Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Secara Harfiah


Dari bahasa latin yaitu stratum dan socius. stratum : tingkatan socius : teman atau masyarakat

secara harafiah stratifikasi sosial berarti Tingkatan-tingkatan yang ada dalam masyarakat

● Menurut ahli:

1. Pitrim A. Sorokin: Pembeda penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara


bertingkat.

2. Max Webber: Penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke
dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.

3. Paul B.Horton dan Chester : Sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah


pembedaan kelas-kelas secara vertikal yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat
dari yang lebih tinggi sampai yang paling rendah

B. Dasar – Dasar Stratifiaksi Sosial

Ilmu
Kekayaan
Pengetahuan

Keturunan Kekuasaan

Kehormatan

Dasar stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah sesuatu yang dihargai seperti kekayaan,
kekuasaan, kehormatan, keturunan, dan ilmu pengetahuan. Penjelasan tentang dasar stratifikasi
sosial sebagai berikut.
1.) Kekayaan, berkaitan dengan kepemilikan harta dan tingkat pendapatan seseorang. Semakin
banyak harta dan pendapatan seseorang, semakin besar pula peluang seseorang menduduki
lapisan sosial atas. Kepemilikan harta tidak hanya sebatas kepemilikan uang melimpah. Harta
juga dapat berwujud logam mulia, tanah, saham, dan aset-aset berharga.

2.) Kekuasaan, berkaitan dengan kemampuan seseorang menguasai dan memerintah berdasarkan
kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik. Anggota masyarak yang memiliki
kekuasaan dan wewenang tertinggi akan ditempatkan pada lapisan sosial paling atas

3.) Kehormatan, Orang yang dihormati dan disegani masyarakat akan menempati lapisan sosial a
dalam stratifikasi sosial. Selain kepemilikan harta dan kekuasaan, seseorang dapat dihorma
karena kepandaian yang dimiliki. Dengan demikian, seseorang tidak harus memilik kekayaan
melimpah atau jabatan tinggi untuk dapat dihormati masyarakat.

4.) Keturunan Status sosial dalam masyarakat dapat diperoleh melalui kelahiran. Sebagai contoh,
dalam masyarakat feodal keturunan yang berasal dari keluarga raja atau kaum bangsawa akan
menempati lapisan sosial atas

5.) Pendidikan (Ilmu Pengetahuan), Dalam kehidupan masyarakat modern, individu/kelompok


yang memiliki keahlian atau berpendidikan akan mendapat penghargaan lebih tinggi daripada
orang yang tidak memiliki keahlian atau menempuh pendidikan. Seseorang yang berpendidikan
tinggi memiliki kesempatan memperoleh kekuasaan/jabatan dalam suatu institusi.

C. Faktor-faktor penyebab Terbentuknya stratifikasi sosial

Faktor-faktor penyebab Terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat didukung oleh:

a. Perbedaan ras dan kebudayaan

b. Adanya spesialisasi dalam bidang pekerjaan.

D. Unsur – Unsur Stratifikasi Sosial

Unsur-unsur stratifikasi sosial Stratifikasi sosial memiliki dua unsur yaitu: a. Status b. Peran    
Status Adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Ada tiga cara untuk memperoleh
status:
1.) Ascribe Status, merupakan kedudukan yang di peroleh seseorang melalui kelahiran.
2,) Achived Status, merupakan status atau kedudukan seseorang yang diperoleh melalui usaha-
usaha yang disengaja.
3.) Assigned Status, merupakan status atau kedudukan yang diberikan.
Peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peranan. Menurut
Soerjono Soekanto di dalam peran mengandung tiga hal:
1.) Norma-norma di dalam masyarakat.
2.) Konsep tentang yang dilakukan
3.) Perilaku individu
C. Sifat – Sifat Stratifikasi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, ada 3 sifat dari stratifikasi sosial yaitu:

1. Stratifikasi Sosial Tertutup atau (Closed Social Stratification)

Pada stratifikasi sosial tertutup, mobilitas seseorang untuk bisa melaju dari satu lapisan
sosial tertentu ke lapisan sosial lainnya sangat terbatas, khususnya dari lapisan sosial masyarakat
kelas bawah ke lapisan sosial masyarakat kelas atas. Perpindahan atau mobilitas yang terjadi
hanya secara horizontal, sementara perpindahan secara vertikal sangat sulit bahkan tidak bisa
terjadi. Kondisi stratifikasi sosial tertutup ditandai dengan tetap beradanya orang-orang di lapisan
tersebut. Masyarakat dengan lapisan kelas bawah hampir tidak mungkin bisa “naik kelas”
menjadi kelas atas. Stratifikasi sosial tertutup ditentukan berdasarkan kelahiran atau ascribed
status. Contohnya seperti yang terjadi pada lapisan atas sebuah monarki kerajaan atau kaum
bangsawan.

Stratifikasi sosial tertutup dalam masyarakat dapat digambarkan seperti pada gambar di
samping. Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi yang anggota setiap stratanya mengalami
kesulitan mobilitas vertikal. Satu-satunya cara untuk memasuki stratifikasi ini adalah melalui
kelahiran atau keturunan. Manifestasi dari stratifikasi ini adalah sistem kasta di Bali. Sudra tidak
bisa pindah ke tingkat Brahmana. Atau masyarakat yang rasis, orang kulit hitam (Negro) yang
dianggap berada di posisi rendah tidak bisa pindah ke posisi putih.

2. Stratifikasi sosial terbuka (Open Social Stratification)

Stratifikasi sosial sangat berkaitan dengan mobilitas sosial atau perpindahan masyarakat.
Pada stratifikasi sosial terbuka, semua orang dari semua lapisan bisa melakukan mobilitas sosial,
baik mobilitas sosial naik maupun mobilitas sosial turun. Hal ini menghasilkan sistem pelapisan
sosial yang bersifat dinamis. Dengan konsep tersebut, maka semua orang berpeluang memiliki
kesempatan yang sama untuk mencapai suatu status tertentu berdasarkan usahanya masing-
masing. Hal ini yang membuat stratifikasi sosial juga memiliki konsep meritokrasi atau konsep
yang melihat pencapaian status sosial seseorang berdasarkan kemampuan dan pencapaiannya di
masyarakat. Contohnya, stratifikasi sosial terbuka seperti presiden Indonesia ke 2, yaitu Jenderal
Besar TNI H. M. Soeharto yang awalnya merupakan seorang petani, yang kemudian menjadi
presiden.

3. Stratifikasi sosial campuran


Kemudian jenis yang ketiga, stratifikasi sosial campuran. Pada jenis ini, konsep stratifikasi
menunjukkan adanya perpindahan atau mobilitas sosial yang dilakukan individu dari stratifikasi
yang tertutup menuju stratifikasi sosial yang terbuka. Stratifikasi sosial campuran ini merupakan
gabungan dari stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Contohnya pada masyarakat Bali, di mana
jika seseorang lahir dengan kasta sudra (kasta terendah) meskipun tidak dapat menaikkan kasta
kelahirannya tersebut, tapi tidak menutup kemungkinan pada zaman modern orang tersebut
memiliki kekayaan melebihi orang yang lahir dengan kasta Brahmana (kasta tertinggi). 

Anda mungkin juga menyukai