Perumpamaan Tentang Penabur
Perumpamaan Tentang Penabur
PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO
2022
PENDAHULUAN
Perumpamaan ini diajarkan Yesus di tepi pantai, di sebelah barat laut danau Galilea.
Pendengar perumpamaan adalah masyarakat Galilea, yang sebagian besar adalah petani, yang
sedang dalam perjalanan dari ladang menuju daerah pantai. Ketika Yesus mengajarkan
perumpamaan tentang seorang penabur kepada orang-orang Galilea, mereka pada waktu itu
sedang melihat petani menaburkan benih di ladang pada bulan Oktober.
Para pendengar perumpamaan, yang pada saat itu mencapai ribuan orang, dapat melihat
secara langsung, bahkan kerap menjalankan aktivitas petani yang sedang menaburkan benih/biji
gandum pada saat itu. Pada zaman itu, bertani merupakan pekerjaan yang cukup sederhana. Pada
akhir musim panas, petani akan pergi ke ladang untuk menaburkan benih gandum ke atas tanah
yang keras. Kemudian ia akan mencangkul tanah untuk menutup benih yang telah ditaburkan,
dan menunggu sampai turunnya hujan musim dingin untuk menyemaikan benih-benih itu. Petani
yang diceritakan Yesus dalam perumpamaan menaburkan benih yang diambil dari sebuah tas
yang terbuat dari kulit, yang dikalungkan pada leher, tergantung di bagian depan tubuhnya.
Dengan langkah berirama, dia menaburkan benih di sepanjang jalur-jalur tanah. Dia tidak
memperhatikan bahwa dari benih-benih yang ditaburkannya, ada sebagian yang jatuh di pinggir
jalur tanam, di tanah yang tipis dengan tonjolan batu-batu kapur, dan di semak-semak duri.
Semua itu terabaikan karena pekerjaan menabur harus sudah selesai dalam waktu satu hari.
Benih yang ditaburkan di tengah semak duri” merupakan ikon atas “Firman tentang
Kerajaan Surga yang diperdengarkan kepada orang yang tidak tahan terhadap kekuatiran
dunia dan tipu daya kekayaan”.