Dosen Pengampu,
Disusun oleh :
FAKULTAS SYARIAH
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita banyak sekali rahmat, karunia, serta anugerahnya. Tidak lupa
shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada nabi kita Nabi Muhammad
SAW beserta para keluarga, dan para sahabat, dan para pengikutnya. Saya
mengucapkan rasa syukur atas limpahan nikmat sehat baik itu keseharan fisik
kesempurnaan dalam menyusun makalah ini. Akan tetapi sangat tidak menutup
itu, saya membutuhkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Hikmah Talak............................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................5
PENUTUP................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkawinan adalah perjanjian yang suci, kuat, dan teguh antara seorang
pria dan seorang wanita untuk hidup bersama secara sah dan membentuk
keluarga yang kekal, penuh kasih, damai, bahagia. Untuk melakukan hal
kepentingan kedua belah pihak, terutama yang berkaitan dengan hak dan
Rum:
Salah satu tanda kekuasaan-Nya adalah dia telah menciptakan pasangan hidup
yang istimewa untukmu, laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai ‘anf
usikum’, yaitu dirimu sendiri. agar kalian bisa saling menjaga dengan damai
dan tentram yaitu menjaga setiap pasangan dan dia telah menciptakan di
antara kalian potensi untuk membangun mawadah dan kasih sayang dengan
1
Moh. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 2.
2
M.Quraish Shuhab, Menabur Pesan Illahi: Al-Qur‟an dan dinamika kehidupan masyarakat,
(Jakarta: Lentera hati, 2006), 143
1
Perceraian atau talak merupakan perbuatan hukum yang diperbolehkan
oleh Islam. Dalam hal ini, perceraian dapat dilakukan karena alasan yang
terkadang kesal dengan emosinya sendiri, dan terkadang masalah kecil saja
Ada dua jenis lafaz talak, sharih (jelas) dan kinayah (sarkastik). Perceraian
Jadi jika seorang suami berkata kepada istrinya, "Kamu cerai" atau "Aku
talak atau konotasi lainnya. Jika seorang suami berkata kepada istrinya:
tergantung pada niat, artinya kalau tidak diniatkan untuk perceraian maka
tidaklah jatuh talak tetapi apabila diniatkan untuk menceraikan istrinya maka
jatuhlah talak.3
3
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul wahhab Sayyed, Fiqih Munakahat, (Jakarta: Amzah,
2009), 264
2
BAB II
PEMBAHASAN
Allah SWT berfirman: "Talak (rujuk) dua kali. Setelah itu, Anda dapat
berdamai dengan pria besar, atau bercerai dengan cara yang baik." (Al-Baqarah:
229). Jika seorang pria menceraikan istrinya, pertama atau kedua, dia tidak
berhak mengusir istrinya dari rumah sampai akhir masa idahnya, bahkan jika istri
tidak boleh meninggalkan rumah tanpa izin suaminya. Hal ini karena Islam
sangat menginginkan agar amarah yang menyulut api perceraian segera sirna.
kehidupan keluarga yang harmonis, seperti yang disebutkan oleh Raab kami
dalam sabdanya, “Wahai Nabi, jika kamu menceraikan istrimu, maka kamu harus
dapat (menghadapi) perceraian mereka ketika iddah. masuk akal) dan hitunglah
waktu iddah dan bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Jangan bawa mereka
keluar rumah dan jangan biarkan mereka (mengizinkan) keluar kecuali mereka
dan barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia
sesuatu yang baru setelah itu. (Ath-Thalaq: 1) Bisa jadi sang suami menyesali
keputusan psikis istrinya, dan Alata Allah memiliki keinginan yang kuat untuk
untuk kepentingan yang lebih baik dari suami atau istri atau untuk kepentingan
anak-anak mereka. Karena biasanya perceraian itu sendiri terjadi karena masalah
keluarga yang selalu dipengaruhi oleh pertengkaran antara kedua belah pihak,
3
Secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan psikologis
keturunan, dan juga mempengaruhi hubungan baik antara suami istri dan dua
keluarga besar.Oleh karena itu, jika perceraian memang jalan terakhir dan tidak
besar. . perceraian.
Jika perceraian dibenci Allah, maka rujuk harus diridhoi Allah, karena
tujuan rujuk itu sendiri adalah untuk memperbaiki hubungan keluarga yang
hampir terkoyak oleh perceraian. Akan tetapi, seperti halnya perceraian, rujuk
membawa hikmah yang baik jika untuk kemaslahatan kedua belah pihak atau
4
https://suduthukum.com/2016/11/akibat-hukum-serta-hikmah-talak-dan.html
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
suami mentalak isterinya berupa talak 1 atau talak 2, maka hukumnya si suami
tidak memiliki hak mengusir si istri dari rumah sampai masa idah selesai, tidak
hanya itu juga, isteri yang baru ditalak sampai talak 2 juga belum bisa keluar
rumah kecuali mendapatkan izin dari suami. Hal ini bertujuan jika suami
keinginan yang kuat untuk rujuk (kembali) kepada istri, sehingga yang demikian
5
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 2.
https://suduthukum.com/2016/11/akibat-hukum-serta-hikmah-talak-dan.html