UJIKOM Fara
UJIKOM Fara
Disusun oleh:
YESA APRILIANA
XII KEPERAWATAN SOSIAL 4
NIS: 212340183
A. LATAR BELAKANG
Klien adalah seorang Lansia terlantar, keluarganya sudah meninggal dan hanya
tersisa dirinya sendiri.klien lahir di kebumen jawa tengah pada tahun 1950 dilihat
dari hasil assessment pekerja sosial disana ternyata klien sudah hidup mandiri
dari tahun 90an sebelumnya keluarganya beranggotakan bapak, ibu tiri, saudara
tiri, dan bibinya.namun sekarang semuanya sudah meninggal dunia. Ia berjenis
kelamin perempuan dan berusia 70 tahun dengan berat badan 50kg serta tinggi
badan sekitar 150cm. dari segi fisik ia memiliki keterbatasan untuk melihat
dengan baik dan juga sulit untuk berjalan sendiri sehingga membutuhkan barang
ataupun orang lain untuk membantunya, ia jarang melaksanakan ibadah karna
tidak memiliki alat alat untuk beribadah seperti mukena, dan sajadah. Klien masih
bisa diajak berkomunikasi dengan benar bahkan dia merespon dengan sangat
sopan hanya kadang ada beberapa ungkapan atau pertanyaan yang harus di
ulang ulang. Dari segi penampilan klien sangat lusuh dan kotor dikarenakan
keterbatasan risiknya sehingga sulit melaksanakan ADL (activities daily living ) nya
khususnya membersihkan diri. Klien di jemput pada tanggal 26 agustus 2020 oleh
tim USR, ia terlantar di sekitar ITC kebon kelapa kota bandung sehingga
kelurahan setempat melakukan koordinasi kepada dinas sosial agar segera di
tindak lanjuti. Sebelumnya ia beralamat di belakang rusunan rancacili, komplek
perkantoran pukesos, kelurahan derwati, kecamaran rancasari, kota bandung.
Sebelum dibawa ke dinas sosial ia menafkahi dirinya dengan mengemis
dikarenakan ia sudah renta dan tidak memiliki keahlian apapun lagi yang bisa
digunakan, setelah berada dinas sosial ia mendapatkan fasilitas seperti kamar
untuk tidur, makanan sehat 3 kali sehari, dan juga kamar mandi untuk buang air
ataupun membersihkan diri. Klien juga cepat beradaptasi dengan keadaan dan
suasana baru di sana namun ia enggan untuk berkomunikasi dengan pasien yang
lain dengan alasan malas padahal ia mengatakan bahwa kadang merasa kesepian,
ia juga sering bercerita tentang bapak nya dan mengatakan ingin sekali pulang ke
kampung halamannya hanya saja ia tidak memiliki uang dan tentu saja kondisi
fisiknya tidak memungkinkan Namun ia sudah pasrah dengan keadaannya saat
ini.
BAB II
A. PENGETAHUAN TEORI
Secara umum seseorang dikatakan lanjut usia apabila usia nya sudah 65
tahun ke atas, lansia bukan suatu penyakit namun merupakan tahap
lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Arthritis/ radang sendi yaitu penyakit yang sering di hadapi oleh orang
berusia 65 tahun ataupun lebih. CDC memperkirakan bahwa kondisi ini
mempwngaruhi 49.7 Persen dari semua orang dewasa Diatas 65 tahun/
lansia dan menyebabkan rasa sakit serta kualitas hidup yang lebih
rendah karna membuat mereka kurang aktif lagi.
Dari uraian diatas klien memang mengalami arthritis dengan gejala sulit
berjalan sendiri sehingga membutuhkan orang lain atau benda di sekitar
sebagai tumpuannya dan juga mengeluh sakit jika terlalu lama berdiri.
Penanganan penyakit arthritis bisa di lalukan dengan cara memotivasi
klien untuk menurunkan berat badan, latihan fisik dan terapy. Bisa juga
menggunakan obat namun harus di batasi adapun beberapa obat yang
bisa membantu menangani penyakit arthritis yaitu steroid, analgesik dan
obat imunosupresif. Namun dalam penanganan klien harus dengan kerja
sama pekerja sosial, dokter, terapis dan profesi profesi lain yang
berkaitan dengan kondisi klien.
Metode dan teknik dalam penangan klien Yang digunakan yaitu sebagai berikut :
Teknik yang digunakan saat wawancara,diantaranya :
1) Small talk
Pada saat permulaan dengan klien pekerja sosial membangun dan membuka
suatu percakapan kepada klien dengan memperkenalkan diri terlebih
dahulu,mengucapkan salam,menjelaskan maksud dan tujuan dan menayakan
kabar.
2) Ventilation
Memberikan ekspresi,tanggapan,dan ruang agar klien dapat mengutarakan
masalah yang ia hadapi dengan rasa nyaman.
BAB IV
PENUTUP
Dengan demikian, saya yang telah melakukan uji sertifikasi kompetensi asisten
pekerjaan sosial dan mengetahui bagaimana cara menyikapi dan mendampingi
seseorang Lansia Selain itu saya mendapat banyak pengalaman serta pelajaran selama
ini, untuk menjadi bekal saya sebagai Pekerja Sosial profesional di masa depan dan
semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang
yang membaca laporan ini. Oleh karna itu jika ada kesalahan dalam penulisan maupun
kata kata didalamnya oleh karna itu kritik dan saran yang membangun saya harapkan
demi keberhasilan dalam proses penyusunan di masa mendatang.