Anda di halaman 1dari 2

Arient Triadi Kramadibrata (1501210289)

Alissa Tsamara Kamila (1501213033)

Pertanyaan
7. Evaluasi Sistem Tata Kelola perusahaan jepang dalam hal undang undang dan kode yang ada
atau kekurangannya. Apakah ada norma budaya atau bisnis tertentu yang mungkin
berkontribusi pada masalah ini?

Evaluasi GCG Mizuho


Berdasarkan pengamatan kami terhadap kasus ini, Mizuho Financial Group (Mizuho) melanggar
prinsip Good Corporate Governance TARIF. Berikut Evaluasi dari Sistem Tata Kelola Mizuho:
 Transparency - Mizuho melanggar prinsip transparansi dilihat dari ketidaktahuan
Presiden sekaligus CEO Yasuhiro Sato yang diakibatkan tidak adanya informasi yang
disampaikan oleh Satoru Nishibori, mantan presiden Mizuho. Hal ini fatal karena dengan
Nishibori tidak memberitahu pimpinan setelahnya mengenai adanya pinjaman ilegal
terhadap Yakuza dalam perusahaan. Sato tidak tahu sedikitpun sehingga kondisi yang
beliau tahu adalah perusahaannya berjalan tanpa ada masalah.
 Responsibility – Manajemen Sato dinilai tidak akuntabel dalam menangani kasus.
Orient Corp sebagai afiliasi dari perusahaan Mizuho memberikan pinjaman gelap, tetapi
Mizuho adalah entitas utama yang mendanai pinjaman ini. Sebenarnya, Mizuho
bertanggung jawab atas pemeriksaan identifikasi namun tanggung jawab ini diserahkan
kepada Orient Corp. Orient Corp inilah yang mendanai Yakuza tanpa dengan
pemeriksaan identifikasi yang minim.
 Accountability – Setelah ditulisnya Boryokudan Haijojorei dalam hukum Jepang, Mizuho
tidak mengindahkan pesan tersebut. FSA melakukan pemeriksaan terhadap Mizuho lalu
inspeksi dari FSA ini menemukan 230 transaksi pinjaman terkait yakuza dengan jumlah
senilai 200 juta yen atau 22 Miliar Rupiah. Nilai ini bukanlah yang paling berpengaruh
tetapi lambatnya Dewan Mizuho mengambil tindakan berakibat pada reputasi dan nama
Mizuho yang ternodai. Mizuho tidak memperkuat kontrol dan kepatuhan internalnya
seperti yang FSA perintahkan tetapi alih alih hal ini dilakukan, Mizuho malah
menjalankan sanksi moneter. Saat berita ini diluncurkan ke publik oleh FSA pada 27
September 2013, saham Mizuho anjlok dari 222 Yen ke 203 Yen pada 10 Oktober,
menggambarkan penurunan sebanyak 9% dalam 13 hari. Jadi, Mizuho tidak akuntabel
dalam hal kepatuhan.
 Independency – Dijelaskan bahwa tiga bank yang bersatu dibentuk Mizuho, saling
mempertahankan wilayahnya, tidak ada yang dominan sehingga tidak membentuk
kemandirian yang baik. Dewan Mizuho juga hanya memiliki tiga direktur luar sedangkan
sembilan dewan lainnya termasuk ketua berasal dari internal perusahaan. Ini
merupakan masalah yang umum di Jepang bahwa sebagian besar anggota dewan adalah
orang dalam perusahaan
 Fairness – tidak ditemukan adanya hal terkait yang dijelaskan
Norma Budaya mempengaruhi sistem tata kelola perusahaan Jepang. Contohnya adalah
senioritas pekerja yang berakibatkan dewan perusahaan dari internal itu sendiri. Yakuza juga
telah mengakar dalam kehidupan Jepang sehingga Pemerintah belum bisa membuat undang
undang yang menghapuskan Yakuza sepenuhnya, sedangkan Boryokudan Haijojorei hanya
mengurangi dampaknya.

Anda mungkin juga menyukai