Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM MIKROBIOLLOGI
“STERILISASI I”

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANDYRA AGENG

NIM : 2111102415112

DOSEN PENGAMPU : Dr. Hasyrul Hamzah, S. Farm., M.Sc.

FAKULTAS FARMASI
PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
SAMARINDA 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Praktikum
STRELISASI I
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan sterilisasi obat dan bahan pengujian
mikrobiologi.
C. Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi pada umumnya. mikrobiologi
tidak jauh berbeda dengan biologi itu sendiri, hanya saja kata “mikro” yang melekat
pada mikrobiologi menimbulkan pengertian terhadap organisme yang memiliki ukuran
kecil atau mikroskop
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa
pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (Gruedemann dan Fernsebner,
2006).
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua
mikroganisme pada bahan makanan. Sterilisasi biasanya dikombinasi dengan
pengemasan hermetis untuk mencegah kontaminasi ulang. Yang dimaksud pengemasan
hermetic adalah pengemasan yang sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh
mikroganisme, air, ataupun udara (Purnawijayanti, 2001)
Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu 211 oC
selama beberapa waktu tertentu. Tujuan pemanasan adalah memusnahkan bakteri
pathogen dan spora bakteri elostridum bolulinum yang berbahaya. Metode sterilisasi
yang paling umum dilakukan adalah menggunakan kaleng atau kemasan tetra pack
(Yuyun dan Gunaisa, 2011)
Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses dengan metode
tertentu dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat
ditunjukkan lagi adanya mikroganisme hidup. Metode sterilisasi cukup banyak, namun
alternatif yang dipilih sangat bergantung pada keadaan serta kebutuhan setempat.
Apapun pilihan metodenya, hendaknya tetap menjaga kualitas hasil sterilisasi. Kualitas
hasil sterilisasi peralatan medis perlu dijaga terus mengingat resiko kontaminasi
Kembali saat penyimpanan dan terutama pada saat akan digunakan dalam Tindakan
medis (Darmadi, 2008)
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan cara fisik maupun kimia. Metodefisik
didasarkan pada tindakan pemanasan (proses autoclaving, sterilisasi ternalkering atau
sterilisasi ternal basah), iradiasi (irradiasi-ƴ), atau pada pemisahan secara mekanis
melalui filtrasi. Cara kimia mencakup sterilisasi gas dengan etilenoksida atau gas
lainnya dan menyampurkan agens pensteril (misalnya glutalardehid) pada larutan
desinfektan (Pruss,et al. 2002)
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

ALAT DAN BAHAN


 Alat  Bahan
1. Autoklaf 1.Alumunium foil
2.Hot plate 2.Kertas berkas
3. Oven 3.Alcohol
4.Bunsen 4.Aquades
5.Sprayer 5.Kapas
6.Ose 6.Plastik tahan panas spritus
7. Erlenmeyer
8.Gelas ukur
9.Sinar uv
10.Pinset
11.Media agar
12.Kain lap bersih

A. CARA KERJA

1. Sterilisasi Ruangan
 Nyalakan lampu sinar UV selama 1 jam (sebelum praktikum dimlulai),
matikan, kemudian biarkan selama 1 jam tanpa ada kegiatan di ruang
praktikum
 Desinfeksi Permukaan Meja Kerja
 Siapkan sprayer berisikan alkohol 70% dan kain streil
 Semprot permukaan meja kerja dengan sprayer kemudin usap meja
secara merata satu arah (kanan ke kiri atau sebaliknya)
2. Sterilisasi Alat & Bahan
 Siapkan alat dan bahan yang akan distrerilisasi
 Membungkus masing masing alat dengan menggunakan kertas, kapas,
aluminuim foil yang bersih secara rapat
 Masukkan ke dalam oven/autoclaf disesuaikan suhu dan lama pemanasan
3. Sterilisasi Ose & Pinset
 Siapkan ose dan pinset
 Nyalakan api bunsen
 Pijarkan ujunng ose dan pinset hingga memerah
 Dinginkan sejenak sebelum digunakan
4. Sterilisasi Pinggiran Peralatan Gelas ( Cawan petri, Erlenmeyer, Tabung reaksi)
 Siapakan peralatan gelas yang sudah steril
 Nyalakan api bunsen
 Gerakkan ujung peralatan hingga mengenai api, putar hingga seluruh
pinggiran gelas terkena api

Anda mungkin juga menyukai