Anda di halaman 1dari 7

Nama : Bastanta Kristian

NPM : 1906378356

Tugas 9 ADG 1
Rangkuman Rock Physics

Rock physics: hubungan antara sifat elastis (di permukaan bumi/di dalam lingkungan lubang bor/di laboratorium) dengan
sifat intrinsik dari batuan (seperti mineralogi, porositas, bentuk pori, fluida pori, tekanan pori, viskositas fluida, tegangan
dan arsitektur keseluruhan geometri, seperti laminations dan fractures). Geology dan reservoir properties, rock physics,
elastic properties merupakan forward modelling workflow. Sedangkan Inverse modelling menggunakan data seismic
maupun data well sebagai data utama, supaya dapat memprediksi static dan dynamic model.

Effective Elastic Modelling


▪ Grain radius dari sandstone adalah 10 −5m

▪ Wavelength sonic log adalah 10 −1m

▪ Wavelength seismic adalah 10 1m

Hal yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan efektifitas elastisitas modul batuan:

▪ Fraksi volume batuan dan komponen fluida.

▪ Modulus elastisitas dari berbagai fase.

▪ Detail geometris terkait bagaimana fase batuan tersusun relatif satu sa

Effective Elastic Moduli: Mixing Bounds – Voigt Reuss Hill


▪ Voigt dan Reuss bounds mengestimasikan maksimum dan minimum modulus elastisitas efektif
pada suatu medium.
▪ Voigt (upper bound) Rata-rata isotrain adalah rasio rata-rata tegangan terhadap regangan rata-rata
ketika semua komponen memiliki regangan yang sama.

▪ Reuss (lower bound) Rata-rata isostress adalah rasio rata-rata tegangan terahadap regangan rata-
rata ketika semua komponen memiliki tegangan yang sama.

▪ Tidak ada batasan pada bentuk komponen.

▪ Batas dapat memberikan framework untuk memahami tentang sifat akustik sedimen.

Rumusan Effective Elastic Moduli

Effective Elastic Moduli: Mixing Bounds – Hashin-Shtrikman


▪ Hashin-Shtrikman bounds mengestimasikan jarak tersempit yang mungkin dari effective elastic
moduli dari sebuah medium.

Effective Elastic Modul : Granular Models - Modul Hertz

-Mindlin mengestimasikan modulus efektif untuk random packing pada keadaan kering dari partikel
bola elastis identic
- Pada pemodelan ini diasumsikan bahwa medium terdiri dari partikel yang memilik ukuran yang
identic dan memiliki orientasi yang random
- Medium terdiri dari material mineral spherical dan memiliki porositas yang kosong serta dalam
keadaan dry.
- Nilai Shear yang minimum memcermikan keadaan slip, dimana mencermikan keadaan dimana
interaksi antara grain pada saat force mengenai grain yang memungkinkan para grain saling
bergerak sehingga tidak terjadi fraction.
- Nilai shear maksimum mencermikan keadaan no slip atau infinits fraction dimana grainnya tidak
bisa bergerak sehingga terjadi fraction

Effective Elastic Moduli: Heuristic Models - Rock Physics Templates


Rock physic diagnostic membantu kita dalam mencari tahu proses geologis dan diagenetik yang
mengontrol bagaimana batuan terbentuk dan sifat keelastisitasannya

(A) Intial sand pack : Dalam keadaan habis terendapkan sandstine memiiki critical prorosity.
Cirtical porosity terpisah menjadi (1) below critical porosity, dimana butiran mineral akan
melakukan kontak dan membentuk matriks yang supports tekanan apabila diaplikasikan ke
batuan, dan (2) above the critical porosity, dimana batuan akan hancur menjadi individual
constituents. Nilai ini dapat diberikan oleh teori hertz-Mindlin (gunakan kasus gesekan no
slip atau infinite friction case untuk pemodelan pasir gembur) atau dari pengukuran.

(A->B) Friable sand model : Pada fase ini prositas sandstone berkurang karena grain sorting yang
memburuk dan jumlah material yang tidak spherical meningkat.

Rumus Friable Sand

(D&E) Contact Cement Sand Model : Pada fase ini sandstone dipadatkan secara mekanis sebagai
fungsi tegangan efektif atau kedalaman penguburan oleh grain orientation yang dapat
menyebabkan crushing effect. Quartz cementation sebagian besar terjadi pada 70-80°C. Jika
suhu lebih tinggi dari interval ini, sementasi Anda menstabilkan kerangka butir dan memperkuat
batu.
(D&E) Contact Cement Sand Model

(D –> C) Constant Cement Sand Model Berikut merupakan gambar dari tingkatan kompaksi
sebagai fungsi porositas dimana setiap linenya mencerminkan proses diagenetic yang berhenti.
Berdasarkan kedua gambar diatas, karena jumlah material yang tidak spherical maka ketika
porositas bergerak naik akan menyebabkan memburuknya grain sorting

(D –> C) Constant Cement Sand Model

Effective Elastic Moduli : Heuristic Model for Shale


Marion dkk. (1992) dan Dvorkin dan Gutierrez (2002) membuktikan prediksi teoritis volume pori-
pori total dari campuran clay-silt dengan asumsi proporsi clay dan partikel silt dan cricitical
porosity memiliki efek penting pada konfigurasi geometris pada masing-masing partikel. Porosity
dapat dipengaruhi oleh bentuk gemetri dari clay silt mix

Effective Elastic Moduli: Inclusion Model for Shale (also Applicable for Sandstones)

Model Inklusi dapat mengukur batuan sebagai:

a) Komposit elastis yang mengandung ellipsoidal pores atau penny-shaped pores umumnya
menjadi model dari komposit clay yang mengandung penny shaped pores.
b) Komposit elastis yang mengandung pori-pori dan butiran yang menggambarkan inklusi yang
umumnya menjadi model komposit yang mengandung komponen (spherical) silt, silt related
pores, penny-shaped clay component, (penny-shaped), clay-related pores.

Inklusi yang ideal eperti spheres atau elips, dan dicirikan dengan aspek rasioo. Jika bentuknya
spherical aspect ratio ini nilainya sama dengan 1. Jika aspect rationya semakin kecil bentuknya
juga akan semakin pipih seperti contohnya pada intergranular pores

Gassmann’s Fluid Substitution Model


Gassmann (1951) mengembangkan suatu model untuk batuan berpori yang memungkinkan
untuk memprediksi modulus batuan pada suatu keadaan fluida dari modulus terukur pada
keadaan fluida lain.

Metode gasman sering diaplikasikan pada seismic kuantitatif interpretation karena skala
observasi seismic sesuai dengan apa yang diasumsikan Gassman, Gasman mengasumsikan :

1. Batuan secara macroscopically homogenous dan isotropik. Asumsi ini memastikan bahwa
panjang gelombang > butir dan ukuran pori.
2. Di dalam interconnected pores, fluida tekanan berada dalam titik kesetimbangan (posisi
equilibrium).
3. Pori-pori terisi dengan fluida non viscous, frictionless fluids yang menghasilkan independent
modulus shear pada batuan berpori. Pore fluid dan solid material/rock frame tidak saling
berinteraksi
4. Gelombang yang lewat menghasilkan gerakan ke seluruh rock section, dan tidak ada gerak
relatif antara solid rock skeleton dan fluida

Application for Seismic Inversion

- Rock physics menjelaskan pemahaman yang diperlukan untuk mengoptimalkan semua imaging
dan solusi karakterisasi berdasarkan elastic data.

- Probabilistic lithoseismic classification approach didasarkan dari probability density function


(PDF) yang dibuat untuk masing masing identified lithotypes.
- Menggunakan pendekatan Bayesian, pasangan elastic attributes (seperti acoustic impedance
dan Vp /Vs ratio, LambdaRho dan MuRho atau Young’s modulus dan Poisson’s ratio)
diaplikasikan untuk menentukan probababilitas data point yang termasuk dalam salah satu satu
tipe predefined facies types.

- Rock physics perlu dipahami unruk mengkorelasi kosep geolofi dan klasifikasii litofasies, selain
itu rock physics juga dapat memberi kendara untuk seismic inversi seperti geostatical seismic
inversion

- Pemahaman rock physics wajib untuk dipahami dimana sifat keelastisitasan dapat digunakan untuk
mengklasifikasi, dan mengkorelasikan konsep geologi dengan klasifikasi litofasies.

- Sifat batuan, yaitu porositas dan saturasi, dapat lebih lanjut diprediksi dari data seismik.

Anda mungkin juga menyukai