Anda di halaman 1dari 14

TREND DAN ISSUE GANGGUAN SISTEM

PERKEMIHAN NEFROLITIASIS

KELOMPOK 4 :

1. ARJU YUDISTIRA H.SITUMEANG


2. MILDA SINTIA
3. NUR AINUN
4. NUR KHADIJAH
5. SINTIA REZA
SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air
dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

Bagian-bagian sistem perkemihan :


1. Ginjal
2. Ureter
3. Vesika Urinaria (Kandung Kemih)
4. Uretra
PENGERTIAN NEFROLITIASIS

Nefrolitiasis adalah suatu keadaan terdapatnya batu dalam saluran


kemih baik dalam ginjal, ureter, maupun kandung kemih.

Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah salah satu penyakit ginjal, dimana


ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriks
organik yang merupakan penyebab terbanyak kelainan saluran kemih.

Nefrolitiasis merupakan penyakit kencing batu yang terjadi di ginjal


yang menyebabkan tidak bisa buang air kecil secara normal dan terjadi
rasa nyeri karena adanya batu atau zat yang mengkristal di dalam
ginjal.
PENYEBAB
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan batu, yaitu :
1. Faktor Intrinsik (Faktor yang berasal dari individu itu sendiri)
- Umur
- Jenis Kelamin
- Keturunan
2. Faktor Ekstrinsik (Faktor yang berasal dari lingkunga luar individu)
- Kegemukan (Obesitas)
- Geografi
- Faktor Iklim dan Cuaca
- Jumlah Air yang Diminum
- Diet/Pola Makan
- Jenis Pekerjaan
- Kebiasaan Menahan Buang Air Kecil
GEJALA

a. Pegal-pegal/nyeri pada pinggang yang dapat menjalar keperut bagian depan, lipat
paha hingga kemaluan.

b. Buang air kecil berdarah.

c. Buang air kecil berpasir.

d. Nyeri pada saat buang air kecil.

e. Kadang-kadang disertai demam, mual dan muntah.


EXTRACORPOREAL SHOCK WAVE LITHOTRIPSY
(ESWL) PADA BATU GINJAL
Latar Belakang : Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) merupakan pilihan terapi yang paling
cost effective pada kasus-kasus batu ginjal, namun sayangnya modalitas terapi ini belum banyak dipilih
karena dianggap mahal dan kurangnya informasi mengenai keuntungan penggunaannya.

Kasus : Perempuan usia 65 tahun mengeluh nyeri pinggang yang dirasakan mendadak dan semakin
memberat sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, disertai mual dan penurunan nafsu makan. Berdasarkan
pemeriksaan foto polosabdomen dan USG Urologi didapatkan kesan adanya batu renal dekstra ukuran
16mm x 18mm, dengan hidronefrosis derajat I renal dekstra. Kemudian dilakukan tindakan ESWL.

Hasil : Setelah dilakukan tindakan ESWL berupa penghantaran gelombang kejut pada permukaan ginjal
kanan selama 20-30 menit, keluar pecahan-pecahan kecil batu kalsium. Berdasarkan pemeriksaan radiografi
post ESWL tidak ditemukan gambaran radioopak pada kaliks ginjal, ureter maupun kandung kemih.

Kesimpulan : Batu kalsium dengan ukuran 16mm x18mm pada renal dekstra berhasil dikeluarkan total
tanpa adanya komplikasi.
PENATALAKSANAAN

• Salah satu penatalaksanaan yang paling sering digunakan yaitu terapi ESWL
(Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)

Sesuai dengan namanya Extracorporeal berarti diluar tubuh, Sedangkan Lithotripsy


berarti penghancuran batu. Secara harfiah ESWL memiliki arti penghancuran batu
(ginjal) dengan menggunakan gelombang kejut shock wave) yang ditransmisi dari luar
tubuh. Dalam terapi ini, ribuan gelombang kejut ditembakkan kearah batu ginjal
sampai hancur dengan ukuran serpihannya cukup kecil sehingga dapat dikeluarkan
secara alamiah dengan urinasi. Terapi ESWL termasuk terapi non invasive. Sedangkan
PNL dan URS dikatakan sebagai terapi minimal-invasive karena memerlukan sedikit
pembedahan dengan memasukkan alat kedalam tubuh untuk menghancurkan dan
mengeluarkan batu ginjal.
• ESWL merupakan terapi pilihan pertama untuk kasus umum penanganan batu
ginjal dikarenakan keamanan, keefektifan serta kefleksibelannya terhadap
posisi batu ginjal. Sebagai perbandingan, terapi PNL hanya efektif untuk
penanganan batu ginjal yang masih berada dalam ginjal atau yang berada pada
ureter bagian atas. Sedangkan terapi URS efektif pada batu ginjal yang berada
pada ureter bagian bawah atau pada kandung kemih. Kemudian dari segi
keamanan dan kenyamanan, pasien yang diterapi dengan ESWL pada
umumnya tidak memerlukan obat bius atau penahan sakit saat terapi dilakukan,
dan sudah dapat melakukan aktifitas seperti biasa dalam satu atau dua hari
setelah terapi. Sedangkan untuk PNL dan URS diperlukan waktu pemulihan
sekitar satu sampai dua minggu, dan waktu pemulihan yang lebih panjang
dibutuhkan lagi bagi pasien yang menjalani operasi terbuka , yaitu sekitar enam
minggu.
Cara kerja terapi ESWL

Dengan ESWL sebagian besar pasien tidak perlu dibius, hanya diberi obat penangkal
nyeri. Pasien akan berbaring di suatu alat dan akan dikenakan gelombang kejut untuk
memecahkan batunya. Bahkan pada ESWL generasi terakhir, pasien bisa dioperasi dari
ruangan terpisah. Jadi, begitu lokasi ginjal sudah ditemukan, dokter hanya menekan
tombol dan ESWL di ruang operasi akan bergerak. Posisi pasien sendiri bisa telentang
atau telungkup sesuai posisi batu ginjal. Batu ginjal yang sudah pecah akan keluar
bersama air seni. Biasanya pasien tidak perlu dirawat dan dapat langsung pulang
SYARAT DILAKUKAN TERAPI ESWL

• Batu ginjal berukuran dari 5 mm hingga 20 mm. Batu yang berukuran


lebih besar kadang memerlukan pemasangan stent (sejenis selang kecil)
sebelum tindakan ESWL untuk memperlancar aliran air seni.
• Fungsi ginjal masih baik.
• Tidak ada sumbatan distal (di bagian bawah saluran) dari batu.
• Tidak ada kelainan pembekuan darah.
• Tidak sedang hamil.
• Jenis batu yang mengandung kalsium atau asam urat lebih rapuh dan
mudah dipecah.
• Lokasi batu di ginjal atau ureter bagian proksimal dan medial.
• Tidak adanya obstruksi ginjal
• Kondisi kesehatan pasien memenuhi syarat.
KELEBIHAN

• Dapat menghindari operasi terbuka.

• Lebih aman, efektif, dan biaya lebih murah.

• Bisa rawat jalan (batu kecil).

• Tidak invasif (kulit utuh).

• Rasa nyeri kalau ada hanya sedikit sekali, sering tak perlu anestesi.

• Lamanya perawatan pendek atau tak perlu dirawat.

• Pada residif dapat diulang lagi tanpa kesukaran.

• Dapat digunakan pada semua usia.


Kontraindikasi ESWL

a. Kehamilan, Gelombang suara dan sinar-X dapat membahayakan janin


pada kehamilan.

b. Koagulopati (gangguan pembekuan darah).

c. Hipertensi tak terkontrol.

d. Obstruksi saluran kemih distal.

e. Ginjal sudah tidak berfungsi.


KOMPLIKASI ESWL
a. Steinstrasse atau pecahan batu yang tertahan di saluran kemih sehingga menyumbat
aliran kemih. Pecahan ini nantinya dapat keluar sendiri atau dibutuhkan tindakan
operatif tambahan untuk mengeluarkannya.

b. Hematom (perdarahan) ringan perirenal.

c. Hematuri (kencing berdarah) akibat pecahan batu yang melukai saluran kemih saat
mau dikeluarkan dari tubuh.

d. Nyeri yang disebabkan oleh mengalirnya fragmen batu didalam saluran kemih.

e. Aliran Urine terblokir sebagai akibat dari fragmen batu yang terjebak di saluran
kemih. Fragmen kemudian mungkin perlu diambil dengan sebuah ureteroscope.

f. Infeksi saluran kemih.

g. Pendarahan di sekitar bagian luar ginjal.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai