Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH PERKEMBANGAN JALUR TRANSPORTASI dan

PERDAGANGAN INTERNASIONAL di INDONESIA

Nama Anggota Kelompok:


- Cliff Bennet Gustiandy 11D/5
- Jason Owen Prasetya 11D/13
- Kenzie Aurelius Sadeli 11D/18
- Kevin Johanes Pratama 11D/19

Sejarah Perdagangan Internasional di Indonesia:

- Pada zaman dahulu Indonesia menjadi “Jalur Sutera” yang menghubungkan


Cina dan India.
- Oleh karena itu Bangsa Eropa melakukan penjelajahan ke Nusantara, dan
mengadakan perdagangan dengan jalur transportasi lautan.
- Sampai sekarang Indonesia masih menjadi jalur perdagangan internasional yang
dilalui negara-negara di Asia bahkan di luar Benua Asia.
- Dan ramainya perdagangan di Indonesia dikarenakan Samudra Hindia
merupakan samudra yang cukup tenang perairannya sehingga mudah dilewati.
Sehingga, negara sebelah Barat Indonesia dapat dengan mudah melakukan
perdagangan Internasional dengan Indonesia.
- Intinya, perkembangan jalur perdagangan ini dimulai dari masa lampau hingga
sekarang Indonesia menjadi jalur perdagangan ramai dengan berbagai negara.

Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi di Indonesia:

- Pada masa kolonial Hindia Belanda, perusahaan ini merupakan bengkel reparasi
kapal yang didirikan pada 1823 oleh V.D. Capellen dengan nama NV.
Nederlandsch Indische Industri yang diresmikan oleh Pemerintah Belanda pada
1939.
- Setelah kemerdekaan tahun 1945, Pemerintah Indonesia menasionalisasi
perusahaan ini dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut
(PAL). Kemudian pada tanggal 15 April 1980, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1980, status perusahaan berubah dari Perusahaan
Umum menjadi Perseroan Terbatas. Kini, PT PAL Indonesia (Persero)
memproduksi berbagai kapal unggulan untuk kepentingan negara demi
memperlancar perdagangan domestik serta internasional.
- Diresmikannya Deklarasi Djuanda dalam UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan
Indonesia, wilayah RI menjadi 2,5 kali lipat menjadi 5.193.250 km² dengan
pengecualian Irian Jaya yang saat itu belum diakui secara Internasional.
Didasarkan perhitungan 196 garis batas lurus atau straight baselines dari titik
pulau terluar, terciptalah garis batas maya yang mengelilingi RI sepanjang
8.069,8 mil laut.
- Presiden Joko Widodo yang mewacanakan Indonesia sebagai poros maritim
dunia. Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan visi pembangunan
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong” memberikan harapan dan mengembalikan
semangat untuk membangun maritim dengan memanfaatkan potensi
sumberdaya alam kelautan.

Anda mungkin juga menyukai