Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PRAKTIK KEPERAWATAN PADA KASUS MENINGOKEL PADA An.

A DI
RUANGAN MELATI (BEDAH)
RSUD A.W. SJAHRANIE SAMARINDA

NAMA: VERA WAHYU UTARI


NIM : P180752

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA SAMARINDA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
ANALISIS PROSES KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kasus :
An. A, usia 2 tahun 4 bulan, di rawat inap di ruang melati dengan keluhan terdapat benjolan
pada bagian kepala dan bentuk kepala tidak simetris, diiringi dengan demam yang naik turun
tidak menentu, anak rewel, dan jarang mau makan atau sulit makan. Hasil pemeriksaan :
Suhu 37,9°C, Nadi 104x/menit teraba lemah dan dalam, RR 25x/menit.

A. Diagnosa keperawatan Utama :


Nyeri Akut

Analisis :
1. Alasan penetapan diagnosa
Diagnosa ketidakseimbangan nutrisi ditetapkan sebagai masalah keperawatan karena
anak menangis saat dirawat di daerah luka, F: wajah tampak menyeringai, tampak
tidak tertarik saat dirawat luka, L: gelisah, A: anak tampak menggeliat dan tidak bisa
diam saat dibersihkan luka, C: anak merengek, atau kadang-kadang menangis saat
dibersihkan luka, C: anak dapat ditenangkan dengan bujukan dari orang tuanya.
Total skor FLACC: 5 kategori nyeri sedang.

2. Definisi diagnosa
Menurut NANDA 2015, nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosional
tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan actual atau potensial
atau yang digambarkan sebagai kerusakan (international association for the study of
pain), awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan
akhir yang dapat diantisipasi atau di prediksi.

3. Batasan karakteristik
Berdasarkan NANDA 2015, Batasan karakteristik untuk menentukan masalah nyeri
akut adalah:
a) Ekspresi wajah nyeri (mis. Mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata
berpencar atau tetap pada satu focus, meringis)
b) Perubahan pada parometer fisiologis (mis. Tekanan darah, frekuensi jantung,
frekuensi pernafasan, saturasi oksigen dan endtidal karbon dioksida )
c) Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
d) Perubahan selera makan
e) Sikap melindungi area nyeri
Berdasarkan kasus An. S batasan karakterisktik nyeri akut sesuai NANDA adalah :
Data Subjektif
a) Orang tua klien mengatakan anaknya kadang menangis saat di tekan diabgoam
luka di bokong
b) Orang tua melaporkan anaknya demam kadang naik turun kadang-kadang tidak,
dan anaknya dapat turun demam saat diberikan antibiotik
Data Objektif
c) F: wajah tampak menyeringai, tampak tidak tertarik saat dirawat luka,
d) L: anak gelisah,
e) A: anak tampak menggeliat dan tidak bisa diam saat dibersihkan luka,
f) C: anak merengek, atau kadang-kadang menangis saat dibersihkan luka,
g) C: anak dapat ditenangkan dengan bujukan dari orang tuanya.

4. Faktor yang berhubungan


Berdasarkan NANDA 2015-2017, faktor yang berhubungan untuk masalah nyeri
akut adalah
a) Agen cidera biologis (Mis. Infeksi, iskemia, neoplasma)
b) Agen cidera fisik (mis. Abses, amputasi, luka bakar, terpotong, mengangkat
berat, prosedur bedah, trauma, olahraga berlebihan)
c) Agen cidera kimiawi (mis. Luka bakar, kapsaisin, metilen klorida, agend
mustard)
Berdasarkan kasus An. S maka faktor berhubungan yang diambil adalah Agen
cidera fisik (Mis. Abses, amputasi, luka bakar, terpotong, mengangkat berat,
prosedur bedah, trauma, olahraga berlebihan) karena An. S terdiagnosis
meningocel pada bagian bokong sehingga anak S harus menjalani prosedur
bedah untuk benjolan yang terdapat di bokongnya, prosedur bedah yang
dilakukan membuat terdapatnya pembukaan integritas kulit sehingga dapat
menimbulkan nyeri.
B. Outcome Keperawatan
Menurut NOC (2015), outcome untuk masalah nyeri akut adalah
Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang dengan indikator :
1. Mengenali kapan nyeri datang (3)
2. Menggambarkan faktor penyebab (3)
3. Nyeri berkurang (3)

C. Intervensi Keperawatan Utama


1. Kaji kualitas, lokasi dan frekuensi nyeri
2. Posisikan klien senyaman mungkin
3. Ajarkan teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam dan distraksi)

D. Tindakan Kolaborasi
Memberikan analgesic untuk mengurangi mual muntah yang menyebabkan
peradangan sehingga menimbulkan nyeri.

E. EvaluasiKeperawatan
Yang perlu di evaluasi dari kasus tersebut adalah apakah setelah dilakukan intervensi
nyeri berkurang atau tidak ada perubahan atau justru timbul masalah yang lain.

Referensi :
NANDA. 2015-2017. Label Nyeri Akut.
ANALISIS PROSES KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN

Kasus :
An. S, usia 9 bulan, di rawat inap di ruang melati dengan keluhan terdapat benjolan pada
bagian bokong atau sakrum, diiringi dengan demam yang naik turun tidak menentu, anak
rewel, dan sering bangun saat malam hari saat jam orang lain tidur, anak S termasuk anak
yang cukup aktif. Hasil pemeriksaan : Suhu 38,1°C, Nadi 122x/menit teraba dangkal, RR
23x/menit. Pada saat dilakukan perawatan luka tampak luka terlihat bagus, pada balutan tidak
ditemukan rembesan, pus (-), bau (-), kemerahan (+), bengkak (+), pans (-), nyeri (+),
penurunan fungsi (-), saat dibersihkan luka biasanya anak S kadang-kadang menangis tetapi
kadang-kadang tidak.

Intervensi Keperawatan :
1. Kaji kualitas, lokasi dan frekuensi nyeri
2. Posisikan klien senyaman mungkin
3. Ajarkan teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam dan distraksi dengan
menontonkan video atau film anak di youtube)

Analisis
1. Penetapan Tujuan
Berdasarkan NOC, tujuan yang ditetapkan adalah
 Mengenali kapan nyeri datang (3),
 Menggambarkan faktor penyebab (3),
 Nyeri berkurang (3).

2. Aktivitas
a. Manajemen Nyeri
Aktivitas Rasional
Kaji kualitas, frekuensi, dan lokasi nyeri Untuk mengetahui seberapa berat nyeri
yang dialami pasien
Posisikan klien senyaman mungkin Posisi yang nyaman akan membantu
memberikan kesempatan pada otot untuk
relaksasi seoptimal mungkin
Ajarkan teknik relaksasi an distraksi Teknik relaksasi dan distraksi dapat
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien
ANALISIS PROSES KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN

Hasil evaluasi pasien dengan masalah keperawatan :Nyeri Akut


 S : Ibu px mengatakan anak sudah tidak rewel dan tidak menangis-nangis lagi.
 O : - px terlihat tidur pulas
- skala nyeri 3
 A : masalah teratasi sebagian
- Nyeri masih terasa dengan skala 3
 P : lanjutkan intervensi
- Relaksasi dafas dalam dan distraksi

Anda mungkin juga menyukai