V HERDANI AGUNG N
cutting tool)
➢ Dengan gerakan pahat sejajar terhadap
Chip Pan
Diameter
X-
Panjang
Z- Z+
X+
* Pergerakan aktual sumbu X = ½ dari skala pada sumbu
PRINSIP KERJA
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran
akan diteruskan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut
diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya
pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir. Sedangkan gerakan-
gerakan utama pada mesin bubut yaitu:
A. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang
digerakan pada pahat dan dinamakan gerak potong.
B. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongan sejajar
dengan sumbu kerja. Gerakan ini disebut juga dengan gerakan pemakanan
untuk pengurangan diameter (contour)
C. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongan tegak
lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini disebut juga dengan gerakan
pemotongan permukaan (facing).
PRINSIP KERJA
Gerakan melintang
Gerakan memanjang
PRINSIP KERJA
PRINSIP KERJA
Compuond
Handwheel
Untuk mengatur
pemakanan
memanjang
(Feed Motion)
Cross-slide Handwheel
Untuk mengatur
pemakanan melintang
(Adjusting Motion)
PROSES PENGERJAAN
pengerjaan mesin
memanjang memanjang
Melintang melintang
Konus konus
Profil profil
Ulir ulir
PROSES BUBUT
PRINSIP PENCEKAMAN
CHUCK
Pencekaman dengan metode chuck centre, biasa digunakan untuk proses pembubutan benda
kerja yang panjang & kesentrisan yang baik ataupun untuk proses lain yang menghasilkan
gaya pemakanan yang besar dan bisa berpengaruh terhadap hasil pembubutan.
benar
60° / 90°
FACE PLATE
Pencekaman dengan face plate memiliki kelebihan dalam mencekam bentukan benda kerja yang
tidak silindris ataupun benda asimetris
PRINSIP PENCEKAMAN
Face plate
Blok
penumpu
Benda kerja
clamp
PRINSIP PENCEKAMAN
Collet
Benda kerja tidak dicekam, tetapi menggunakan dua center dan pembawa.
Dalam hal ini, benda kerja harus ada lubang senternya di kedua sisi benda kerja
PRINSIP PENCEKAMAN
Driving plate
Dead centre
Live Centre
Lathe dog
Tail Stock
Pencekaman dengan metode between centre adalah metode pencekaman yang paling baik (
kesilindrisan benda kerja yang dihasilkan sangat baik ).
PRINSIP PENCEKAMAN
Head Stock
Tail Stock
2. Setengah bagian depan dari material alat potong dan setengah bagian
belakangnya terbuat dari material yang lebih lunak kemudian di las.
3. Hanya bagian ujung sisi potong yang terbuat dari material alat potong
sedang badan pahatnya terbuat material yang lunak kemudian di brazing.
4. Ujung sisi potong dijepit, dibaut, diselipkan pada holder pahat (pahat
dengan insert tip / clamping system)
JENIS PAHAT MESIN BUBUT
1. ISO 1 Carbide digunakan untuk pembubutan memanjang dengan plan angle
75°.
6. ISO 6 Carbide digunakan untuk pembubutan memanjang dengan plan angle 90°.
JENIS PAHAT MESIN BUBUT
7. ISO 7 Carbide digunakan untuk pembubutan melintang menuju centre benda kerja
dengan plan angle 0°.
10. Forming tool jenis pahat yang bentuk sisi potong utamanya dibentuk seperti
bentuk benda kerja yang akan dibuat. Biasanya menggunakan material dari HSS
ataupun cemented carbide.
JENIS PAHAT MESIN BUBUT
11. Insert Tip pahat-pahat bubut dimana mata potongnya diselipkan, dibaut
ataupun dijepit pada badan / holder pahat.
GEOMETRI PAHAT BUBUT
Geometri sebuah pahat bubut menentukan bentuk, ukuran dan besarnya sudut sisi
potong serta dimensi pahat tersebut.
F = fz x N
t=(Lxi)
F
t = waktu pemotongan (minute)
L= panjang langkah total (mm)
I = jumlah pemakanan/pengulangan
F= kecepatan pemakanan (mm/min)
PROSES APLIKASI
1. APLIKASI TAPER/CONUS
TAPER/CONUS :
Benda putar yang meramping hingga ujungnya dengan bidang penampang yg tegak
lurus sumbu utama berbentuk lingkaran.
KEGUNAAN :
Membentuk suaian BK assembling yg bersifat sementara, dengan kelebihan mampu
memberikan keakuratan posisi dan mudah dibongkar pasang.
KEGUNAAN
Meningkatkan daya cekam dari berbagai jenis Hand-Tools atau
Adjustable machine dials guna menghasilkan pencekaman yang lebih
baik.
JENIS BENTUKAN
PROFIL
2. APLIKASI ULIR (THREADING)
ULIR
Pitch/
Pengikat arah jarak puncak
Jumlah Diameter
start minor
Ulir Ulir
Tunggal jamak
Standarisasi
Bervariasi Terbatas
bentuknya bentuknya
doc
1
doc = .P. 3
2
p 1
½P
doc = .P.1,732
2
Besarnya doc
Pemakanan melintang = 0.866 x pitch doc =
1
.P.1,732
2
Pemakanan menyudut (eretan atas diputar 60°)
= 1 x pitch doc = 0,866.P
EKSENTRIK
6.41~7.80 = B
5.51~6.40 = C
3.61~5.50 = D
0.0~3.6 = E