Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN

BAB 6

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

 ALVINA DAMAYANTI NIM.B1B122079


 BINTANG ADITYA NIM.B1B122094
IRSHALINA WAHID SYAM NIM.B1B122116
 LUH RASMAWATI NIM.B1B122131

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
2022
BAB 6
Perencanaan

Pengertian perencanaan
Perencanaan (planning) pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menetapkan
di awal berbagai hasil akhir (end results) yang ingin dicapai perusahaandi masa
mendatang. Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai
diasumsikan terdapata jeda waktu (time lag), di mana semakin Panjang rencana
yang dibuat maka jeda waktu antara perencanaan dengan hasil akhir yang ingin
dicapai semakin besar dan derajat ketidakpastian pencapaian hasil tersebut juga
semakin meningkat. Sebaliknya, semakin pendek jeda waktu antara perencanaa
yang dibuat dengan target hasil yang ingin dicapai maka derajat letidakpastian
pencapaian hasil akan menurut. Gambar 6.1 menjelaskan dimensi waktu
perencanaan yang dibuat dikaitkan derajat ketidak pastian pencapaian hasil.
Sebagaimana dapat dilihat pada gambat 6.1, rencana pada periode tₒ dengan
mempertimbangkan hasil-hasil yang telah dicapai di masa lalu (historical
consideration) sedangkan hasil akhir yang ingin didi peroleh berada pada jangka
waktu tertentu, yakni apakah rencana yang dibuat termasuk ke dalam rencana
jangka pendek (3 bulan-1 tahun) atau t+1, jangka menengah (1-3 tahun) atau antara
t+1 sampai t+3, dan jangka Panjang (di atas 3 tahun) atau di atas t+3, dengan
mempertimbangkan berbagai perkembangan yang akan terjadi di masa yang akan
dating (futurustic consideration).
Perencanaan dengan horizon waktu di aras 3 tahun meurut hunger dan
wheelen (2000) saat ini termasuk ke dalam kategori perencanaan jangka Panjang
akibat meningkatnya ketidakpastian pencapaian hasil akhir oleh perusahaan yang di
sebabkan oleh perubahan lingkungan perusahaan yang sangat cepat di era tahun
1970-an maupun 1980-an.
Jangka waktu perencaan juga sangat di perngaruhi oleh industri di mana
perusahaan beroprasi. Bagi perusahaan yang bergerak di industry software
computer, perencanaan jangka Panjang akan memiliki durasi waktu 3 tahun atau
kurang karena industri ini sangat cepat perubahannya. Sebaliknya bagi perusahaan
penambangan minyak yang perubahan teknologinya relatif stabil, perencanaan
jangka Panjang bisa memiliki horizon wsktu di atas 5 tahun.

Berbagai Pendekatan dalam Kegiatan Perencanaan


Terdapat dua landasan teori untuk melihat pelaksanaan peran manajer dalam
mengelola suatu perusahaan. Lamdasan teori pertama adalah market theory yang
di kemukakan oleh Chamberlain (Welsch,et.al,1988). Menurut teori ini, setiap
keputusan yang di ambil oleh manajer pada dasarnya merupakan keputusan reaktif
(reactive decision) terhadap berbagain perekembangan yangb terjadi di lingkungan
perusahaan. Sehingga menurut pandangan teori ini, manajer hanyalah aktor yang
bertindak menurut perkembangan pasar.
Pada ujung kontinuum yang lain terdapat planning and control theory yang
sangat dipengaruhi oleh pemikiran Rusell L.Ackoff. Menutup teori ini, manajer
merupakan aktor yang aktif dalam mengelola keadaan perusahaannya, di
antarannya dengan memperkirakan terlebih dahulu tanggapan apa yang akan
dilakukan perusahaan terhadap perubahan lingkungan yang diperkirakan akan
terjadi di masa depan. Dengan kata lain, teori ini menekankan peran manajemen
dalam melakukan kegiatan perencanaan (planning).
Pada kenyataan, manajer melaksanakan perannya sebagai manajer di antara
kedua ujung ekstrem teori tersebut. Pada suatu waktu, perusahaan dihadapkan
pada situasi yang didominasi oleh berbagai variabel yang tidak dikendalikan
manajemen perusahaan (uncontrolabel variabels) sehingga situasi tersebut sangat
dominan dalam menentukan nasib perusahaan. Contohnya, pada saat krisis
moneter melanda Indonesia, banyak perusahaan mengalami kebangkrutan yang
disebabkan oleh memburuknya kondisi keuangan perusahaan secara mendadak.
Hal ini disebabkan antara lain oleh menurunnya nilai tukar mata uang Rupiah
terhadap Dollar secara ekstrem di mana penurunan tersebut tidak dapat
dikendalikan oleh pengusaha.
Tetapi di sisi lain saat kodisi perekonomian berjalan normal, menejemen yang
kompeten berusaha mengendalikan lingkungannaya dengan mencari dan
menciptakan lingkungan perusahaan yang kondusif bagi pengembangan usaha
sehingga dalam hal ini penerapan perencanaan dan pengendalian akan berjalan
efektif. Tabel 6.1 menjelaskan perbedaan pendangan antara market theory dan
planning and control theory.

Bila dilihat dari peean manajer dalam membuat perencanaan dan bagaimana
mekanisme sebuah rencana dijalankan, Robbind (2000) melihat adanya dua
perspektif dalam memandang perencanaan. Di satu sisi terdapat pandangan yang di
namakan planning made di mana dalam pandangan ini manajer dianggap sebagai
seorang pemikir reflektif (reflective thinking) yang akan menentapkan rencana
terlebih dahulu untuk kemudian diterapkan dalam kegiatan organisasi perusahaan.
Planning mode mengasumsikan adanya jeda waktu antara rencana yang dibuat
dengan pelaksanaan (implementasi) rencana tersebut.
Pada sisi yang lain terdapat cara pandang yang disebut evolutionary mode.
Menurut pandangan kelompok ini, manajer bukanlah semata-mata sebagai pemikir
yang reflektift tetapi pada berbagai kesempatan manajer merupakan pemikir yang
reaktif serta menyesuaikan rencana dan keputusan yang dibuat tanpa hendi dengan
perubahan yang terjadi dilingkungan perusahaan. Salah satu pemikir manajemen
yang termasuk dalam kelompok ini adalah Mintzberg (1989). Menurut Mintzberg,
pada saat mengembangkan strategi, manajer lebih berperan laksana seorang
seniman pengrajin (crafter) yang menghasilkan berbagai benda-benda seni dari
tanah liat (misalnya seorang poltery yang menghasikan berbagai benda seni dari
tanah liat). Pada saat membuat pot, si seniman poltery merasakan kelenturan dan
kepadatan tanah liat yang sedang dibentuk menjadi sebuah pot. Demikian halnya
seorang manajer. Pada saat mereka membuat rencana, mereka meiliki proses
merasa (sensing) terhadap perubahan lingkungan yang sedang terjadi dan
melakukan adaptasi rencana perusahaan secara evolusioner terhadap perubahan
lingkungan yang terjadi;.

Hierarki Perencanaan
Koontz dan Weihrich (1988) menggambarkan keterkaitan antara berbagai jenis
rencana yang dibuat perusahaan dalam bentuk hierarki rencana (hierarchy of plans).
Dalam hal ini Koontz dan Weihrich mengasumsikan bahwa tipe rencana yang lebih
bawah mengacuh pada rencana yang tingkatnya lebih atas. Sebagai contoh tujuan
perusahaan akan mengacu pada misi perusahaan. Demikian halnya strategi
perusahaan (dalam arti yang sempit sebagaimana akan diuraikan pada saat
membahas strategi) akan mengacu kepada tujuan perusahaan.
Gambar 6.1 berikut menggambarkan hierarki yang pada umumnya dibuat
oleh perusahaan. Di puncak piramida hierarki terdapat misi perusahaan sedangkan
di tingkat paling bawah piramida terdapat budget.

Misi (mission)
Menurut Peter Drucker (1968: 66) misi (mission) dari sebuah perusahaan
dirumuskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti: “what is
value to the customer” dan “what is our customer” , “what does the customer buy?” ,
“what is value to the customer” dan “what will our business be?”. Misi bagi suatu
perusahaan akan menggambarkan bisnis apa yang sedang dan akan dijalankan
oleh perusahaan serta tujuan kualitatif apa yang ingin di capai perusahaan melalui
keberadaanya di bidang bisnis tersebut.
Pearce dan Robbinson (2005:26) menyebutkan pula beberapa pertanyaan
mendasar yang biasa dijawab dalam sebuah pernyataan misi perusahaan.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup:
1. What is thin firm in business?
2. What are out economic goals?
3. What is our operating philosophy in term of quality, company image and
conceptncep?
4. What are core competencies and competitive advantages?
5. What customer do and can we serve?
6. How do we view responsibilities to stockholders, employees, communities,
environment, social issues, and competitors?

Pernyataan misi dari Miscrosoft (David, 2007) berikut ini menjawab beberapa
pertanyaan mendasar yang di ajukan di atas:
Miscrosoft’s mission is to create software for the personal computer that
empowers and enricges people in the workplace, at school and at home… As the
world’s leading software provider, Miscrosoft strive to produce innovative products
that meet our customer’ evolving needs…

Visi (Vision)
Pernyataan visi dibuat oleh perusahaan terutama untuk menjawab pertanyaan “what
will our business be?” atau pertanyaan “what do we want to become?”. Pernyataan
visi menunjukkan arah strategik perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa
mendatang sehingga akan menuntun pengarahan sumber daya perusahaan bagi
pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki
kaitan yang sangat erat dengan misi perusahaan, dalam arti arah strategik yang
dinyatakan di dalam visi masih berada dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh
perusahaan. Sebagai contoh, visi Miscrosoft dirumuskan sebagai berikut :

Adapun visi PT Pertamina (Persero) di rumuskan sebagai berikut :


Menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia
visi yang disusun oleh perusahaan mengacu kepada misi suatu perusahaan yang
jelas akan menjadi landasan bagi pengembangan arah usaha perusahaan yang
komprehensif pertanyaan mengenai visi dan misi perusahaan harus diajukan
sepanjang perjalanan usaha dalam hal ini sudah menjadi praktik yang lazim bagi
perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan evaluasi terhadap visi dan misi
perusahaan setiap tahun (Anually) evaluasi terhadap visi dan misi secara periodik
perlu dilakukan karena seiring perjalanan waktu perusahaan bisa saja mendapati
dirinya berada di dalam bisnis “yang keliru” karena pendiri perusahaan mendirikan
usaha hanya didasari oleh adanya tren bisnis musiman yang memiliki daur hidup
sangat pendek atau keberadaan perusahaan sudah tidak relevan lagi di dalam bisnis
yang digeluti saat ini misalnya karena telah terjadi perubahan pilihan konsumen
yakni konsumen beralih dari produk perusahaan ke produk pesaing yang lebih
mampu memuaskan kebutuhan mereka Oleh sebab itu sangatlah penting bagi
pengusaha untuk memperhatikan bisnis yang akan mereka jalankan Apakah bisnis
tersebut memiliki landasan kebutuhan dan keinginan konsumen yang bertahan lama.
perusahaan-perusahaan besar (yang semula memiliki skala usaha tidak sebesar
seperti saat ini) seperti coca-cola Unilever Indofood Sukses Makmur dapat bertahan
dalam jangka panjang diantaranya karena dibangun di atas landasan bisnis yang
benar.coca-cola memilih usaha dibidang minuman ringan Unilever memilih usaha di
bidang consumer goods Indofood Sukses Makmur memiliki usaha di bidang food
industry dimana lapangan usaha yang mereka pilih memiliki landasan kebutuhan
dan keinginan konsumen yang bertahan lama dengan kata lain,Janganlah
“pengusaha memancing ikan di kolam yang tidak ada ikannya” dengan mendirikan
perusahaan di bidang usaha yang “tidak ada ikannya sama sekali” atau “cepat habis
ikannya”

Tujuan Spesifik (Objective)


perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu secara generik dapat
didefinisikan sebagai hasil akhir (End result) yang ingin dicapai oleh perusahaan misi
merupakan hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan dan memiliki Horizon waktu
yang sangat panjang untuk mencapainya Selain itu misi perusahaan dinyatakan
secara kualitatif
(Lebih menunjukan the nature of things daripada the measur of things)
Berbeda dengan misi objective (tujuan spesifik) merupakan hasil akhir yang
ingin di capai perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan dinyatakan secara
kuantitatif (lebih menunjukkan the measure of things). Objective yang baik memilikir
kriteria-kriteria sebagai berikut (Dess,Lumpkin dan Taylor,2000: 30)

1. Measurable,objective harus dapat di ukur. Untuk dapat mengukur ketercapaian


objective, sekurang-kurangnya terdapat satu indikator (tolak ukur) yang dapat
dijadikan rujukan untuk melihat kemajuan pencapaian tujuan . sebagai contoh,
tujuan. perusahaan “meningkatkan penerimaan penjualan tahun ini 10% lebih tinggi
di banding penerimaan penjualan tahun lalu” merupakan tujuan yang terukur.
2. Spesific,objective secara spesifik harus menjelaskan apa yang ingin di capai oleh
perusahaan.Apakah perusahaan ingin memperoleh peningkatan
penjualan,peningkatan bagian pasar, atau objective lainnya.
3. Appropriate,objective yang ingin di capai perusahaan harus sesuai dengan visi
dan misi yang dimiliki oleh perusahaan, artinya objetive yang ingin dicapai masih
berada dalam lingkup misi perusahaan.
4. Realistic, objective yang di buat oleh perusahaan harus dapat dicapai (achiviable)
dengan menggunakan sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan.
Singkatnya, objective yang di buat perusahaan harus menantang (challenging) tapi
bisa dilaksanakan (doable)
5. Timely, perusahaan harus menetapkan secara spesifik berapa lama jangka waktu
yang di butuhkan perusahaan untuk mencapai objective yang telah ditetapkan. Bila
jangka waktu untuk pencapaian objective tidak ditetapkan secara spesifik,
perusahaan tidak akan memiliki kerangka waktu yang jelas bagi pencapaian
objective tersebut sehingga pencapaiannya menjadi kabur.
Berikut ini disajikan contoh objective dari perusahaan Procter & Gamble :
Financial objective dari Protector and Gamble
Increase sales growth 6% to 8% and accelerate core net earnings growth to 13% to
15% per share in each of the next five years
Sedangkan tujuan korporasi PT Garuda Indonesia pada tahun 1990 adalah :
mencapai pertumbuhan pendapatan (dalam USD) sebesar 10% per tahun dan EBT
Margin rata-rata 5% per tahun.

Strategi (Strategy)
pada awalnya konsep strategi (strategy) didefinisikan sebagai berbagai cara untuk
mencapai tujuan (ways to achive ends).konsep generik ini terutama Sesuai dengan
perkembangan awal penggunaan konsep strategi yang digunakan dalam dunia
militer strategi dalam dunia militer adalah berbagai cara yang digunakan oleh
panglima perang untuk mengalahkan musuh dalam suatu peperangan (war).
sedangkan cara yang digunakan oleh pasukan untuk memenangkan pertempuran
(battle) yang digunakan istilah taktik.
sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategik (strategic
managememt). strategic tidak didefinisikan definisikan hanya semata-mata sebagai
cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen strategik
mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri (melalui berbagai keputusan
strategik (strategic decision) yang di buat oleh manajemen perusahaan) - yang
diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan bersaing perusahaan berikut
ini diberikan Beberapa definisi dari konsep strategi yang ditemukan oleh chandler
dan Andrews (Besanko,et,al,2007), di mana strategi dalam pengertian ini mencakup
juga penetapan berbagai tujuan serta arah pengusahaan perusahaan dalam jangka
Panjang :
1. Menurut Alfred Chandler , strategi adalah “the determination of long-term
goals of an enterprise and the adoption of courses of action and yhe
allocation of resources necessary for carrying out these goals.”
2. Menurut Kenneth Andrews, strategi adalah “the pettern of
objectives,purposes or goals, and the major policies and plans for
achieving these goals stated in such a way as to define what business the
company is in or should be in and the kind of company it is or should be”

Kebijakan (Policy)
Kebijakan (policy) secara sederhana dapat didefinisikan sebagai guide to action.
Kebijakan merupakan suatu panduan umum yang akan mengarahkan pembuatan
keputusan yang akan diambil oleh para pembuat keputusan di dalam perusahaan.
Kebijakan menjadi pedoman yang akan menghubungkan formulasi strategi
dengan implementasi strategi yang akan dilakukan perusahaan. Wheelen dan
Hunger (2004:14) memberikan beberapa contoh kebijakan (policy) di beberapa
perusahaan besar Amerika Serikat sebagai berikut:
 Kebijakan di Maytag Corporation. Maytag tidak akan menyetujui
setiap proposal pengurangan biaya, bila pengurangan biaya (cost
reduction) tersebut berakibat kepada penurunan kualitas produk
Maytag (kebijakan ini dibuat untuk mendukung strategi Maytag untuk
bersaing dari sisi kualitas dan bukan bersaing dari sisi harga)
 Kebijakan di Intel. Kanibalisasi produk yang dimiliki Intel dengan
produk Intel lainnya yang lebih baik, sebelum pesaing mampu
menyisihkan produk Intel (kebijakan ini mendukung strategi Intel untuk
menjadi pemimpin pasar dalam prosesor komputer) .
 Kebijakan di GE. GE harus menjadi produk nomor satu atau nomor
dua di mana pun produk GE bersaing (kebijakan ini mendukung
strategi GE untuk menjadi nomor satu dalam kapitalisasi pasar).

Kebijakan juga dibuat oleh perusahaan untuk menjadi panduan dalam melakukan
pengambilan keputusan untuk hal-hal yang sering terjadi. Tujuan dibuatnya
kebijakan tersebut adalah untuk mengurangi adanya discretion (pertimbangan
pribadi) di mana diskresi berpotensi menjadikan keputusan yang dibuat tidak
konsisten (berbeda-beda). Misalnya untuk mencegah terjadinya pengambilan
keputusan yang berbeda-beda menyangkut masalah ketenagakerjaan, perusahaan
membuat Personnel Policy yang di dalamnya berisi berbagai kebijakan perusahaan
yang mengatur hak dan kewajiban karyawan seperti pengaturan jam
kerja,penetapan gaji,tunjangan,cuti,biaya perawatan dll. Personnel Policy ini pun
harus mendukung pencapaian strategi yang dibuat oleh perusahaan. Misalnya bila
perusahaan ingin mempertahankan distincitive competence yang bersumber dari
keunggulan sumber daya manusia, maka perusahaan harus membuat Personnel
Policy yang akan dapat menciptakan suasana kerja kondusif bagi sumber daya
manusia perusahaan, sehingga mereka memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
perusahaan.

Prosedur (Procedures) dan Aturan (Rules)


Prosedur (Procedures) merupakan metode atau cara yang baku untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu (Allen,1990: 147). Prosedur diperlukan agar
pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan menurut metode tertentu sehingga diperoleh
hasil yang seragam. Sebagai contoh, apabila setiap akuntan pada berbagai unit
usaha di dalam sebuah unit perusahaan korporasi memiliki cara sendiri-sendiri di
dalam menyusun laporan keuangan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk
mendapatkan sebuah neraca konsolidasi. Selain itu apabila setiap supervisor
produksi/mandor menetapkan metode yang berbeda dalam melaksanakan
pengendalian kualitas, maka akan diperoleh pengertian mutu yang tidak seragam.
Akibatnya, akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menetapkan statistical quality
control, baik untuk menetapkan Upper Limit Level (ULL), Central Line Limit (CLL)
maupun Lower Level Limit (LLL) dari suatu produk karena setiap mandor akan
memiliki pengertian yang berbeda dalam mengklasifikasikan sebuah produk hasil
produksi, yakni apakah produk tersebut merupakan produk yang sesusai dengan
standar mutu yang telah ditetapkan ataukah produk tersebut dikategorikan sebagai
produk cacat yang dapat diperbaiki kembali dengan tambahan biaya produksi atau
produk tersebut dikategorikan sebagai produk rusak yang akan dibebankan sebagai
biaya.

Aturan (Rules) merupakan keputusan tetap untuk diterapkan pada masalah-


masalah yang selalu berulang dan penting bagi suatu komponen perusahaan (Allen,
1990: 153). Misalnya peraturan perusahaan mengenai keselamatan kerja
diberlakukan di area pabrik yang sedang dibangun oleh perusahaan, tetapi
peraturan ini tidak berlaku di kantor pusat (head quarter/head office) dari
perusahaan yang sama bila mana di kantor pusat tersebut tidak terdapat fasilitas
produksi maupun pabrik yang sedang dibangun. Selain itu rules merupakan
keputusan tetap yang diterapkan tanpa memerhatikan urutan waktu. Sebagai contoh
larangan untuk merokok yang diterapkan di lokasi Stasiun Pompa Bensin Umum
(SPBU) tidak memiliki urutan waktu, yakni larangan merokok itu diberlakukan baik
pada saat pegawai SPBU mengisi bensin maupun setelah pegawai SPBU itu
mengisi bensin. Selama mereka berada di lokasi SPBU mereka dilarang untuk
merokok.

Program
Program merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki durasi waktu tertentu serta
dibuat untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Sebagai sebuah aktivitas
yang memiliki durasi waktu tertentu, program memiliki waktu mulai dan waktu
selesai. Sebagai contoh program periklanan (advertising program) yang dilakukan
oleh perusahaan diawali dengan perumusan pesan iklan yang ingin disampaikan
oleh perusahaan kepada konsumen dan diakhiri dengan evaluasi pasca
penempatan iklan di media (penayangan iklan di TV, penyiaran iklan di radio, dan
lain-lain).
Perumusan pesan iklan merupakan aktivitas awal program periklanan
perusahaan di mana untuk merumuskan pesan iklan, perusahaan dapat dibantu oleh
perusahaan advertising (advertising agency). Iklan yang dibuat harus dapat
menunjang pencapaian tujuan perusahaan.

Anggaran (Budget)
Anggaran merupakan penerjemahan program ke dalam satuan numerik. Anggaran
tidak akan dapat disusun dengan baik bila perusahaan tidak memiliki program yang
jelas. Hal tersebut disebabkan karena setiap rupiah yang akan dikeluarkan dalam
anggaran mengacu kepada program yang akan dikerjakan oleh perusahaan.
Secara garis besar, budget yang disusun oleh perusahaan dapat
dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu master budget dan capital budget (Smith
et.al., 1993: 1116-11200). Master budget menunjukan keseluruhan perencanaan
perusahaan dalam satuan numeric untuk suatu periode tertentu dan biasanya
bersifat jangka pendek. Master budget selanjutnya dibagi lagi menjadi dua
kelompok, yaitu:

1. Operating budget, berisi berbagai hasil yang diharapkan dari operasi


perusahaan selama periode anggaran dalam bentuk estimasi revenues,
expenses, dan income. Operating budget terdiri dari:
a. Sales forecast
b. Schedule of cash collections
c. Schedule of purchases and payments
d. Schedule of selling and administrative expenses
e. Budgeted income statement
f. Budgeted retained earnings statement
2. Financial budgets berisi proyeksi jumlah, sumber, dan penggunaan kas
serta berbagai sumber daya lain yang digunakan dalam operasi perusahaan
termasuk saldo akhir dari kas dan berbagai sumber daya lainnya. Financial
budgets terdiri dari:
a. Budgeted statement of cash receipts and disbursements
b. Budgeted balance sheet

3. Capital budget merupakan budget yang disiapkan perusahaan apabila


perusahaan membutuhkan investasi yang besar dimana investasi tersebut
memiliki jangka waktu pengembalian investasi yang Panjang

Jenis-jenis rencana
Berdasarkan jangka waktunya, rencana perusahaan dapat dibagi kedalam rencana
jangka panjang (long term plan) dan rencana jangka pendek (short term plan). Yang
dimaksud dengan long term plan adalah rencana yang memiliki jangka waktu lima
tahun lebih. Bahkan bila perusahaan berada didalam industry yang perubahannya
sangat cepat seperti industry teknologi informasi dan komunikasi, maka
perencanaan dengan jangka waktu tiga tahun lebih sudah dapat dikategorikan
sebagai rencana jangka panjang. Dilain pihak, yang dimaksud dengan short term
plan adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun. Pada
umumnya tujuan dan strategi tingkat korporasi dan divisi usaha memiliki jangka
waktu tiga tahun atau lebih (termasuk rencana jangka panjang). Sedangkan tujuan
dn strategi masing-masing fungsi organisasi (marketing,keuangan, produksi, sumber
daya manusia) memiliki horizon waktu rencana jangka pendek sampai menengah.

Pembagian jenis rencana dapat pula dilakukan dengan melihat


hubungan antara jenis rencana yang dibuat dan jenis keputusan yang dibuat. Pada
saat perusahaan berhubungan dengan berbagai aktivitas/masalah yang
membutuhkan keputusan rutin (programmed decision), perusahaan dapat membuat
rencana yang bisa diterapkan untuk mengatasi berbagai aktivitas/masalah rutin
tesebut. Rencana seperti ini disebut sebagai standing plan (rencana berkelanjutan).
Sebagai contoh, aturan, kebijakan, dan standard opening procedure (SOP)
merupakan beberapa contoh standing plan.

Sebaiknya perusahaan dapat pula mengembangkan rencana yang


ditujukan untuk mengatasi masalah yang tidak terprogram (unprogrammed
decision). Rencana ini disebut sebagai single-use plan. Yang termasuk ke dalam
kategori single-use plan antara lain adalah program dan proyek (Jones dan George,
2007: 268).
PERTANYAAN :
1. Faktor faktor apa saja yang dapat menghambat suatu rencana dan bagaimana
solusi anda untuk mengatasi hambatan/masalah tersebut.(Kadek

Anda mungkin juga menyukai