Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

“Asuhan Keperawatan An. Dengan Gangguan Tumbuh kembang ”


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas PKK 1 kep.Anak
Dosen Pembimbing
Lisna Agustina S.Kep.,Ns.,M.Kep

Kelas : 3B Keperawatan
Disusun oleh :

Agung Triaji kurniawan (18.156.01.11.038)

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan


STIKes Medistra Indonesia
Jl. Cut Mutia Raya No.88A Kel. Sepanjang Jaya- Rawa Lumbu Bekasi
LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP GANGGUAN TUMBUH KEMBANG

1.Pengertian
Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya
karena adanya multiplikasi dan pertambahan ukuran sel berarti ada pertambahan secara kuantatif dan hal tersebut
terjadi sejak terjadinya konsepsi (IDAI, 2002).Jadi pertumbuhan lebih ditekankan pada pertambahan ukuran fisik
seseorang, yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran berat badan,
tinggi badan, dan lingkar kepala (Nursalam, 2005).
Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat suatu peristiwa yang dialaminya yaitu masa percepatan
dan perlambatan. Masa tersebut akan berlainan dalam satu organ tubuh. Percepatan dan perlambatan tersebut
merupakan suatu kejadian yang berbeda dalam setiap organ tubuh akan tetapi masih saling berhubungan satu
dengan yang lain. Peristiwa pertumbuhan pada anak dapat terjadi perubahan tentang besarnya, jumlah, ukuran, di
dalam tingkat sel, organ maupun individu, sedangkan peritiwa perkembangan pada anak dapat terjadi perubahan
bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan intelektual (Hidayat, 2012).
Tumbuh kembang anak terjadi secara kompleks dan sistematis. Anak akan mengalami dua proses, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel di seluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan merupakan proses peningkatan kemampuan adaptasi dan
kompetensi seseorang dari yang sederhana ke yang lebih kompleks (Wong, 2008).
Seluruh tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak harus dilalui dengan sempurna, baik selama di kandungan
maupun yang telah lahir. Tidak semua anak mampu melalui semua tahapan secara optimal.
Beberapa anak mengalami kegagalan atau gangguan tumbuh kembang. Kemenkes dalam Rivaldi (2017)

2.Etiologi
Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat suatu peristiwa yang dialaminya yaitu masa percepatan dan
perlambatan. Masa tersebut akan berlainan dalam satu organ tubuh. Percepatan dan perlambatan tersebut merupakan suatu
kejadian yang berbeda dalam setiap organ tubuh akan tetapi masih saling berhubungan satu dengan yang lain. Peristiwa
pertumbuhan pada anak dapat terjadi perubahan tentang besarnya, jumlah, ukuran, di dalam tingkat sel, organ maupun
individu, sedangkan peritiwa perkembangan pada anak dapat terjadi perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai
dari aspek sosial, emosional, dan intelektual (Hidayat, 2012).
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara garis besar di kelompokkan kedalam tiga kelompok, yaitu :
Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)
Kebutuhan akan kasih sayang (asih)
Kebutuhan latihan/rangsangan/bermain (asah)
Kebutuhan akan asuh, yaitu kebutuhan akan nutrisi yang adekuat dan seimbang. Nutrisi termasuk pembangun tubuh yang
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan dimana
anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat terutama pertumbuhan otak (IDAI, 2002 ).
Berat badan merupakan indikator sederhana yang digunakan di laporan atau Puskesmas untuk menentukan status gizi
anak, yaitu dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).KMS merupakansuatu kartu/alat penting yang digunakan
untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak (Soetjiningsih, 1996). KMS yang ada saat ini adalah untuk Balita,
yaitu kartu yang membuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan
memantau tumbuh kembang balita setiap bulannya, dari sejak lahir sampai berusia lima tahun(Depkes RI, 1996).
Secara umum, KMS berisi gambar kurva berat badan terhadap umur untuk anak berusia 0-5 tahun, atribut penyuluhan,
dan catatan yang penting untuk diperlihatkan oleh petugas dan orang tua, seperti riwayat kelahiran anak, pemberian ASI
dan makanan tambahan, pemberian imunisasi dan vitamin A, penatalaksanaan diare di rumah, serta patokan sederhana
tentang perkembangan psikomotorik anak (Nursalam, 2005).
3. Manifestasi Klinis
Komsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila
tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik,
perkembangan otak kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2001)
Kita mengenal beberapa cara pengukuran status gizi anak seperti dengan metode anthropometric, pemeriksaan klinik dan
pemeriksaan laboratorik. Diantara ketiganya, pengukuran anthropometri relatif paling sederhana, mudah, murah, dan
banyak dilakukan.
Penilaian tumbuh kembang anak perlu dilakukan untuk menentukan apakah pertumbuhan anak berjalan normal atau
tidak, baik dilihat dari segi medis atau statistik. Anak yang sehat akan menunjukkan pertumbuhan yang optimal. Untuk
mengetahui tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan fisiknya digunakan parameter-parameter ttertentu.

4. Patofisiologi
Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan fisiknya digunakan parameter-parameter tertentu.
Parameter penilaian pertumbuhan fisik tersebut yaitu :
1) Ukuran antropometrik
Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran antropometrik yang dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu meliputi :
a)Tergantung umur (age dependence)
 Berat badan (BB) terhadap umur
 Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur
 Lingkaran kepala (LK) terhadap umur
 Lingkar lengan atas (LLA) terhadap umur
 Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat, karena tidak semua anak mempunyai
catatan mengenai tanggal lahirnya.
b) Tidak tergantung umur
BB terhadap TB
LLA terhadap TB (QUAC Stick = Quacker Arm Circumference measuring stick).
Lain-lain: LLA dibandingkan dengan standar baku, lipatan kulit pada trisep, subskapular, abdominal dibandingkan dengan
baku. Kemudian hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan suatu baku tertentu, misalnya baku
Harvard, NCHS, atau baku nasional.
2) Ukuran antropometrik yang lain :
Ukuran antropometrik yang lain dimanfaatkan untuk menilai perawakan (somatotype).
Menurut Hippocrates
Habitus phthisicus/perawakan tinggi kurus.
Habitus apoplekticus/perawakan gemuk pendek.
Menurut Kretschmer terdapat tiga jenis perawakan, yaitu :
 Piknikus.
 Atletikus.
 Astenikus.
 Menurut Sheldon
 Endomorfi
 Mesomorfi
 Ektomorfi,
untuk perawakan yang sesuai dengan klasifikasi dari Kretschmer.
Interpretasi hasil pemeriksaan keadaan pertumbuhan anak dapat dilihat dari empat aspek, yaitu corak/pola pertumbuhan,
proses pertumbuhan, hasil pertumbuhan pada suatu waktu dan keadaan/status gizi. Keadaan gizi merupakan bagian dari
pertumbuhan anak. Pada pemeriksaan di lapangan dipakai cara penilaian yang disepakati bersama untuk keseragaman, baik
dalam caranya maupun baku patokan yang menjadi bahan pembandingnya.
5. PATHWAY

LINGKUNGA KETURUNA
HORMON GIZI SOSIAL
N N
EKONOMI

Gangguan Perkembangan

PERSONAL MOTORIK MOTORIK


BAHASA
SOSIAL KASAR HALUS

KURANG
PENGETAHUA
N

Kegagalan bertumbuh Resiko Resiko


Pertumbuhan
dan berkembang pertumbuhan keterlambatan
yang terhambat
menjadidewasa tidak proporsional perkembangan

- Stimulasi perkembangan, beri asupan nutrisi yg adekuat,


tingkatkan kualitas hubungan keluarga, pola asuh dsb
6. Faktor-fator yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang normal, dan ini merupakan hasil interaksi
banyak faktor yang mempengaruhinya.Banyak sekali faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak itu.
Faktor-faktor itu dibagi dalam dua golongan, yaitu:
Faktor dalam (internal)
Faktor internal meliputi:
 Perbedaan ras atau bangsa
Bila seseorang dilahirkan sebagai ras orang Eropa, maka tidak mungkin ia memiliki faktor herediter ras orang
Indonesa atau sebaliknya. Tinggi badan setiap bangsa berlainan, pada umumnya ras oarang kulit putih mempunyai
ukuran tungkai yang lebih panjang daripada orang mongol.
 Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang tinggi-tinggi dan ada keluarga yang gemuk-gemuk.
 Umur
Kecepatan pertumbuhan pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan, dan masa remaja.
 Jenis kelamin
Pada umumnya, wanita lebih cepat dewasa dibanding anak laki-laki. Pada masa pubertas wanita umumnya tumbuh
lebih cepat daripada laki-laki dan kemudian setelah melewati masa pubertas laki-laki akan lebih cepat.
 Kelainan genetika
Sebagai salah satu contoh, achondroplasia (kelainan herediterkongenital) yang menyebabkan darfisme (kerdil),
sedangkan sindroma marfan yang menyebabkan pertumbuhan tinggi badan yag berlebihan.
 Kelainan koromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down’s dan
sindroma Turner.

Faktor luar (eksternal/lingkungan)


Faktor eksternal dibagi menjadi dua bagian yaitu:
 Faktor prenatal a) Gizi
Tumbuh kembang anak tidaklah dimulai sejak anak lahir tetapi dimulai sejak ibu hamil. Nutrisi ibu hamil terutama
dalam trimester akhir kehamilan akan memengaruhi pertumbuhan janin.
 Mekanik
Posisi fetus yang tidak abnormal dapat menyebabkan kelainan kongenital.

 Toksin/zat kimia
Minopetrin dan obat kontrasepsi dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
 Endokrin
Seperti pada diabetes militus dapat menyebabkan makrosomia kardiomegali, hiperplasia adrenal.
 Radiasi
Paparan radium dan sinar roentgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida,
retardasi mental, dan deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata, dan kelainan jantung.
 Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua adalah oleh TORCH (toksoplasma, rubella, sitomegalo virus, herpes
simpleks), PMS (penyakit menular seksual), serta penyakit virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada janin
seperi katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jantung kongenital.Karena itu, pemeliharaan
gizi anak harus juga mencakup upaya pencegahan penyakit infeksi.Pemberian imunisasi terhadap beberapa
penyakit harus dilakukan sesuai waktunya, disamping pemeliharaan kebersihan dan sanitasi lingkungan.
 Kelainan imunologi
Eritroblastosis fetalisi timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk
antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk kedalam peredaran darah janin dan akan
menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia kemicterus yang akan menyebabkan
kerusakan janin otak.
 Anoksia embrio
Anoksia embrio (kekurangan penyediaan O2) yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta sehingga
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
 Psikologis ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil, dan lain-lain.
 Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan asfiksia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan
otak.
 2) Pasca-natal a) Gizi
Untuk tumbuh kembang anak, diperlukan zat makanan yang adekuat.
 Penyakit kronis
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan dapat mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
 Lingkungan fisik dan kimia
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb,
merkuri, dan rokok) mempunyai dampak negatif terhadap pertumbuhan anak.
 Psikologis
Psikologis dari anak adalah adanya hubungan anak dengan orang tua sekitarnya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan didalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
 Endokrin
Gangguan hormon misalnya, pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
Defisiensi hormon pertumbuhan akan menyebabkan anak menjadi kerdil.
 Sosioekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
 Lingkungan pengasuhan.
 Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulan khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat
mainan,sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak, perlakuan ibu terhadap
perilaku anak.
 Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid dalam jangka waktu lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan
pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf pusat yang menyebabkan terhambatmya produksi hormon
pertumbuhan (Adriani M, 2012).

7. Masalah Pertumbuhan
Untuk mengetahui gangguan perkembangan fisik perlu pemantauan yang kontinu.Dengan pemantauan berat badan,
tinggi badan, lingkar kepala, umur tulang dan pertumbuhan gigi, maka dapat diketahuiadanya suatu kelainan
tumbuhkembang fisik seorang anak.Pemantauan barat badan anak dengan menggunakan KMS, maka kita dapat
mengetahui pola pertumbuhan anak.Bila grafik berat badan anak lebih dari 120% kemungkinan akibat dari obesitas atau
kelainan hormonal.Sedangkan di bawah garis normal, kemungkinan anak kurang gizi, deprivasi, menderita penyakit
kronis, atau kelainan hormonal. Berat badan terhadap tinggi badan dibawah persentil ke lima, menunjukkan indikator
adanya kurang gizi yang akut. Setelah beberapa bulan kekurangan kalori, tinggi badan terhadap umur akan menurun
(stunting), sehingga proporsi berat badan terhadap tinggi badan akan kembali normal.proporsi tubuh mengikuti sekuen
perubahan yang teratur dalam perkembangan anak (IDAI, 2002)

Umur tulang mempunyai kolerasi dengan stadium pubertas dan berguna untuk memprediksi tinggi badan dewasa
pada remaja yang mengalami maturitas dini atau lambat.Pada perawakan pendek karena keturunan (familial short
stature) umur tulang adalah normal sesuai sesuai dengan umur kronologis.Sedangkan pada pertumbuhan yang terlambat,
perawakan pendek akibat kelainan endokrin dan kurang gizi maka umur tulang adalah lebih rendah (IDAI, 2002).
Stunting disebabkan oleh banyak faktor baik secara faktor langsung atau tidak langsung.Faktor langsung ditentukan
oleh asupan makanan, berat badan lahir, dan penyakit.Sedangkan faktor tak langsung seperti faktor ekonomi, budaya,
pendidikan, dan pekerjaan, fasilitas pelayanan kesehatan.Faktor sosial ekonomi saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya seperti masukan zat gizi, berat badan lahir, dan penyakit infeksi pada anak (Frongillo et al, 1997).
Data dari WHO 2014, indonesia menempati urutan ke 17 dari 117 negara dengan prevalensi wasting (perawakan
kurus) dan stunting (perawakan pendek) yang tinggi pada balita (Tribun Medan, 2016). Ada sekitar 14 % balita wasting
dan balita stunting mencapai proporsi tertinggi yaitu 35%.
Menurut NANDA (2012) resiko pertumbuhan tidak proporsional adalah pasien/klien beresiko mengalami
pertumbuhan di atas persentil ke-97 atau di bawah persentil ke-3 untuk usia, yang melewati dua jalur persentil. Ada
beberapa Faktor resiko penyebab resiko pertumbuhan tidak prooporsional, yaitu :

Pengasuh :

a. Penganiyaan
b. Kesulitan belajar (cacat mental)
c. Penyakit mental
d. Ketunadayaan belajar berat

Lingkungan :

a. Deprivasi
b. Kemiskinan
c. Keracunan timbal
d. Bencana alam
e. Teratogen
f. Perilaku kekerasan
Individu :

a. Anoreksia
b. Perilaku pemberian makan yang maladaptif oleh pengasuh
c. Penyakit kronis
d. Perilaku makan individu yang maladaptaif
e. Infeksi
f. Selera makan yang selalu meningkat
g. Malnutrisi
h. Prematuritas
i. Penyalahgunaan zat

Pre natal :

a. Gangguan kongenital
b. Gangguan genetik
c. Infeksi maternal
d. Nutrisi maternal
e. Kehamilan kembar
f. Penyalahgunaan zat
g. Pemajanan teratogen
FORMAT KAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN ANAK PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes MEDISTRA INDONESIA)

PENGKAJIAN DATA DASAR

Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan

Tempat : Desa subad kec.kosambi batu kab.karawang-jawa barat

Tanggal Pengkajian : 13 maret 2021

Identitas diri klien

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An.S
2. Tempat tgl lahir/usia : Karawang, 15 juli 2010
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan : Sd kelas 5
6. Alamat : Desa subad kec.kosambi batu kab.karawang-jawa barat
7. Tgl pengkajian : 13 Maret 2021
8. Diagnosa medik : Hambatan tumbuh kembang
9. Rencana terapi : Penyuluhan

B. Identitas Orang tua


1. Ayah
a. N a m a : Tn.E
b. U s i a : 35 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Wiraswasta
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : Desa subad kec.kosambi batu kab.karawang-jawa barat

2. Ibu
a. N a m a : Ny.M
b. U s i a : 30 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/Sumber penghasilan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Desa subad kec.kosambi batu kab.karawang-jawa barat

C. Identitas Saudara Kandung


No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN

1. An.K 5 tahun Adik Sehat

II. Keluhan Utama

Gangguan Tumbuh kembang

III. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Ny.A mengatakan anak tidak selera makan dan tidak menyukai sayuran dan bingung harus bagaimana ,Saat hamil
ibu klien (Ny.A) tidak nafsu makan, lebih sering mengkomsumsi gorengan, Ny. A mengatakan klien kurang
makan ,Memberikan Pasi Saat anak meminta

B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun)


1. Prenatal care
a. Pemeriksaan kehamilan : 6 kali
b. Keluhan selama hamil : ibu klien mengatakan tidak ada
c. Riwayat : ibu klien mengatakan tidak ada
d. Kenaikan BB selama hamil : ibu klien mengatakan lupa
e. Imunisasi TT : 1 kali
f. Golongan darah ibu: B Golongan darah ayah:A
2. Natal
a, Tempat melahirkan : Rumah
b. Lama dan jenis persalinan : Spontan
c. Penolong persalinan : Bidan
d. Cara untuk memudahkan persalinan : Ibu klien mengatakan tidak tahu
e. Komplikasi waktu lahir : Ibu Klien mengatakan tidak ada
3. Post natal
a. Kondisi bayi : BB lahir 2500 gram, PB 50 cm
b. Apakah anak mengalami : Problem menyusui
(Untuk semua Usia)
¤ Penyakit yang pernah dialami : Batuk , demam,diare
¤ Kecelakaan yang dialami : Ibu klien mengatakan tidak ada
¤ Komsumsi obat-obatan bebas : Ibu klien mengatakan tidak pernah
¤ Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : Lambat
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
¤ Penyakit anggota keluarga : Ibu klien mengatakan tidak 5
¤ Genogram
.

IV. Riwayat Immunisasi


NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah pemberian
1. Campak Di usia 9 bulan Ibu klien mengatakan lupa

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 27 kg
2. Tinggi badan ; 130 cm
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 7 bulan
2. Duduk : 8 bulan
3. Merangkap : 10 bulan
4. Berdiri : 11 Bulan
5. berjalan : 12 bulan
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : ibu klien mengatakan lupa
7. bicara pertama kali : 14 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan: 4 tahun
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : Setelah lahir
2. Cara pemberian : Setiap kali menangis
3. Lama pemberian : 6 bulan
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : Ibu klien sering sakit
2. Jumlah pemberian : Tidak menentu
3. Cara pemberian : dengan dot
C. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


1. 0 – 6 Bulan Air susu Ibu 6 bulan
2. 6 – 12 Bulan Susu Formula 6 bulan
3. Saat ini Makanan Sampai sekarang

VII. Riwayat Psikososial


¤ Apakah anak tinggal di : rumah sendiri
¤ Lingkungan berada di : desa
¤ Apakah rumah dekat : Mushola
¤ Apakah ada tangga yang bisa berbahaya : Tidak ada
¤ Hubungan antar anggota keluarga ; harmonis
¤ Pengasuh anak : Orang tua

VIII. Riwayat Spiritual


¤ Support sistem dalam keluarga : Allah swt
¤ Kegiatan keagamaan : Mengaji, Solat , Puasa

IX. Aktivitas sehari-hari


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Kurang Kurang
2. Menu makan Tidak menentu Tidak menentu
3. Frekuensi makan Sedikit Sedikit
4. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
5. Pembatasan pola makan Tidak ada Tidak ada
6. Cara makan Mandiri Mandiri
7. Ritual saat makan Berdoa sebelum makan Berdoa sebelum makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air Putih Air Putih
2. Frekuensi minum Tidak menentu Tidak menentu
3. Kebutuhan cairan 8 gelas 8 gelas
4. Car pemenuhan Meminum air putih Meminum air putih

C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB (Buang Air Besar ) :
1. Tempat pembuangan WC didalam rumah WC didalam rumah
2. Frekuensi (waktu) Setiap Pagi Setiap Pagi
3. Konsistensi Setiap Pagi Setiap Pagi
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
BAK (Buang Air Kecil) :
1. Tempat pembuangan WC didalam rumah WC didalam rumah
2. Frekwensi Tidak menentu Tidak menentu
3. Warna dan Bau Bening dan berbau urine pada Bening dan berbau urine pada
umumnya umumnya
4. Volume Normal Normal
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 2 jam 2 jam
- Malam 8 jam lebih 8 jam lebih
2. Pola tidur Teratur Teratur
3. Kebiasaan sebelum tidur Berdoa sebelum tidur Berdoa sebelum tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga Bermain petak umpet Bermain petak umpet
2. Jenis dan frekuensi Tidak menentu Tidak menentu
3. Kondisi setelah olah raga Lelah Lelah

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara Mandiri Mandiri
- Frekuensi 2 kali sehari 2 kali sehari
- Alat mandi Lengkap Lengkap
2. Cuci rambut
- Frekuensi 2/3 hari sekali 2/3 hari sekali
- Cara Mandiri Mandiri
3. Gunting kuku
- Frekuensi Saat kudu mulai panjang Saat kudu mulai panjang
- Cara Mandiri Mandiri
4. Gosok gigi
- Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari
- Cara Mandiri Mandiri

G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Mandiri Mandiri
2. Pengaturan jadwal harian Tidak teratur Tidak teratur
3. Penggunaan alat Bantu aktifitas Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada Tidak ada

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Senang Senang
2. Waktu luang Setelah sekolah dan hari libur Setelah sekolah dan hari libur
3. Perasaan setelah rekreasi Senang Senang
4. Waktu senggang klg Akhir pekan Akhir pekan
5. Kegiatan hari libur Berkumpul bersama keluarga Berkumpul bersama keluarga

XI. Pemeriksaan Fisik


A. Keadaan umum klien
Baik
B. Tanda-tanda vital
=Suhu : 37°C
=Nadi : 85 x / menit
= Respirasi : 22 x/menit
= Tekanan darah : 110/70
C. Antropometri
= Tinggi Badan : 130 cm
= Berat Badan : 27 kg
= Lingkar badan :
= lingkar lengan atas :
= lingkar kepala :
D. Sistem pernapasan
= Hidung : simetris, pernapasan cuping hidung baik , secret tidak ada,
= Leher : Simetris, tidak ada pembengkakan
= Dada
¤ Bentuk dada normal ,
¤ Perbandingan ukuran AP dengan transversal
¤ Gerakan dada : simetris, otot Bantu pernapasan normal
¤ Suara napas : bronchial
E. Sistem Cardio Vaskuler
= Conjunctiva anemis, arteri carotis : kuat
Tekanan vena jugularis : Tidak meninggi
= Ukuran jantung : Normal
= Suara jantung : S1dan, S2 normal
= Capillary Refilling Time : 2 detik
F. Sistem Pencernaan
= Sklera : Ikterus, bibir : lembab,
= Mulut : Stomatitis , Jml gigi lengkap , Kemampuan menelan : baik
=Gaster : baik
= Abdomen : Hati : teraba baik , lien normal, ginjal normal
=Anus : Normal
G. Sistem indra
1. Mata
- Kelopak mata normal, bulu mata lebat, alis lebat
- Visus (gunakan Snellen chard)
- Lapang pandang normal
2. Hidung
- Penciuman normal
- Sekret yang menghalangi penciuman tidak ada
3. Telinga
- Keadaan daun telinga simetris kiri kanan, kanal auditoris : bersih
- Fungsi pendengaran : baik
H. Sistem saraf
1. Fungsi cerebral
a. Status mental : Oreintasi baik, daya ingat baik perhatian & perhitungan Bahasa normal
b. Kesadaran : kompos mentis
c. Bicara ekspresif
2. Fungsi cranial : baik
3. Fungsi motorik : Massa otot baik, tonus otot baik, kekuatan otot baik
4. Fungsi sensorik : baik
5. Fungsi cerebellum : Koordinasi baik, keseimbangan baik
6. Refleks : baik
I. Sistem Muskulo Skeletal
1. Kepala : Bentuk kepala bulat sempurna, gerakan baik
2. Vertebrae : Normal
3. Pelvis : Gaya jalan normal , gerakan normal
4. Lutut : gerakan lutut normal
5. Kaki : Normal
6. Tangan : Normal
J. Sistem Integumen
= Rambut : Warna hitam , Mudah dicabut
= Kulit : Warna coklat, lembab,
= Kuku : Bersih
K. Sistem Endokrin
= Kelenjar thyroid : baik
= Ekskresi urine : normal
= Suhu tubuh : 37°C
L. Sistem Perkemihan
= Normal
M. Sistem Reproduksi
=Normal
N. Sistem Imun
= tidak terdapat alergi
= Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : flu,batuk, lain-lain
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
A. 0 – 6 Tahun
Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar : ibu klien mengatakan perkembangan motorik kasar normal
2. Motorik halus : Ibu klien mengatakan perkembangan motorik halus normal
3. Ibu klien mengatakan an.S susah makan

B. 6 tahun keatas
1. Perkembangan kognitif: baik
2. Perkembangan Psikoseksual :baik
3. Perkembangan Psikososial: baik
DATA FOKUS
Nama Klien : An. S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan
Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian : 13 – 03- 2021

Datra objektif Data subjektif


- Klien sering tampak menolak makanan - Ny.A mengatakan anak tidak selera makan dan
terutama sayuran tidak menyukai
- BB : 27 kg sayuran dan bingung harus bagaimana
- TB : 130 cm - Saat hamil ibu klien (Ny.A) tidak nafsu
- Usia: 10 tahun makan, lebih
- Klien tampak pendek dan kurus sering
- Kurang minat terhadap makanan (sayur) mengkomsumsi gorengan
- Ketidakefektifan pemberian PASI saat bayi
- Ibu klien tampak bingung bagaimana - Ny. A mengatakan klien kurang makan
cara klien agar bisa nutrisi nya seimbang - Ny.A mengatakan saat bayi klien diberi PASI
saat menangis saja

ANALISA DATA

Nama Klien : An.S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan


Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian :13-03-2021

NO Data Fokus Problem Etiologi


DS: Defisit nutrisi Faktor psikologis:
- Ny.A mengatakan klien kurang keengganan untuk
makan makan
- Ny.A mengatakan anak tidak selera
makan dan tidak menyukai
sayuran

DO:
- Klien sering tampak menolak
makanan terutama sayuran
- Kurang minat terhadap makanan
(sayur)
- BB : 27 kg
- TB : 130 cm
Usia: 10 tahun
DS: Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
- Ny.A mengatakan anak tidak selera nutrisi:kurang dari keluarga merawat
kebutuhan tubuh anggota keluarga
makan dan tidak menyukai
sayuran dan bingung harus bagaimana
- Ny. A mengatakan klien kurang
makan
DO:
- Klien sering tampak menolak
makanan terutama sayuran
- BB : 27 kg
- TB : 130cm
- Usia: 10 tahun
Ibu klien tampak bingung
bagaimana cara klien agar bisa
makan dengan lahap
DS : Pertumbuhan tidak Tidak adekuatnya
proporsional nutrisi pada anak
- Ny.A mengatakan anak tidak selera
makan dan tidak menyukai
sayuran
- Saat hamil ibu klien (Ny.A) tidak
nafsu makan, lebih
sering
mengkomsumsi gorengan
DO :
- Klien menolak saat diberikan
makan terutama sayuran
- BB : 27 kg
- TB : 130 cm
- Usia: 10 tahun
- Klien tampak pendek dan kurus
Ketidakefektifan pemberian PASI saat
bayi
DS: Defisit pengetahuan Kurang terpapar
- Ny.A mengatakan anak tidak selera informasi
makan dan tidak menyukai
sayuran dan bingung harus bagaimana

DO:
- Ibu klien tampak bingung
bagaimana cara klien agar bisa
nutrisi nya seimbang
- BB : 27 kg
- TB : 130 cm
- Usia: 10 tahun

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien : An.S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan
Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian : 13-03-2021
No Diagnosa keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal
teratasi
1. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis
(keengganan untuk makan)

2. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari


kebutuhan tubuh b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga

3. pertumbuhan tidak proporsional b.d tidak


adekuatnya nutrisi pada anak

4 Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar


informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : An.S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan
Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian : 13-03-2021

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana tindakan Rasional


Keperawatan

Defisit nutrisi Setelah di 1.Tentukan status gizi 1.Untuk mengetahui


b.d faktor lakukantindakankeperawat klien Status gizi klien
psikologis anselama 3x24 jam
(keengganan diharapkan klien nutrisi 2.Identifikasi alergi 2.Mengetahui adanya
Atau intoleransi Alergi atau
untuk makan) nya terpenuhi dengan
makanan yang dimiliki Intoleransi makanan
kriteria hasil: Klien
1.Mengetahui status gizi 3.Instruksikan orang tua 3.Agar orang tua klien
Klien klien Tahu dan bisa
2.Mengetahui adanya alergi Mengenai kebutuhan Memenuhi kebutuhan
Atau intoleransi makanan Nutrisi (pedoman diet Nutrisi klien
Pada klien Dan piramida
3.Orang tua klien tahu dan Makanan)
Bisa memenuhi 4.Tentukan jumlah kalori 4.Agar nutrisi yang
Kebutuhan nutrisi klien Dan jenis nutrisi yang Masuk seimbang
4.Nutrisi yang masuk Diperlukan
Seimbang 5.Pastikan makanan 5.Supaya makanan
Disajikan dengan cara Terlihat menarik dan
5.Makan dengan lahap
Yang menarik Tidak membuat klien
6.Setatus gizi klien Bosan
meningkat 6.Monitor perkembangan 6.Mengetahui
Klien Bb dan Tb Perkembangan klien

Ketidakseimba Setelah di 1. Kaji ulang cara 1. Perawatan Nutrisi


ngan nutrisi: lakukantindakankeperawat
perawatan nutrisi An.S perlu dikaji ulang
Kurang dari anselama 3x24 jam
kebutuhan diharapkan klien nutrisi tiap pertemuan mengingat
tubuh b.d nya seimbang dengan
melalui menu yang pentingnya
Ketidakmamp
kriteria hasil:
uan keluarga disediakan pemberian nutrisi
merawat 1.Pemenuhan nutrisi klien
anggota Seimbang 2. Berikan pengetahuan pada dengan anak
keluarga 2.Orang tua klien tahu dan kepada keluarga diet gizi kurang.
Bisa menerapkan terapi
anak sesuai umurnya! 2. Pengetahuan
diet Pada klien
3.Orang tua klien tahu dan 3. Ajarkan kepada orang tentang pemberian
Bisa menerapkan kebiasaan tua klien cara nutrisi balita
Cuci tangan 6 langkah pada menyiapkan diet anak penting untuk
Klien usia 10 tahun menjaga status gizi
4. Ajarkan kepada AN. S pada waktu
keluarga tentang yang akan datang.
PHBS (cuci tangan 6 3. Cara pemberian
langkah dengan sabun) yang tepat menjadi
pada Keluarga kunci efektivitas
peningkatan status
nutrisi
4. PHBS dasar yang
baik menjadi
pegangan keluarga
dalam ketahanan
terhadap penyakit
melalui
nutrisi/makanan.

pertumbuhan Setelah di 1. Manajemen nutrisi : 1. Memperbaiki


tidak lakukantindakankeperawat nutrisi kurang
proporsional anselama 3x24 jam membantu dan
b.d tidak diharapkan pertumbuhan memberikan asupan
adekuatnya
klien mengalami diet makanan dan
nutrisi pada
anak
peningkatan dengan
minuman yang
kriteria hasil:
1.Nutrisi klien membaik seimbang
2.Asupan makanan seimbang 2. Penyuluhan nutrisi : 2. Membantu
3.Orang tua klien mengetahui Anak usia sekolah, merencanakan
untuk asupan
Tumbuh kembang sesuai anjuran tentang nutrisi makanan
Usia dan praktik pemberian seimbang
4.Pertumbuhan klien makan atau
Mengalami peningkatan meminimalkan nutrisi. 3. Menginformasikan
3. Promosi kesehatan: orangtua mengenai
Pendidikan kesehatan tumbuh-kembang
tumbuh kembang anak sesuai usianya
4. Mengetahui
4. Monitor pertumbuhan perkembangan
klien pertumbuhan klien

Defisit Setelah di 1. Berikan pengetahuan 1. Pengetahuan


pengetahuan lakukantindakankeperawat
b.d kurang anselama 3x24 jam keluarga tentang keluarga yang
terpapar diharapkan pengetahuan karakteristik Gizi baik akan
informasi
orang tua klien meningkat Kurang meliputi: meningkatkan
dengan kriteria hasil:
a. Definisi, kemampuan untuk
1.Orang tua klien
mengetahui definisi, b. Penyebab, mengenal masalah
Penyebab,akibat dan 2. Dengan
c. Akibat,
Penatalaksanaan
Pemenuhan gizi d. Penatalaksanaan! menggunakan alat
2.Orang tua klien dapat bantu untuk
2. Berikan bimbingan
Mengulangi penjelasan memberikan
dengan ilustrasi
penjelasan
menggunakan poster
diharapkan
keluarga dapat
lebih mudah
3. Bimbing keluarga
memahaminya
untuk mengulangi
3. dengan keluarga
penjelasan yang sudah
mampu
diberikan
mengulangi
penjelasan yang
diberikan dapat
diartikan keluarga
telah meahami
4. Berikan pujian bila
penjelasan.
keluarga mampu
4. Memberikan
menjawab dengan
penguatan kepada
baik dan benar!
keluarga
IMPLEMENTASI PERAWATAN HARI PERTAMA
Nama Klien : An.S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan
Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian : 13-03-2021

Diagnosa keperawatan Waktu Tindakan Paraf dan nama


mahasiswa
Defisit nutrisi b.d faktor 1.Menentukan status gizi
psikologis (keengganan DO:Menghitung IMT
untuk makan) Klien
Rumus: Bb:Tb²=
27:(130x130)
= 27:16.900
=15,9
IMT kurang ringan
DS=-
2. MengIdentifikasi alergi
Atau intoleransi
Makanan
DO=Setelah di kaji klien
Tidak memiliki
alergi
Atau intoleransi
Makanan
DS=Ibu Klien
Mengatakan klien
Tidak memiliki
Alergi
3.MengInstruksikan orang
Tua klien
Mengenai kebutuhan
Nutrisi (pedoman diet
Dan piramida
Makanan)
DO: orang tua klien
belum
pahamBagaimana
memenuhi
Kebutuhan nutrisi
Klien
DS: orang tua klien
Mengatakan belum
paham
Bagaimana cara
Memenuhi kebutuhan
Klien
4.Menentukam jumlah
Kalori Dan jenis nutrisi
yang Diperlukan
DO:Menghitung jumlah
Kalori yang
dibutuh
Kan klien
Rumus:
(447,6+9,25×27)+
(3,10×130)-
(4,33×10)
= 697+403-43,3
= 1056,7
= 1056,7×1,2
= 1268,4=1300
DS:-
5. Pastikan makanan
Disajikan dengan cara
Yang menarik
DO:
DS:Ibu klien
Mengatakan tau
Bagaimana cara
Membuat makanan
Tampak menarik
6.MeMonitor
perkembangan
Klien Bb dan Tb
DO: Bb :27

DS:-

Ketidakseimbangan nutrisi: 1. MengKaji ulang cara


Kurang dari kebutuhan
perawatan nutrisi An.S
tubuh b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota tiap pertemuan melalui
keluarga
menu yang disediakan
DO: Klien tampak
Belum bisa
Menyediakan
Menu nutrisi
Yang seimbang
DS: orang tua klien
Mengatakan
Belum paham
Menu nutrisi
Yang seimbang

2.Berikan pengetahuan
kepada keluarga diet anak
sesuai umurnya
DO:Orang tua klien
bisa
Menjelaskan
Kembali dengan
Terbata-bata
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Diet anak sesuai
Umurnya
3.MengAjarkan kepada
orang tua
klien cara menyiapkan
diet anak usia 10 tahun
DO: Orang tua klien
Mampu Menjelaskan
Kembali dengan
Terbata-bata
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Cara menyiapkan
Diet anak
4.MeAjarkan kepada
keluarga tentang PHBS
(cuci tangan 6 langkah
dengan sabun) pada
Keluarga
DO:Klien dan orangtua
Tampak bisa
Mengulang kembali
Gerakan cuci tangan
6 langkah dengan
Kaku
DS: Klien dan orangtua
Mengatakan bisa
Melakukan gerakan
Cuci tangan 6
Langkah

pertumbuhan tidak 1.MeManajemen nutrisi :


proporsional b.d tidak
membantu dan
adekuatnya nutrisi pada
anak memberikan asupan diet
makanan dan minuman
yang seimbang
DO:Orang tua Klien
Tampak bisa
Menjelaskan kembali
Tenang menajemen
Nutrisi dengan
Terbata-bata
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Tenang menajemen
Nutrisi
2.Penyuluhan nutrisi :
Anak
usia sekolah, anjuran
tentang nutrisi dan
praktik
pemberian makan atau
meminimalkan nutrisi.
DO:Orang tua klien
Bisa menjelaskan dan
Mempraktekkan
Kembali pemenuhan
Nutrisi dengan
Terbata-bata
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham

3.Promosi kesehatan:
Pendidikan kesehatan
tumbuh kembang anak
DO:Orang tua klien
Tampak bisa
Menjelaskan kembali
Dengan terbata-bata
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Dengan promkes
Yang diberikan
4.Monitor pertumbuhan
klien
DO: Bb:27 kg
Tb: 130 cm
DS:-

Defisit pengetahuan b.d 1.Berikan pengetahuan


kurang terpapar informasi
keluarga tentang
karakteristik Gizi
Kurang
meliputi:
a. Definisi,
b. Penyebab,
c. Akibat,
d. Penatalaksanaan
DO:orang tua klien
Dapat menjelaskan
Kembali dengan
Terbata-bata
DS: orang tua klien
Mengatakan Belum
paham secara
Menyeluruh

2.Berikan bimbingan
dengan ilustrasi
menggunakan poster

3.Bimbing keluarga untuk


mengulangi penjelasan
yang sudah diberikan

4.Berikan pujian bila


keluarga mampu
menjawab dengan baik
dan benar!

EVALUASI KEPERAWATAN HARI PERTAMA


Nama Klien : An.S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan
Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian : 13-03-2021

Diagnosa keperawatan Waktu Evaluasi Paraf dan nama


mahasiswa
Defisit nutrisi b.d faktor S: Orang tua klien
psikologis (keengganan Mengatakan klien
untuk makan) Masih susah makan

O: Status gizi
Klien tampak belum
Ada perubahan

A:Masalah belum
Teratasi

P:Intervensi 1,3,4,6
dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisi: S: Orang tua klien


Kurang dari kebutuhan Mengatakan masih
tubuh b.d Ketidakmampuan Belum bisa memenuhi
keluarga merawat anggota Kebutuhan nutrisi
keluarga
Klien

O:Nutrisi klien masih


Belum tampak
perubahan

A: Masalah belum
Teratasi

P: Intervensi 1,2,3,4
dilanjutkan

pertumbuhan tidak S: Orang tua klien


proporsional b.d tidak Mengatakan belum ada
adekuatnya nutrisi pada Perkembangan pada
anak Pertumbuhan klien

O: Pertumbuhan klien
Tampak belum ada
Perkembangan

A: Masalah belum
Teratasi

P: Intervensi 1,2,3,4
Dilanjutkan

Defisit pengetahuan b.d S: Orang tua klien


kurang terpapar informasi Mengatakan belum
Mengerti secara
Menyeluruh apa yang
Dijelaskan

O: Klien tampak
Terbata-bata bila
Di instruksikan
Menjelaskan kembali
A: Masalah belum
Teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI KEDUA


Nama Klien : An.S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan
Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian : 13-03-2021

Diagnosa keperawatan Waktu Implementasi Paraf dan nama


mahasiswa
Defisit nutrisi b.d faktor 1. MeMonitor
psikologis (keengganan perkembangan
untuk makan) Klien Bb
DO: Bb :27

DS:-

2.Menghitung kembali
status gizi
DO:Menghitung IMT
Klien
Rumus: Bb:Tb²=
27:(130x130)
= 27:16.900
=15,9
IMT kurang ringan
DS=-

3.MengInstruksikan dan
Menjelaskan kembali
Kepada orang
Tua klien
Mengenai kebutuhan
Nutrisi (pedoman diet
Dan piramida
Makanan)
DO: orang tua klien
Bisa mengulang
Penjelasan dengan
Terbata-bata
DS: orang tua klien
Mengatakan
paham
Bagaimana cara
Memenuhi kebutuhan
Klien
4.Menghitung kembali
jumlah
Kalori Dan jenis nutrisi
yang Diperlukan
DO:Menghitung jumlah
Kalori yang
dibutuh
Kan klien
Rumus:
(447,6+9,25×27)+
(3,10×130)-
(4,33×10)
= 697+403-43,3
= 1056,7
= 1056,7×1,2
= 1268,4=1300
DS:-

Ketidakseimbangan nutrisi: 1.MengKaji ulang cara


Kurang dari kebutuhan
perawatan nutrisi An.S
tubuh b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota tiap pertemuan melalui
keluarga
menu yang disediakan
DO: Klien tampak
Masih belum
Mengikuti apa
Yang telah
diinstruksikan
DS: orang tua klien
Mengatakan
Mulai mengerti
Menu nutrisi
Yang seimbang
2.Berikan kembali
pengetahuan
kepada keluarga diet anak
sesuai umurnya
DO:Orang tua klien
bisa
Menjelaskan
Kembali dengan
Terbata-bata
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Diet anak sesuai
Umurnya
3.MengAjarkan kembali
kepada
orang tua
klien cara menyiapkan
diet anak usia 10 tahun
DO: Orang tua klien
Mampu Menjelaskan
Kembali dengan
Terbata-bata
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Cara menyiapkan
Diet anak
4.Mengingatkan kembali
kepada
keluarga tentang PHBS
(cuci tangan 6 langkah
dengan sabun) pada
Keluarga
DO:Klien dan orangtua
Tampak bisa
Mengulang kembali
Gerakan cuci tangan
6 langkah
DS: Klien dan orangtua
Mengatakan bisa
Melakukan gerakan
Cuci tangan 6
Langkah

pertumbuhan tidak 1. Monitor pertumbuhan


proporsional b.d tidak
klien
adekuatnya nutrisi pada
anak DO: Bb:27 kg
Tb: 130 cm
DS:-
2.MeManajemen nutrisi :
membantu dan
memberikan asupan diet
makanan dan minuman
yang seimbang
DO:Orang tua Klien
Tampak bisa
Menjelaskan kembali
Tentang menajemen
Nutrisi dengan
Terbata-bata
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Tenang menajemen
Nutrisi
3.Penyuluhan nutrisi :
Anak
usia sekolah, anjuran
tentang nutrisi dan
praktik
pemberian makan atau
meminimalkan nutrisi.
DO:Orang tua klien
Bisa menjelaskan dan
Mempraktekkan
Kembali pemenuhan
Nutrisi dengan
Terbata-bata
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham

4.Promosi kesehatan:
Pendidikan kesehatan
tumbuh kembang anak
DO:Orang tua klien
Tampak bisa
Menjelaskan kembali
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Dengan promkes
Yang diberikan

Defisit pengetahuan b.d 1.Berikan pengetahuan


kurang terpapar informasi
keluarga tentang
karakteristik Gizi
Kurang
meliputi:
e. Definisi,
f. Penyebab,
g. Akibat,
h. Penatalaksanaan
DO:orang tua klien
Dapat menjelaskan
Kembali
DS: orang tua klien
Mengatakan paham
Apa yang telah
Dijelaskan

2.Berikan bimbingan
dengan ilustrasi
menggunakan poster

3.Bimbing keluarga untuk


mengulangi penjelasan
yang sudah diberikan

4.Berikan pujian bila


keluarga mampu
menjawab dengan baik
dan benar!

EVALUASI KEPERAWATAN HARI KEDUA


Nama Klien : An.S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan
Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian : 13-03-2021

Diagnosa keperawatan Waktu Evaluasi Paraf dan nama


mahasiswa
Defisit nutrisi b.d faktor S: Orang tua klien
psikologis (keengganan Mengatakan klien
untuk makan) Masih susah makan

O: Status gizi
Klien tampak belum
Ada perubahan
A:Masalah belum
Teratasi

P:Intervensi 1,2,3,4
dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisi: S: Orang tua klien


Kurang dari kebutuhan Mengatakan masih
tubuh b.d Ketidakmampuan Belum bisa memenuhi
keluarga merawat anggota Kebutuhan nutrisi
keluarga Klien

O:Nutrisi klien masih


Belum tampak
perubahan

A: Masalah belum
Teratasi

P: Intervensi 1,2,3
dilanjutkan

pertumbuhan tidak S: Orang tua klien


proporsional b.d tidak Mengatakan belum ada
adekuatnya nutrisi pada Perkembangan pada
anak Pertumbuhan klien

O: Pertumbuhan klien
Tampak belum ada
Perkembangan

A: Masalah belum
Teratasi

P: Intervensi 1,2,3
Dilanjutkan

Defisit pengetahuan b.d S: Orang tua klien


kurang terpapar informasi Mengatakan
Mengerti secara
Menyeluruh apa yang
Dijelaskan

O: Klien tampak
Bisa menjelaskan
Kembali apa yang
Telah dijelaskan

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI KETIGA


Nama Klien : An.S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan
Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian :213-03-2021

Diagnosa keperawatan Waktu Implementasi Paraf dan nama


mahasiswa
Defisit nutrisi b.d faktor 1. MeMonitor
psikologis (keengganan perkembangan
untuk makan) Klien Bb
DO: Bb :27

DS:-

2.Menghitung kembali
status gizi
DO:Menghitung IMT
Klien
Rumus: Bb:Tb²=
27:(130x130)
= 27:16.900
=15,9
IMT kurang ringan
DS=-

3.MengInstruksikan dan
Menjelaskan kembali
Kepada orang
Tua klien
Mengenai kebutuhan
Nutrisi (pedoman diet
Dan piramida
Makanan)
DO: orang tua klien
Bisa mengulang
Penjelasan dengan
Benar tapi harus tetap
Menginstruksikan
Pemenuhan nutrisi
Klien
DS: orang tua klien
Mengatakan
paham
Bagaimana cara
Memenuhi kebutuhan
Klien
4.Menghitung kembali
jumlah
Kalori Dan jenis nutrisi
yang Diperlukan
DO:Menghitung jumlah
Kalori yang
dibutuh
Kan klien
Rumus:
(447,6+9,25×27)+
(3,10×130)-
(4,33×10)
= 697+403-43,3
= 1056,7
= 1056,7×1,2
= 1268,4=1300
DS:-

Ketidakseimbangan nutrisi: 1.MengKaji ulang cara


Kurang dari kebutuhan
perawatan nutrisi An.S
tubuh b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota
keluarga tiap pertemuan melalui
menu yang disediakan
DO: Klien tampak
Mengikuti apa
Yang telah
Diinstruksikan
Walaupun belum
Sempurna
DS: orang tua klien
Mengatakan
Mulai mengerti
Menu nutrisi
Yang seimbang

2.Berikan kembali
pengetahuan
kepada keluarga diet anak
sesuai umurnya
DO:Orang tua klien
bisa
Menjelaskan
Kembali dengan
Benar
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Diet anak sesuai
Umurnya
3.MengAjarkan kembali
kepada
orang tua
klien cara menyiapkan
diet anak usia 10 tahun
DO: Orang tua klien
Mampu Menjelaskan
Kembali dengan
Benar
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Cara menyiapkan
Diet anak

pertumbuhan tidak 1. Monitor pertumbuhan


proporsional b.d tidak
klien
adekuatnya nutrisi pada
anak DO: Bb:27 kg
Tb: 130 cm
DS:-
2.MeManajemen nutrisi :
membantu dan
memberikan asupan diet
makanan dan minuman
yang seimbang
DO:Orang tua Klien
Tampak bisa
Menjelaskan kembali
Tentang menajemen
Nutrisi dengan
Benar tapi saat di
Praktekkan belum
Tepat asupan
Nutrisi nya
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham
Tenang menajemen
Nutrisi
3.Penyuluhan nutrisi :
Anak
usia sekolah, anjuran
tentang nutrisi dan
praktik
pemberian makan atau
meminimalkan nutrisi.
DO:Orang tua klien
Bisa menjelaskan dan
Mempraktekkan
Kembali pemenuhan
Nutrisi belum Tepat
DS:Orang tua klien
Mengatakan paham

EVALUASI KEPERAWATAN HARI KETIGA


Nama Klien : An.S Nama Mahasiswa : Agung Triaji Kurniawan
Dx Medis : Gangguan Tumbuh kembang Tanggal Pengkajian : 13-03-2021
Diagnosa keperawatan Waktu Evaluasi Paraf dan nama
mahasiswa
Defisit nutrisi b.d faktor S: Orang tua klien
psikologis (keengganan Mengatakan klien
untuk makan) Masih susah makan

O: Status gizi
Klien tampak belum
Ada perubahan

A:Masalah belum
Teratasi

P:Intervensi 1,2,3,4
dilanjutkan

Ketidakseimbangan nutrisi: S: Orang tua klien


Kurang dari kebutuhan Mengatakan masih
tubuh b.d Ketidakmampuan Belum bisa memenuhi
keluarga merawat anggota Kebutuhan nutrisi
keluarga
Klien

O:Nutrisi klien masih


Belum tampak
perubahan

A: Masalah belum
Teratasi

P: Intervensi 1
dilanjutkan

pertumbuhan tidak S: Orang tua klien


proporsional b.d tidak Mengatakan belum ada
adekuatnya nutrisi pada Perkembangan pada
anak Pertumbuhan klien

O: Pertumbuhan klien
Tampak belum ada
Perkembangan

A: Masalah belum
Teratasi

P: Intervensi 1,2,3
Dilanjutkan
Lampiran

Daftar pustaka

Adriani, M., Wirjatmadi, B. 2012.Peran Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Dede, D. 2012. Proses keperawatan: penerapan konsep dan kerangka kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Depkes RI. 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.


Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Buku saku praktikum keperawatan anak. Jakarta: EGC.

. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan


Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
. 2012. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta:
Salemba Medika.
IDAI. 2002. Buku Ajar 1: Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto.

Kyle, T & Carman, S. 2015. Buku Ajar Keperawatan Pediatric, Ed.2, Vol.1. Jakarta:EGC.
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.

Nursalam, dkk.2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry. 2010. Fundamental keperawatan, edisi 7 buku 1 . Singapure: ELSEVIER.

Proverawati, A. 2010.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika. .


Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Triton. 2006. Mengasuh Dan Perkembangan Anak Yogyakarta: ORYZA.


UNICEF. 2014. Malnutrisi Kronis: stunting. Diambil dari
http://www.unicef.org/nutrition/training/2.3/1.html.(10 Juni 2016).

Anda mungkin juga menyukai