secara harafiah stratifikasi sosial berarti Tingkatan-tingkatan yang ada dalam masyarakat
● Menurut ahli:
2. Max Webber: Penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke
dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.
3. Paul B.Horton dan Chester : Sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat
Ilmu
Kekayaan
Pengetahuan
Keturunan Kekuasaan
Kehormatan
Dasar stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah sesuatu yang dihargai seperti kekayaan,
kekuasaan, kehormatan, keturunan, dan ilmu pengetahuan. Penjelasan tentang dasar stratifikasi
sosial sebagai berikut.
1.) Kekayaan, berkaitan dengan kepemilikan harta dan tingkat pendapatan seseorang. Semakin
banyak harta dan pendapatan seseorang, semakin besar pula peluang seseorang menduduki
lapisan sosial atas. Kepemilikan harta tidak hanya sebatas kepemilikan uang melimpah. Harta
juga dapat berwujud logam mulia, tanah, saham, dan aset-aset berharga.
2.) Kekuasaan, berkaitan dengan kemampuan seseorang menguasai dan memerintah berdasarkan
kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik. Anggota masyarak yang memiliki
kekuasaan dan wewenang tertinggi akan ditempatkan pada lapisan sosial paling atas
3.) Kehormatan, Orang yang dihormati dan disegani masyarakat akan menempati lapisan sosial a
dalam stratifikasi sosial. Selain kepemilikan harta dan kekuasaan, seseorang dapat dihorma
karena kepandaian yang dimiliki. Dengan demikian, seseorang tidak harus memilik kekayaan
melimpah atau jabatan tinggi untuk dapat dihormati masyarakat.
4.) Keturunan Status sosial dalam masyarakat dapat diperoleh melalui kelahiran. Sebagai contoh,
dalam masyarakat feodal keturunan yang berasal dari keluarga raja atau kaum bangsawa akan
menempati lapisan sosial atas
Unsur-unsur stratifikasi sosial Stratifikasi sosial memiliki dua unsur yaitu: a. Status b. Peran
Status Adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Ada tiga cara untuk memperoleh
status:
1.) Ascribe Status, merupakan kedudukan yang di peroleh seseorang melalui kelahiran.
2,) Achived Status, merupakan status atau kedudukan seseorang yang diperoleh melalui usaha-
usaha yang disengaja.
3.) Assigned Status, merupakan status atau kedudukan yang diberikan.
Peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peranan. Menurut
Soerjono Soekanto di dalam peran mengandung tiga hal:
1.) Norma-norma di dalam masyarakat.
2.) Konsep tentang yang dilakukan
3.) Perilaku individu
C. Sifat – Sifat Stratifikasi Sosial
Pada stratifikasi sosial tertutup, mobilitas seseorang untuk bisa melaju dari satu lapisan
sosial tertentu ke lapisan sosial lainnya sangat terbatas, khususnya dari lapisan sosial masyarakat
kelas bawah ke lapisan sosial masyarakat kelas atas. Perpindahan atau mobilitas yang terjadi
hanya secara horizontal, sementara perpindahan secara vertikal sangat sulit bahkan tidak bisa
terjadi. Kondisi stratifikasi sosial tertutup ditandai dengan tetap beradanya orang-orang di lapisan
tersebut. Masyarakat dengan lapisan kelas bawah hampir tidak mungkin bisa “naik kelas”
menjadi kelas atas. Stratifikasi sosial tertutup ditentukan berdasarkan kelahiran atau ascribed
status. Contohnya seperti yang terjadi pada lapisan atas sebuah monarki kerajaan atau kaum
bangsawan.
Stratifikasi sosial tertutup dalam masyarakat dapat digambarkan seperti pada gambar di
samping. Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi yang anggota setiap stratanya mengalami
kesulitan mobilitas vertikal. Satu-satunya cara untuk memasuki stratifikasi ini adalah melalui
kelahiran atau keturunan. Manifestasi dari stratifikasi ini adalah sistem kasta di Bali. Sudra tidak
bisa pindah ke tingkat Brahmana. Atau masyarakat yang rasis, orang kulit hitam (Negro) yang
dianggap berada di posisi rendah tidak bisa pindah ke posisi putih.
Stratifikasi sosial sangat berkaitan dengan mobilitas sosial atau perpindahan masyarakat.
Pada stratifikasi sosial terbuka, semua orang dari semua lapisan bisa melakukan mobilitas sosial,
baik mobilitas sosial naik maupun mobilitas sosial turun. Hal ini menghasilkan sistem pelapisan
sosial yang bersifat dinamis. Dengan konsep tersebut, maka semua orang berpeluang memiliki
kesempatan yang sama untuk mencapai suatu status tertentu berdasarkan usahanya masing-
masing. Hal ini yang membuat stratifikasi sosial juga memiliki konsep meritokrasi atau konsep
yang melihat pencapaian status sosial seseorang berdasarkan kemampuan dan pencapaiannya di
masyarakat. Contohnya, stratifikasi sosial terbuka seperti presiden Indonesia ke 2, yaitu Jenderal
Besar TNI H. M. Soeharto yang awalnya merupakan seorang petani, yang kemudian menjadi
presiden.