Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA 6. PENGAMATAN TUMBUHAN PTERIDOPHYTA, GYMN


OSPERMAE, DAN ANGIOSPERMAE

Disusun Oleh:

Nama : Maudy Chesa Anisa


NIM : I1C021072
Kelompok :4
Rombongan : B-4
Asisten : Widya Puspitasari

PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PURWOKERTO
2021
LEMBAR KERJA
ACARA 6. PENGAMATAN TUMBUHAN PTERIDOPHYTA, GYMNOSPERMA
E, DAN ANGIOSPERMAE

A. Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ciri utama golongan tum
buhan tertentu berdasarkan karakteristik morfologi.
B. Cara Kerja : Lihat Petunjuk Praktikum
C. Observasi :
Nama lokal : Suplir kelor
Nama Ilmiah : Adiantum raddianum
Familia : Pteridaceae (Pteridophyta)
D. Gambar

Keterangan Gambar:
1. Akar (radix)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Tangkai anak daun (petiololus)
4. Pinna
5. Pinnula
6. Sorus
7. Rhizoma
LEMBAR KERJA
ACARA 6. PENGAMATAN TUMBUHAN PTERIDOPHYTA, GYMNOSPERMA
E, DAN ANGIOSPERMAE

A. Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ciri utama golongan tum
buhan tertentu berdasarkan karakteristik morfologi.
B. Cara Kerja : Lihat Petunjuk Praktikum
C. Observasi :
Nama lokal : Bunga kantil
Nama Ilmiah : Michelia alba
Familia : Magnoliaceae (Angiospermae dikotil primitif)
D. Gambar

Keterangan Gambar:
1. Tangaki bunga (pedicellus)
2. Tenda bunga (perigonium)
3. Tepal
4. Benang sari (stamen)
5. Putik (pistillum)
LEMBAR KERJA
ACARA 6. PENGAMATAN TUMBUHAN PTERIDOPHYTA, GYMNOSPERMA
E, DAN ANGIOSPERMAE

A. Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ciri utama golongan tum
buhan tertentu berdasarkan karakteristik morfologi.
B. Cara Kerja : Lihat Petunjuk Praktikum
C. Observasi :
Nama lokal : Melinjo
Nama Ilmiah : Gnetum gnemon
Familia : Gnetaceae (Gymnospermae)
D. Gambar

Keterangan Gambar:
1. Kulit luar (sarcotesta)
2. Kulit tengah (sclerotesta)
3. Kulit dalam (endotesta)
4. Endosperma padat
5. Kantung embrio (saccus embryonalis
6. Mikrofil
LEMBAR KERJA
ACARA 6. PENGAMATAN TUMBUHAN PTERIDOPHYTA, GYMNOSPERMA
E, DAN ANGIOSPERMAE

A. Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ciri utama golongan tum
buhan tertentu berdasarkan karakteristik morfologi.
B. Cara Kerja : Lihat Petunjuk Praktikum
C. Observasi :
Nama lokal : Bunga Lili
Nama Ilmiah : Lilium sp.
Familia : Liliaceae (Agiospermae monokotil)
D. Gambar

Keterangan Gambar:
1. Tangkai bunga (pedicellus)
2. Putik (pistillum)
3. Benang sari (stamen)
4. Kelopak bunga (sepal)
5. Mahkota bunga (petal)
LEMBAR KERJA
ACARA 6. PENGAMATAN TUMBUHAN PTERIDOPHYTA, GYMNOSPERMA
E, DAN ANGIOSPERMAE

A. Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ciri utama golongan tum
buhan tertentu berdasarkan karakteristik morfologi.
B. Cara Kerja : Lihat Petunjuk Praktikum
C. Observasi :
Nama lokal : Bunga Sepatu
Nama Ilmiah : Hibiscus rosa-sinensis
Familia : Malvaceae (Angiospermae dikotil)
D. Gambar

2
1
6 7

Keterangan Gambar:
1. Tangkai bunga (pedicellus) 6. Benang sari (stamen)
2. Kelopak tambahan (epicalyx) 7. Putik (pistillum)
3. Kelopak bunga (calyx)
4. Mahkota bunga (corolla/ petal)
5. Androgynophorum
LEMBAR KERJA
ACARA 6. PENGAMATAN TUMBUHAN PTERIDOPHYTA, GYMNOSPERMA
E, DAN ANGIOSPERMAE

A. Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ciri utama golongan tum
buhan tertentu berdasarkan karakteristik morfologi.
B. Cara Kerja : Lihat Petunjuk Praktikum
C. Observasi :
Nama lokal : Bunga Kertas
Nama Ilmiah : Zinnia elegans
Familia : Asteraceae (Angiospermae dikotil)
D. Gambar

4
5

8
3

1
Keterangan Gambar:
1. Ibu tangkai bunga (pedunculus) 6. Anthera
2. Involucrum 7. Tangkai kepala putik (stylus)
3. Bunga tepi (flos marginalis) 8. Ovary
4. Bunga tabung (flos dischi) 9. Putik (pistillum)
5. Kepala putik (stigma)
DESKRIPSI PREPARAT

Preparat I
Suplir kelor (Adiantum raddianum) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam
divisi Pteridophyta. Tumbuhan ini berasal dari famili Pteridaceae. Bagian- bagian dari
tumbuhan suplir kelor diantaranya ada tangkai daun (petiolus), tangkai anak daun
(petiololus), rhizoma dan akar (radix) yang berupa akar sejati. Adapun bagian lain yaitu
pinna yang merupakan satu kelompok daun yang duduk pada tangkai anak daun dan ada
bagian pinnula yaitu satu daun yang duduk pada tangkai anak daun serta terdapat bagian
lainnya yaitu sorus atau tempat spora.

Preparat II
Tanaman bunga kantil (Michelia alba) merupakan tanaman yang tergolong
dalam Angiospermae dikotil primitif dan berasal dari familia Magnoliaceae. Bagian-
bagian bunga yang terdapat pada bunga kantil yaitu tangkai bunga (pedicellus), tenda
bunga (perigonium), dan tepal yang merupakan bagian dari perhiasan bunga. Bunga
kantil juga memiliki alat reproduksi berupa benang sari (stamen) dan putik (pistillum).

Preparat III

Tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan yang berasal dari


familia Gnetaceae dan termasuk dalam tumbuhan biji terbuka atau Gymnospermae.
Melinjo terdiri atas beberapa bagian yaitu kulit luar (sarcotesta) yang sifatnya tebal dan
berdaging lunak, kemudian terdapat kulit tengah (sclerotesta) yang sifatnya tebal, keras,
dan terdapat juga kulit dalam (endotesta) serta endosperma padat. Adapun bagian lain
pada melinjo seperti mikrofil dan kantung embrio (saccus embryonalis) yaitu tempat
berkembangnnya embrio.

Preparat IV

Tanaman bunga Lili (Lilium sp.) merupakan tanaman yang tergolong dalam
Angiospermae monokotil dan merupakan bagian dari familia Liliaceae. Bunga lili terdiri
atas beberapa bagian bunga diantaranya ada tangkai bunga (pedicellus), putik (pistillum),
benang sari (stamen), dan kelopak bunga (sepal) serta mahkota bunga (petal). Sepal
memiliki ukuran yang lebih kecil daripada petal dan posisinya langsung duduk pada
dasar bunga, sedangkan petal letaknya di atas sepal.

Preparat V
Tanaman bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan tanaman yang
termasuk dalam Angiospermae dikotil dan juga termasuk dalam familia Malvaceae.
Bunga sepatu tentunya memiliki bagian-bagian bunga diantaranya tangkai bunga
(pedicellus), mahkota bunga (petal/corolla), benang sari (stamen), putik (pistillum), dan
kelopak bunga (calyx) yang berfungsi untuk melindungi bunga terutama ketika bunga
masih kuncup, serta pada Hibiscus rosa-sinensis ini juga memiliki kelopak tambahan atau
epicalyx. Adapun bagian bunga lain pada bunga sepatu yaitu androgynophorum yang
merupakan bagian dasar bunga yang mendukung putik dan stamen atau disebut juga
tempat melekatnya putik dan stamen.

Preparat VI
Tanaman bunga Kertas (Zinnia elegans) merupakan tanaman yang termasuk
dalam Angiospermae dikotil dan merupakan bagian dari familia Asteraceae. Bunga kertas
tergolong dalam bunga majemuk yang berbentuk cawan dan memiliki dua bunga bunga
yakni bunga tepi (flos marginalis) dan bunga tabung (flos dischi). Bunga kertas terdiri
dari bagian-bagian bunga seperti ibu tangkai bunga (pedunculus) dan involucrum yaitu
daun pelindung/pembalut fungsinya untuk melindungi kuncup yang masih muda. Adapun
pada bagian flos dischi terdapat kepala putik (stigma), tangkai kepala putik (stylus),
ovary, dan anthera yaitu tempat kantung sari, sedangkan pada bagian flos marginalis
terdapat ovary dan putik (pistillum) sehingga flos marginalis ini steril karena hanya
memiliki satu gamet.
EFEK FARMAKOLOGIS

Preparat I

Tanaman suplir kelor (Adiantum raddianum) pada bagian daunnya menunjukan


adanya aktivitas antibakteri dalam ekstrak methanol. Ekstrak methanol tanaman
menunjukan aktivitas maksimum terhadap Staphylococcus aureus, bakteri gram positif.
Infeksi Staphylococcus aureus umumnya terjadi pada infeksi kulit. Sering diamati pada
infeksi nosokominal dan infeksinya umum terjadi pada pasien yang menerima perawatan
luka bakar yang parah dan pada orang yang menderita kistik fibrosis. Patogen ini
menjajah paru-paru pasien dan meningkatkan tingkat kematian individu dengan penyakit.
Kandungan flavonoid dan fenol dalam ekstrak methanol tanaman menjadi salah satu
alasan adanya aktivitas antibakteri (Thomas, 2014).

Preparat II

Tanaman cempaka putih atau bunga kanthil (Michelia alba) hampir pada
seluruh bagian tanaman seperti kulit kayu, daun dan bunga dapat dimanfaatkan sebagai
obat, seperti obat demam, haid tidak teratur, bronkhitis, batuk, keputihan, radang, infeksi
saluran kemih, dan kencing sedikit. Selain itu, ketiga bagian tanaman ini juga berkhasiat
sebagai ekspektoran dan bersifat diuretik sehingga dapat memecah batu ginjal, serta
mencegah dan menyembuhkan bau mulut. Bunga cempaka putih (Michelia alba)
mengandung 0,2 % minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan. Minyak astiri pada
bunga cempaka putih ini mengandung fenol, sineol, eugenol, bensilaldehida, dan
feniletilalkohol. Selain itu, seluruh tanaman cempaka putih (Michelia alba) juga
mengandung beberapa senyawa seperti alkaloid, flavonoid, dan saponin (Bawa, 2011).

Preparat III
Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak
manfaat. Ekstrak biji melinjo (Gnetum gnemon L.) memiliki aktivitas antibakteri,
khususnya terhadap Bacillus cereus ATCC 10876, Staphylococcus aureus ATCC 25953,
Enterobacter aerogenes ATCC 13048. Biji melinjo juga berkhasiat sebagai
antihiperglikemia. Adapun biji melinjo (Gnetum gnemon) juga memberikan pengaruh
antidiare pada mencit putih jantan yang diinduksi oleh oleum ricini. Peningkatan aktivitas
antidiare terlihat seiring dengan peningkatan dosis pemberian ekstrak etanol biji melinjo
(Gnetum gnemon L.). Hasil uji skrining fitokimia ekstrak etanol biji melinjo juga
dilakukan dan diperoleh mengandung senyawa alkaloid, glikosida, saponin, fitosterol,
fenol, tannin, flavonoid, dan protein (Kardela et al., 2018).
Preparat IV
Tanaman bunga lili (Lilium sp.) mengandung sekelompok zat bioactive seperti
saponin, flavonoid, alkaloid, aminoasid, dan polisakarida. Senyawa- senyawa tersebut
menunjukan adanya efek anti-inflamasi, sedatif, antikanker, analgesik dan antitumor.
Umbi, batang, daun, dan bunga spesies Lilium digunakan sebagai bahan baku obat.
Contohnya pada jus L. martagon digunakan untuk penyembuhan luka eksternal dan sakit
maag, selain itu dapat digunakan dalam mengobati kanker dan pada L. Candidum juga
merupakan tanaman kuno yang digunakan sebagai tanaman penting yang dapat dimakan
dan biomedis di Cina digunakan untuk meringankan gejala berbagai penyakit inflamasi
manusia (Panda et al., 2020).

Preparat V
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) memiliki khasiat yang diyakini
masyarakat bisa mengatasi demam, infeksi saluran kencing, batuk berdahak, mimisan,
sembelit dan penyubur rambut. Kandungan dalam bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
yaitu polifenol, cyanidin-diglucoside, hibisetin, zat pahit, lendir dan flavonoid. Adapun
berdasarkan hasil penelitian uji efek infusa bunga (Hibiscus rosa-sinensis) sebagai
antipiretik pada mencit putih jantan yang diinduksi vaksin DPT diperoleh bahwa infusa
bunga kembang sepatu pada dosis 10%, 20%, dan 30% memiliki efek antipiretik.
Kemampuan antipiretik infusa bunga sepatu diperoleh karena adanya kandungan
flavonoid. Flavonoid yang merupakan senyawa fenol berperan sebagai inhibitor
cyclooxygenase (COX) sehingga menghambat prostaglandin yang dapat mengakibatkan
demam (Sulastri et al., 2018).

Preparat VI
Bunga Kertas (Zinnia elegans) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu
flavonoid yang memiliki berbagai sifat biologis dan farmakologis seperti aktivitas
antioksidan, anti-inflamasi dan sitotoksisitas. Senyawa flavonoid yang terdapat pada
Zinnia elegans adalah flavonols, flavnes, dan anthocyanin, sedangkan pada bagian daun
tanaman Zinnia elegans mengandung senyawa sterol. Adapun ekstrak etanol daun Zinnia
elegans menunjukan adanya aktivitas hepatoproteksive terhadap kerusakan hati yang
diinduksi CCL4 (Gomaa et al., 2018).
DAFTAR PUSTAKA

Bawa, I. G. A. G., 2011. Aktivitas Antioksidan dan Antijamur Senyawa Atsiri Bunga
Cempaka Putih (Michelia alba). Jurnal Kimia, 5(1), pp. 43-50.
Gomaa, A. A. R., Samy, M. N., Desoukey, S. Y. & Kamel, M. S., 2019. A Comprehensive
Review of Phytoconstituents and Biological Activities of Genus Zinnia. Journal
of Advanced Biomedical and Pharmaceutical Sciencess, 2(1), pp. 29-37.
Kardela, W., Fauziah, F. & Mayesri, S., 2018. Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.): Aktivitas
sebagai Antidiare. Jurnal Farmasi Higea, 10(1), pp. 49-56.
Panda, G.P., Mohanty, C.R. & DIP, L., 2020. A Review of Recent Research on
Therapeutic Properties of Asiatic Lilium Hybrid. Journal of Pharmacognosy and
Phytochemistry, (9)4, pp. 185-187.
Sulastri, T., Utami, E. F. & Purmafitriah, E., 2018. Uji Infusa Bunga Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.) sebagai Antipiretik pada Mencit Putih Jantan yang
Diinduksi Vaksin DPT. Jurnal Farmasetis, 7(1), pp. 12-18.
Thomas, T., 2014. A Study on Antibacterial and Phytochemical Evaluation of Fronds of
Adiantum raddianum C. Presl. International Journal of Pharmacological
Screening Methods, 4(2), pp. 85-88.

Anda mungkin juga menyukai