Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI ASISTEN PEKERJAAN SOSIAL


DI
DINAS SOSIAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA BANDUNG

TAHUN PELAJARAN 2020-2021

Disusun oleh:

YESA APRILIANA
XII KEPERAWATAN SOSIAL 4
NIS: 212340183

PEMERINTAH KOTA BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 15 BANDUNG
BIDANG KEAHLIAN PEKERJAAN SOSIAL
PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN SOSIAL
Jl. Jendral Gatot Subroto No. 4 Bandung
Email: smkn15bdg@yahoo.co.id
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Klien adalah seorang Lansia terlantar, keluarganya sudah meninggal dan hanya
tersisa dirinya sendiri.klien lahir di kebumen jawa tengah pada tahun 1950 dilihat
dari hasil assessment pekerja sosial disana ternyata klien sudah hidup mandiri
dari tahun 90an sebelumnya keluarganya beranggotakan bapak, ibu tiri, saudara
tiri, dan bibinya.namun sekarang semuanya sudah meninggal dunia. Ia berjenis
kelamin perempuan dan berusia 70 tahun dengan berat badan 50kg serta tinggi
badan sekitar 150cm. dari segi fisik ia memiliki keterbatasan untuk melihat
dengan baik dan juga sulit untuk berjalan sendiri sehingga membutuhkan barang
ataupun orang lain untuk membantunya, ia jarang melaksanakan ibadah karna
tidak memiliki alat alat untuk beribadah seperti mukena, dan sajadah. Klien masih
bisa diajak berkomunikasi dengan benar bahkan dia merespon dengan sangat
sopan hanya kadang ada beberapa ungkapan atau pertanyaan yang harus di
ulang ulang. Dari segi penampilan klien sangat lusuh dan kotor dikarenakan
keterbatasan risiknya sehingga sulit melaksanakan ADL (activities daily living ) nya
khususnya membersihkan diri. Klien di jemput pada tanggal 26 agustus 2020 oleh
tim USR, ia terlantar di sekitar ITC kebon kelapa kota bandung sehingga
kelurahan setempat melakukan koordinasi kepada dinas sosial agar segera di
tindak lanjuti. Sebelumnya ia beralamat di belakang rusunan rancacili, komplek
perkantoran pukesos, kelurahan derwati, kecamaran rancasari, kota bandung.
Sebelum dibawa ke dinas sosial ia menafkahi dirinya dengan mengemis
dikarenakan ia sudah renta dan tidak memiliki keahlian apapun lagi yang bisa
digunakan, setelah berada dinas sosial ia mendapatkan fasilitas seperti kamar
untuk tidur, makanan sehat 3 kali sehari, dan juga kamar mandi untuk buang air
ataupun membersihkan diri. Klien juga cepat beradaptasi dengan keadaan dan
suasana baru di sana namun ia enggan untuk berkomunikasi dengan pasien yang
lain dengan alasan malas padahal ia mengatakan bahwa kadang merasa kesepian,
ia juga sering bercerita tentang bapak nya dan mengatakan ingin sekali pulang ke
kampung halamannya hanya saja ia tidak memiliki uang dan tentu saja kondisi
fisiknya tidak memungkinkan Namun ia sudah pasrah dengan keadaannya saat
ini.
BAB II

A. PENGETAHUAN TEORI

Secara umum seseorang dikatakan lanjut usia apabila usia nya sudah 65
tahun ke atas, lansia bukan suatu penyakit namun merupakan tahap
lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan.

Lansia terlantar yaitu Seseorang yang berusia 60 tahun ataupun lebih


karna faktor faktor tertentu tidak dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya
seperti sandang, pangan, dan papan. Pemenuhan bagi lansia terlantar
yaitu sudah jelas yaitu tempat tinggal jika ia hidup senditi dan juga
tetangga tidak memungkinkan untuk membantu maka sebaiknya di
rujukan ke panti jompo, dinas sosial, dan lain lain. Jika sudah memiliki
tempat tinggal sudah jelas lansia akan menerima pelayanan kebutuhan
lain seperti sandang, pangan dan kesehatan.

Arthritis/ radang sendi yaitu penyakit yang sering di hadapi oleh orang
berusia 65 tahun ataupun lebih. CDC memperkirakan bahwa kondisi ini
mempwngaruhi 49.7 Persen dari semua orang dewasa Diatas 65 tahun/
lansia dan menyebabkan rasa sakit serta kualitas hidup yang lebih
rendah karna membuat mereka kurang aktif lagi.

Dari uraian diatas klien memang mengalami arthritis dengan gejala sulit
berjalan sendiri sehingga membutuhkan orang lain atau benda di sekitar
sebagai tumpuannya dan juga mengeluh sakit jika terlalu lama berdiri.
Penanganan penyakit arthritis bisa di lalukan dengan cara memotivasi
klien untuk menurunkan berat badan, latihan fisik dan terapy. Bisa juga
menggunakan obat namun harus di batasi adapun beberapa obat yang
bisa membantu menangani penyakit arthritis yaitu steroid, analgesik dan
obat imunosupresif. Namun dalam penanganan klien harus dengan kerja
sama pekerja sosial, dokter, terapis dan profesi profesi lain yang
berkaitan dengan kondisi klien.

B. METODE DAN TEKNIK

Metode dan teknik dalam penangan klien Yang digunakan yaitu sebagai berikut :
Teknik yang digunakan saat wawancara,diantaranya :

1) Small talk
Pada saat permulaan dengan klien pekerja sosial membangun dan membuka
suatu percakapan kepada klien dengan memperkenalkan diri terlebih
dahulu,mengucapkan salam,menjelaskan maksud dan tujuan dan menayakan
kabar.
2) Ventilation
Memberikan ekspresi,tanggapan,dan ruang agar klien dapat mengutarakan
masalah yang ia hadapi dengan rasa nyaman.

Teknik yang digunakan saat memberikan bimbingan perseorangan,diantaranya :


1. Small talk
Pada saat permulaan dengan klien pekerja sosial membangun dan
membuka suatu percakapan kepada klien dengan memperkenalkan diri
terlebih dahulu,mengucapkan salam,menjelaskan maksud dan tujuan dan
menayakan kabar.

2. Activities and program


Memenuhi kebutuhan dari kesulita-kesulitan yang dihadapi klien,dengan
membantunya membersihkan diri yaitu memotong rambut, kuku, keramas,
mandi, berganti pakaian, dan membersihkan temoat tidurnya.
3. Support
Mendukung dan menyemangati klien agar selalu berusaha merawat dirinya
sendiri karna selain membuat dirinya nyaman, orang lain yang melihatnya
pun begitu serta ia bisa lebih dihargai jika berpenampilan rapih dan bersih.
C. PRINSIP PRINSIP YANG DIGUNAKAN

 Menggunakan prinsip Equal Apportunity (mempunyai kesempatan yang


sama),yaitu dengan menerima bimbingan dari pekerja sosial,untuk membantu
kesulitan yang klien alami dengan membantu mengahafal dan mengingat
alphabet,karena setiap manusia atau klien memiliki kesempatan yang sama
dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupanya.
 The principle of acceptance ( prinsip penerimaan ) asisten pekerja sosial
menerima klien apa adanya tanpa pandang bulu baik ras, suku, agama dan
jenis kelamin saat menghadapi klien.
 The principle of communication (prinsip komunikasi) asisten pekerja sosial
harus menjalin komunikasi dengan klien agar bisa saling terbuka dan nyaman
untuk saling membantu dalam menghadapi masalah klien.
 The principle of individualization (prinsip individu) asisten pekerja sosial
menyadari bahwa setiap individu itu berbeda dan memilik keunikan masing
masing yang tidak bisa disamakan dengan orang lain.
BAB III

RENCANA TINDAK LANJUT


Awalnya saya mendekati klien dengan teknik small talk yaitu bertujuan agar klien
merasa nyaman untuk saya ajak bicara dan bisa membantu untuk bekerja sama dalam
membantu masalahnya. Dikarenakan klien tidak bisa merawat dirinya karna
keterbatasan fisik maka bantuan yang diberikan yaitu membantu serta mendampingi
klien untuk membersihkan diri disini saya menggunakan teknik activities and program,
Pertama yang dialkukan adalah memotong rambut klien karna ia merasa sudah tidak
nyaman dengan rambutnya yang sangat kotor dan gimbal karna tidak permah dirawat,
selanjutnya yaitu keramas agar rambut klien yang habis di potong menjadi bersih
sempurna lalu setelah itu mandi dan berganti pakaian dan terakhir adalah membawa
klien untul berjemur karna takut ia merasa kedinginan setelah mandi. Setelah itu
membantu klien membersihkan tempat tidur dan juga barang barang nya karna sama
tak terawat. Setelah itu saya menggunakan teknik support untuk mendukung klien agar
mau dan berusaha untuk merawat dirinya sendiri sehingga dirinya sendiri merasa
nyaman dan orang lain yang melihat pun begitu.

BAB IV
PENUTUP
Dengan demikian, saya yang telah melakukan uji sertifikasi kompetensi asisten
pekerjaan sosial dan mengetahui bagaimana cara menyikapi dan mendampingi
seseorang Lansia Selain itu saya mendapat banyak pengalaman serta pelajaran selama
ini, untuk menjadi bekal saya sebagai Pekerja Sosial profesional di masa depan dan
semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang
yang membaca laporan ini. Oleh karna itu jika ada kesalahan dalam penulisan maupun
kata kata didalamnya oleh karna itu kritik dan saran yang membangun saya harapkan
demi keberhasilan dalam proses penyusunan di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai