Anda di halaman 1dari 14

Nama : Muslimin, S.

T
NO. UKG/NIM : 201501597570/22530299046
Mapel : OTOMOTIF
Unit Kerja : SMKN 1 Gunungguruh

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
1 1. Pedagogik Kajian Literatur: Dari hasil literatur, wawancara
- Motivasi belajar peserta Menurut Dimyati dan Mudjiono (2015): dan observasi yang telah diamati
didik Kelas XII TKR Unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: di sekolah, ada beberapa
cenderung rendah pada 1. Cita-cita dan aspirasi siswa. penyebab motivasi menjadi
kompetensi dasar
2. Kemampuan siswa rendah saat materi perbaikan
perbaikan kepala silinder.3. Kondisi siswa kepala silinder di kelas XII TKR ,
Indikator : 4. Kondisi lingkungan siswa. diantaranya:
a. Kurangnya daya5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran. 1. Kemampuan dasar yang
konsentrasi 6. Upaya guru membelajarkan siswa
peserta dimiliki oleh siswa tersebut
didik masih rendah, baik pada
b. Beberapa peserta
Menurut Syamsu Yusuf (2016:17): kemampuan KD tersebut
didik terkadang lebih Motivasi belajar dapat timbul karena beberapa faktor, yaitu: maupun IQ peserta didik.
asik dengan gawai a. Faktor internal Salah satu contohnya jika
1) Faktor fisik, meliputi: nutrisi (gizi), kesehatan dan fungsi-fungsi fisik kemampuan dalam melakukan
c. Rendahnya tingkat terutama panca indera. pengukuran rendah otomatis
kehadiran peserta 2) Faktor psikologis, meliputi: kondisi rohani siswa siswa menajadi turun
Didik di kelas/bengkel b. Faktor eksternal motivasinya karena merasa
1) Faktor sosial, meliputi: guru, teman sebaya, orang tua, tetangga dan lain tidak mampu untuk melakukan
sebagainya, pekerjaan pekerjaan lanjutan
2) Faktor non sosial, meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), sampai menarik
waktu (pagi, siang atau malam), tempat (sepi, bising atau kualitas sekolah kesimpulannya.
tempat siswa belajar), dan fasilitas belajar. 2. Bersumber dari dalam diri
siswa itu sendiri, seperti:
a. Adanya rasa malu
b. Tidak percaya diri
c. Kondisi fisik yang kurang
maksimal
1. Wawancara awal dilakukan dengan peserta didik dengan d. Kondisi lingkungan sosial
menggunakan angket untuk mencari penyebab permasalahan dan ekonomi peserta
dengan kesimpulan sebagai berikut : didik yang kurang baik.
a. Peserta didik merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran Bebera hal itu membuat
b. Peserta didik merasa kebingungan karena tidak mengerti landasan teori peserta didik menjadi merasa
atau teori dasar pada KD sebelumnya yang serupa malu untuk mencoba,
c. Suasana ruang belajar tidak nyaman sehingga peserta didik merasa mengulang dan bertanya
kepanasan sehigga mengganggu kosentrasi kepada guru tentang materi
d. Merasa materi yang diberikan sulit karena harus menganalisa banyak yang disampaikan, dan hal ini
komponen, pengukuran dan hitungan menjadi beberapa penyebab
e. Perbandingan ( rasio ) jumlah peralatan yang tersedia dengan jumlah motivasi belajarnya berkurang.
peserta didik tidak seimbang sehingga peserta didik merasa malas 3. Metode pembelajaran yang
f. Peserta didik tidak terbiasa membaca ( litersai ) guru berikan belum sesuai
dengan kemampuan dan
kebutuhan peserta didik (
metode pembelajaran)
2. Wawancara Teman Sejawat:
Patria Cahya R., M,Pd (Guru Otomotif SMKN 1 Gunungguruh)
Faktor penyebab rendahnya motivasi berasal dari faktor internal dan eksternal.
Faktor internal terdiri dari:
1) Kemampuan dasar yang dimiliki siswa rendah
2) Kemauan yang kurang kuat
3) Kondisi fisik yang tidak maksimal yang sering disebabkan oleh kurang
waktu istirahat ( tidur )
Faktor external terdiri dari:
1) Guru dalam menyampaikan kurang menarik
2) Faktor lingkungan dimana peserta didik yang lain cenderung acuh terhadap
tugas yang diberikan
Terkait motivasi yang rendah saat materi kepala silinder, bisa di sebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya:
1) Mereka berfikir kepala silinder identik hal yang rumit karena komponen
yang banyak
2) Merasa malu ketika melakukan kesalahan dalam pengukuran dan malu
untuk bertanya
3. Wawancara Pakar:
Mulyadi, S.Pd, MT. (Dosen Teknik Mesin Nusa Putra Sukabumi)
Faktor penyebab motivasi rendah Peserta didik pada materi Kepala Silinder,
diantaranya:
1) Mindset Peserta didik bahwa Kepala silinder terlalu sulit karena memiliki
banyak mekanisme dan komponen
2) Gaya belajar peserta didik yang berbeda beda sehingga guru harus
mengkombinasikan beberapa model pembelajaran
3) Lebih menyukai pemeriksaan dan analisa secara kasat mata ( tanpa ada
pengukuran ) sehingga pembelajaran tidak bisa berjalan sesuai harapan
karena kesimpulan dan perbaikan yang dikerjakan menjadi tidak tepat
4) Merasa kesulitan saat melakukan pengukuran pengukuran komponen
karena kemapuan terhadap alat ukur rendah
5) kurangnya rasa percaya diri pada peserta didik saat pembelajaran kepala
silinder yang disebabkan kurangnya kemampuan dasar yang cukup pada
kepala silinder, terutama bagian mekanisme katup

- Motivasi belajar peserta 1. Wawancara Teman Sejawat:


didik Kelas XII TKR Viktor Herlambang, S.T (Guru Otomotif SMKN 1 Gunungguruh)
cenderung rendah pada Motivasi yang rendah saat materi Perbaikan kepala silinder, bisa di sebabkan
materi perbaikan kepala oleh beberapa faktor, diantaranya:
silinder 1) Kemampuan dasar yang lemah
Indikator : 2) Siswa lebih menyukai praktek langsung Dari hasil literatur, wawancara
a. Peserta didik sering 3) Guru kurang kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran dan observasi yang telah diamati
kali tidak konsentrasi 4) Ruangan yang tidak nyaman membuat peserta didik cenderung malas di sekolah. Ada beberapa
pada pembelajaran penyebab motivasi menjadi
b. Beberapa peserta didik 2. Wawancara Pakar: rendah saat materi perbaikan blok
terkadang lebih asik Mulyadi S.Pd, MT ( Dosen Universitas Nusa Putra ) silinder di kelas XII TKR ,
dengan gawai - Faktor penyebab rendahnya motivasi siswa pada materi perbaikan kepala diantaranya:
c. Tingkat silinder 1. Kebugaran fisik siswa rendah
ketidakhadiaran diantaranya: yang disebabkan oleh
peserta cukup tinggi ( 1) Model mengajarnya kurang tepat sehingga membuat bosan para peserta seringnya peserta didik tidur
10 -30% ) didik larut malam sehingga cepat
2) Media pembelajaran kurang bervariatif lelah, mengantuk dan
3) Kondisi kebugaran anak rendah karena pada umumnya sering tidur larut menimbulkan turunnya
malam motivasi belajar.
2. Pembelajaran yang diberikan
oleh guru kurang menarik
untuk peserta didik
3. Keadaan udara atau ruangan
yang tidak nyaman
mengakibatkan konsentrasi
menurun
4. Pengetahuan dasar yang tidak
cukup menimbukan rasa malas
untuk melakukan kegiatan
pembelajaran

LITERASI Kajian Literatur: Dari hasil wawancara dan literatur


2. Kurangnya minat peserta Menurut Christanti (2017): serta observasi yang telah diamati
didik kelas XII TKR untuk Membaca merupakan jendela dunia karena melalui membaca siswa dapat di sekolah kami. Saya
membaca saat mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Apabila minat baca siswa menyimpulkan bahwa jika ingin
pembelajaran berwawasan luas salah satu cara
Indonesia tergolong rendah dapat dipastikan bahwa siswa tersebut memiliki
Pemeliharaan Mesin pengetahuan yang juga masih terbatas. yang bisa kita lakukan adalah
Kendaraan ringan pada dengan membaca. Namun
KD perbaikan kepala Menurut Dwi Sunar Prasetyono (2008): ditemukan di kelas XII TKR
Faktor yang mempengaruhi minat baca ada dua, yakni faktor internal dan banyak sekali keluhan tentang
silinder dan blok silinder
faktor eksternal. kurangnya intelegensi para siswa
Indikator : Faktor internal: intelegensi, usia, jenis kelamin, kemampuan membaca, sikap, yang ternyata diakibatkan karena
serta kebutuhan psikologis. minat membaca yang kurang.
a. Peserta didik tidak Faktor eksternalnya: belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai, status Sehingga ditemukanlah faktor-
mengenali komponen sosial, ekonomi, kelompok etnis, pengaruh teman sebaya, orang tua, guru, serta faktor penyebab kurangnya minat
komponen yang ada media elektronik seperti TV dan film siswa dalam membaca, antara
pada mekanisme 1. Wawancara Teman Sejawat: lain:
silinder Patria Cahya Ramadan, M.Pd (Guru Produktif TKR SMKN 1 1. Kurang adanya pembiasaan
b. Peserta didik Gunungguruh) dari guru terkait literasi
cenderung tidak Kurangnya minat baca siswa saat pembelajaran Kepala silinder disebabkan 2. Ada ketertarikan lain yang
membaca panduan oleh: sebenarnya kurang
pekerjaan atau modul 1) Budaya membaca yang jarang sekali mereka lakukan. bermanfaat, seperti sering
yang diberikan 2) Lebih suka praktik di lapangan main games.
c. Peserta didik tidak 3) Sarana perpustakaan yang kurang menunjang 3. Tidak adanya dukungan untuk
membaca Jobsheet 4) Bahan bacaan buku PMKR yang ada kurang diminati siswa mewadahi siswa belajar untuk
yang dberikan 5) Kurangnya kemauan anak untuk membaca buku petujuk yang diberikan senang membaca, diantaranya
ketika melaksakan praktikum tidak adanya budaya literasi di
6) Terlalu banyak bermain game sekolah dan dukungan dari
orangtua di rumah.
2. Wawancara Pakar: 4. Keadaan perpustakaan yang
Ajeng Trisnasasti, M. Pd. (Guru Bahasa Indonesia, Pengajar Praktik kurang memadai juga menjadi
CGP, ) faktor penyebabnya. Siswa
Faktor yang mempengaruhi kurangnya minat baca pada siswa diantaranya ada tentu membutuhkan tempat
faktor internal dan eksternal. Faktor internal salah satunya adalah kurangnya yang nyaman untuk membaca,
motivasi. Sementara faktor eksternalnyaa diakibatkan oleh: suasana yang sejuk, juga buku-
1) Buku buku produktif cenderung lebih membosankan karena terlalu rumit, buku bacaan yang lebih
2) Tidak adanya budaya literasi disekolah bervariatif dan unik.
3) Perpustakaan sekolah yang kurang memadai
4) Sarana buku yang kurang menarik untuk siswa.
5) Lebih tertarik pada handphone
2 KESULITAN BELAJAR Kajian Literatur: Kesulitan belajar pasti akan
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2013): dialami oleh para peserta didik,
Ada dua faktor penyebab kesulitan belajar yaitu faktor intern dan tergantung dari materi apa yang
faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor fisiologis (kondisi fisik diajarkan, karena siswa memiliki
siswa) dan faktor psikologis (kondisi kejiwaan siswa). Faktor ekstern kemampuan yang berbeda beda.
berasal dari luar diri siswa yaitu faktor keluarga, sekolah, dan Namun kecenderungan 2 materi
masyarakat. ajar yang saya rasa banyak
Peserta didik belum menguasai
Menurut Oemar Hamalik (1990) faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan secara komprehensif. Dari hasil
belajar meliputi: wawancara dan literatur serta
a. Faktor- faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) observasi yang telah diamati di
1) Tidak mempunyai tujuan yang jelas sekolah kami. Saya
2) Kurangnya minat terhadap bahan pelajaran menyimpulkan bahwa faktor
3) Kesehatan yang sering terganggu penyebab dari kesulitan belajar
b. Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah materi Perbaikan kepala silinder
1) Cara memberikan pelajaran dan Blok silinder di pembelajaran
2) Kurangnya alat-alat PMKR adalah:
3) Bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan 1. Bersumber dari faktor peserta
c. Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga didik itu sendiri diantaranya
1) Masalah broken home motivasi yang kurang untuk
2) Kurangnya kontrol otang tua materi Perbaikan kepala
3) Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat silinder dan blok silinder
4) Aktif berorganisasi 2. Dan ada juga faktor yang
disebabkan oleh guru,
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) terdapat faktor-faktor tentang masalah diantaranya: metode mengajar
belajar, yang mana faktor-faktor tersebut mampu mempengaruhi dalam guru yang belum tepat,
mendukung proses pembelajaran. Faktor-faktor tersebut meliputi : kurangnya kreativitas di dalam
1) Faktor Intern belajar kegiatan belajar mengajar,
a) Sikap terhadap belajar seperti kurangnya modifikasi
b) Motivasi belajar alat untuk menunjang
c) Konsentrasi belajar keberhasilan pembelajaran.
e) Menyimpan perolehan hasil belajar
f) Menggali hasil belajar yang tersimpan
g) Kebiasaan belajar
h) Rasa percaya diri
2) Faktor ekstern belajar
a) Guru sebagai
b) Sarana dan prasarana pembelajaran
c) Lingkungan sosial siswa di sekolah
d) Kurikulum sekolah
- Sebagian besar siswa 1. Wawancara Teman Sejawat: Dari hasil wawancara dan literatur
kesulitan pada Viktor Herlambang, S.T (Guru Otomotif SMKN 1 Gunungguruh) serta observasi yang telah diamati
pembelajaran Engine Pada materi Engine Management system masih banyak yang kesulitan di sekolah kami. Saya
Management system EFI menguasai kemampuan memeriksa komponen sensor,mengetahui letak dan menyimpulkan bahwa faktor
fungsinya. Hal itu disebabkan karena: penyebab dari kesulitan belajar
1) Kemampuan dasar pada materi EMS masih lemah, materi EMS EFI di pembelajaran
2) Peserta didik sering takut melakukan dalam mengukur tahanan, Voltage
Pemeliharaan mesin kendaraan
sensor adalah:
3) Kurangnya motivasi untuk mau belajar 1. Tidak percaya diri, sehingga
4) Sarana yang kurang selalu ragu untuk mencoba
5) Kurangnya kreativitas dari guru terutama pada pengukuran dan
pemeriksaaan komponen.
2. Wawancara Pakar: 2. Masih belum memahami
Mulyadi, S.Pd M.T (Dosen Teknik Mesin Nusa Putra) teknik-teknik pengukuran
Faktor penyebab siswa kesulitan dalam pembelajaran Engine management yang tepat
system EFI, diantaranya: 3. Guru juga memberikan model
1) Rasa malas yang berlebihan pembelajaran yang kurang
2) Metode pembelajaran yang diberikan guru cenderung monoton atau tepat.
membosankan 4. Sarana pembelajaran yang
3) Belum memiliki kemampuan dasar tentang EMS pada tahap sebelumnya, kurang menunjang proses
seperti mengenal komponen fungsi dan cara kerjanya pembelajaran
4) kurangnya percaya diri dari siswa
5) Sarana yang kurang mendukung

- Kesulitan belajar siswa 1. Wawancara Teman Sejawat: Dari hasil wawancara dan literatur
pada materi Engine M. Zaki, S.T (Guru Otomotif SMKN 1 Gunungguruh) serta observasi yang telah diamati
management system Faktor penyebab kesulitan belajar pada materi EMS (engine management di sekolah kami terkait
Konvensional system), diantaranya: konsentrasi belajar bisa terjadi
1) Adanya rasa takut salah dalam melakukan pengukuran karena beberapa faktor,
2) Ada trauma yang diakibatkan kesalahan pengukuran seprti takut alat rusak diantaranya
atau komponen sensor yang diukur rusak 1. Suasana kelas seperti dari
3) Langkah-langkah pembelajaran yang tidak tepat pencahayaannya, suhunya
4) Kurangnya kreativitas dari guru yang kadang terlalu tinggi, dan
5) Sarana pembelajaran yang kurang keadaan disekitarnya.
2. Wawancara Pakar: 2. Pembelajaran yang di berikan
Ajeng Trisnasasti, M. Pd. (Guru Bahasa Indonesia, Pengajar Praktik guru cenderung membosankan
CGP, ) 3. Bersumber dari dirinya
Faktor penyebab siswa kesulitan dalam pembelajaran, diantaranya: sendiri, bisa karena lapar,
1) Tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan teknik pembelajaran kurang tidur, kondisi tubuh
dengan benar yang sedang tidak baik atau
2) Kurangnya kemauan peserta didik dalam melakukan kegiatan bahkan banyak pikiran.
pembelajaran
3) Tidak dibiasakan untuk belajar baik disekolah maupun dirumah
4) Adanya rasa ragu-ragu
5) Guru memberikan model pembalajaran yang kurang tepat tanpa
melihat konsisi kemampuan dasar siswa pada materi yang sama
6) Sarana yang kurang menunjang proses pembelajaran

3. Masih banyak siswa yang Kajian Literatur:


kehilangan konsentrasi Menurut Heliawat, Suchyadi, & Iryani (2018):
belajar Kurangnya berkonsentrasi dapat disebabkan karena keadaan lapar. Glukosa
sebagai sumber energi utama sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena kekurangan
glukosa dapat mempengaruhi ker
ja organ termasuk otak.
Menurut Purnakarya (2010):
Berkurangnya konsentrasi belajar salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya
gizi.
Menurut Tonie Nase (2007):
Konsentrasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
(1) Lingkungan, terdiri dari:
a. Suara
b. Pencahayaan
c. Temperatur
d. Desain Belajar
(2) Modalitas belajar
(3) Pergaulan
(4) Psikologi
1. Wawancara Teman Sejawat:
Patria Cahya Purnama, M.Pd (Guru Produktif Otomotif SMKN 1
Gunungguruh)
Hilangnya konsentrasi belajar siswa diakibatkan karena:
1) Sedang memiliki masalah yang belum menemukan pemecahannya sehingga
konsentrasi terganggu
2) Kurangnya minat dalam mengikuti pembelajaran
3) Suasana kelas yang kurang nyaman

2) Wawancara Pakar:
Riski Yanti, S.Pd (Guru BP/BK)
Faktor hilangnya konsentrasi belajar diantaranya:
1) Banyak pikiran
2) Belum sarapan atau lapar
3) Kurang tidur
4) Situasi pembelajaran yang membosankan
5) Lingkungan yang tidak nyaman
3 RELASI GURU DENGAN Kajian Literatur: Dalam proses pembelajaran tentu
SISWA Menurut Abu Ahmadi (2009) relasi guru dengan siswa harus
4. Perhatian guru terhadap Faktor yang mempengaruhi perhatian: berjalan dengan baik. Guru harus
siswa masih belum 1. Pembawaan selalu perhatian dengan siswa,
maksimal atau merata 2. Latihan dan kebiasaan begitupun sebaliknya. Namun
3. Kebutuhan saya mengakui belum sepenuhnya
4. Kewajiban menaruh perhatian yang merata
5. Keadaan jasmani kepada semua siswa. Faktor yang
6. Suasana jiwa mempengaruhinya diakibatkan
7. Suasana di sekitar karena:
8. Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri 1. Suasana atau pembawaan
guru pada saat itu, jika
suasana hatinya sedang
kacau tentu mereka enggan
untuk memperhatikan
siswanya, mungkin kesal
dengan siswa, dan lain
sebagainya.
1. Wawancara Teman Sejawat: 2. Guru biasanya hanya
Riski Yanti, S.Pd. (Guru BP/BK SMKN 1 Gununggurh) memperhatikan siswa yang
Faktor yang menyebabkan guru belum menaruh perhatian kepada semua aktif, atau bahkan
siswa diantaranya: bermasalah saja, padahal
1) Alokasi waktu yang sebentar membuat kebersamaan guru dengan siswa siswa yang berada di tengah-
tidak maksimal tengahnya juga
2) Guru hanya memperhatikan siswa yang menonjol baik menonjol secara membutuhkan perhatian dari
postif maupun negatif guru.
3) Kesalahan teknik Guru saat pendekatan dengan siswa
4) Suasana hati guru ynag kadang terbawa ketika melakukan pendekatan
terhdap peserta didik

2. Wawancara Pakar
Ade Rizal, S, Pd. (Wakasek Kesiswaan)
Faktor yang menyebabkan guru belum menaruh perhatian kepada semua siswa
diantaranya:
1) Siswa terlalu banyak
2) Guru hanya terfokus kepada siswa yang aktif
3) Pembawaan guru yang masih memiliki sifat cuek
4 PEMAHAMAN/ Kajian Literatur: Dari hasil wawancara dan literatur
PEMANFAATAN MODEL- Menurut Hamzah B. Uno, Dan Nurdin Mohammad (2012): serta observasi yang telah diamati
MODEL PEMBELAJARAN Faktor penghambat yang mempengaruhi kreativitas guru adalah: di sekolah kami. Metode
INOVATIF (1) Malas berfikir, bertindak, berusaha, dan melakukan sesuatu, pembelajaran harus sesuai dengan
BERDASARKAN (2) Implusif, kebutuhan siswa. Guru harus
KARAKTERISTIK (3) Anggap remeh karya orang lain, mampu membedakan kebutuhan
MATERI DAN SISWA (4) Mudah putus asa, cepat bosan, tidak tahan uji, siswa nya. Faktor penyebab guru
5. Guru belum maksimal (5) Cepat puas, belum maksimal dalam
mengimplementasikan (6) Tidak berani tanggung risiko, memanfaatkan metode
model-model pembelajaran (7) Tidak percaya diri, pembelajaran diantaranya:
inovatif (8) Tidak disiplin, 1. Guru belum memahami
(9) Tidak tahan uji. mengenail model-model
1. Wawancara Teman Sejawat: pembelajaran inovatif
Yunita Utari, S. Pd, Gr (Guru Matematika dan staf kurikulum SMKN 1 2. Guru tidak percaya diri untuk
Gunungguruh) mengimplementasikan model-
Faktor yang menjadi alasan guru belum mengimplementasikan model-model model pembelajaran inovatif.
pembelajaran inovatif diantaranya: 3. Guru tidak mau ambil pusing,
1) Guru belum memahami secara mendalam tentang model-model sudah nyaman dengan model
pembelajaran inovasi. pembelajaran yang biasa di
2) Merasa belum siap untuk mengaplikasikan model-model pembelajaran gunakan
inovasi dengan karakteristik anak yang berbeda-beda.
3) Memakan waktu yang lama, sementara biasanya guru ingin segera
mengajarkan teknik gerakannya.

2. Wawancara Pakar:
Rika Marlina, S.Pd. (Wakasek. Kurikulum)
Faktor yang menjadikan guru belum mengimplementasikan model-model
pembelajaran inovatif diantaranya:
2) Guru belum memahami secara menyeluruh terkait model pembelajaran
inovatif
3) Tidak serius saat melakukan IHT
4) Guru tidak mau berpikir lebih keras
5) Guru menganggap model-model pembelajaran inovasi itu rumit
6) Guru terlalu nyaman dengan model-model pembelajaran lama
5 MATERI TERKAIT HOTS Kajian Literatur: Dari hasil wawancara dan literatur
6. Guru belum memahami Menurut Marzano, et al. dalam Rooney (2012): serta observasi yang telah diamati
secara utuh apa itu materi Banyak peneliti percaya, mengembangkan HOTS pada siswa di segala usia di sekolah kami. Penyebab
HOTS, akibatnya tidak adalah tujuan pendidikan yang sangat penting dan HOTS sendiri merupakan masalah dalam pemahaman
mampu merancang dan elemen penting dalam kesuksesan hidup materi HOTS di dukung oleh
melaksanakan pembelajaran beberapa faktor yaitu
HOTS. Menurut Hidayati (2018): 1. Penyebab masalah dari Guru
Begitu pula dengan Sampai saat ini permasalahan utama yaitu guru belum mengetahui bagaimana misalnya kompetensi guru
membuat soal level HOTS, cara mengajarkan pembelajaran yang menuju HOTS. yang masih terbatas.
guru masih membuat soal 2. Kurangnya pelatihan terkait
dalam pertanyaan singkat Menurut Conklin & Manfro (2010): materi dan soal-soal HOTS
Dari sisi teknis pembelajaran di kelas, untuk mencapai HOTS dapat dilakukan
minimal dengan beberapa cara salah satunya dengan memberikan beberapa
motivasi yang dapat dilakukan guru di kelas.
Menurut Hidayati (2018):
Motivasi-motivasi tersebut dapat berupa :
1) membuka dan mengakhiri pelajaran dengan pertanyaan– pertanyaan yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,
2) menempatkan aktivitas brainstorming pada pertengahan pelajaran untuk
mendorong siswa menemukan ide dan berpikir kreatif,
3) memberikan tugas berbasis open ended sebagai pekerjaan rumah untuk
mengetahui kreativitas dan pemahaman mereka terhadap pelajaran yang sudah
dipelajari

1. Wawancara Rekan Sejawat:


Yunita Utari, S. Pd., GR (Guru Matematika dan staf kurikulum SMKN 1
Gunungguruh)
Hambatan dalam pemahaman materi dan soal HOTS antara lain:
1) Informasi yang masih terbatas tentang HOTS.
2) Kreativitas guru masih rendah.

2. Wawancara Pakar:
Rika Marlina, S.Pd. (Wakasek. Kurikulum)
Faktor penyebab guru belum memahami materi dan pembuatan soal berbasis
HOTS antara lain:
1) Belum adanya IHT khusus terkait materi dan pembuatan soal HOTS
2) Guru masih nyaman dengan segala yang praktis
3) Khawatir siswa mendapatkan nilai yang kurang bagus dikarenakan soal
yang berbasis HOTS.
6 PEMANFAATAN Kajian Literatur: Dari hasil wawancara dan literatur
TEKNOLOGI/INOVASI Menurut Wartomo (2016): serta observasi yang telah diamati
DALAM PEMBELAJARAN Kompetensi guru harus diorientasikan terhadap perkembangan teknologi di sekolah kami. Sejalan dengan
7. Guru kurang memanfaatkan informasi dan komunikasi dan masyarakat digital dewasa ini kajian Literatur yang disajikan
teknologi/inovasi dalam disamping yang menyatakan
melakukan Pembelajaran Menurut Siahaan (2008): bahwa guru harus diorientasikan
Pemeliharaan Mesin argumentasi guru berdasarkan hasil identifikasnya bahwa: terhadap perkembangan teknologi
Kendaraan Ringan (1) mengajar dengan menggunakan buku teks saja menurut guru, para peserta informasi dan komunikasi digital
didiknya sudah memperlihatkan prestasi belajar yang memadai dan bahkan dewasa ini. Namun pada
membanggakan; kenyataannya ada faktor yang
(2) mencari sumber-sumber belajar lainnya termasuk melalui pemanfaatan TIK menghambat untuk pemanfaatan
(di luar buku teks yang sudah ditetapkan) menurut guru tentulah menyita teknologi untuk inovasi
waktu dan biaya; pembelajaran. Faktor-faktor
(3) keengganan guru untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar termasuk tersebut diantaranya:
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran jika tidak ada konsekuensi 1. Kurangnya pengadaan alat
logis yang dapat mereka rasakan atau peroleh. teknologi, contohnya disini
infocus.
Menurut Firman dan Tola (2008): 2. Pengadaan wifi yang masih
Ada beberapa kendala dalam imple mentasie-learning di tingkat sekolah, terbatas.
antara lain: 3. Kurangnya informasi tentang
1. Kurangnya peralatan dan infrastruktur TIK (termasuk jaringan telepon dan penggunaan teknologi/inovasi
pasokan listrik yang dapat diandalkan) dalam pembelajaran
2. Tidak tersedianya tenaga terampil untuk mengelola peralatan TIK di banyak
sekolah, terutama di daerah pedesaan.
3. Mahalnya biaya akses internet dan keterbatasan sumber belajar digitalisasi
masalah lain dalam pemanfaatan pendidikan berbasis TIK

1. Wawancara Teman Sejawat:


Rina Herlinawati. (Kepala Kompetensi Keahlian DKV SMKN 1
Gunungguruh)
Alasan guru belum memanfaatkan teknologi:
1) Sarana yang kurang
2) Masih memaksimalkan aspek keterampilan saat mengajar
3) Belum terbiasa memanfaatkan teknologi di dalam pembelajaran
4) Ketidakmampuan guru membuat materi pemebelajaran berbasis multimedia

2. Wawancara Pakar:
Sunardi, S. T. (Wakasek Sarana dan Prasarana)
Alasan guru belum memanfaatkan teknologi dan inovasi:
1) Terkadang masalah jaringan yang menghambat proses pembelajaran
2) Masih ada guru yang kesulitan dalam menggunakan teknologi untuk proses
pembelajaran
3) Tidak semua siswa mempunyai teknologi (hp) yg memadai
Kemudian terkait faktor penyebab kurangnya pengadaan alat teknologi yang
dapat mendukung proses pembelajaran diantaranya pengadaan infocus yang
kurang.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono H. 2019. Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa Min Janti. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran. Vol 7 No 1. Hal. 2

Chasanah U. 2019. Pengaruh Pasukan Literasi Terhadap Minat Baca Siswa Smp Negeri 5 Surabaya. Skripsi. Surabaya:Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya

Effendi D, Wahidy A. 2019. Pemanfaatan Teknologi Dalam Proses Pembelajaran Menuju Pembelajaran Abad 21. Seminar Nasional. Palembang. Hal. 126

Elita I. N, Supriyanto A. 2020. Peningkatan Minat Baca Peserta Didik Melalui Gerakan Literasi Sekolah. Seminar Nasional. Malang. Hal. 106

Fitriyadi H. 2013. Integrasi Teknologi Informasi Komunikasi Dalam Pendidikan: Potensi Manfaat, Masyarakat Berbasis Pengetahuan, Pendidikan Nilai,
Strategi Implementasi Dan Pengembangan Profesional. Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kejuruan. Vol 21 No. 3. Hal 278

Hayati, D. K., dkk. 2014. Pengembangan Kerangka Kerja TPACK pada Materi Koloid untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dalam Mencapai HOTS
Siswa. Jurnal. Volume 3 No. 1. Hal. 55

http://repository.uin-suska.ac.id/21541/6/7.%20BAB%20II.pdf

Kurnia. 2017. Faktor-Faktor Penghambat Pembelajaran Aktivitas Ritmik Siswa Kelas Viii Smp Negeri 5 Sleman Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Lestari S. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TIK oleh Guru. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol 3 No. 2. Hal 123

Ningsih L., dkk. 2014. Penerapan Konseling Eksistensial Humanistik Dengan Teknik Meditasi Untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Pada Siswa Kelas X
TITL 3 SMK Negeri 3 Singajara. E-jurnal. Vol 2 No 1. Hal. 2

Rapih S. dan Sutaryadi. Perpektif Guru Sekolah Dasar Terhadap Higher Order Tinking Skills (HOTS): Pemahaman, Penerapan Dan Hambatan. Jurnal
Pendidikan Dasar dan Pembelajaran. Volume 8 (1). Hal 78, 79

Rima T., dkk. 2020. Pengaruh Sarapan Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan. Vol 4 No. 1. Hal. 26

Sudarsih. 2013. Tingkat Kesulitan Belajar Senam Lantai Gulingbelakang Siswa Kelas V Sd N Kowangbinangun Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Yuliana, D.A. 2019. Pengaruh Kepemimpinan Guru Dan Kemampuan Berkomunikasi Guru Di Kelas Terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
Pada Siswa Kelas XI Iis Man Se-Kota Tasikmalaya. Skripsi. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi

Anda mungkin juga menyukai