11 - Kurniawan Dwi S - 2C Toe - Radiator
11 - Kurniawan Dwi S - 2C Toe - Radiator
Kompetensi
a. Mengidentifikasi komponen komponen untuk mengecek kebocoran pada radiator
b. Mengidentifikasi cara kerja radiator
c. Pengecekan kebocoran radiator
Tujuan
Setelah mengikuti praktek, diharap :
a. Mahasiswa dapat memahami cara mengecek kebocoran pada radiator
b. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja radiator
c. Mahasiswa dapat melakakukan pengecekan kebopcoran pada radiator
Bahan
- Engine stand
5. Landasan teori.
Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk memindahkan energi panas dari satu
medium ke medium lainnya yang tujuannya untuk mendinginkan maupun memanaskan.Radiator
yang kita kenal pada umumnya digunakan pada kendaraan bermotor (roda dua atau roda empat),
namun tidak jarang radiator juga digunakan pada mesin yang memerlukan pendinginan
ekstra.Seperti pada mesin mesin produksi atau mesin mesin lainnya yang bekerja dalam kondisi
kerja berat atau lama. Pada kendaraan baik motor atau mobil radiator pada umumnya terletak di
depan dan berada didekat mesin atau pada posisi tertentu yang menguntungkan bagi sistem
pendinginan. Hal ini bertujuan agar mesin mendapatkan pendinginan yang maksimal sesuai yang
dibutuhkan mesin. Untuk diketahui, saat mesin bekerja efek panas yang tinggi terjadi dan sangat
berpengaruh terhadap komponen lainnya. Jika suhunya terlalu tinggi, mesin akan mengalami
overheating, karena itu seharusnya ada zat seperti Coolant yang mempertahankan titik didih air
agar radiator tetap bekerja optimal. “Coolant bukan untuk mendinginkan temperatur, tetapi
memperpanjang titik didih air di dalam sistem pendinginan (bukan hanya radiator)”.
1. Terlebih dahulu buka tutup radiator dari leher radiator. Hati-hati saat melepas tutup
radiator, dimana tutup radiator tak boleh dilepas saat mesin dalam kondisi panas.
Sebaiknya tunggu hingga kondisi mesin dingin.
2. Isi radiator menggunakan air pendingin dan pasang radiator tester.
3. Tekan pompa radiator hingga jarum manometer menunjukkan batas spesifikasi
pabrikan. Jangan melebihi batas spesifikasi sebab bisa menimbulkan kerusakan.
4. Cek apakah ada kebocoran atau rembesan air di selang, head bawah radiator dan cek
tekanan manometer.
Kebocoran ini terjadi dikarenakan komponen yang digunakan dengan jangka waktu lama tanpa
dilakukan penggantian. Selang/hose yang digunakan sebagai jalur sirkulasi di sistem pendingin
terbuat dari karet. Tentu kita mengetahui bahwa dalam jangka waktu tertentu karet akan
berubah kualitasnya (dalam hal ini merupakan karakteristik fisisnya) dimana karet akan
mengeras lalu retak bila digunakan dalam jangka waktu cukup lama.Retakan tersebut yang
nantinya menjadi jalur keluar untuk sirkulasi air radiator hingga kita menemukannya sebagai
suatu kebocoran. Tak hanya itu, kleman yang longgar juga bisa menimbulkan kebocoran di
sistem pendingin.Bila kebocoran yang terjadi relatif kecil maka kita tak menyadari bahwa
kendaraan yang kita kendarai telah mengalami kebocoran di sistem pendinginnya. Oleh sebab
itu untuk mendeteksi kebocoran yang berukuran kecil sekalipun kita bisa menggunakan
radiator cup tester.
2.Terjadinya overheating
Salah satu hal yang menyebabkan overheating adalah jumlah air pendingin yang tak memadai.
Kondisi yang tak memadai ini bisa terjadi karena ada kebocoran ataupun air yang merembes
keluar namun tak terdeteksi oleh mata kita, hingga lama kelamaan air pendingin
habis.Kebocoran seperti ini juga bisa dicek dengan memakai radiator tester. Supaya tak
mengalami permasalahan di masa yang akan datang maka jadwalkanlah perawatan yang
didasari waktu penggunaan atau tingkat mobilitas (kilometer pada kendaraan). Untuk sistem
pendingin harus dicek setiap 20.000 km.Dalam melakukan pemeriksaan di sistem pendingin
seperti ini, radiator tester digunakan sebagai alat yang didesain secara khusus untuk melakukan
pengecekan pada radiator beserta tutupnya.
http://repository.untag-sby.ac.id/1190/3/BAB%20II.pdf