Anda di halaman 1dari 3

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

PEMANTAUAN HEMODINAMIK

LEMBARAN KERJA

Nama : Lutfhi Wahyudin Am.Kep Tanggal : 26 Juni 2022

1. Jelaskan yang dimaksud dengan pemantauan hemodinamik ?


Pemantauan hemodinamik adalah suatu pengukuran terhadap system kardiovaskular yang dapat
dilakukan baik secara invasif atau non invasif.

2. Jelaskan kondisi pasien yang memerlukan pemantauan hemodinamik ?


Pada umumnya pemantaua hemodinamik dilakukan pada pasien dengan kondisi :
Syok, infark miokard akut, edema paru, gagal jantung, paska operasi, penyakit katup jantung /
rupture septum ventrikel, tamponade jantung, gagal napas, hipertensi pulmonal dan sebagai
sarana untuk memberikan cairan/resusitasi cairan dan mengetahui reaksi pemberian obat

3. Sebutkan paramerter hemodinamik ?


a. Tekanan vena sentral
Tekanan vena sentral secara langsung merefleksikan tekanan pada atrium kanan dan secara
tidak langsung menggambarkan beban awal jantung kanan atau tekanan ventrikel kanan
pada akhir diastolic
b. Tekanan arteri pulmonalis
Tekanan arteri pulmonalis memberikan informasi mengenai keadaan pembuluh darah
pulmonal dan ventrikel kiri.

4. Jelaskan cara pengukuran CVP secara non invasif ?


Pengukuran cvp secara non vasif dapat dilakukan dengan cara mengukur tekanan vena jugularis.
1) Metode Non Invasif
Pengukuran tekanan vena sentral dengan metode non invasif dapat dilakukan dengan
mengukur tekanan vena jugularis atau Jugular Vein Pressure (IVP). IVP menggambarkan
volume pengisian dan tekanan pada jantung bagian kanan. Pengukuran tekanan pada vena
jugularis dapat menunjukkan tekanan pada atrium kanan. Nilai normal dari pengukuran JVP
adalah < 8 cmH20. Peningkatan JVP merupakan tanda dari gagal jantung kanan. Pada gagal
jantung kanan, bendungan darah di ventrikel kanan akan diteruskan ke atrium kanan dan
vena kava superior, sehingga tekanan pada vena jugularis akan meningkat. Peningkatan JVP
akan tampak dengan adanya distensi vena jugularis, dimana JVP akan tampak setinggi
leher, jauh lebih tinggi daripada normal.
Adapun prosedur pemeriksaan seperti berikut:
1. Persiapan alat untuk pengukuran JVP (2 buah mistar, spidol/bolpoin, dan
penlight/senter)
2. Cuci tangan
3. Pemeriksa hendaknya berdiri di samping kanan bed pasien
4. Jelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan, serta minta persetujuan pasien untuk
melakukan pemeriksaan
5. Posisikan pasien berbaring pada bed dan atur posisi bed semiflower (30-45 derajat
dari bidang horizontal)
6. Anjurkan pasien untuk menengok ke kiri
7. Identifikasi vena jugularis
8. Tentukan undulasi pada vena jugularis (titik teratas pada pulsasi vena jugularis),
bendung vena dengan cara mengurut vena kebawah lalu lepas
9. Tentukan titik angulus sternalis
10. Dengan mistar pertama, proyeksikan titik tertinggi pulsasi vena secara horizontal ke
dada sampai titik manubrium sterni
11. Kemudian mistar kedua diletakkan vertikal dari angulus sternalis
12. Lihat hasil pengukuran dengan melihat hasil angka pada mistar kedua (titik
pertemuan antara mistar petama dan kedua). Hasil pembacaan kemudian
ditambahkan dengan angka 5 em, karena diasumsikan jarak antar angulus stemalis
dengan atrium Kanan sekitar 5 cm.

Pengukuran JVP

5. Sebutkan faktor yang mempengaruhi tekanan arteri pulmonal ?


a. Curah jantung
b. Tahanan pembuluh darah perifer
c. Elastisitas arteri
d. Volume darah
e. Kekentalan darah
f. Umur
g. Berat badan
h. Emosi
i. Aktifitas

6. Tekanan arteri pulmonal dapat diukur melalui ?


Tekanan arteri pulmonal dapat diukur melalui bagian distal kateter pulmonalis atau kakteter
swanganns yang ditempatkan di salah satu cabang arteri pulmonalis.

7. Jelaskan cara pemasangan arteri pulmonal ?


Sebelum kateter dipasang integritas balon harus diperiksa dengan cara memasukan ujung kateter
kedalam air steril kemudian balon dikembangkan. Kateter dibasahi dengan cairan heparin dan
bagian luar lumen distal kateter harus dihubungkan dengan system pemantauan transduser. Pada
saat pemasangan kateter dimasukan melalui sebuah kateter penuntun yang ukurannya lebih besar,
pada saat balon berada di atrium kanan maka balon dikembangkan kemudian ke arteri pulmonalis,
kateter ditempatkan pada cabang arteri pulmonalis kanan atau kiri.

8. Bagaimana cara mengukur tekanan kapiler arteri pulmonalis, tekanan atrium kiri, tekanan ventrikel
kanan?
 Tekanan kapiler arteri pulmonalis dapat diukur dengan cara mengembangkan balon pada
kateter arteri pulmonal.
 Tekanan atrium kiri dapat diukur dengan cara langsung memasukan kateter pada atrium kiri
pada saat operasi jantung atau cara tidak langsung melalui kateter arteri pulmonalis.
 Tekanan ventrikel kanan dpt diukur pada saat pemasangan kateter arteri pulmona bagian
distal.

9. Jelaskan metode untuk mengukur curah jantung ?


 Metode ficks
Metode ini mengukur curah jantung dengan cara membagi jumlah oksigen yang di absorbs
dalam paru dalam jumlah oksigen yang digunakan oleh tubuh.
 Metode termodilusi
Pengukuran curah jantung dengan metode termodilusi menggunakn kateter arteri pulmonal
dan mesin curah jantung.
10. Jelaskan yang dimaksud dengan tekanan darah ?
Tekanan yang dihasilkan oleh darah pada saat melawan dinding penbuluh darah.

11. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan arteri ?


a. Curah jantung
b. Tahanan pembuluh darah perifer
c. Elastisitas arteri
d. Volume darah
e. Kekentalan darah
f. Umur
g. Berat badan
h. Emosi
i. Aktifitas

12. Jelaskan cara pengukuran tekanan arteri sistemik ?


Pengukuran tekanan arteri sistemik dapat dilakukan dengan cara invasive dan non invasif

13. Pemantauan apa saja yang dapat dilakukan dengan sistem manometer ?
Pemantauan ini hanya dilakukan untuk pemantauan tekanan vena sentral.

14. Jelaskan peranan perawat dalam pemantauan hemodinamik ?


Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam perawatan pada pasien yang terpasang
alat pantau tekanan hemodinamik dimulai dari sebelum alat terpasang, saat pemasangan dan
sesudah pemasangan pada pasien.

15. Sebutkan komplikasi yang dapat terjadi pada pemantauan hemodinamik ?


 Emboli udara
 Balon pecah
 Aritmia
 Hematoma
 Pneumothorak
 Rupture arteri pulmonalis
 Infark pulmonal
 infeksi

Anda mungkin juga menyukai