Anda di halaman 1dari 4

BAB III

Contoh Kasus

A. Contoh Kasus

1. Transplantasi Hati Sukses Dilaksanakan di RS Puri Indah

Pada tanggal 23 Januari 2011, tim dokter Indonesia telah berhasil melakukan operasi cangkok hati di
negeri tercinta, Indonesia. Prestasi ini tentu membanggakan bagi RS Puri Indah, Jakarta. Sebab, sejak
didirikan, RS Puri Indah merupakan salah satu rumah sakit swasta milik RS Pondok Indah Group yang
telah mendedikasikan layanannya sebagai Pusat Layanan Hepato-Pankreo-Bilier dan Transplantasi Hati.
Dengan demikian, RS Puri Indah merupakan rumah sakit swasta Indonesia pertama yang melaksanakan
operasi transplantasi hati.

Operasi ini merupakan realisasi kerja sama antara RS Puri Indah, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, RS Cipto Mangunkusumo dengan The First Affiliated Hospital of Zhejiang University, Cina.
”Merupakan suatu kehormatan bagi RS Puri Indah untuk ambil bagian dalam kerja sama bidang hepato-
pankreo-bilier dan transplantasi hati yang melibatkan rumah sakit utama dan institusi pendidikan
kesehatan terbesar di dua negara, Indonesia dan Cina,” ungkap dr. Yanwar Hadiyanto selaku Direktur
Eksekutif RS Pondok Indah Group.

Operasi transplantasi hati ini dilakukan oleh tim transplantasi hati yang dipimpin Prof. Zheng Shu-sen,
MD, PhD, FACS dari The First Affiliated Hospital Zhejiang University, Cina bersama tim dokter dan
perawat Indonesia. Zhejiang Hospital sendiri dipililih sebagai institusi untuk melakukan transfer ilmu dan
teknologi yang kredibel dan terpercaya di Cina dan dunia, hal ini terbukti dengan digunakannya “Kriteria
Hangzhou”, yaitu kriteria dalam tata laksana operasi transplantasi hati yang diakui dan digunakan oleh
pusat transplantasi hati di seluruh dunia. Zhejiang Hospital juga telah menangani kasus dan penyakit
hati, pankreas, serta kandung empedu, dan terkenal dengan kesuksesannya melakukan lebih dari 1000
operasi cangkok hati.

Statistik menunjukkan, jumlah penderita kelainan fungsi hati di Indonesia terus meningkat, begitu pula
penyakit hati yang memerlukan transplantasi hati seperti sirosis maupun kanker hati. Penderita batu
empedu dan penyakit pankreas juga terus meningkat dari tahun ke tahun.

Dengan adanya Gastrointestinal, Liver, and Pancreas Centre di RS Puri Indah, masyarakat Indonesia akan
mendapatkan pilihan solusi penanganan dan pengobatan di negeri sendiri. Centre ini dipimpin oleh dr.
Hermansyur Kartowisastro Sp.B-KBD yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Dokter Transplantasi Hati RS
Puri Indah, dengan dibantu oleh asistennya, dr. Tjhang Supardjo yang telah menempuh pendidikan di
bidang hepato-pankreo-bilier dan menjadi murid Prof. Zheng Shu-sen, MD, PhD, FACS di Zhejiang
Hospital, Cina selama 4 tahun.
2. RSCM Berhasil Lakukan Cangkok Hati

Di Jakarta, 21 Desember 2010. Tim dokter FKUI-RSCM berhasil melakukan cangkok (transplantasi) hati
orang dewasa dan anak-anak. Cangkok hati orang dewasa merupakan cangkok hati pertama di Indonesia
dilaksanakan atas kerja sama dengan Tim Transplantasi Hati dari Hepatobiliary and Pancreatic Disease,
First Affiliated Hospital, Zhejiang University School of Medicine, Hangzhou, China pimpinan Prof. Shu-Sen
Zheng. Sedangkan cangkok hati pada anak berusia 6 tahun dilaksanakan 5 Desember 2010, merupakan
cangkok hati pada anak yang kedua setelah cangkok hati pertama dilakukan oleh RS Dr. Kariadi
Semarang.

Hal itu disampaikan Direktur Utama RS Cipto Mangunkusumo, Prof. dr. Akmal Taher kepada wartawan di
RSCM Jakarta tanggal 18 Desember 2010 saat konferensi pers tentang keberhasilan Tim Dokter
FKUI/RSCM lakukan transplantasi hati.

Menurut Prof. Akmal, transplantasi hati orang dewasa dilakukan terhadap pasien berumur 44 tahun
dengan pendonor anaknya yang berumur 18 tahun. Pasien menjalani transplantasi hati pada 13
Desember 2010 lalu berdasarkan indikasi sirosis hati akibat penyakit hepatitis B kronik. Dalam evaluasi
pengobatan yang dilakukan tim dokter, ditemukan bahwa pasien telah mengalami pengerasan hati
tahap lanjut. Operasi dilakukan dengan mengangkat seluruh hati pasien dan diganti dengan hati sisi
kanan donor.

Menurut Dirut RSCM, kedua pasien yang menjalani operasi berada dalam kondisi stabil dan dirawat di
ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk menjalani evaluasi post-operasi. Dengan berhasilnya operasi
cangkok hati ini, selain memberikan manfaat dalam meningkatkan mutu pelayanan juga untuk
penelitian dan pendidikan.

Prof. Shu-Sen Zheng menambahkan, transplantasi hati merupakan teknologi paling modern dan maju
dalam abad 21 serta merupakan tingkat ilmu paling tinggi di bidang kedokteran bedah. Karena itu sangat
tepat, tindakan Indonesia melakukan transplantasi hati dengan melibatkan RS, fakultas kedokteran dan
Hepatobiliary and Pancreatic Disease, First Affiliated Hospital, Zhejiang University School of Medicine,
Hangzhou, China.

Saat ini, FKUI-RSCM telah memiliki tim transplantasi hati yang beranggotakan dokter dari berbagai
spesialis di antaranya dokter bedah vaskuler, dokter bedah anak dan perawat. Tim ini membahas segala
hal yang berhubungan dengan transplantasi hati.
B. Pembahasan

Aturan transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia diatur dalam hukum positif di Indonesia. Aturan
tersebut diatur dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Transplantasi organ turut diatur
pelaksanaannya dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.53 Tahun 2021 tentang Transplantasi Organ dan
Jaringan Tubuh. Bahwa menurut Pasal 65 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan dan Pasal 64 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah menetapkan
bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan salah satunya dengan
Transplantasi Organ dan Jaringan tubuh. Transplantasi Organ dan Jaringan tubuh dilakukan hanya untuk
tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk dikomersialkan. Dalam UU No.23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan, pelanggaran bagi yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan, melakukan transplantasi
organ dan atau jaringan tubuh manusia tanpa persetujuan pendonor atau ahli waris, memperjualbelikan
organ atau jaringan organ diancam pidana dan denda. Organ dan Jaringan tubuh dilarang
diperjualbelikan dengan dalih apapun. Setiap rumah sakit yang akan memberikan pelayanan
transplantasi organ harus memenuhi persyaratan dan standar untuk dapat ditetapkan sebagai rumah
sakit penyelenggara transplantasi organ yang meliputi :

a. terakreditasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan;

b. memiliki sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan kewenangan di bidang Transplantasi
Organ; dan

c. memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan penyelenggaraan Transplantasi Organ.

Dari kedua kasus diatas dapat disimpulkan bahwa RS Puri Indah dan RS Dr. Kariadi Semarang telah
memenuhi standar yang dibutuhkan untuk menjadi syarat rumah sakit yang memberikan pelayanan
transplantasi organ. Hal ini dibuktikan oleh adanya kerja sama dengan Tim Transplantasi Hati dari
Hepatobiliary and Pancreatic Disease, First Affiliated Hospital, Zhejiang University School of Medicine,
Hangzhou, China pimpinan Prof. Shu-Sen Zheng. Kemudian dalam hukum, transplantasi tidak dilarang
jika dalam keadaan darurat dan ada alasan medis, tidak dilakukan secara ilegal, dilakukan oleh profesinal
dan tidak diperjualbelikan.

Kode etik kedokteran Indonesia apabila dikaitkan dengan transplantasi organ maka setiap dokter
yang ikut serta dalam melakukan transplantasi organ/menjalankan profesi kedokterannya wajib
berpegang teguh pada Kode etik kedokteran Indonesia. Transplantasi dipandang dari sudut etika
harus dipertimbangkan dari 4 prinsip dasar Biomedikal etik yaitu: Respect for autonomy, Non
Malficient, Benefience dan Justice. Berdasarkan 4 prinsip dasar biomedikal etik tersebut, maka
transplantasi organ diharapkan dapat terwujud sesuai dengan tujuan awalnya yaitu untuk
kemanusiaan. Transplantasi organ akan sesuai dengan tujuan awalnya apabila regulasi yang ada yang
mengatur mengenai transplantasi jelas dan tenaga kesehatan dalam hal ini dokter yang melakukan
transplantasi berpegang teguh pada kode etik kedokteran dan regulasi transplantasi organ. Dari segi
etika keperawatan asalkan tidak melanggar prinsip-prinsip etik seperti otonomi (Autonomy), Tidak
merugikan (Nonmaleficience), Berbuat baik(Beneficience), Keadilan (Justice), Kejujuran (Veracity) dan
Menepati janji (Fidelity) transportasi organ diperbolehkan. Dari segi masyarakat, selama transplantasi
dilakukan atas dasar medis dan mendapat persetujuan dari anggota keluarga maka diperbolehkan.
Namun disisi lain transplantasi organ di kalangan masyarakat belum begitu dipahami secara menyeluruh
sehingga masih menimbulkan beberapa pertanyaan tentang Transplantasi Organ.

Anda mungkin juga menyukai