• Ciri utama Rev industri 4.0 yang mengutamakan kecepatan, daya jelajah yg
tidak terbatas / luas , fungsionalitas , efisien belum bisa maksimal dan
terpadu diterapkan dalam mengelola berbagai aspek di sektor konstruksi.
• Salah satu 'Ujung Tombak' dalam memajukan berbagai potensi yang dimiliki
sektor Industri , termasuk industri konstruksi adalah terkait dengan aspek
'pemasaran'. Dan khusus sektor konstruksi belum bisa dimunculkan
kepermukaan sebuah pola pemasaran atau sistem informasi secara terpadu,
terhubung, mudah diakses, murah dan efisien
• Aspek Penting dalam Jasa Konstruksi antara lain :
~ SDM / Tenaga Kerja Konstruksi ;
~ Penyedia Jasa Konstruksi ;
~ Pengguna Jasa Kontruksi ;
~ Rantai Pasok Konstruksi ;
~ Lembaga / Asosiasi / Institusi formil atau informil
terkait Jasa Konstruksi ;
~ Keselamatan & Keamanan Kerja Konstruksi ;
~ Info Konstruksi (teknologi & material Konstruksi).
~ Peralatan & angkutan Jasa Konstruksi ;
~ Mitra Kerja Jasa Konstruksi (bank , asuransi, Rumah
Sakit Puskesmas , dllnya).
• Sektor Jasa Konstruksi Negeri belum memiliki Layanan Informasi Jasa
Konstruksi yang memadukan semua aspek konstruksi dalam satu
sistem terpadu, inovatif, saling terkoneksi, mudah dan murah diakses
oleh semua pihak yang membutuhkan info dan layanan jasa / industri
konstruksi.
• Pengoptimalan dan pemanfaatan regulasi terkait OTONOMI Daerah ,
terkhusus melalui UU No 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi terkait
kepentingan Daerah seperti :
~ Pasal 6 Terkait KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH / GUBERNUR
di ayat (1) huruf a. Memberdayakan Badan Usaha Jasa Konstruksi
Daerah ; dan ayat (1) huruf e. Memfasilitasi Kemitraan antara Badan
Usaha Jasa Konstruksi di Provinsi dengan Badan Usaha dari Luar
Provinsi.
~ Pasal 24 ayat (1). Dalam hal penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta
memenuhi kriteria resiko kecil sampai dengan sedang ;
berteknologi sederhana sampai madya ; dan berbiaya kecil
sampai dengan sedang , Pemerintah Provinsi dapat MEMBUAT
KEBIJAKAN KHUSUS.
Dan ayat (2) Kebijakan Khusus yang dimaksud ayat (1) meliputi :
a. Kerjasama operasi Badan Usaha Jasa Konstruksi Daerah ; dan /
atau ;
b. Penggunaan Sub Penyedia Jasa Konstruksi Daerah.
KESIMPULAN
• Perkembangan revolusi industri 4.0 bisa memberikan dampak
positif sekaligus negativ bagi suatu Negara , terutama bagi
negara yg terdiri dari berbagai kepulauan / daerah terpisah
disertai memiliki bonus demografi tinggi seperti Indonesia.
• Pertumbuhan yang tinggi disektor pembangunan infrastruktur
dan berbagai potensi alam yang dimiliki negeri ini menjadi 'daya
tarik' bagi investor dan industri asing utk masuk dan
mengembangkan bisnis dan berbagai temuan teknologi,
termasuk di sektor jasa konstruksi.
• Berbagai Potensi sumber daya konstruksi yang ada diseluruh pelosok
negeri perlu ditingkatkan pendataan dan pemetaannya dijadikan sebuah
database yg tersinergisitas dan saling terkonnek melalui 'olahan' jaringan
data terpadu dalam sebuah sistem informasi berbasis digitalisasi.
• Sistem Informasi Jasa Konstruksi memanfaatkan effek Revolusi Industri
4.0 dapat menjadikan semua aspek terkait Jasa Konstruksi bisa di
padukan , saling terkoneksi sehingga bisa menjadi sebuah sarana interaksi ,
komunikasi , transaksi dan negoisasi berbagai kompenen pelaku Jasa
konstruksi dengan tidak mengenal batasan ruang / tempat dan waktu.
• Sistem Informasi Jasa Konstruksi berbasis digitalisasi harus diperkuat
dengan dukungan Regulasi dan Kebijakan dari Pemerintah melalui
berbagai UU (UU Otonomi Daerah , UU Jasa konstruksi , dan peraturan
terkait lainnya). Ini agar keberadaannya memberikan Perlindungan
sekaligus Penguatan terhadap jasa konstruksi negeri / daerah dalam
menghadapi dampak revolusi industri 4.0.
Sekian & terima kasih.