Anda di halaman 1dari 2

NAMA : PUTRI BAHRAINI

NIM : 20171038

HEMANGIOMA

DEFINISI

Hemangioma adalah tumor jinak pembuluh darah, yang berasal dari kulit, mukosa dan struktur dalam
seperti tulang, otot dan kelenjar. Hemangioma bisa juga terjadi pada rongga hidung dan sinus paranasal.
Hemangioma terdiri dari dua jenis utama, yaitu hemangioma kapiler dan kavernosa. Hemangioma lainnya
adalah hemangioma tipe campur. Sebagian besar dari neoplasma ini adalah hemangioma kapiler dan
ditemukan melekat pada septum hidung. Hemangioma kavernosa sering ditemukan pada dinding lateral
rongga hidung.

Hemangioma dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh, namun paling sering muncul pada wajah, kulit
kepala, dada atau punggung. Pengobatan hemangioma biasanya tidak diperlukan, kecuali apabila
mengganggu penglihatan atau pernapasan. Hemangioma dapat muncul pada saat lahir, tetapi lebih sering
muncul pada usia beberapa bulan.

ETIOLOGI

Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis kemungkinan memiliki peranan
dalam pertumbuhan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan
Vascular Endotelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan
faktor- faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya
gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam
etiologi terjadinya hemangioma. Perbedaan dalam distribusi jenis kelamin dengan usia menunjukkan
adanya keterlibatan faktor hormonal dalam etiologi hemangioma kapiler. Stimulasi hormon progesteron
meningkat, sehingga meningkatkan kejadian hemangioma. Perkembangan hemangioma kemungkinan ada
hubungannya dengan proliferasi pembuluh darah lokal dan peningkatan tekanan hidrostatik yang
berulang.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosis tumor, baik yang
bergejala maupun tidak, serta membedakan kemungkinan lesi yang jinak atau ganas. Pemeriksaan
penunjang tersebut di antaranya adalah CT scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan pemeriksaan
histopatologi.

REFERENSI

1. Archontaki M, Stamou AK, Hajiioannou JK, Kalomenopoulou M, Korkolis DP, and Kyrmizakis
DE. Cavernous hemangioma of the left nasal cavity. Acta Otorhinolaryngol Ital. 2008; 28(6): 309–
11.

2. Dutton J, Elner V. Orbital Tumors. Dalam: Smith and Nesi’s Ophthalmic Plastic and
Reconstructive Surgery. Ed ke-3. New York: Springer; 2012. Hlm. 826–8.

Anda mungkin juga menyukai