pembedahan.
h. Riwayat perawatan
1. Pengkajian psikososial
o. Pengkajian Fisik
a. Orientasi ruangan
rambut, dada, perut, dan kelamin, pemeriksaan khusus jantung, ekho kardiagrafi,
ulasan mengenai anatomi dan fisiologi jantung dan katupnya, definisi singkat dari
istilah yang teknis dan tidak umum, lama waktu pembedahan, lama waktu
3. Deskripsikan ruangan ICU dan peralatan monitor monitor dan alarm jantung,
penghisapan jalur arterial dan pemantauan otomatis, slang dada / drain, slang
nasogastrik, kateter urine, tingkat kebisingan ICU, jalur intravena dan cairan yang
banyak.
gerak, mengubah posisi, turun dari tempat tidur, dan obat tidur bila diperlukan.
5. Propilaktik pra bedah untuk mencegah trombo emboli vena paska bedah dan
infeksi
injuri lebih tinggi, golongan narkotik bisa menyebabkan depresi nafas, perubahan
c. Dehidrasi / malnutrisi potensial terjadi efek lebih lanjut dari anestesi sehingga
d. Adanya penyulit lain seperti Diabetes Melitus, dan gangguan sistem tubuh lainya
seperti:
2. Sistem ginjal dan hati adanya masalah ginjal dan hati dapat menyebabkan
keracunan obat anestesi dan menganggu ekskresi zat-zat tersebut dari ginjal,
bedah, lambatnya proses penyembuhan luka dan infeksi, penyakit ginjal dapat
3. Riwayat pengobatan yang lalu dan sekarang bahaya terjadinya interksi obat-
hipotensi / syok
a. Persiapan administrasi
b. Persiapan fisik diantaranya :
1. Persiapan kulit : melakukan pencukuran disore hari oleh perawat, untuk koroner
Packed cell
FFP
2.
Trombosit
BB < 6 kg: darah heparin 500 c pakedcell 150 cc, trombosit iunit dan
FFP 1 unit.
: 1000 cc (15-20cc/kgBB)
: 5 unit
BB 6-20 kg :whole blood 500cc PRC 250 cc, FFP 2 unit, trombosit
2 unit.
BB 20-40 kg: PRC 500cc (20 ml/kgBB), FFP 3 unit, trombosit 3 unit
c. Persiapan mental
operasi misalnya sintrom dan aspirin, obat diuretik dihentikan 3 hari sebelum
digoksin dan lanoksin, obat calcium bloker diberikan sampai hari operasi
perawatan berkualitas oleh seluruh tim multidisiplin. Setelah pasien diputuskan operasi.
maka persiapan harus dilakukan, yaitu: persiapan fisik maupun persiapan mental.
Perawatan, selain memiliki pengetahuan teknis dan ilmiah, juga harus tahu bagaimana
menghadapi kemungkinan seperti ketakutan dan reaksi emosional pasien yang akan
Untuk persiapan fisik, hal-hal yang harus diperhatikan ialah persiapan kulit,
gastrointestinal, persiapan untuk anastesi, kenyamanan dan istirahat pasien serta obat-
keluarga. Tugas perawat bedah disini adalah dapat memberikan informasi yang jelas
kepada pasien, melakukan investigasi dan mengimplementasikan intervensi untuk
memungkinkan untuk mengatasi struktur dan fungsi fisik meliputi anatomi dasar dan
operasi, jenis sayatan operasi dan ruang tunggu bagi keluarga pasien. Hal ini dilakukan
Saat tiba dikamar operasi maka yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
d. Observasi aktivitas
j. Allergi
i.
b. Chest x-ray
c. Hasil Lab: darah lengkap, koagulasi, elektrolit, urium, kreatinin, BUN, HbsAg
d. Kateterisasi
terakhir)
1. Pemeriksaan DUS ekstremitas atas pada pasien CABG usia <45 tahun (bila
e. Informasikan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan seperti ganti
h. Yakinkan pasien tidak menggunakan gigi palsu, perhiasan, kontak lensa dan
a. Perawat Perioperatif :
4. Airway (jalan nafas) Persiapkan alat untuk mempertahankan airway antara lain:
5. Breathing (pernafasan)
Persiapkan alat untuk terapi O2 antara lain kanula, sungkup, bagging dan
ventilator
6. Circulation (sirkulasi)
bagian inferior dan V5 untuk antero lateral (Friedman dan Sethna, 1990)
- Kanulasi arteri dipasang untuk memantau tekanan arteri dan analisa gas darah
- Pemasangan CVP untuk pemberian darah autologus dan infus kontinu, serta
- Pemasangan kateter arteri Pulmonal (Swan Ganz) melalui Vena Jugularis atau
status pasien dari cooling dan rewarning, tingkat proteksi miokard, adekuatnya
perfusi perifer dan hipertermi maligna.
analgesia, relaksasi otot dan menurunkan respons stres. Sedangkan obat yang
7. Defibrilator
Alat ini disiapkan untuk mengantisipasi aritmia yang mengancam jiwa seperti
Mengatur posisi pasien tergantung dari prosedur operasi yang akan dilakukan:
Hal yang perlu diperhatikan: posisi harus fisiologis, sistem muskulosketal harus
terlindung, lokasi operasi mudah terjangkau, mudah dikaji oleh anastesi, beri
perlindungan pada bagian yang tertekan (kepala, sakrum, skapula, siku dan
tumit)
Untuk melihat pergerakan jantung, fungsi katup, fungsi miokard, aliran pirau
Ballon Pump)
preparasi kulit dan drapping, menjaga strelilitas dari alat yang digunakan dan
13. Mesin Jantung paru ( Cardio Pulmonary Bypass) untuk mengganti fungsi