Prinsip Kontinuitas

Dalam Pengembangan Kurikulum

Kelompok 3:
Ade Meiwulan Utami - Putriana Fandani
Damar Erlangga - Ramona Situngkir

 Mengapa Kurikulum Perlu Dikembangkan?

Perubahan Struktur Pemerintahan Globalisasi
Pergantian kepemimpinan Untuk menunjang dan
dalam pemerintahan seringkali menghadang globalisasi, maka
membawa perubahan dalam perlu adanya strategi dalam
kurikulum pendidikan. pendidikan.
Perkembangan IPTEK
Perbaikan
Kurikulum harus selalu berubah
agar sesuai dengan perkembangan
jaman, apalagi saat ini ilmu Memperbaiki kekurangan pada
pengetahuan dan teknologi kurikulum sebelumnya.
informasi telah berkembang
semakin maju.
 Prinsip Pengembangan Kurikulum

RELEVANSI FLEKSIBILITAS KONTINUITAS EFEKTIFITAS EFISIENSI

Kesesuaian hasil Pelaksanaan Berkesinambungan Perencanaan Kurikulum harus

pendidikan dengan kurikulum harus antar kelas maupun kurikulum dapat praktis dan mudah
tuntutan kehidupan fleksibel / tidak kaku antar jenjang sesuai dengan dalam
masyarakat. dalam menghadapi pendidikan. keinginan yang pelaksanaannya,
perkembangan ditentukan. menggunakan alat
zaman. sederhana dan biaya
yang sedikit.
 APA ITU PRINSIP KONTINUITAS?

Pengertian Tujuan
Prinsip kontinuitas yaitu adanya Tujuan adanya prinsip kontinuitas
kesinambungan dalam adalah agar kurikulum yang
kurikulum, baik secara vertikal, disusun tidak terjadi pengulangan
maupun secara horizontal. materi pembelajaran dan bersifat
berkelanjutan dari tahap
Pengalaman-pengalaman belajar
pembelajaran awal hingga akhir
yang disediakan kurikulum harus
pembelajaran
memperhatikan kesinambungan,
Hal tersebut juga dilakukan agar
baik yang di dalam tingkat kelas,
pembelajaran yang dilakukan tidak
antar jenjang pendidikan,
menjenuhkan peserta didik jika
maupun antara jenjang
dilakukan terus menerus pada
pendidikan dengan jenis
materi yang serupa.
pekerjaan.
KONTINUITAS VERTIKAL?
Kesinambungan antara berbagai tingkat
sekolah. Dalam menyusun kurikulum tingkat
sekolah, hendaknya dipertimbangkan
sebagai berikut:

Bahan-bahan pelajaran yang diperlukan untuk

belajar lebih lanjut pada tingkat sekolah yang
berikutnya hendaknya sudah diajarkan pada
tingkat sekolah yang sebelumnya.

Bahan pelajaran yang sudah diajarkan pada

tingkat sekolah yang lebih rendah tidak perlu
diajarkan lagi pada sekolah yang lebih tinggi

KONTINUITAS HORIZONTAL?

Pengembangan kurikulum jenjang

pendidikan dan tingkat atau kelas
yang sama tidak terputus-putus
dan merupakan pengembangan
yang terpadu.
 Penerapan Prinsip Kontinuitas pada Kurikulum
VERTIKAL
HORIZONTAL
Kesinambungan kurikulum secara Kesinambungan kurikulum secara
vertikal dapat ditemukan dalam horizontal dapat ditemukan dalam
pembuatan silabus, dimulai dari penyusunan bahan ajar antar bidang
penyusunan KI/KD - Indeks Prestasi studi yang saling berkaitan yang
Kumulatif - Materi Pokok - Kegiatan diberikan kepada peserta didik.
Pembelajaran - Penilaian - Alokasi Waktu
- Sumber Belajar.

 Implementasi dalam pembelajaran Geografi
Vertikal
Pada tingkat SMA, materi geografi
dibuat runtut berkesinambungan. Di
kelas 10, peserta didik mempelajari
tentang pengetahuan dasar-dasar
geogarfi. Lalu di kelas 11, peserta
didik mempelajari tentang alam dan
manusia berdasarkan sudut pandang
geografi. Dan di kelas 12, peserta
didik mempelajari tentang aktifitas
manusia dan alam serta interaksi
diantara keduanya melalui perspektif
ruang. Artinya, tingkat pendalaman
materi meningkat secara berjenjang
di mulai dari yang mudah hingga
kompleks dan berkesinambungan
dari umum ke khusus.
Horizontal
Misalnya, pada mata pelajaran
Geografi, untuk menentukan
kekuatan interaksi antarwilayah,
diperlukan pengetahuan mengenai
rumus Newton yang ternyata
diterapkan dalam mata pelajaran
geografi pada teori gravitasi. Pada
materi ini, peserta didik memerlukan
keterampilan dalam pengalian dan
pecahan yang mesti dikuasai dalam
pelajaran Matematika. Oleh karena
itu, hendaknya peserta didik
mampu menguasai konsep materi
pada kedua mata pelajaran
tersebut agar dapat menyelesaikan
permasalahannya.
 Implementasi dalam pembelajaran Sejarah
Vertikal
Adanya kesinambungan antara masa lampau,
masa kini, dan masa yang akan datang
dikarenakan inhern konsep waktu.
Pada pembelajaran sejarah kelas X peserta didik
dikenalkan Pengantar Ilmu Sejarah, Asal-Usul
Nenek Moyang dan Jalur Rempah di Indonesia,
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, Kerajaan
Islam di Indonesia. Pada tingkatan kelas XI
mempelajari Kolonisasi dan Perlawanan Bangsa
Indonesia, Pergerakan Kebangsaan Indonesia,
Pendudukan Jepang di Indonesia, Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, dan pada tingkatan
kelas XII mempelajari Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan, Pemerintahan
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin,
Pemerintahan Orde Baru, Pemerintahan
Reformasi. Dengan demikian, tiap jenjang materi
yang diberikan dari umum hingga kompleks serta
adanya kesinambungan antar materinya.
Horizontal
Geografi dan Sejarah merupakan ilmu-ilmu
sosial yang saling berkaitan dikarenakan
mempunyai ikatan yang tidak terpisahkan.
Hubungan antara sejarah dan geografi
dapat terlihat dari bagaimana ilmu-ilmu
tersebut dapat berupa ilmu bantu bagi setiap
ilmu lainnya sehingga ilmu-ilmu sosial lainnya
dapat membantu sejarah ataupun geografi
dalam proses penelitiannya.
Geografi mengembangkan spasial thinking
guna menginterpretasikan berbagai gejala
kehidupan sedangkan sejarah berorientasi
pada pemikiran untuk menginterpetasikan
masa lampau. Sehingga, memunculkan
sebuah ilmu geohistori.