(MINGGU KE 10)
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Farrel Ibrahim [2213034060]
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
1. a. Stratifikasi sosial terbuka individu memiliki kesempatan lebih besar untuk
melakukan mobilitas vertikal. Sementara pada stratifikasi sosial tertutup akan
sangat sulit bagi individu untuk berpindah lapisan sosial sehingga bersifat horizontal.
Contoh :
Terbuka, kedudukan sebagai dokter, dan seorang hakim dapat diperoleh seseorang
berdasarkan kualifikasi tertentu yang harus dipenuhinya. Tanpa adanya kemampuan,
keahlian, dan prestasi keduduka-kedudukan tersebut tidak akan dapat dipenuhi oleh
seseorang.
Tertutup, gelar Ida Bagus adalah gelar untuk orang berkasta Brahmana; gelar
Tjokorda, Dewa, dan Ngakan merupakan gelar untuk kasta Satria; gelar I gusti Dan
Gusti ialah gelar untuk kasta Veisya; sedangkan, gelar-gelar seperti Pande dan Pasek
merupakan gelar yang digunakan oleh orang-orang Sudra.
b. Sistem kasta adalah suatu kategori yang pada anggotanya ditunjuk dan ditetapkan
status yang permanen dalam hierarki sosial, serta hubungan-hubunganya dibatasi dengan
statusnya, sedangkan sistem kelas sosial adalah sejumlah orang atau keluarga – keluarga
yang memiliki status sosial yang sama dan biasanya didapat dengan usaha-usaha maupun
kelahiran.
Contoh :
Sistem kasta, Hindu membagi masyarakat menjadi empat kategori utama, yaitu
Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.
Sistem kelas sosial, upper class (kelas atas), middle class (kelas menengah), dan lower
class (kelas bawah)
1
2. a. Mobilitas Sosial Vertikal
Bentuk mobilitas sosial vertikal maksudnya ialah perpindahan individu atau objek sosial dari
kedudukan sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya dalam posisi yang tidak sederajat.
Contoh : diberhentikan dari pekerjaan karena terbukti korupsi, bisa juga seorang kapten
sepak bola berubah menjadi pemain sepak bola biasa, atau seorang staf pemerintahan yang
resmi pensiun dari sebuah institusi pemerintahan dan kini ia menghabiskan waktu untuk
mengasuh cucu-cucunya.
Bentuk mobilitas sosial horizontal adalah peralihan atau perpindahan individu, dari
kelompok sosial satu ke kelompok sosial lainnya dalam posisi yang sederajat.
Contoh : Seseorang yang beralih profesi dari pekerjaan di suatu biro jasa tertentu, misalnya
biro jasa angkutan, kemudian ia beralih profesi menjadi pelaksana penjualan di suatu
perusahaan.
c. Mobilitas Antargenerasi
Contoh : seseorang yang memiliki kondisi ekonomi yang pas-pasan, setelah dewasa, ia
berhasil mendirikan sebuah usaha yang sukses.
Teori konflik berkembang sebagai reaksi teori fungsionalisme struktural. Teori konflik
melihat relasi sosial dalam sebuah sistem sosial sebagai pertentangan kepentingan.
Masing-masing kelompok atau kelas memiliki kepentingan yang berbeda.
2
3