Sejarah
Sejarah
Oktober 1999. Terpilihnya Gus Dur sebagai presiden tidak terlepas dari keputusan MPR yang menolak
laporan pertanggungjawaban Presiden B.J.
suara dalam Rapat Paripurna ke-13 MPR. Megawati Soekarno Putri sendiri
Wakil Presiden pada tanggal 21 Oktober 1999.Perjalanan pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid
dalam melanjutkan
salah satu upaya untuk melanjutkan reformasi di bidang sosial dan politik
mengingat departemen ini merupakan salah satu alat pemerintahan Orde Baru
kebijakan pemerintah.
Pembubaran Departemen Penerangan dan Sosial diiringi dengan
tugas dan fungsi termasuk susunan organisasi dan tata kerja departemen ini
tertuang dalam Keputusan Presiden No. 136 tahun 1999 tanggal 10 November
Perikanan (DKP) berdasarkan Keputusan Presiden No. 165 Tahun 2000 tanggal
mengingat hingga masa pemerintahan Presiden Habibie, sektor kelautan Indonesia yang menyimpan
kekayaan sumber daya alam besar justru belum
umum berikutnya yakni pemilik hak suara dapat memilih langsung wakil -wakil mereka di tiap tingkat
Dewan Perwakilan tersebut. Selain amendemen
unsur TNI dan Polri. Institusi ini kerap dimanfaatkan oleh Pemerintah Orde
Baru untuk melanggengkan kekuasaan terutama dalam melakukan tindakan
represif terhadap gerakan demokrasi. Pemisahan TNI dan Polri juga merupakan
yang dilakukan pada masa pemerintahan Orde Baru. Berbagai kasus KKN
tersebut kembali dibuka pada tanggal 6 Desember 1999 dan terfokus pada
apa yang telah dilakukan oleh mantan Presiden Soeharto dan keluarganya.
campur tangan negara dalam kehidupan umat beragama namun di sisi lain ia justru mengambil sikap
yang berseberangan dengan sikap partai politik
gagasan untuk mencabut Tap. MPRS No. XXV Tahun 1966 tentang larangan
dengan organisasi massa dan partai politik Islam yang notabene justru menjadi
tantangan keras mengingat Israel adalah negara yang menjajah dan telah
dagang dengan Israel sama saja dengan melanggar apa yang tertuang dalam
dan mendapat tantangan keras dari berbagai organisasi massa dan partai
Wahid dengan DPR dan bahkan dengan beberapa menteri dalam kabinet
Modal dan Jusuf Kalla sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan bahkan menyebabkan DPR
mengajukan hak interpelasinya Kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Abdurrahman Wahid dan
dan dana bantuan Sultan Brunei Darussalam sebesar 2 juta dollar AS. DPR
akhirnya membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk melakukan penyelidikan
bahwa Presiden telah melanggar haluan negara yaitu melanggar UUD 1945
Pasal 9 tentang Sumpah Jabatan dan melanggar Tap MPR No. XI/MPR/1998
ancaman presiden terhadap DPR. Jika DPR melanjutkan niat mereka untuk
pula akan terjadi pergantian anggota DPR, dan memerintahkan TNI dan
sikap DPR di tingkat akar rumput. Ribuan pendukung presiden terutama yang
berbagai fasilitas umum dan gedung termasuk kantor cabang milik sejumlah
partai politik dan organisasi massa yang dianggap mendukung DPR untuk
Yanatera Bulog dan sumbangan Sultan Brunei yang diduga melibatkan Presiden Abdurrahman Wahid
tidak terbukti. Hasil akhir pemeriksaan ini
28 Mei 2001.
dipimpin oleh ketua MPR Amien Rais. Di sisi lain Presiden Abdurrahman
Wahid menegaskan bahwa ia tidak akan mundur dari jabatan presiden dan
Namun isi Dekret tersebut tidak dapat dijalankan terutama karena TNI dan
Widodo AS, sejak Januari 2001, baik TNI maupun Polri konsisten untuk tidak
Sikap TNI dan Polri tersebut turut memuluskan jalan bagi MPR untuk
Presiden Republik Indonesia. Seluruh anggota MPR yang hadir menerima dua
mengangkat Wakil Presiden Megawati Soekarno Putri sebagai presiden kelima Republik Indonesia pada
tanggal 23 Juli 2001.