Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAHKABUPATENBANGKABARAT

DINAS KESEHATAN
Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Dusun Daya Baru Pal 4 Desa Belo Laut Kec. Muntok

Muntok,21 Oktober 2022

Nomor : HK.11/2462/DINKES/2022 Yth (terlampir)

Sifat : Penting

Lampiran : -

Perihal : Himbauan Kasus AKI di-

Tempat

Menindaklanjuti Surat Edaran dari Direktorat Jenderal Pelayanan


Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor
SR.01.05/III/3461/2022 tanggal 18 Oktober 2022 perihal Kewajiban
Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut
Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury), maka bersama ini kami
menghimbau kepada Saudara untuk :

1. Melakukan deteksi dini kasus suspek Gangguan Ginjal Akut Progresif


Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury pada anak usia 0-18
tahun (mayoritas usia balita) dengan gejala anuria atau oliguria yang
terjadi secara tiba-tiba.
2. Apabila tidak dapat ditangani dalam 1x24 jam agar segera merujuk ke
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut yang memiliki fasilitas High Care Unit
(HCU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) dan/atau memiliki dokter
spesialis ginjal anak dan fasilitas hemodialisis anak.
3. Segera melaporkan kepada Dinas Kesehatan dan melakukan
penyelidikan epidemiologi apabila ditemukan Kasus Probabel Gangguan
Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury
pada anak meliputi kegiatan :
a. anamnesa penggunaan obat-obatan sediaan cair yang digunakan
sebelum mengalami gejala Gangguan Ginjal Akut Progresif
Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury pada anak, baik
obat yang dibeli bebas maupun obat yang didapatkan dari fasilitas
pelayanan kesehatan lain.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
b. Dalam hal terdapat penggunaan obat-obatan sediaan cair
sebelumnya, keluarga pasien diminta menyerahkan obat-obatan
tersebut ke di rumah sakit/fasilitas pelayanan kesehatan lain tempat
pasien dirawat, Selanjutnya Instalasi/unit farmasi pada rumah
sakit/fasilitas pelayanan kesehatan melakukan pengemasan ulang,
penyegelan obat, dan dimasukkan dalam plastik transparan untuk
dilakukan pemeriksaan toksikologi AKI.
c. Rumah sakit membuat surat permohonan pemeriksaan toksikologi ke
laboratorium rujukan (terlampir) disertai dengan sampel darah (whole
blood dengan EDTA) 5-10 ml dan urine 20 ml yang telah dimasukkan
dalam boks pendingin, disertai dengan obat yang telah dikemas
dalam plastik transparan sebagaimana huruf b diatas.
4. Melakukan pelaporan melalui link yang tersedia pada aplikasi RS Online
dan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dengan mengacu
pada Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis
Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury)
Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Tenaga Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk
sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan
cair/sirup sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Seluruh apotek/toko obat/outlet untuk sementara tidak menjual obat
bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk syrup kepada masyarakat
sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
7. Melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai :
a. Perlunya kewaspadaan orang tua memiliki anak (terutama usia < 6
tahun) dengan gejala penurunan volume/frekuensi urin atau tidak ada
urin, dengan atau tanpa demam/gejala prodromal lain untuk segera
dirujuk ke Fasilitas Kesehatan terdekat.
b. Orang tua yang memiliki anak terutama usia balita untuk sementara
tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas
tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai
dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
c. Perawatan anak sakit yang menderita demam dirumah lebih
mengedepankan tatalaksana non farmakologis seperti mencukupi
kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian
tipis. Jika terdapat tanda-tanda bahaya, segera bawa anak ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan terdekat.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Bangka Barat

drg. H.Achmad Syaifuddin


Pembina Utama Muda, IV/c
NIP. 196211251989011001

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran Yth :

1. Direktur RSUD Sejiran Setason


2. Direktur RS Bakti Timah Muntok
3. Direktur RS Gunung Manik
4. Kepala Puskesmas Muntok
5. Kepala Puskesmas Simpang Teritip
6. Kepala Puskesmas Kundi
7. Kepala Puskesmas Jebus
8. Kepala Puskesmas Puput
9. Kepala Puskesmas Sekar Biru
10. Kepala Puskesmas Kelapa
11. Kepala Puskesmas Tempilang
12. Pimpinan Klinik Bakti Timah Parittiga
13. Pimpinan Klinik Advent
14. Pimpinan Klinik Bukit Perak Lestari
15. Pimpinan Klinik GSBL
16. Pimpinan Klinik Nathaniel
17. Pimpinan Klinik Bunda Aulia Permata
18. Pimpinan Klinik Avicena
19. Pimpinan Klinik Polres Bangka Barat
20. Pimpinan Klinik Rizky Zakiah Azzahra
21. Pimpinan Klinik Han n’ Jo Skincare
22. Pimpinan Klinik Muhammadiyah
23. Pimpinan Klinik Jarapel
24. Apotek se-Kabupaten Bangka Barat
25. Toko Obat se-Kabupaten Bangka Barat

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai