Anda di halaman 1dari 3

The Usefulness of Cash flow Volatility for Predict Stock Return

Aura Pratadina– 042024253040

Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga

Pendahuluan

Melakukan prediksi pengembalian atas investasi yang dilakukan, merupakan cara untuk
memitigasi resiko kerugian dimasa depan. Sehingga sebagai investor yang cerdas, penanaman
modal untuk investasi pada sekuritas tertentu harus dilakukan dengan dasar informasi yang
tersedia dalam laporan keuangan maupun informasi yang relevan untuk menghitung
pengembalian investasi. Berfokus pada informasi dalam laporan keuangan, secara teoritis,
terdapat dua arus kas yang secara tradisional digunakan untuk menilai saham yaitu dividen dan
capital gains. Meskipun demikian, Ross (2015, pp 146) menyatakan bahwa kedua hal ini
hanyalah salah satu faktor utama penilaian saham, sehingga dapat disimpulkan bahwa masih
banyak variabel lain yang dapat digunakan untuk menilai saham.

Menurut Narayan dan Westerlund (2014), salah satu penentu pengembalian yang berguna
untuk memprediksi pengembalian saham dimasa depan adalah volatilitas arus kas. Berdasarkan
sebagian besar teori valuation, perubahan arus kas atau discount rate atau keduanya dapat
menjadi penentu utama dari return. Dimana investor akan mengharapkan return yang tinggi
saat asset dimana ia berinvestasi memiliki arus kas yang tinggi. Volatilitas arus kas akan
relevan untuk memprediksi return , karena didalam volatilitas terkandung informasi tambahan
untuk kinerja perusahaan masa depan diluar dari prediksi yang disediakan oleh arus kas historis
(Schrand dan Walther, 2002 dalam Narayan dan Westerlund, 2014).

Akhirnya artikel ini ditulis untuk menambah literature terkait dengan penilaian saham dari
sisi arus kas yang diharapkan dapat memperluas pengetahuan terkait dengan penilaian yang
tepat untuk kelayakan investasi terutama dalam investasi saham yang salah satunya dapat
menggunakan volatilitas arus kas.

Teori

Menilai kelayakan sebuah investasi harus dilakukan dengan hati-hati. Menetapkan dasar
yang tepat untuk menilai return dimasa depan merupakan bagian yang penting untuk
memperoleh keuntungan investasi. Dalam investasi saham, arus kas dan volatilitas arus kas
merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan dalam penilaian saham. Volatilitas
saham dihitung dengan cara mengambil sampel pada deviasi standar selama 12 bulan dan
menggunakan pendekatan RV yaitu varians yang digunakan Nelson (1992) yang memiliki tiga
langkah yaitu memperkirakan model autoregressive pada bulan ke 12, memperkirakan model
autoregressive di pada bulan ke 12 dengan nilai absolute dan residu dari langkah pertama, serta
mengektraksi nilai dari dua pasang perkiraan sebagai standar deviasi dari pengembalian saham.

Pembahasan

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, Narayan dan Westerlund (2014) menemukan


bahwa arus kas dan volatilitas arus kas adalah penentu return dari saham. Meskipun demikian,
bukti bahwa volatilitas arus kas dapat memprediksi return belum dibuktikan melalui penelitian
akademis. Oleh karena itu dengan melakukan sebuah studi kuantitatif Narayan dan Westerlund
(2014) membuktikan bagaimana kemampuan volatilitas arus kas mempengaruhi return
saham.

Dengan menggunakan perusahaan yang terdaftar di Newyork Stock Exchange, Narayan


dan Westerlund melakukan prediksi panel sampel dengan model regresi

dimana i = 1, …, N dan t = 1, …, T mengindeks dimensi penampang dan deret waktu berturut-


turut, dan e adalah error yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan OLS. Untuk
menyimpulkan signifikansi ekonomi dari setiap perbedaan statistik dalam kemampuan prediksi
di dalam dan di luar sampel maka dilakukan perhitungan realisasi keuntungan utilitas untuk
investor varians rata-rata dan keuntungan yang mungkin diperoleh untuk investor yang sama
jika menggunakan strategi perdagangan dinamis. Sebagai hasil dari pengujian secara empiris
disimpulkan bahwa volatilitas arus kas mampu menjadi prediktor dari return saham dengan
nilai prediksi yang lebih baik dibandingkan dengan arus kas historis.

Kesimpulan

Menilai pengembalian saham akan membantu investor untuk memutusakan kelayakan


investasi yang dilakukan. Arus kas dan volatilitas arus kas menjadi salah satu prediktor return
dimana ia dapat membantu investor dalam memilih saham yang memiliki pengembalian yang
tinggi sehingga mengurangi resiko kerugian atas saham yang dimiliki.
Daftar Pustaka

Narayan and Westerlund. (2014). Does cash flow predict returns?. International Review of
Financial Analysis, 35, pp 230-236. http://dx.doi.org/10.1016/j.irfa.2014.10.001

Nelson, D. B. (1992). Filering and forecasting with misspecified ARCH models I. Journal of
Econometrics, 52, 61–90.

Ross, Westerfield, Jaffe, and Roberts. (2015).Corporate Finanance 7 th editon.McGraw-Hill


Ryerson

Anda mungkin juga menyukai