Peristiwa.
Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya
dalam mendampingi dan mengorganisir, serta melakukan supervise kepada
para guru pada saat melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi adalah
respon anak yang begitu antusias melaksanakan pembelajaran dengan gaya
yang beraneka ragam. Guru mengajarkan materi tidak bersifat monoton dan
teacher centre, namun lebih pada mengoptimalkan potensi anak.
Perasaan
Saat momen itu terjadi saya merasa bagaikan bagaikan seorang yang
menahkodai sebuah kapal, dimana semua awak kapal dan penumpangnya
merasa bahagia karena diberi kebebasan duduk ditempat yang paling
nyaman, makan bekal yang dibawa serta berlari, melompat dengan riang
gembira,
Pembelajaran
Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa, sebagai seorang kepala
sekolah harus mengintruksikan kepada guru untuk mengajar dengan pola pola
lama yaitu teacher sentris. Guru merupakan sumber pembelajaran yang
utama. Siswa harus tuntas dalam segala hal, agar mutu sekolah dapat bagus.
setelah saya memaknai kurikulum merdeka ini dan memahami konsep
pembelajaran berdiferensiasi serta menerapkannya kepada guru dalam
pembelajaran di kelas, saya mendapat suatu pembelajaran sebagai berikut :
1. Guru harus memiliki orientasi bahwa murid yang baik adalah murid yang
senantiasa aktif dalam proses pembelajaran. Murid bertindak sebagai
subjek pembelajaran/pelaku
2. Dengan Mewujudkan kepemimpinan murid, membentuk kelompok
diskusi dan komunitas belajar lebih memberi keberanian pada murid
untuk menggali potensinya.
3. Mengedepankan proses dan pendalaman materi lebih bermakna dan
dibutuhkan oleh murid. Refleksi justru akan menjadikan saya tahu letak
kelemahan yang harus diperbaiki dalam proses KBM yang dilakukan
oleh para guru. Berkolaborasi dengan banyak pihak, terutama komunitas
praktisi, justru akan membawa manfaat bagi murid.
Rencana pengembangan diri yang akan saya lakukan mulai dari sekarang
adalah;