Anda di halaman 1dari 3

Bandung, 21 Oktober 2022

Nomor : 15801/KS.08/SDK Kepada


Sifat : Biasa Yth. Daftar Terlampir
Lampiran : 1 (Satu) lembar
Hal : Kewaspadaan terhadap Kasus
Gangguan Ginjal Akut Atipikal
(Atypical Progressive Acute
Kidney Injury) Pada Anak
di Provinsi Jawa Barat.

Menindaklanjuti Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor SR.01.05/III/3461/2022
tanggal 18 Oktober 2022 hal Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan
Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal, sebagai bentuk
kewaspadaan terjadinya Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal di Provinsi
Jawa Barat, bersama ini kami sampaikan bahwa:
1. Tenaga Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah
maupun Swasta untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam
bentuk sediaan sirup sampai dilakukan pengumuman resmi dari
Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Seluruh Apotek, Toko Obat, dan Retail di wilayah Provinsi Jawa Barat
untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam
bentuk sediaan sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman
resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Seluruh Sarana Produksi maupun Distribusi Obat dan Sediaan Farmasi di
wilayah Provinsi Jawa Barat wajib mempedomani kaidah-kaidah dalam
melaksanakan kegiatan produksi dan distribusi obat sesuai pedoman Cara
Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) maupun Cara Distribusi Obat Yang
Baik (CDOB) untuk dapat menjamin mutu obat sesuai dengan persyaratan
dan tujuan penggunaan.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Milik Pemerintah maupun Swasta se-Provinsi Jawa Barat harus
melakukan edukasi kepada masyarakat, mengenai:
4.1. Menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan menjadi
konsumen cerdas salah satunya dengan membeli/memperoleh obat-
obatan yang didapatkan disarana yang resmi (Apotek, Toko Obat,
Puskesmas dan rumah sakit ) dan berdasarkan anjuran dari Dokter,
Apoteker atau tenaga kesehatan.
4.2. Penggunaan obat rasional dan aman.
4.3. Penggunaan obat dalam bentuk sediaan lain.
4.4. Pembelian obat hanya melalui sarana resmi, yaitu Apotek, Toko Obat,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/B6A1DAF06F
B6A1DAF06F
Puskesmas, Klinik atau Rumah Sakit terdekat, guna menjamin mutu.
4.5. Pembelian obat secara online dapat dilakukan hanya di apotek yang
telah memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF).
4.6. Penerapan Cek Kemasan dalam kondisi baik, Cek Label, Izin Edar,
dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat.
4.7. Rekomendasi terapi non farmakologi.
4.8. Kemungkinan terjadinya interaksi obat ataupun juga interaksi antara
obat dengan makanan yang beresiko menimbulkan kejadian fatal
seperti kegagalan organ termasuk kondisi gagal ginjal akut.
4.9. Pola makan yang sehat.
5. Organisasi Profesi Kesehatan diwajibkan untuk :
5.1. Mengarahkan anggotanya supaya mematuhi arahan pemerintah
sampai dengan dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5.2. Berperan serta aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat
terkait point 4, secara mandiri maupun berkolaborasi dengan Dinas
Kesehatan setempat.
5.3. Mengarahkan anggotanya untuk meningkatkan kolaborasi antar
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
rasional baik secara farmakologi maupun non farmakologi.
5.4. Mendorong anggotanya untuk melaporkan efek samping obat atau
kejadian tidak diinginkan pasca penggunaan obat kepada Pusat
Farmakovigilans/MESO Nasional melalui aplikasi e-MESO Mobile.

Demikian surat ini disampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya


diucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA BARAT

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/B6A1DAF06F
B6A1DAF06F
LAMPIRAN SURAT KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
Nomor : 15801/KS.08/SDK
Tanggal : 21 Oktober 2022
Hal : Kewaspadaan terhadap Kasus
Gangguan Ginjal Akut Atipikal
(Atypical Progressive Acute Kidney
Injury) Pada Anak di Provinsi Jawa
Barat

1. Kepala Dinas Kesehatan Kab/kota se-Jawa Barat

2. Kepala/Direktur Rumah Sakit se-Jawa Barat

3. Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan se-Jawa Barat

4. Pimpinan Fasilitas Sarana Pelayanan Kefarmasian se-Jawa Barat

5. Ketua PD IDI Provinsi Jawa Barat

6. Ketua PD IAI Provinsi Jawa Barat

7. Ketua PD Pafi Provinsi Jawa Barat

8. Ketua PD PPNI Provinsi Jawa Barat

9. Ketua PD IBI Provinsi Jawa Barat

KEPALA BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi
Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code,
memasukkan kode pada Aplikasi NDE Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/B6A1DAF06F
B6A1DAF06F

Anda mungkin juga menyukai