Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SOSIOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 1

Dosen pengampu:

Anisa’ Mawaddahmutiara Sari,M.Pd.I

Disusun kelompok 1:

Nur Azizatul Husniyah (22055010)

Tarisya Ridhati Robiah (22055013)

Selvia Eka Sari (22055019)

Farah Tsabita Tasya (22055008)

Zulfa Sofhiana (22055016)

Dewi Mashito Nur Islamiyah (22055011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM


2023
RUMUSAN MASALAH

A. KONSEP STRATIFIKASI SOSIAL


 Ariestoteles
 Pitirin A. Sorikin
 Ogburn ( Sajogyo 1985;75)
B. Apa Saja Patokan Untuk Mengetahui Terjadinya Lapisan Sosial di Masyarakat
C. Unsur – Unsur yang Melekat Pada System Lapisan Yang Ada Dalam Masyarakat

PEMBAHASAN

Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara vertikal atau bertingkat


berdasarkan sesuatu yang dihargai dalam masyarakat (prestige). Ingat ya, ada kata prestige di
sini. Artinya, seseorang dapat berada di lapisan yang lebih tinggi apabila memiliki sesuatu
yang tidak dimiliki orang lain. Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam
kelas yang bisa disusun secara bertingkat. Stratifikasi sosial disebut juga lapisan antar
masyarakat. Kata stratifikasi berasal dari stratum yang artinya lapisan, sedangkan sosial
bermakna masyarakat.

 Ariestoteles
Pernah mengatakan bahwa dalam tiap-tiap negara terdapat tiga unsur ukuran
kedudukan manusia dalam masyarakat, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang
melarat, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya Sedangkan pada masyarakat
yang relatif kompleks dan maju tingka kehidupannya, maka semakin kompleks pula
sistem lapisan-lapisan dalam masyarakat itu, keadaan ini mudah untuk dimengerti
karen jumlah manusia yang semakin banyak, maka kedudukan (pembagian tugas
kerja), hak-hak, kewajiban, serta tanggung jawab sosial menjadi semakin kompleks
pula. Bila dinyatakan dalam bentuk gambar, secara sederhana pada umumnya, sistem
pelapisan sosial akan berbentuk sebagaimana bagan dibawah ini:
LAPISAN ATAS
(orang2 kaya, pengusaha,
penguasa)

LAPISAN TENGAH
(pegawai kantor, petani pemilik
lahan, pedagang)

LAPISAN BAWAH
(buruh tani dsn budak)

 Pitirin A. Sorokin

Pitirim Sorokin (1889-1968) seorang ahli Sosiologi Rusia berpandangan bahwa semua
peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir, yang
meliputi :

(a) kebudayaan ideasional ( ideational cultural) yang didasari oleh nilai-nilai dan
kepercayaan terhadap unsur adikodrati ( super natural )

(b) kebudayaan idealistis (idealistic culture) di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati
dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam menciptakan masyarakat idea

(c) kebudayaan sensasi ( sensate culture) di mana sensasi merupakan tolok ukur dari
kenyataan dan tujuan hidup.

Stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas


secara bertingkat (hierarkis). Bahwa sistem lapisan sosial merupakan ciri tetap dan umum
dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Hal ini berarti sistem lapisan akan selalu ada
pada masyarakat yang ada di suatu wilayah kemudian bersosialisasi. Perbedaan kedudukan
manusia dalam masyarakatnya secara langsung menunjuk pada perbedaan pembagian hak-
hak dan kewajiban-kewajiban, tanggung jawab nilai-nilai sosial, dan perbedaan pengaruh di
antara anggota-anggota masyarakat. Sejak manusia mengenal adanya suatu bentuk bersama
di dalam bentuk organisasi sosial, lapisan-lapisan masyarakat mulai timbul. Pada masyarakat
dengan kehidupan yang masih sederhana, pelapisan dimulai atas dasar perbedaan gender dan
usia, perbedaan antara pemimpin atau yang dianggap sebagai pemimpin dengan yang
dipimpin atau perbedaan berdasarkan kekayaan. Sorokin mendefinisikan sebagai perbedaan
penduduk atau masyarakat yang dibagi menjadi kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis,
juga memperkenalkan istilah “mobilitas sosial” yang merujuk pada perpindahan seseorang
dari satu kelas sosial ke kelas sosial yang lain, sorokin berpendapat bahwa mobilitas sosial
dapat berupa vertikal atau horizontal.

Mobilitas vertikal terjadi ketika seseorang berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial
yang lebih tinggi atau lebih rendah, sedangkan mobilitas horizontal terjadi ketika seseorang
mempertahankan kelas sosialnya, tetapi beralih ke jenis pekerjaan atau profesi yang berbeda.

 William Ogburn

Perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang menyebabkan terjadinya


perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat berpengaruh terhadap pola berpikir masyarakat. Melihat begitu luasnya
cakupan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, maka untuk mengetahui suatu
perubahan sosial dapat dilakukan dengan jalan melakukan pengamatan yang cermat terhadap
suatu masyarakat dan membandingkannya dengan keadaan masyarakat tersebut pada masa
lampau / sebelumnya, untuk memahami perbedaan keadaannya. meskipun unsur - unsur
masyarakat saling berhubungan, beberapa unsurnya bisa berubah sangat cepat sementara
unsur yang lain berubah secara lambat, sehingga terjadi apa yang disebutnya dengan
ketertinggalan budaya ( cultural lag ) yang mengakibatkan terjadinya kejutan sosial pada
masyarakat, sehingga mengacaukan keseimbangan dalam masyarakat. Menurutnya,
perubahan benda-benda budaya materi / teknologi berubah lebih cepat daripada perubahan
dalam budaya non materi / sistem dan struktur sosial. Dengan kata lain, kita berusaha
mengejar teknologi yang terus berubah, dengan mengadaptasi adat dan cara hidup kita untuk
memenuhi kebutuhan teknologi ( Henslin, 2007 )

B. Apa saja patokan untuk mengetahui terjadinya lapisan sosial di masyarakat?

Setelah memahami pengertian stratifikasi sosial, patokan stratifikasi terjadi melalui proses
sebagai berikut:
1. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir.
Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan
seseorang dalam masyarakat.
2. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama. Biasanya dilakukan dalam pembagian
kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti :
pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.

Faktor penggolongan kelas sosial ini contohnya, perbedaan kepandaian, harta benda,
umur, jenis kelamin, dan sifat asli individu dalam suatu masyarakat. Sedangkan faktor
yang disusun berhubungan dengan organisasi formal, pembagian wewenang dan
kekuasaan, perusahaan, partai politik, pemerintahan, dan organisasi dalam lembaga
masyarakat.
Ada beberapa kriteria penggolongan masyarakat dalam suatu lapisan. Kriteria tersebut
berdasarkan tingkat kekayaan, kekuasaan, keturunan, kehormatan, ilmu pengetahuan,
dan keturunan. Prestasi dalam bidang pendidikan sangat berpengaruh untuk
mengubah stratifikasi sosial.

A. Kekayaan

Berupa harta benda dan barang berharga bisa dilihat dari jenis kendaraan, rumah,
pakaian, kebiasaan, dan gaya hidup. Dalam kehidupan sosial, seseorang yang
memiliki Kekayaan penghasilan tinggi akan membangun rumah mewah, sedangkan
seseorang yang berpenghasilan rendah akan membangun rumah seadanya.

B. Kekuasaan

adalah kemampuan seseorang mengendalikan pihak lain. Kekuasaan bisa bersumber


dari keturunan. Contohnya, anak yang lahir dari keturnan bangsawan akan memiliki
kekuasaan lebih tinggi dalam lingkungan sosialnya. Umumnya, orang yang berkuasa
menempati lapisan sosial tinggi dalam masyarakat.
C. Kehormatan

Contoh kehormatan dalam lingkungan sosial tradisional dibagi menjadi pemimpin,


golongan tua, dan orang yang berjasa dalam masyarakat. Individu akan menghargai
seseorang yang punya kehormatan lebih tinggi di lingkungan sosial.

D. Ilmu Pengetahuan

Pendidikan yang semakin tinggi bisa mengubah stratifikasi sosial dalam masyarakat.
Prestasi dan jasa dihargai dalam lingkungan sosial, contohnya saja ilmuwan dan guru.

E. Keturunan
Pada masyarakat feodal, anggota keluarga raja atau kaum bangsawan menempati
lapisan atas. Sementara, rakyat jelata ada di lapisan bawah.

C. Unsur- unsur yang melekat pada system lapisan yang ada dalam masyarakat yaitu?

Unsur-unsur statifikasi sosial yaitu, adannya kedudukan (status), yaitu


kedudukan sebagai tempat posiis seseorang dalam suatu klompok, sosial, adannya
perann (role), yaitu peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan.
Sedangkan dasar-dasar yang menumbuhkan statifikasi sosial adalah uang, harta,
tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainnya.

Adapun unsur-unsur yang melekat yaitu:

Pertama: ascribed status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa


memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Contoh: keduduksn berdasarkan
kasta/feodalis. Pada umumnya, ascribed setatus di jumpai pada masyarakat-
masyarakat dengan pelapisan yang tertutup, atau masyarakat di mana sistem pelapisan
tergantung perbedaan rasial.namun demikian, ascribed status juga ditemukan pada
bentuk –bentuk masyarakat dengan sistem pelapisan yang terbuka, misalnya
kedudukan laki-laki dalam satu keluarga, kedudukan berbeda dengan kedudukan istri
atau anak-anaknya. Ascribed status disini walaupun diperoleh atas dasar kelahiran,
akan tetapi pada umumnya sang ayah atau sang suami adalah kepala keluarga. Untuk
menjadi kepala keluarga tersebut, laki-laki tidak perlu mempunyai darah bangsawan
atau kasta tertentu, sosok sesorang ayah tetap saja sebagai keluarga.

Kedua: Acchieved status, yaitu keduudkan yang dicapai oleh seseorang


dengan sengaja. Contoh: pendidikan, keduudkan ini tidak diperoleh atas dasar
kelahiran, akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung dari kemmapuannya
masing-masing dalam mengajar serta mencapai tujuan-tujuannya. Seseorang yang
ingin menjadi pemain bulu tangkisyang handal, tentunnya harus berlatih butu tangkis
dengan tekun, seseorang yang ingin menjadi dokter, tentunnyaharus belajar
kedokteran. Kecenderungan tercapainnya acchieved sestatus ini biasaanya di temukan
dalam bentuk-bentuk masyarakat dengan sistempelapisan yang terbuka, hal ini biasa
terjadikarena nilai-nilai dalam masyarakat memungkinkan untuk berlakunnya
tindakan-tindakan seperti itu.

Ketiga: Assgned statu, yaitu kedudukan yang diberikan kepada toko


masyarakat/orang yang berjasa. Kedudukan ini diartikan bahwa suatu kelompok,
golongan, atau masyarakat memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada
seseorang yang di anggap berjasa, yang telah memperjuangkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Akan tetapi kadang-kadang
kedudukan tersebut diberikan karena seseorangtelah lama menduduki suatu jabatan
tertentu, seperti dipedesaan ada istilah ‘lurah hormst’ adalah suatu gelar yang
diberikan kepada seseorang pemuka desayang diaanggap sangat berjasa atas
kemajuan desannya.

Anda mungkin juga menyukai