Anda di halaman 1dari 27

Paradigma dan Model

Dalam Psikologi Klinis (2)

1 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


BIOLOGIS

2 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Kasus Phineas Gage:
 Seorang laki berusia 25 tahun mengalami cedera otak karena
kepalanya tertusuk sebuah batang logam dari pipi kiri hingga
tembus keluar kepala. Dalam beberapa menit, ia bangun dan
sadar kembali.
 Setelah kecelakaan, ia mengalami perubahan kepribadian yang
permanen:
 Sopan  sering ngomong kasar dan jadi kasar, tidak
 sabar
 Stabil & tenang  impulsif
 Setia kawan  tidak peduli dengan sesama

3 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Apa yang dapat kita pelajari dari kasus Phineas Gage?

Perilaku, sifat, dan perasaan orang dapat berubah bila terjadi


perubahan pada otak (cedera otak misalnya)
Maka:
 perubahan pada otak = perubahan pada perilaku, sifat, dan
perasaan
Oleh karena itu, perilaku, sifat, dan perasaan berakar di otak
Lebih lanjut lagi, maka:
 merubah otak (entah dengan obat atau operasi) = merubah
perilaku, sifat, dan perasaan

4 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


1. Abnormalitas Struktur Otak

•Structural abnormalities in the brain

•Structural abnormalities dapat disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit

(seperti stroke) yang merusak lokasi otak tertentu

Lokasi rusak berbeda di otak akan menunjukkan gejala psikologis yang

berbeda

Contoh: Broca’s aphasia dan Wernicke’s aphasia

5 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


• Disordered biochemistry
• Neurotransmitters: biokimia yang menfasilitasi transportasi
signal di otak

 Masalah kejiwaan disebabkan oleh neurotransmitters yang


terlalu banyak (atau terlalu sedikit)
 Contoh kasus: serotonin theory of depression, dopamine theory
of schizophrenia

6 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


2. Faktor Genetik

- Semakin banyak faktor genetik yang dimiliki oleh seseorang, maka


semakin rentan orang tersebut untuk mengalami masalah kejiwaan

- Penemuan faktor genetik didasari oleh family history studies, twin


studies, adoption studies, dan jaman sekarang: genetic studies
(contoh: genome association studies)

7 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


 Contoh kasus: faktor genetik untuk skizofrenia

(Tandon et al., 2008)

8 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


SOSIAL DAN INTERPERSONAL

-Keluarga
-Kelompok
-Komunitas

9 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


• Pendekatan sosial dan interpersonal menekankan pentingnya
pengaruh lingkungan, dengan kata lain, pengaruh faktor diluar
individu itu sendiri

• Terdapat tiga pendekatan penting:


– Teori interpersonal
– Family systems theories
– Social structural theories

10 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


1. Pendekatan sosial dan interpersonal: teori interpersonal

•Teori interpersonal menyatakan bahwa anak mengembangkan


konsep diri dan orang lain melalui pola attachment dan
hubungannya dengan early caregivers

•Berdasarkan attachment dan hubungan dengan early caregiver,


seseorang nantinya akan mengembangkan perilaku adaptif (atau
maladaptif)

11 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


2. Pendekatan sosial dan interpersonal: teori family system

•Teori family system menyatakan bahwa psikopatologi yang


muncul pada seseorang diakibatkan oleh pola interaksi yang
salah dalam suatu keluarga, yang memunculkan dan memelihara
perilaku abnormal

12 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


 Kelompok sosial terkecil yang terdiri dari seorang laki-laki dan
perempuan beserta keturunannya
 Kelompok yang terdiri dari dua individu atau lebih yang tinggal dalam
satu rumah tangga yang dihubungkan oleh darah, perkawinan atau
adopsi.
 Sistem sosial yang terdiri dari dua individu atau lebih yang hidup
bersama dalam konteks saling mengasihi, tanggung jawab bersama,
dalam kurun waktu tertentu.
 Keluarga : sistem yang selalu berkembang. Menurut teori Duvall,
perkembangan keluarga terbagi dalam 8 tahapan dimana pada setiap
tahap memiliki tugas-tugas yang spesifik yang harus dicapai.
 Bagaimana pun juga tugas perkembangan individu tidak selalu sejalan
dengan tugas perkembangan keluarga, ada kalanya bisa menimbulkan
masalah dalam hubungan interpersonal, masalah dalam perkembangan
emosi, atau krisis keluarga.
13 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Tahap Perkembangan Keluarga
1. Keluarga baru (belum memiliki anak; komitmen satu sama lainnya)

Deskripsi tugas keluarga:


 kepuasan perkawinan, belajar hidup bersama dan memenuhi
kebutuhan masing-masing anggota.
 hubungan harmonis antara ketiga keluarga
 perencanaan keluarga: terkait dengan rencana memiliki anak.
 mengembangkan kepuasaan secara seksual dan peran terkait
dengan perkawinan.

14 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


2. Menanti kelahiran anak (dimulai dengan adanya kelahiran anak
pertama dan dilanjutkan sampai bayi usia 30 bulan).

Deskripsi tugas keluarga:


 peran menjadi orang tua
 rekonsiliasi terhadap adanya konflik
 berbagi fasilitas terkait dengan perkembangan pemenuhan
kebutuhan anggota keluarga
 menerima keberadaan anak secara personal.

15 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


3. Keluarga dengan anak pra sekolah (anak pertama berusia 2,5 tahun
dilanjutkan sampai usia 5 tahun).

Deskripsi tugas keluarga:


 mengeksplorasikan anak pada lingkungan.
 menetapkan suatu privacy, adanya rumah, dan jarak yang adekuat.
 suami berperan menjadi ayah mempertahakan tanggung jawab dalam
rumah tangga
 anak prasekolah perannya berkembang lebih matur dan bertanggung
jawab untuk perawatan diri sendiri
 mensosialisasikan anak di sekolah, tempat ibadah dan olah raga
 Integrasikan anak dengan anggota keluarga baru

16 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


4. Keluarga dengan anak sekolah (anak pertama berusia 6 sampai 23
tahun).

Deskripsi tugas keluarga:


 meningkatkan penerimaan anak pada sekolah
 mempertahankan kepuasan hubungan perkawinan sebab pada
periode ini mulai berkurang
 meningkatkan komunikasi yang secara terbuka dengan keluarga.

17 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


5. Keluarga dengan remaja

Deskripsi tugas keluarga:


 memberi kebebasan dan tanggung jawab yang seimbang
 mempertahankan komunikasi secara terbuka antar generasi
 mempertahankan etika keluarga dan standar moral terkait dengan
orang tua dengan remaja yang mencari keyakinan dan nilai-nilai
mereka sendiri
 membiarkan anak untuk mencoba kemandirian.

18 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


6. Memulai keluarga inti (dimana anak pertama dan anak terakhir telah
meninggalkan rumah).

Deskripsi tugas keluarga:


 berkembangnya keluarga baru dari perkawinan
 menerima pasangan baru dengan gaya hidup dan nilai-nilai mereka
sendiri
 menghabiskan waktu dengan aktivitas lainnya dan hubungan dengan
orang tua
 menetapkan kembali peran istri dan suami seperti peran anak yang
mencapai kemandirian
 membantu proses penuaan dan orang tua sebagai suami dan istri.

19 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


7. Keluarga pertengahan (tidak ada anak, periode melewati masa
kesendirian).

Deskripsi tugas keluarga:


 mempertahankan perasaan sejahtera
 mencapai dan menyenangi karirnya atau aktivitas lainnya
 mendukung kepuasan dan hubungan yang bermakna dengan orang
tua dan anak-anak
 menguatkan hubungan perkawinan.

20 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


8. Keluarga dalam kesendirian dan lansia (mulai dengan kesendirian
pada salah satu atau kedua pasangan dilanjutkan sampai kehilangan
salah satu pasangan dan diakhiri dengan kematian pasangan lainnya).

Deskripsi tugas keluarga:


 mempertahankan kepuasan dalam tatanan kehidupan
 mempertahankan hubungan perkawinan
 menyesuaikan diri dengan income yang menurun atau berkurang
 menyesuaikan diri dengan kehilangan pasangan.

21 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Disfungsi Keluarga
 Ibu yang overprotektif atau ayah yang “jauh” (bekerja, alkohol, gangguan
fisik)
 Ayah atau ibu yang “super”, atau pasif, tergantung, pasangan yang selalu
mengalah
 Perkawinan yang tidak harmonis
 Anak yang menunjukkan perilaku akibat hubungan kelompok yang tidak
baik di sekolah, sibling
 Beban berat antara 3 generasi, kakek-nenek, orang tua, cucu
 Keluarga dengan salah satu anggota merupakan pengguna obat terlarang
 Kekerasan fisik, emosional atau seksual oleh salah satu anggota keluarga
 Anak merupakan korban dari konflik perkawinan
22 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
3. Pendekatan sosial dan interpersonal: teori social structural

•Teori social structural menyatakan bahwa masyarakat membuat


beberapa orang sangat stres dan sub-kultur dapat memilhara cara
maladaptif untuk menangani stres tersebut

•Budaya juga memiliki aturan implisit dan eksplisit untuk tipe perilaku
abnormal

23 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Perspektif secara umum :
Pendekatan kesehatan mental yang menekankan pada peran daya
lingkungan dalam menciptakan atau mengurangi masalah

Aspek utama dalam perspektif : relativitas budaya, diversity (perbedaan) dan


ekologi

24 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Implikasi :
-Berurusan dengan kecocokan antara person dan lingkungan

-Mengidentifikasi dan mengembangkan sumber kekuatan dari


manusia dan komunitas

-Menerima dan menginginkan keanekaragaman (menerima


perbedaan antar manusia dan komunitas)

25 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Upaya integrasi: vulnerability stress- model
 Vulnerability Stress (stres)
(kerentanan)
•Pemicu biologis
 Faktor biologis (munculnya
(genetik, biokimia, penyakit, terpapar
otak abnormal)
zat berbahaya) Disorder
 Faktor sosial
•Pemicu sosial (masalah
(pengasuhan
(kejadian traumatis, atau
maladaptif, stres
kronis, dll.) kehilangan orang gangguan
dekat) kejiwaan)
 Faktor psikologis
(konflik
Arjadi) bawah •Pemicu psikologis
sadar, kemampuan (merasa kehilangan
mengatasi masalah kontrol, dikhianati)
yang buruk, pikiran
maladaptif, dll.)
26 Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
1)
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
Thank You For Attention

Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog

Anda mungkin juga menyukai