Vpp
TP3
F =2,024 KHz

IV.2. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :

Dari Function Generator masukkan ke input Low Pass Filter (1)


Gelombang sinus =2 KHz
Amplitudo = 4 Vpp
Atur frekuensi clock generator (5) ke 25 KHz
Gambar hasilnya :

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


8 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

A = 2,32Vpp
TP3
F =1,905KHz

A = 20,0 Vpp
TP6
F =1,996 KHz

IV.3. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :

Dari Function Generator masukkan ke input Low Pass Filter (1)


Gelombang sinus = 60 Hz
Amplitudo = 4 Vpp

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


9 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Atur frekuensi clock generator (5) ke MINIMUM

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


10 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Gambar hasilnya :

A =3,84 Vpp
TP1
F = 1,984KHz

TP8 A = 1,48 Vpp

F =2,058 KHz

a. Jelaskan kualitas transmisinya


b. Bila terjadi distorsi, jelaskan penyebabnya
TUGAS :
Gambarkan rangkaian a. LPF c. Integrator
b. Comparator d. sample and Hold
dan berikan penjelasan !
JAWABAN :

1. Kualitas transmisi tidak bagus karena terjadi distorsi, distorsi disebabkan


akibat frekuensi clock generator yang diberikan pada posisi minimum.
Namun, jika frekuensi clock generator pada TP 8 diberikan pada posisi
maksimum maka kualitas sinyal bagus dan tidak terjadi distorsi.

2. Distorsi disebabkan akibat frekuensi clock generator yang diberikan rendah,


agar tidak terjadi distorsi maka frekuensi clock generator harus besar.

A. Low Pass Filter orde 1 merupakan filter yang memiliki pita transisi
sebesar -6 dB/oktav atau -20 dB/decade. Low Pass Filter orde 1 disusun
dari sepasang komponen resistor dan kapasitor (R-C). Kemudian pada

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


11 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

bagian depannya, dihubungkan dengan komponen Op-Amp yang


berfungsi sebagai penguat buffer.

B. Rangkaian Komparator adalah alat yang di gunakan untuk


membandingkan ukuran panjang, komparator umumnya di buat dari
sebuah teleskop atau mikroskop yang di gerakan naik turun pada sebuah
skala. Komparator juga bisa di sebut sebagai alat yang di gunakan untuk
membuat perbandingan antara dua sinar atau warna.Selain itu, ada juga
yang di sebut dengan rangkaian komparator tegangan.

C. Rangkaian integrator pada dasarnya adalah penguat operasional


pembalik (bekerja dalam konfigurasi op-amp pembalik, dengan
kapasitor dan resistor yang sesuai), yang umumnya menghasilkan
keluaran gelombang segitiga dari masukan gelombang persegi.

D. Rangkaian Sample-and-Hold terdiri dari empat komponen utama, yaitu


input buffer amplifier, komponen penyimpan energi berupa hold
capacitor, output buffer amplifier, dan rangkaian switching. Input buffer
amplifier mempunyai impedansi input yang tinggi, untuk mengurangi
pembebanan pada tahap sebelumnya dan mempunyai impedansi output
yang rendah untuk memungkinkan pengisian muatan dengan sangat
cepat pada hold capacitor. Input buffer amplifier menghasilkan arus
untuk mengisi hold capacitor. Dalam moda track, hold capacitor
menentukan tanggapan frekuensi (frequency response) dari amplifier ini.

Gambar akan dilampirkan di tempat lampiran.

V. ANALISIS DATA

Desi Puspitasari

Pada Percobaan pertama sinyal input delta modulasi dan output pada integrator
dengan mengatur frekuensi clock delta modulasi. Pada hasil percobaan terlihat bahwa
sinyal output integrator berbentuk gelombang segitiga dan terjadi kerusakan sinyal. Hal
ini disebabkan karena integrator pada rangkaian ini dipergunakan untuk mengubah
gelombang sinus menjadi gelombang segitiga dan mengubah gelombang segitiga
Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.
12 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

menjadi gelombang persegi.

Pada percobaan kedua, frekuensi clock diubah menjadi 25 kHz dan function
generator diatur 2 kHz dengan gelombang sinus 4 Vpp, output integrator menghasilkan
gelombang segitiga. Sedangkan output delta modulasi berbentuk gelombang persegi.
Sinyal output delta modulasi dipengaruhi oleh sinyal output integrator. Output
integrator diperlukan untuk mengurangi kerusakan sinyal atau disebut dengan noise dan
untuk memperoleh sinyal analog input yang sebelumnya sudah diubah kedalam bentuk
sinyal digital.

Percobaan selanjutnya adalah dengan menambahkan rangkaian demodulator.


Frekuensi clock delta modulasi diatur pada keadaan minimum, dan fungtion generator
diatur pada keadaan 60 Hz dengan amplitudo sebesar 4 Vpp. Terjadi distorsi pada
outputnya karena perbedaan antara sinyal output decoder yaitu frekuensi clock delta
dengan sinyal input encoder yaitu sinyal dari function generator dimana frekuensi
output lebih besar dari pada frekuensi input sehingga menimbulkan kerusakan sinyal
atau disebut distorsi. Pada praktek ini, encoder mengubah sinyal analog menjadi sinyal
digital (kode biner), dan sebaliknya decoder memperoleh kembali sinyal analog dari
kode biner yang diperoleh.

Nurul Huzaini

Pada rangkaian ini digunakan sinyal sinusoida 2KHz, dan amplitudo 4 vpp dari function
generator sebagai input. Pada delta modulator, clock diatur frekuensinya sehingga
menjadi 25 KHz. Pada rangkaian ini akan dilihat bentuk gelombang output dari
integrator yang dilihat melalui oscilloscop. Secara teori , output dari integrator ini adalah
output rangkaian delta modulator yang dijadikan sinyal feedback negatif, yang
kemudian akan dibandingkan dengan sinyal input oleh komparator. Pada hasil
percobaan, pada TP1 terlihat bahwa gelombang yang dihasilkan oleh integrator
membentuk gelombang sinusoida dengan memiliki amplitudo Hal ini membuktikan
bahwa gelombang input dapat dibaca oleh delta modulator. Sesuai dengan teori, yaitu
jika gelombang input dapat dibaca oleh delta modulator, maka gelombang yang
dihasilkan integrator akan membentuk gelombang segitiga, yang akan dibandingkan
dengan sinyal input. Kemudian hasilnya akan diubah ke bentuk gelomban digital
Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.
13 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

(pulsa).

Rangkaian 2. Pada rangkaian ini digunakan sinyal sinusoida Pada delta modulator,
clock diatur frekuensinya. Pada rangkaian ini akan dilihat bentuk gelombang output dari
integrator dan output delta modulator. Pada hasil percobaan, dapat dilihat bahwa
gelombang output yang dihasilkan berupa gelombang digital, yaitu sinyal positif dan
negatif. Hal ini sesuai dengan teori, yaitu gelombang output dari komparator akan
diubah menjadi sinyal digital sebagai output delta modulator.

Angga Lungguk Syahputra

Pada rangkaian kerja mengatur frekuensi clock delta modulasi sebesar 30 kHz dan
function generator pada gelombang sinus sebesar 2 kHz dengan 4 Vpp Pada hasil
percobaan terlihat bahwa sinyal output integrator berbentuk gelombang Sinus yang
menandakan bahwa tidak ada kerusakan sinyal Pada rangkaian kerja selanjutnya pada
frekuensi clock diubah menjadi minimum dan function generator dengan gelombang
sinus 4 Vpp bentuk gelombang sinyal pada TP 3 berbentuk segitiga sedangkan pada TP
6 berbentuk segitiga namun banyak noise,oleh karena itu.

Output integrator diperlukan untuk mengurangi kerusakan sinyal atau disebut dengan
noise dan untuk memperoleh sinyal analog input yang sebelumnya sudah diubah
kedalam bentuk sinyal digital. Dan pada rangkain terakhir Frekuensi clock delta
modulasi diatur pada keadaan minimum, dan fungtion generator diatur dengan
amplitudo sebesar 4 Vpp pada percobaan ini TP 1 berbentuk gelombang sinus sama
halnya dengan TP 8 berbentuk gelombang sinus.

KESIMPULAN

Desi Puspitasari

a. Rangkaian delta modulasi merupakan metode untuk mengubah sinyal analog


menjadi sinyal digital dengan cara mengkodekan sinyal analog dengan bit biner.
Rangkaian ini terdiri dari komparator, sample dan hold, integrator dan rangkaian
encoder dan decoder.

b. Jika input delta modulator adalah nol dan komparator dalam keadaan setimbang,
maka output delta modulasi berupa pulsa-pulsa positif dan negatif.
Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.
14 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

c. Sedangkan delta demudolator adalah kebalikan dari delta modulator yaitu


mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog

Nurul Huzaini

a. Delta modulasi merupakan Teknik konversi analog ke digital dan digital ke analog
yang digunakan untuk pengiriman suara

b. Pengiriman deretan pulsa-pulsa dengan lebar tetap, yang polaritasnya menunjukkan


apakah keluaran integrator harus naik atau turun pada masing-masing pulsadan
skema differential pulse code modulation (D-PCM) yang sinyal-bedanya, ∆(t),
dikodekan hanya ke dalam bit tunggal.

c. Rangkaian ini tidak terlalu mengutamakan nilai output yang dihasilkan sehingga
informasi bisa saja terganggu oleh noise.

Angga Lungguk Syahputra

Rangkaian delta modulasi merupakan metode untuk mengubah sinyal analog menjadi
sinyal digital dengan cara mengkodekan sinyal analog dengan bit biner. Rangkaian ini
terdiri dari komparator, sample dan hold, integrator dan rangkaian encoder dan decoder.
Sedangkan delta demudolator adalah kebalikan dari delta modulator yaitu mengubah
sinyal digital menjadi sinyal analog.

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


15 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

http://labsistel.blogspot.co.id/ di akses pada tanggal 28 Oktober 2022


https://www.scribd.com/doc/81655184/DM-Delta-Modulation di akses pada tanggal 28
Oktober 2022

https://www.scribd.com/doc/216722640/Delta-Modulasi di akses pada tanggal 29


Oktober 2022

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


16 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

LAMPIRAN

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


17 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


18 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.


19 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Lab. Sistem Telekomunikasi Pengajar : Triprijooetomo,ST.MT.

Anda mungkin juga menyukai