Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menjalankan aktivitas dengan nikmat sehat dan
menyelesaikan tugas kami dalam memenuhi tugas laporan “Proyek Penguatan
Profil Pancasila”. Proyek penelitian yang akan kami buat berhubungan dengan
alat musik tradisional Jawa Tengah yaitu “Gamelan”. Akibat terjadinya
modernisasi yang menyebabkan generasi muda lupa akan kebudayaan daerah.
Berkat dukungan materil dan non materil dari berbagai pihak yang mendukung,
akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan cukup baik, dengan
kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu

Terselesaikannya laporan ini, yakni kepada:

1. Bapak Dr. H. Makhrus M.Pd.I, selaku kepala MAN 8 Jakarta


2. Bapak Budi Kurniawan S.Pd, selaku wakil kepala MAN 8 Jakarta bidang
kesiswaan
3. Ibu Ir. Dewi Tri Rachmawati, selaku wakil kepala MAN 8 Jakarta bidang
akademik
4. Bapak Dedi Novial S.Pd, selaku wakil kepala MAN 8 Jakarta bidang
sarana & prasarana
5. Bapak Kamilludin S.Pd.I, selaku wakil kepala MAN 8 Jakarta bidang
humas
6. Bapak Razy Muhith S.Pd,I, selaku guru pembimbing yang telah
membimbing project ini sampai selesai
7. Ibu Dina Mufti Zakiya S.Pd, selaku wali kelas X.3
8. Bapak/Ibu guru MAN 8 Jakarta
9. Dan teman-teman MAN 8 Jakarta

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Dan kami pun berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.

ii

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB 2 LANDASAN TEORI...................................................................................3

2.1 Pengertian alat musik Gamelan.................................................................3

2.2 Sejarah Gamelan........................................................................................3

2.3 Jenis-jenis Gamelan dan cara memainkannya...........................................4

2.4 Alat Musik Tradisional Di-Era Millenial..................................................7

BAB 3 METODE PENELITIAN...........................................................................9

3.1 Metode Penelitian......................................................................................9

3.2 Waktu Pelaksanaan....................................................................................9

3.3 Objek Penelitian......................................................................................10

3.4 Lokasi Penelitian.....................................................................................10

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................11

BAB 5 PENUTUP................................................................................................12

5.1 Kesimpulan..............................................................................................12

5.2 Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
iii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gamelan Jawa merupakan alat musik kebudayaan Indonesia peninggalan
nenek moyang yang tidak diketahui secara pasti kapan dan bagaimana terciptanya.
Gamelan biasa dimainkan sebagai sebuah pertunjukan seperti wayang kulit dan
ketoprak (Haryono, 2007).
Dalam masyarakat Jawa, orkestra musik gamelan biasanya disebut
“Karawitan” yang berarti rumit, halus, kecil. Kesenian Jawa ini pada saat ini
masih ditampilkan pada acara-acara resmi seperti pernikahan, syukuran, dan lain-
lain (Supanggah 2002). Namun kian lama kesenian tersebut makin tergusur oleh
perubahan jaman yang semakin pesat, seperti pengaruh kebudayaan barat yang
membawa banyak perubahan dalam bermusik.
Beberapa waktu lalu, seperangkat gamelan dimainkan oleh klub sepak bola
arsenal yang merupakan salah satu klub sepak bola terbaik didunia, sebagai
promosi kedatangan mereka ke Indonesia, hal tersebut adalah bukti bahwa
gamelan merupakan identitas yang hanya dimiliki Indonesia yang sudah diketahui
oleh dunia internasional. Sangat ironis jika masyarakat Jawa sebagai pewaris
kebudayaan ini malah tidak mengenal gamelan.
Kebudayaan Jawa ini sangat penting untuk dilestarikan, agar identitas
masyarakat Jawa tidak terhapus dan kebudayaan Indonesia memiliki daya tarik
yang tak dimiliki oleh negara lain. Maka dari itu perlu dibuat sesuatu yang baru
agar masyarakat tidak melupakan seni kebudayaan ini, dan salah satunya adalah
dengan membuat aplikasi alat musik gamelan. Untuk kemudahan dan kepraktisan
penggunaan aplikasi tersebut, maka penulis akan membuat aplikasi yang dapat
digunakan dalam perangkat smartphone, khususnya android. Android merupakan
sistem operasi yang dikembangkan oleh google, android sendiri masih merupakan
keluarga sistem operasi linux. Google juga telah meluncurkan tool khusus yang
dapat membantu pada pengembangan android, yang bisa dipelajari oleh
masyarakat umum, sehingga memungkinkan berkembangnya aplikasi baru
(Widianto 2011).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, sebuah penelitian berupaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik sehingga dapat
mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan.
Menurut Dalman (2012:207) “Rumusan masalah merupakan permasalahan
yang muncul secara jelas dan logis. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan
menggunakan kalimat pertanyaan ataupun naratif. Masalah yang dirumuskan
harus relevan dengan tujuan penelitian dan hipotesis”
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan diatas dapat
dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah asal usul alat musik gamelan?


2. Apa saja jenis-jenis yang ada pada alat musik gamelan?
3. Bagaimana cara memainkan alat musik gamelan?
4. Apa manfaat mengenalkan alat musik gamelan kepada generasi muda?

1.3 Tujuan
Menurut Sugiyono (2017:290) “Tujuan penelitian adalah untuk
menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan”. Tujuan penelitian
mengungkap sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tanpa adanya tujuan
yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah karena tidak tau apa
yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut

Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan tentang asal usul alat musik gamelan
2. Mendeskripsikan bagian-bagian yang ada pada alat musik gamelan
3. Mendeskripsikan cara memainkan alat musik gamelan
4. Mendeskripsikan manfaat alat musik gamelan kepada generasi muda

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian alat musik Gamelan

Gamelan Jawa adalah ansambel musik yang biasanya menonjolkan


metalofon, gambang, gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada gamelan Jawa
berasal dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama
musik umumnya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup, sebagaimana
prinsip hidup yang dianut pada umumnya oleh masyarakat Jawa.

2.2 Sejarah Gamelan

Apabila kita melihat ke masa lampau, jadi sebenarnya gamelan pada


mulanya hanya terdiri atas satu buah gong besar saja, kemudian lama-kelamaan
dari satu buah gong besar yang ditambah dengan gong-gong yang ukurannya lebih
besar dengan berbagai macam bentuk termasuk seperti apa yang bisa kita lihat
sekarang ini.
Menurut kepercayaan orang Jawa, gamelan diciptakan oleh dewa yang
menguasai daratan Jawa yaitu Sang Hyang Guru yang mendiami Gunung
Mahendra atau saat ini lebih terkenal dengan sebutan Gunung Lawu. Jadi pada
zaman dahulu gamelan tersebut dibuat dan digunakan untuk berkomunikasi dan
untuk memanggil dewa-dewa lainnya. Akan tetapi agar bisa menyampaikan pesan
yang lebih khusus akhirnya dibuatlah 2 macam gong yang menjadi cikal bakal
gamelan secara umum seperti saat ini.
Sebagian besar orang meyakini sebelum pengaruh Hindu datang, masyarakat
Jawa telah mengenal 10 keahlian utama. Dua diantara keahlian itu adalah
kemampuan untuk membuat dan memainkan wayang. Alat musik sejenis gamelan
memang banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Seperti misalnya di
Bali, Madura, dan Lombok. Namun istilah gamelan Jawa mengacu secara umum
pada gamelan di Jawa Tengah. Alat musik ini diduga sudah ada di Jawa sejak
tahun 404 masehi, dilihat dari adanya penggambaran masa lalu di relief Candi
Borobudur dan Prambanan.

Gamelan Jawa dengan irama lembut ini biasanya dipakai untuk mengiringi
pagelaran wayang dan pertunjukan tari. Namun dalam perkembangannya,
gamelan Jawa bisa berdiri sendiri sebagai sebuah pertunjukan musik yang lengkap
dengan penyanyi atau sinden Nama gamelan sendiri sebenarnya berasal dari dua
suku kata "gamel" dan "an". Adapun gamel dalam bahasa Jawa berarti memukul
atau menabuh, sedangkan an dalam bahasa Jawa berarti kata benda. Jadi gamelan
merupakan suatu aktivitas menabuh yang dilakukan oleh orang zaman dahulu
yang kemudian menjadi nama alat musik ansambel.

2.3 Jenis-jenis gamelan dan cara memainkannya

1. Kendhang
Kendhang berfungsi untuk mengatur tempo dalam permainan gamelan dan
perannya paling utama. Cara memainkan instrumen ini ialah dengan cara
menabuh atau memukulnya menggunakan tangan di bagian kulitnya.
2. Bonang & Bonang Panerus
Bonang barung adalah salah satu instrumen pemimpin, perannya lebih penting
daripada bonang panerus. Bonang panerus dimainkan dua kali lebih cepat dari
bonang barung. Cara memainkan instrument ini gunakan teknik mipil yaitu
memukul nada satu persatu pada penclon bonang.
3. Demung
Sebagai balungan / kerangka dari suatu gendhang yang dimainkan, merupakan
instrument melodi dasar, pemainnya harus punya insting kuat untuk
memainkan demung, anda dapat menekan sesuai suara atau bergantian antara
demung 1 dan demung 2.
4. Saron
 1 set gamelan ada 4 saron
 Termasuk dalam keluarga balungan
 Menghasilkan nada 1 oktaf lebih tinggi dari demung

 Teknik khusus: tangan kanan menabuh nada selanjutnya, tangan kiri


menyentuh nada sebelumnya untuk menghapus sisa dengungan
 Alat musik saron dipukul dengan menggunakan alat pukul yang bagian
ujungnya diberi benda tumpul atau dililitkan kain.
5. Peking
 Lebih penting daripada engkuk meski engkuk dimainkan 2X lebih cepat
daripada balungan
 Termasuk dalam keluarga balungan
 Cara memainkan peking sama seperti saron
6. Kenong dan Kethuk
 Semacam gong, tetapi ukurannya lebih kecil daripada gong dan lebih besar
daripada bonang
 Dimainkan dengan tongkat berlapis
 Kenong adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul pada bagian
menonjol di bagian tengahnya.
7. Slenthem
 Semacam demung, tetapi lebih tipis dan mempunyai satu oktaf dibawah
demung
 Dimainkan dengan tongkat bundar berbalut kain
 Cara memainkan alat musik slenthem, yakni dengan cara menabuh pada
bagian ricik, saron dan balungan. Tangan kanan berfungsi untuk memukul
bagian-bagian logam, sedangkan tangan kiri berperan untuk menahan
dengungan dari alat musik slenthem tersebut.
8. Gambang
 Terdiri atas 18 bilah kayu yang diletakkan pada sebuah resonator berbentuk
perahu
 Dimainkan dengan dua alat pemukul
 Memiliki tangga nada yang mencakup nada mayor dan minor
 Alat musik gambang dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan
alat. Alat pemukul gambang terdiri dari 2 buah. Cara memainkannya yaitu
kedua pemukulnya di pegang dengan tangan kiri dan tangan kanan untuk
penabuh.

6
9. Rebab
 Termasuk alat musik gesek yang terbuat dari bahan kayu
 Berfungsi mengiringi sinden dalam bernyanyi
 Alat musik rebab dimainkan dengan cara digesek. Dawai atau senar alat
musik rebab digesek menggunakan sebuah alat yang terbuat dari kayu dan
bulu ekor kuda. Sekilas, cara memainkan alat musik rebab mirip dengan
biola, yaitu tangan kanan mengayunkan penggesek dan tangan kiri mengatur
nada pada batang rebab. Perbedaan yang terlihat adalah, pemain alat musik
rebab biasanya berada di posisi duduk tegak.
10. Siter
 Umumnya siter berukuran 30 cm dengan jumlah senar 11 / 13
 Menghasilkan bunyi yang khas
 Memiliki senar yang disetel untuk nada selendro dan pelog
 Siter adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik pada bagian
dawai yang terbentang di bagian tengah.
11. Suling
 Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat
dari bambu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat
musik lainnya dengan baik.
 Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau
keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-
perak, atau logam yang dilapisi perak.
12. Gong
 Gong merupakan sebuah alat musik pukul
 Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru
terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum
sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis.
7

2.4 Alat Musik Tradisional Di-Era Millenial

Alat musik tradisional seperti gamelan dan lainnya sekarang ini jumlahnya
sudah sedikit atau bahkan hampir hilang keberadaannya karena tergeser oleh alat
yang lebih modern seperti gitar, piano dan lainnya.
Pandangan generasi sekarang mengenai alat musik tradisional adalah
bahwa alat musik tradisional itu kuno, tidak keren, tidak bagus, kurang indah dan
sebagainya.
Generasi milenial sekarang lebih bangga belajar alat musik modern.
Mereka yang memandang seperti itu sebenarnya salah, bahwa alat musik
tradisional pun bisa menjadi keren indah dengan terus berlatih mengembangkan
alat musik tradisional, dan sebagai generasi muda seharusnya bisa
menginovasikan alat musik tradisional menjadi lebih keren dan indah sesuai
dengan keinginan mereka dan sekreatif mereka. Dengan begitu alat musik
peninggalan nenek moyang kita tidak akan mudah hilang atau tergerus oleh alat
musik modern.
Untuk itu kita sebagai generasi milenial harus mampu melestarikan dan
mau untuk belajar bagaimana cara membuat juga menggunakan alat musik
tradisional tersebut. Karena kalau sudah bisa memainkannya akan mudah untuk
melestarikannya.
Cara melestarikannya di era yang modern seperti ini adalah dengan hanya
cara memposting rekaman video ketika sedang memainkan alat musik tradisional
itu, dan bisa-bisa video itu akan menjadi viral. Karena seperti yang kita lihat pada
saat sekarang ini, melalui sosial media berita-berita terbaru akan sangat cepat
menyebarnya. Dan selain dari hal itu adalah, bisa dilakukan dengan cara
mengikuti banyak lomba kesenian. Karena pada masa sekarang ini telah ada
kesenian kita yang terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi sampai ke luar negeri,
karena selalu menang dalam mengikuti setiap lomba-lomba itu.
Perubahan cara pandang kita terhadap hal yang kuno itu juga harus diubah,
bahwa yang kuno itu juga bisa menjadi hal yang keren asalkan kita mau
berinovasi sekreatif mungkin sehingga hal tersebut akan menjadi menakjubkan.
Dan bahwa jika tidak adanya alat musik tradisional maka tidak akan tercipta alat
musik modern. Karena alat musik modern itu ada karena bersumber dari alat
musik tradisional.

Maka dari itu kita generasi milenial tidak boleh melupakan hal yang
tradisional. Sebab, seiring dengan perkembangan zaman maka akan semakin
modern atau berkembang alat-alat musik di dunia. Jika generasi milenial mau
melestarikannya maka alat musik tradisional tidak akan mengalami kepunahan. 
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Pada penelitian ini kami menggunakan metode penelitian kualitatif untuk
mencari data terkait. Kami melakukan survey mengenai “Pelestarian alat musik
Jawa Tengah melalui kegiatan P5” sebagai dasar awal mengetahui sudah sejauh
mana pengetahuan pelajar tentang alat musik tradisional pada pelajar MAN 8
Jakarta pada saat dilaksanakannya program ini.

1. Studi Pustaka
Metode studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara mencari, mencatat,
menginventarisasi, menganalisis serta mempelajari data-data sekunder yang terdiri
dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.

2. Studi Lapangan
Studi lapangan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
datang langsung ke lapangan. Teknik yang digunakan penulis yaitu dengan
wawancara. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab, yang dilakukan secara sistematis didasarkan pada tujuan penelitian.

3.2 Waktu Pelaksanaan


No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat
Pelaksanaan
1. Pembuatan judul Senin, 7 November MAN 8 Jakarta
proposal 2022
2. Pembuatan proposal Selasa-Rabu, 8-9 MAN 8 Jakarta
bab 1-3 November 2022

10

3. Pengumpulan data Sabtu, 12 November Museum wayang,


penelitian 2022 Jakarta Barat
4. Penulisan laporan MAN 8 Jakarta

3.3 Objek Penelitian


Objek dari penelitian ini adalah gamelan. Penelitian ini dilakukan di Jl.
Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, museum wayang, Jakarta Barat.

3.4 Lokasi Penelitian


Penelitian ini mengambil lokasi di museum wayang yang berada di Jakarta
Barat. Alasan kami mengambil lokasi ini karena merupakan lokasi sasaran dari
objek penelitian kami.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Dari hasil penelitian kami pada hari Sabtu, 12 November 2022 terdapat
beberapa foto yang kami ambil dari Museum Wayang

Berikut foto-foto yang telah kami kumpulkan :

4.2 Pembahasan
Gamelan Jawa merupakan alat musik kebudayaan Indonesia peninggalan
nenek moyang yang tidak diketahui secara pasti kapan dan bagaimana terciptanya.
Gamelan biasa dimainkan sebagai sebuah pertunjukan seperti wayang kulit dan
ketoprak

Menurut kepercayaan orang Jawa, gamelan diciptakan oleh dewa yang


menguasai daratan Jawa yaitu Sang Hyang Guru yang mendiami Gunung
Mahendra atau saat ini lebih terkenal dengan sebutan Gunung Lawu. Jadi pada
zaman dahulu gamelan tersebut dibuat dan digunakan untuk berkomunikasi dan
untuk memanggil dewa-dewa lainnya. Akan tetapi agar bisa menyampaikan pesan
yang lebih khusus akhirnya dibuatlah 2 macam gong yang menjadi cikal bakal
gamelan secara umum seperti saat ini.

11

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Gamelan adalah ansembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon,

gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk alatnya, yang mana

merupakan pada instrumennya /satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan


dibunyikan bersama. Kata gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa
“gamel”  yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran “an”
yangmenjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau
Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan
bentuk ansembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18,
istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.

Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang


mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili
seni asli Indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti
sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit.
Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-
an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanyikannya. Dalam
mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa
yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di Gunung Mahendra di
Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama
menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik
kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.

Macam gamelan terdiri dari : Kendang, Bonang, Bonang


Penerus,Demung, Saron, Peking (Gamelan), Kenong & Kethuk, Slenthem, Gong,
Gambang, Rebab,, Siter, Suling.

5.2 Saran
 Gamelan sebagai salah satu budaya dan ciri khas Indonesia yang sudah
berkembang sejak dahulu, kita sebagai penerus bangsa harus tetap menjaga dan
terus membudayakannya.
 Sebagai seorang pelajar, kita harus mencari tahu tentang dunia seni tradisional.

12

DAFTAR PUSTAKA

Naval Scene. (2011, April 15). Gamelan Jawa. Wikipedia. Diakses pada 8
November 2022 melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan_Jawa

Faqihah M Itsnaini. (2021, Maret 23). Gamelan : Sejarah, Fungsi dan Instrumen
Warisan Budaya. detikedu. Diakses pada 8 November 2022
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5504099/gamelan-sejarah-fungsi-dan-
instrumen-warisan-budaya#:~:text=Alat%20musik%20ini%20diduga
%20sudah,pagelaran%20wayang%20dan%20pertunjukan%20tari

Fajar Herianto. (2017, Maret 03). Makalah Seni Budaya Gamelan Jawa.
cahothon.blogspot. Diakses pada 8 November 2022 melalui
http://cahothon.blogspot.com/2017/03/makalah-seni-budaya-gamelan-jawa.html?
m=1

http://eprints.ums.ac.id/50969/3/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai