NIM : 1914201032
Prodi : S1 Keperawatan
PENILAIAN NYERI
A. Pemahaman Membaca
Rasa sakit itu penting karena memberitahu kita bahwa kita terluka atau sakit. Namun, kita tidak
semua merasakan sakit dengan cara yang sama. Para peneliti mencoba mempelajari lebih lanjut
tentang fakta ini. Eksperimen mereka menunjukkan bahwa anak-anak lebih sensitif terhadap rasa
sakit daripada orang dewasa, dan bahwa pria dapat mentolerir lebih banyak rasa sakit daripada
wanita.
Nyeri juga sulit diukur dan digambarkan. Ini menjadi masalah karena merupakan gejala penting dan
petugas medis (staf medis) membutuhkan informasi dari pasien tentang hal itu. Oleh karena itu,
merupakan praktik umum untuk memberi pasien daftar kata-kata dan meminta mereka untuk
mengatakan kata-kata mana yang paling menggambarkan tiga hal: jenis rasa sakit yang mereka
derita, intensitasnya (seberapa buruknya) dan frekuensinya (seberapa sering mereka
merasakannya).
Dengan beberapa pasien, seperti anak-anak, kata-kata tidak bekerja dengan baik untuk
menggambarkan intensitas, jadi petugas medis menggunakan wajah tersenyum atau terkadang
warna. Misalnya, biru berarti sakit ringan dan merah berarti sakit parah. Beberapa petugas medis
lebih memilih rentang angka; 0 tidak ada rasa sakit dan 10 adalah rasa sakit yang tak tertahankan.
Rasa sakit tidak selalu menunjukkan di mana luka itu berada. Organ dalam, misalnya, tidak memiliki
banyak ujung saraf penerima rasa sakit, sehingga luka dalam sering menyebabkan rasa sakit di
bagian tubuh yang berbeda. Ini disebut ‘sakit yang dirujuk. Salah satu contoh nyeri alih adalah ketika
seseorang yang menderita serangan jantung merasakan nyeri di bahu, lengan, atau tangan kirinya.
Tugas1: