Semester 3
I. TUJUAN
1. Mengerti prinsip Delta Modulation.
2. Menjelaskan fungsi Delta Modulation dan Demodulator.
3. Menjelaskan keuntumgan dan kerugian Delta Modulation.
4. Menggambarkan dan menjelaskan bentuk rangkaian dari LPF, Comparator,
Integrator, Sample dan Hold.
Delta Modulator merupakan salah satu A/D converter yang mudah dan
sederhana. Berbeda dengan Pulsa Code Modulation (PCM), dimana digunakan n-bit
kode dalam proses kuantisasinya. Sedangkan Delta Modulation menggunakan
Kwantisasi satu bit.
Delta modulation decoder di penerima yang merubah sinyal digital ke bentuk analog,
terdiri dari sebuah integrator yang sama dengan integrator dengan local decoder, yang
diikuti dengan sebuah low pass filter untuk mengeliminasi noise yang berasal dari
informasi diluar band tersebut
Prinsip kerja:
Encoder mengubah sinyal analog menjadi code biner. Sebaliknya, decoder
memperoleh kembali dari kode biner tersebut menjadi sinyal analog. Pada bagian
pengirim terdiri dari rangkaian pembanding (komparator), sampler dan integrator.
Input dari komparator merupakan perbedaan antara sinyal input a(t) dan sinyal
feedback b(t) dan tanda dari error tersebut yang akan dideteksi oleh komparator.
Bila sinyal input a(t) > b(t), maka a(t) b(t) = e(t) mempunyai tanda positif
sehingga input encoder merupakan pulsa positif.
Bila a(t) < b (t), maka e (t) mempunyai tanda negatif. Output dari encoder
s(t) merupakan input integrator yang merupakan local decoder. Output integrator
digunakan untuk mendekati input analog, dan output tersebut merupakan fungsi
ramp (ramp function) dengan slope yang positif atau negatif. Output encoder ini
kemudian dikirimkan ke penerima (decoder) yang letaknya jauh dari encoder
dalam bentuk pulsa biner. Karena itu integrator yang sama dengan local decoder
pada bagian pengirim, yang diikuti dengan low pass pada penerima diperlukan
untuk memperoleh kembali input analog. Keadaan sinyal yang dihasilkan kembali
ke aslinya tidak akan sama dengan sinyal yang dikirimkan. Perbedaan antara
sinyal input decoder dengan sinyal input encoder menimbulkan noise yang
dikenal dengan noise kwantisasi dan akan berpengaruh terhadap S/N dari delta
modulation. Bentuk input dan output dari delta modulation dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Jika rangkaian pada kondisi sinyal input sama dengan nol (tanpa input)
dan komparator dalam keadaan setimbang, maka terlihat disini bahwa bentuk
output delta modulation berupa pulsa-pulsa positif dan negatif yang silih berganti,
keadaan seperti ini terlihat pada gambar di bawah ini.
Output dari integrator mendekati gelombang segitiga dengan slope positif dan
negatif seperti gambar di bawah ini.
Keterangan :
TP1 : -Amplitudo = 1,52 Vpp
-Frekuensi = 203,7 KHz
TP3 : -Amplitudo = 20,4 Vpp
-Frekuensi = 202,2 kHz
IV.2. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :
Keterangan :
TP 3 : -Amplitudo = 3.92 Vpp
-Frekuensi = 2.033 KHz
TP 6 : -Amplitudo = 20.6 Vpp
-Frekuensi = 2,067 KHz
IV.3. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :
Keterangan :
TP 1 : -Amplitudo = 3.92 Vpp
-Frekuensi = 60.72 Hz
TP 8 : -Amplitudo = 6.06 Vpp
-Frekuensi = 60.10 HZ
A. Jelaskan kualitas transmisinya !
Jawaban : Berdasarkan data hasil dari percobaan yang didapatkan, kualitas transmisi pada
TP1 output saat frekuensi clock generator di minimum didapatkan sedikit distorsi
TUGAS :
Gambarkan rangkaian dan penjelasannya :
A. LPF
Low Pass Filter adalah filter yang meloloskan sinyal frekuensi yang berada dibawah
frekuensi cut off (fc) dan meredam frekuensi diatas fc. Filter aktif low pass adalah rangkaian
filter yang menggunakan penguat operasional (Op-Amp) rangkaian terpadu (IC) dimana
rangkaian filter aktif low pass ini akan meloloskan sinyal input dengan frekuensi dibawah
frekuensi cut off rangkaian dan akan melemahkan sinyal input dengan frekuensi diatas
frekuensi cut-off rangkaian filter aktif low pass.
B. Komparator
C. Integrator
Rangkaian Integrator memiliki fungsi sebagai alat untuk melakukan komputasi sinyal
analog dan untuk menyelesaikan persamaan integral yang terjadi. Untuk melakukan
penyelesaian persamaan integral, rangkaian integrator membutuhkan sumber tegangan DC
yang kuat dan stabil. Jika tegangan DC yang diberikan tidak stabil, kemungkinan proses
tersebut akan hilang. Dan rangkaian integrator berbeda dengan berbagai jenis rangkaian
lainnya jika terkena tegangan yang tidak stabil, bisa diperkuat dengan penguatan lingkar
terbuka.
D. Sample and Hold
Rangkaian Sample-and-Hold terdiri dari empat jenis komponen utama, yaitu input buffer
amplifier, komponen penyimpan energi berupa hold capacitor, output buffer amplifier, dan
rangkaian switching
Input buffer amplifier mempunyai impedansi input yang tinggi, untuk mengurangi
pembebanan pada tahap sebelumnya dan mempunyai impedansi output yang rendah untuk
memungkinkan pengisian muatan dengan sangat cepat pada hold capacitor. Input buffer
amplifier menghasilkan arus untuk mengisi hold capacitor.
Hold capacitor adalah divais mempunyai karakteristik kebocoran rendah, biasanya
kapssitor yang terbuat dari polystyrene, polypropylene, atau Teflon.
Dalam mode track, Hold capacitor menentukan tanggapan frekuensi (frequency response)
dari amplifier ini. Switch merupakan analog device yang berkualitas tinggi dengan fast
acting, seperti CMOS transmission gate.
Dalam mode hold, Hold capacitor menahan tegangan sebelum switch membuka/melepas
hubungan ke input buffer amplifier.
Output buffer amplifier merupakan buffer terhadap tegangan hold capacitor. Karena
itu hold capacitor harus mmpunyai arus input yang ekstrim rendah. Output buffer
amplifier itu biasanya amplifier FET, yang mempunyai impedansi input yang tinggi
terhadap hold capacitor untuk menghindari pembuangan muatan (discharge) sebelum
waktunya.
Analisa :
Pada percobaan pertama amplitudo diatur sampai = 1,5Vpp dgn frekuensi = 2KHz
dan mengatur frekuensi Clock menjadi 30 KHz. Pada percobaan pertama ini menghasilkan
output berupa sinyal digital disebabkan oleh intergrator mengubah gelombang analog
menjadi digital.
Pada percobaan kedua kita melakukan hal seperti praktek pertama tetapi Amplitudo
dan frekuensinya berbeda serta mengatur frekuensi clock menjadi 25 Khz. Pada percobaan
kedua ini terlihat perbedaan dari hasilnya dari Vpp dan frekuensi yang dihasilkan tetapi tetap
berhasil mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
Pada percobaan yang terakhir kita menambahkan rangkaian demodulator yang
mempunyai fungsi mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog. Dengan mengatur
amplitude inputnya = 4 Vpp dan frekuensi = 60 Hz lalu mengatur frekuensi clock menjadi
minimum. Di dalam modulator terdapat rangkaian encoder yang berfungsi untuk
mendapatkan output berupa sinyal digital dan setelah itu dilanjutkan dengan mengamati hasil
output dari rangkaian modulator menjadi input untuk demodulator yang memiliki rangkaian
decoder yang berfungsi mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog. dari hasil percobaan
itu kita mendapatkan bahwa hasil yang didapat sama dengan input dari modulator.
Kesimpulan :
Delta Modulator adalah prinsip paling dasar dari sistem digital modulasi dan dapat
mengatasi gangguan-gangguan transmisi sinyal yang muncul pada sistem komunikasi analog.
Terlihat juga bagaimana dari sederhananya rangkaian ini Karena tidak melalui banyak proses
yang merumitkan untuk mendapatkan outputnya. Didapatkan bahwa di Delta Modulator
mempunyai fungsi merubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
Dari percobaan yang kita lakukan bahwa di dalam Delta Modulator terdapat beberapa
fase-fase rangkaian untuk mendapatkan hasil output sinyal digital. Fase-fase rangkaian itu
adalah komparator, sample and hold, integrator, dan rangkaian encoder dan decoder. Hasil
dari percobaan dapat dilihat dalam lampiran.
Selain melakukan percobaan dengan rangkaian Delta Modulator, kita menggunakan
rangkaian Delta Demodulator untuk membuktikan apakah input yang dimasukkan ke Delta
Modulator tidak berubah sama sekali setelah diubah menjadi sinyal digital dengan
mengembalikannya kembali ke sinyal analog dan didapatkan bahwa sinyal input yang
dimasukan tidak mengalami perubahaan.
Lampiran