Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG

PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Disusun Oleh :
Muhamad Risky 1828 APTA2022

PRODUKSI PERTANIAN
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
AKADEMI PERTANIAN YOGYAKARTA
(APTA)
2022
IMPLEMENTASI DALAM BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Pertahanan dan keamanan merupakan suatu usaha untuk dapat mempertahankan


kedaulatan negara, keutuhan dan kesatuan Negara Republik Indonesia dan untuk keselamatan
segenap bangsa Indonesia dari gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara Indonesia.
Pada bidang pertahanan dan keamanan merupakan suatu yang wajib dimiliki oleh warga
negara, hal ini mengacu pada nilai-nilai yang terkandung pada sila ke-3 yakni persatuan
Indonesia. Sebagai warga negara hendaknya memiliki tanggung jawab untuk melakukan
pertahanan dan keamanan kepada negaranya. Penerapannya dengan cara melakukan aksi bela
negara. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan kemerdekaan
sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yakni meliputi segenap rakyat Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia. Adanya prinsip pertahanan bangsa Indonesia untuk menentang
segala bentuk penjajahan yang menganut politik bebas aktif, bentuk pertahanan negara
bersifat semesta serta pertahanan negara disusun atas dasar prinsip demokrasi Hak Asasi
Manusia (HAM).

Negara pada hakikatnya merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hak-hak
warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan negara, baik dalam rangka
mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak warganya. Kembali
kepada tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 dan kehendak dalam mengisi kemerdekaan RI yakni sebagai berikut:

1. Membentuk suatu pemerintah Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap


bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum / bersama.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Perwujudan nilai-nilai pancasila dalam bidang pertahanan dan keamanan tertulis dalam
Undang-Undang Dasar 1945. Namun ada beberapa pasal yang secara khusus menjelaskan
tentang maksud dari perwujudan nilai-nilai pancasila tersebut.

Pasal-pasal itu adalah pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat 1.

Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi, “Setiap warga negara berhak dan wajib iut serta dalam
upaya bela negara”.
Kemudian pasal 30 ayat 1 UUD 1945 berbunyi, “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan”.

Dari isi kedua pasal di atas kita mengetahui kalau nilai-nilai pancasila dalam bidang
pertahanan dan keamanan bisa diwujudkan dengan membela negara. Bahkan sebagai warga
negara Indonesia kita berhak dan juga wajib untuk berjuang dalam mempertahankan
keamanan negara.

Contoh konkret implementasi Pancasila di bidang Pertahanan dan Keamanan Negara

Presiden Joko Widodo menegaskan, bahwa pemerintahannya memiliki empat


prioritas utama dalam hal mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Hal itu disampaikannya dalam Sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan
(KKIP). Pertama, menjamin kebutuhan pertahanan yang mencakup kesejahteraan prajurit
hingga pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Presiden juga mengatakan bahwa
prioritas kedua terkait kemandirian pertahanan. Agar indonesia tidak lagi bergantung dengan
kebijakan impor. Selanjutnya, pertahanan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan pokok,
tetapi harus ditunjukkan dengan membangun serta memperkokoh TNI sebagai kekuatan yang
disegani. Terakhir, membuat kebijakan pertahanan negara yang bertujuan sebagai bagian
integral dari sistem keamanan yang komperhensif.

Contoh implementasu kesadaran bela negara

Pemerintah melalui Kementrian Pertahanan, memfokuskan kepada pendidikan orang


dewasa dalam pembinaan kesadaran bela negara pada tiga lingkungan, yaitu lingkungan
pendidikan, lingkungan pemukiman, dan lingkungan pekerjaan, dengan uraian sebagai
berikut:

1. Lingkungan pendidikan
a. Kegiatan intrakulikuler, yang dilakukan dengan berbagai metode, seperti :
Ceramah, diskusi, demonstrasi, pemecahan masalah, belajar sambil bermain, dan
lain sebagainya.
b. Kegiatan ekstrakulikuler, seperti:
Pramuka, palang merah remaja, kesenian dan lain sebagainya
c. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat/kemasyarakatan, seperti:
Unjuk kerja atau trip observation ke desa atau masyarakat sekitarnya, memperingati
hari besar nasional bersama masyarakat.
2. Lingkungan pekerjaan
a. Kegiatan pendidikan yang terencana di lingkungan pekerjaan dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk, seperti pembekalan pimpinan atau jam komandan, coffee morning,
presentasi rencana program oleh tiap-tiap unit kerja secara bergiliran, dan
pembentukan organisasi belajar lainnya yang dibentuk di lingkungan kerja tersebut
(kelompok kerja, kepanitiaan khusus dan lain sebagainya).
b. Kegiatan tambahan yang menunjang semangat kerja seperti olah raga bersama,
rekreasi, siraman rohani, dan lain sebagainya
c. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat, seperti menolong korban bencana alam,
kunjungan ke panti asuhan dan anak yatim piatu, donor darah, bakti sosial dan lain
sebagainya.
3. Lingkungan Pemukiman
a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan masyarakat.
b. Kegiatan yang menunjang integrasi masyarakat, seperti gotong royong, olah raga,
rekreasi, siraman rohani, pentas seni budaya, dan lain sebagainya.
c. Kegiatan solidaritas sosial, seperti mengunjungi tetangga yang sakit, musibah
kematian, kebakaran, membantu tetangga yang kesusahan, dan lain sebagainya.

Setiap warga negara indonesia sesuai profesi dan perannya dapat melaksanakan upaya
bela negara agar dapat memberikan yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara.

DAFRAR PUSTAKA

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas IX, Satar dan T. D Haryo
Tamtomo, Penerbit Erlangga, 2021.

Ahmad Muchji, dkk. 2006. Pendidikan Pancasila , Jakarta: Guna DhramaPress.

Ani, S. R. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Buku Pemantapan Wawasan Kebangsaan Dalam Persatuan dan Kesatuan Bangsa,


KEMENKO POLHUKAM REPUBLIK INDONESIA, 2015

Anda mungkin juga menyukai