Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BISNIS

PADA PT TRANSCO PRATAMA CRF (CRUMB RUBBER FACTORY)


INCASI RAYA GROUP DI KAB. DHARMASRAYA

ESSAY

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


ECONOMICS FOR MANAGER

DOSEN : Dr. EDI ARIYANTO, SE.,M.Si.

OLEH
NAMA : UMMU AZIZAH, S.Psi
NIM : 2120522080
NO TELP : 085264963403
Email : ummuazizah8@gmail.com

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN & BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
ABSTRACT

Kabupaten Dharmasraya adalah penghasil karet terbesar di


Propinsi Sumatera Barat. PT Transco Pratama CRF (Crumb Rubber
Factory) adalah perusahaan industri yang merupakan bagian dari PT.
Incasi Raya Group. Pt. Transco Pratama CRF salah satu perusahaan
karet yang berada di Kabupaten Dharmasraya yang memiliki kegiatan
pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi (karet remah).
Karet remah merupakan karet alam yang diolah secara khusus sehingga
mutunya terjamin secara teknis
 Karet remah digunakan sebagai bahan baku untuk memroduksi
ban, permintaan karet remah dunia meningkat seiring dengan
peningkatan industri otomotif. Ketatnya persaingan antara produsen karet
remah di dunia menuntut Indonesia untuk dapat bersaing dengan
produsen karet remah lain. Untuk itu, karet remah yang dijual ke luar
negeri harus dapat bersaing dalam hal mutu dan kuantitas penjualan
dengan produsen karet remah lain.  daya saing industri karet remah
Indonesia di pasar internasional
1. PENDAHULUAN

PT. Transco Pratama CRF adalah perusahan swasta nasional


(PMDM) yang berdiri pada tahun 2008 berdasarkan akte notaris Nomor 35
tanggal 15 Agustus 2008, telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) Nomor: 0220-0020/03.07/PK//SIUP/III/2014-PROB.
PT. Transco Pratama CRF adalah industri Crumb Rubber dan
ekspor Standart Indonesia Rubber (SIR). Produksi yang dihasilkan adalah
Standar Indonesia Rubber (SIR) dengan spesifikasi sir 10 dan sir 20
dengan produksi terpasang 36.000 ton per tahun dengan jumlah tenaga
kerja sebanyak 252 orang
Layout pabrik dengan luas 21 ha dan pabrik dilengkapi dengan
mesin mesin untuk proses produksi dan peralatan laboratorium SIR untuk
pengujian mutu produk.
Untuk menjamin mutu produk seperti yang diinginkan pelanggan,
maka manual mutu ini di buat sedemikian rupa dan berisi garis-garis besar
dan uraiannya yang sistematis dari sistem manajemen mutu dan dalam
realisasi proses bisnis untuk memastikan tercapainya hasil-hasil yang telah
di rencanakan oleh tercapainya kepuasan pelanggan dalam proses produksi
crumb rubber, manajemen PT. Transco Pratama menetapkan dan
menerapkan sistem manajemen mutu SNI ISO 9001 ; 2015 untuk
memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundang – undangan
yang berlaku. Sejak tanggal 01 juni 2017 dan akan di tinjau secara
periodik untuk memutakhirkan berdasarkan persyaratan dan
kebutuhan.apabila standar internasional iso 9001;2015 telah di revisi,
maka manajemen PT. Transco Pratama akan memperbaharui sistem
dokumentasinya sesuai edisi terbaru seri standar ini.
Dari sekian banyaknya perusahaan industri karet, Industri Karet
Remah (Crumb Rubber Factory) memimpin pangsa pasar sebesar 37,07%,
kemudian disusul oleh Industri Pengapasan Karet sebesar 15,46%, dan
Industri Barang-Barang dari Karet 14,83%. Karet Remah (Crumb Rubber)
adalah produk yang ramah lingkungan karena dipakai dari bahan bekas
dan tidak larut di dalam tanah ataupun air tanah. Selain mengurangi
jumlah karet yang terbuang ke lingkungan, pemakaian kembali limbah
produk karet tertentu dapat menekan harga karet sebagai komponen
penting penentu harga produk jadi yang dihasilkan. Manfaat yang umum
dari karet remah adalah mengurangi pencemaran lingkungan tanah dan air
terutama.
2. METODOLOGI PENELITIAN

Struktur pasar merupakan karakter suatu pasar yang mempengaruhi


strategi persaingan dan penentuan harga pasar. Struktur pasar dapat juga
dipahami sebagai bagian strategi yang relatif permanen dari lingkungan
perusahaan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku dan kinerja
suatu perusahaan dalam pasar (Koch, 2013).
Secara umum keadaan struktur pasar suatu industri dapat di
kelompokan kedalam dua bagian besar yaitu, struktur pasar persaingan
sempurna sering juga disebut persaingan murni. Selanjutnya struktur pasar
tidak sempurna dapat terdiri dari struktur pasar persaingan monopolistik,
oligopoli, dan monopoli.
Berikut adalah uraian keadaan struktur pasar industri yang
dicirikan oleh suasana persaingan sempurna dan suasana persaingan tidak
sempurna.
a. Persaingan sempurna
Struktur pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang
paling ideal, karena sistem pasar ini dianggap struktur pasar yang
akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa
yang tinggi efesiensinya. Pasar persaingan sempurna adalah
struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan
pembeli dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi
keadaan pasar (Sukirno, 2016). Pasar persaingan sempurna dengan
ciri sebagai berikut:
1. Terdapat sejumlah perusahaan yang masing-masing
memproduksi produk yang homogen.
2. Setiap perusahaan berusaha memaksimumkan laba.
3. Setiap perusahaan adalah pengambil harga, diasumsikan bahwa
tindakan setiap perusahaan tidak berpengaruh harga pasar.
4. Harga diasumsikan diketahui oleh semua peserta informasi
adalah sempurna.
5. Transaksi tidak memerlukan biaya, pembeli dan penjual tidak
mengeluarkan biaya dalam melakukan pertukaran.
b. Oligopoli
Dalam struktur pasar oligopoli terdapat sedikit penjual yang
menjual produk subsitusi (barang pengganti), artinya yang
mempunyai kurva dengan elastisitas silang yang tinggi. Oleh
karena perusahaan dalam industri tertentu hanya sedikit, maka
terdapat rintangan untuk memasuki industri tersebut (Sukirno,
2016).
Terdapat beberapa model perilaku industri oligopoli yang terkenal
diantaranya adalah pimpinan harga, kartel, harga ongkos rata-rata,
harga batas dan model Sylos Labini. Namun dalam struktur pasar
oligopoli yang terdiri dari perusahaan yang domina, perilakunya
terjadi contoh atau indikator untuk diikutioleh perusahaan yang
lain dalam rangka menghindari resiko. Didalam struktur pasar
oligopoli yang bersaing, ketidakpastian sngatlah tinggi dan
perusahaan-perusahaan kecil ataupun yang baru masuk tidak
mungkin bersaing secara langsung karena itu ada beberapa perilaku
yang cenderung terjadi didalam pasar oligopoli. (Arsil, 2015).
c. Monopoli
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu
pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual
yang mengakibatkan dikuasainya produksi atau pemasaran atas
barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan
usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum
(Sadono Sukirno, 2010). Pasar monopoli dapat dicirikan oleh
beberapa hal berikut ini, diantaranya :
(1) Hanya terdapat satu penjual/produsen yang menguasai
seluruh penawaran atas barang dan jasa tertentu.
(2) Barang dan jasa yang dijual tidak memilki substitusi yang
dekat, artinya tidak ada barang yang dapat menggantikan
fungsi daribarang tersebut.
(3) Pasar / bidang usaha tidak dapat dimasuki oleh pihak lain.
(4) Penentuan harga dilakukan dan dikuasai oleh perusahaan,
maka perusahaan monopoli disebut sebagai perusahaan
penentu harga (price setter)
d. Monopolistik
Model pasar monopolistik diperkenalkan pertama kali oleh E.
Chamberlin seorang ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1930.
Kemudian pada tahun yang sama Joan Robinson, seorang
ekonomi wanita inggris memperkenalkan gagasannya tentang
pasar persaingan tidak sempurna. Model ini dikembangkan
karena ketidakpuasan para ahli ekonomi terhadap model-model
pasar sebelumnya (persaingan sempurna dan monopoli). Pasar
persainga monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada
di antar dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan
sempurna dan monopoli.
Pasar monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar
dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang
yang berbeda corak (differentiated products) (Sukirno, 2016).
Ciri-ciri pasar monopolistic adalah sebagai berikut :
1) Terdapat banyak penjual didalam pasar
2) Barang produksinya bersifat berbeda corak
3) Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi
harga
4) Pemasukan kedalam industry relatif mudah
5) Persaingan mempromosikan penjualan sangat aktif

Kinerja pasar dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang


disesuaikan dengan struktur dan perilaku pasar untuk tujuan
akhir memperoleh keuntungan. Selain itu tujuan yang ingin
dicapai perusahaan dalam hal kinerja adalah efesiensi, inovasi
atau kualitas produk yang lebih baik karena perkembangan
teknologi, serta distribusi yang merata (Sukirno, 2010).

Menurut Teguh (2016) kinerja pasar merupakan hasil-hasil atau


perstasi yang muncul didalam pasar sebagi reaksi akibat
terjadinya tindakan-tindakan para pesaing pasar yang
menjalankan berbagai strategi dan menguasai kondisi pasar.
Kinerja pasar dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti
harga, profit, dan efesiensi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karet merupakan komoditi perkebunan yang mempunyai peranan penting
terhadap perekonomian Indonesia. Karena Indonesia adalah produsen
karet terbesar nomor dua di dunia setelah Thailand. Indonesia mempunyai
potensi yang sangat besar untuk menjadi produsen utama karet alam dunia.
Diperkirakan dimasa yang akan datang kebutuhan karet akan terus
meningkat. Tentu hal ini akan menjadi peluang baik bagi Indonesia untuk
mengekspor karet dan hasil olahan karet ke negara lain.

Kab. Dharmasraya adalah penghasil karet terbesar di Propinsi Sumatera


Barat. Ada beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri karet remah
(crumb rubber). Salah satunya adalah PT. Transco Pratama CRF. Proses
Operasi Industri diawali dengan pembelian bahan baku dari masyarakat
atau penyedia eksternal. Ketika bahan baku melimpah maka disimpan
didalam gudang untuk persediaan proses produksi. Perusahaan mempunyai
target perencanaan produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Dalam
proses produksi, bahan baku diolah menjadi barang setengah jadi atau
lebih dikenal dengan sebutan blanket. Barang setengah jadi dikemas dan
dikirim ke konsumen (ekspor ke luar negeri). Proses operasi dapat dilihat
dari gambar dibawah ini.
Ekspor karet PT. Transco Pratama keluar negeri mengalami penurunan
sejak 2020 karena terdampak pandemi virus Covid-19. Hal itu lantara
rendahnya permintaan dari negara tujuan ekspor yang saat ini juga sedang
dilanda pandemi yang sama. Berdasarkan data yang dirilis dari BPS pada
Maret 2020 terjadi penurunan sebesar 15,7%. Penurunan volume ekspor
disebabkan permintaan dari negara pengguna yang berkurang dan
persoalan delay shipment atau penundaan pengapalan masih terjadi
hingga Februari 2022.

Ekspor PT. Transco Pratama CRF Tahun 2021

BUYER Jumlah Jumlah dalam Persentase


Unit kg
BRIDGESTONE 3.888 4.898.880 47,93%
SMPT C/UG 2.304 2.903.040 28,40%
GOODYEAR 1.600 2.016.000 19,72 %
CHINA 320 403.200 3,94 %
TOTAL

Ekspor tertinggi PT. Transco Pratama ke pada Perusahaan Ban


Bridgestone di Amerika Serikat, kemudian disusul oleh SMPT C/UG (Michelin)
di Prancis, kemudian Perusahaan Goodyear di Amerika Serikat dan paling sedikit
ke China.
Kalau dilihat dari pangsa pasar PT. Transco Pratama CRF masuk kedalam
kategori Oligopoli dimana terdapat penggabungan 4 (empat perusahaan) besar
terkemuka dengan memiliki pangsa pasar 60-100%. Sebenarnya tidak ada batas
jumlah perusahaan dalam pasar oligopoli, hanya saja jumlah perusahaan
dipastikan sedikit, sehingga setiap keputusan satu perusahaan secara signifikan
mempengaruhi yang lain.

Perusahaan dalam Oligopoli punya kekuasaan untuk menetapkan harga, baik


secara kolektif atau dibawah kepimpinan perusahaan atau organisasi. Ada
beberapa faktor yang umumnya memicu terbentuknya oligopoli. Modal yang
besar atau kekuatan suatu hak cipta. Ciri-ciri pasar oligopoli

1. Saling ketergantungan
Ciri utama oligopoli adalah saling ketergantungan antar-perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
2. Produk bersifat homogen
Produk yang dijual di pasar ini umumnya bersifat homogen. Perusahaan
biasanya hanya akan memproduksi satu produk saja. Artinya, produk yang
satu dengan yang lain bisa saling menggantikan.

3. Kompetitif
Pasar oligopoli sangat menitikberatkan persaingan. Di sini, setiap langkah
satu perusahaan akan memengaruhi perusahaan lain.
4. Perusahaan Baru Sulit Untuk Masuk
Oligopoli umumnya akan membatasi kompetisi pada beberapa perusahaan
yang sudah ada lebih dulu. Sama seperti monopoli, perusahaan baru akan
lebih sulit untuk masuk ke pasar ini.
Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat. Diantaranya modal yang
tinggi, lisensi, permintaan pasar, hingga loyalitas pelangga juga bisa
membatasi masuknya perusahaan baru.
5. Iklan dan Kampanye jadi Instrumen Kuat
Di pasar oligopoli, keputusan satu perusahaan akan memberikan efek
langsung pada perusahaan lain. Oleh karena itu, perusahaan harus waspada
sepanjang waktu untuk memantau pergerakan perusahaan pesaing, salah
satunya melalui iklan dan kampanye.
Perusahaan oligopoli umumnya membuat kampanye iklan yang agresif
dengan tujuan untuk mendapatkan perhatian pasar yang luas.
Faktor yang mempengaruhi struktur pasar karet remah
1. Jumlah Produsen
Jumlah produsen akan sangat menentukan jumlah penjual dalam suatu
industri atau pasar. Sehingga semakin banyak produsen yang
memproduksi barang tertentu yang sama maka akan semakin keras
persaingan dalam pasar tersebut. Hal ini pun akan mendorong
produsen untuk bekerja secara efisien. Untuk mendorong kualitas
produknya semakin unggul. Namun, walaupun produk yang dihasilkan
sama tetapi pasar akan dapat membedakan karena merek, kualitas
hingga kemasan. Struktur pasar yang seperti ini tetap dalam persaingan
yang sering disebut persaingan monopolistik. Apabila dalam pasar
hanya ada satu penjual merupakan pasar monopoli. Selain itu, bila
dalam pasar untuk barang tertentu terdapat cukup banyak produsen
disebut struktur pasar oligopoli.

2. Jenis atau sifat barang yang dihasilkan

Faktor penentu struktur pasar yang kedua adalah jenis atau sifat
barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini juga akan
menentukan struktur pasar. Misalnya saja, barang yang dihasilkan
apakah sama dan homogen atau berbeda dan tidak dapat diganti
dengan produk yang dihasilkan oleh produsen lain.

PT. Transco Pratama menghasilkan barang yang bersifat spesifik


yaitu crumb rubber (karet remah). Dan ini merupakan bahan utama
untuk membuat ban kendaraan.
Terbentuknya struktur pasar oligolpoli maka terdapat rintangan yang kuat untuk
dapat masuk kedalam Industri tersebut, yang terjadi pada persaingan harga jual
suatu produk dan produsen

Struktur pasar meggambarkan pangsa pasar dari perusahaan, dan untuk


memperluas pangsa pasar suatu perusahaan menghadapi sejumlah rintangan.
DAFTAR PUSTAKA
Salvatore, Dominick (2012). Managerial EconomicIn A. Global
Economy, Eight Edition, Oxford University Press
Greene, W. (2002). Econometrics Analysis, 4th Edition. Prentice
Hall.inc,289-302.
Dokumen Sasaran Mutu dan Pasar PT. Transco Pratama Kab.
Dharmasraya : 2021
Rizkyanti, Adisty (2010). Analis Struktur Pasar Industri Karet dan
Barang Karet Periode 2009. Jurnal Media Ekonomi Vol 8 No 2.
Lusiana (2012). Analisis Struktur Pasar dan Perilaku Industri Ban Di
Indonesia Tahun 2007 -2011. Jurnal Media Ekonomi Vol.20 No.3

Anda mungkin juga menyukai