11 Kurniawan Dwi Sa'Bani Aki 2c Toe
11 Kurniawan Dwi Sa'Bani Aki 2c Toe
MOTOR
Topik : Cara mengukur elektrolit Nama : Haidar Rainsyah
batrat dan mengukur tegangan aki DIESEL
Tanggal : 27 September 2022 Kelas : 2C TOE/ 2141220084
1. Kompetensi
a. Mengidentifikasi komponen komponen baterai
b. Mengidentifikasi cara kerja baterai
c. Pengetesan pengukuran elektrolit dan arus pada baetrai
2. Tujuan
Setelah mengikuti praktek, diharap :
a. Mahasiswa dapat memahami cara mengukur berat jenis batrai
b. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja batrai
c. Mahasiswa dapat melakakukan pengetesan pengukuran arus batrai
Bahan
- Batrai
5. Landasan teori.
Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan seperti perangkat elektronik.
Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti handphone, laptop, dan maianan
remote control menggunakan baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya baterai,
sehingga tidak perlu menyambungkan kabel listrik ke terimanal untuk dapat mengaktifkan
perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Setiap baterai
terdiri dari terminal positif (Katoda) dan terminal negatif (Anoda) serta elektrolit yang
berfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai adalah arus searah atau disebut
juga dengan arus DC (Direct Current). Pada umumnya, baterai terdiri dari 2 jenis utama yakni
baterai primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan baterai sekunder yang
dapat diisi ulang (rechargeable battery). Baterai yang dibahas pada proposal ini yang dapat
diisi ulang dan biasa digunakan pada kendaraan listrik yaitu baterai Lithium ion dan Lithium
Polymer.
Secara umum cara kerja aki adalah dengan menciptakan reaksi kimia supaya bisa
menghasilkan aliran elektron. Aliran inilah yang bisa menyalakan beban listrik. Reaksi kimia
yang diciptakan membutuhkan komponen.
C. Cara mengukur berat jenis batrai dan mengukur arus pada baterai
Misal hasil pengukuran suhu elektrolit menunjukkan suhu 25 o C. Hasil pengukuran berat
jenis elektrolit yaitu sebesar 1,21. Sehingga untuk menentukan ukuran berat jenis standar
pada suhu 20o C dapat dilakukan dengan menggunakan rumus S 20 = St + 0,0007 x (t - 20),
maka hasilnya :
S20 = St + 0,0007 x (t - 20)
S20 = 1,21 + 0,0007 x (25 - 20)
S20 = 1,21 + 0,0007 x (5)
S20 = 1,21 + 0,0035
S20 = 1,2135
Jadi berat jenis elektrolit baterainya yaitu sebesar 1,2135
Jika sudah diketahui berat jenis elektrolit pada baterai maka segera lakukan tindakan.
Tindakan yang perlu dilakukan dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
Pada Gambar diatas dapat kita lihat ilustrasi cara pengukuran tegangan baterai menggunakan
multimeter. Caranya adalah
dengan mengarahkan saklar selektor ke x10 VDC, karena kita tahu tegangan baterai
tersebut tidak lebih dari 10 Volt, makanya diarahkan ke x10.
Selanjutnya Tempelkan pencolok merah pada kutub positif ( + )
Tempelkan pencolok negatif pada kutub negatif ( – )
Perhatikan jarum pada multimeter mengarah kenilai berapakah, kita lihat pada skala nilai
0 – 10 saja biar lebih mudah, karena nanti perhitungan juga akan mudah.
Maka hasilnya adalah nilai yang ditunjuk tersebut, Misalnya menunjuk 1,5 berarti
tegangan baterai tersebut adalah 1,5 Volt.
Tegangan Accu mobil atau speda motor umumnya adalah 12V. Untuk mengukurnya caranya
sama seperti diatas hanya saja kita rubah saklar selektor pada Multimeter menjadi x50 VDC,
hal ini karena tegangan accu melebihi nilai 10, agar multimeter tidak cepat rusak maka
selector harus lebih dari 10V.
Jadi mengarahkan selektor pada multimeter adalah hal penting dalam pengukuran, karena kita
harus bisa memprediksi berapa kemungkinan tegangan maksimum tegangan DC yang akan
diukur. Sedangkan untuk baterai yang diseri tegangan akan bertambah sedangkan baterai
yang diparalel tegangan akan tetap atau ikut tegangan tertinggi dari baterai tersebut.
http://repository.stimart-amni.ac.id/1523/2/BAB%20II.pdf