Dalam membahas tentang Aktor Non Negara, terdapat perdebatan mengenai posisi Organisasi Internasional (OI). Perdebatannya menyangkut pertanyaan: apakah IGO termasuk Pengantar aktor Non Negara ?
Untuk alasan inilah kita perlu
memahami dahulu apa dan bagaimana OI Apa dan Bagaimana OI ? • Pada dasarnya tidak ada definisi yang pasti tentang organisasi internasional mengingat setiap ahli memiliki kriteria masing-masing untuk menentukan sebuah entitas yang disebut Organisasi Internasional (OI). • Cikal bakal OI dianggap telah ada sejak zaman Yunani Kuno yakni adanya suatu perkumpulan Amhictyonc League dengan anggotanya berupa polis-polis (city state) Yunani yang kemudian dipercayai sebagai bentuk organisasi internasional pertama mengingat adanya tujuan kolektif yaitu untuk mempertahankan tempat- tempat yang dianggap suci di Yunani (Archer, 1992: 5). • Melalui berbagai perkembangan pada abad 19, Organisasi internasional kemudian mulai dikenal dan dikaji secara ilmiah pada tahun 1919 ditandai dengan Konferensi Perdamaian Versailles yang mengakhiri PD I. Forum yang dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara pemenang Perang Dunia I melahirkan LBB. Faktor-Faktor Yg Mendorong Pentingnya OI 1. Perkembangan pesat di bidang transportasi dan komunikasi, pd abad 19 dan awal abad 20 dimana OI diperlukan untuk dapat mengatur kegunaannya secara kolektif dan saling menguntungkan. 2. Sebelum itu telah muncul organisasi-organisasi internasional yang berhubungan dengan komunikasi. Misal: Tahun 1865 berdiri ITU – International Telegraphic Union. Tahun 1874 dibentuk UPU – Universal Post Union Tahun 1906 dibentuk IRTU – International Radio Telegraphic Union. Faktor (2) 3. Dengan semakin majunya iptek, juga telah mengakibatkan semakin meningkatnya mobilitas masyarakat dunia, sehingga tidak jarang timbul masalah-masalah, dimana untuk penyelesaiannya memerlukan keterlibatan banyak negara. 4. Kehadiran OI dianggap dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin tidak dapat diselesaikan secara bilateral, atau oleh negara- negara yang terlibat. 5. Asumsinya adalah semakin intensif hubungan antar negara dilakukan, maka akan semakin kompleks pula permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul. Untuk mengantisipasi berbagai masalah itu diperlukan keberadaan OI. IGO dan INGO
• Organisasi internasional pada awalnya hanya beranggotakan negara-
negara dengan pemerintahan yang berdaulat—biasa disebut International Governmental Organizations (IGO), • Seiring dengan perkembangannya OI juga melibatkan aktor-aktor non- negara yang kemudian disebut International Non-Governmental Organizations (INGO). Klasifikasi O.I. Menurut Phillip Taylor Org. Int
Beberapa Definisi OI • Virally (1977, dalam Archer, 1992: 2) mendefinisikan OI sebagai asosiasi negara-negara, yang terbentuk karena adanya kesepakatan antar-anggota dengan sistem atau organ tetap dan bertujuan untuk mencapai common interest yang diwujudkan dengan kerjasama antar negara anggota. • Alvares (2006: 324) mendefinisikan OI sebagai sebuah entitas inter-government yang didasarkan oleh perjanjian dan biasanya terdiri dari sekretariat tetap, sidang-sidang pleno dengan keterlibatan seluruh anggota, dan organ eksekutif dengan partisipasi terbatas. OI dalam konteks ini merupakan bentuk institusi yang cenderung mengacu pada sistem peraturan dan tujuan formal, serta instrumen administratif yang dirasionalisasi (Selznick, 1957: 8 dlm Archer, 1992: 2 ) • OI dapat dipahami sebagai asosiasi lintas-batas yang memiliki struktur formal dan kontinu dan dibentuk berdasarkan kesepakatan antara anggota (pemerintah dan atau non-pemerintah) dari dua negara berdaulat atau lebih, dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama dengan cara-cara yang diplomatis (Archer, 1992: 33). • Banyak lagi definisi tentang OI. (pelajari) Klasifikasi ANN berdasarkan OI • Lakhany (2006:39) membagi Aktor Non Negara (ANN) menjadi dua kelompok besar yakni ANN berupa organisasi antar pemerintah internasional (IGO) dan organisasi non-pemerintah internasional (INGO). • IGO dibuat dan diakui oleh negara, sementara INGO diciptakan oleh individu, bisnis dan kekuatan sosial lainnya. Bahkan INGO seperti LSM adalah organisasi transnasional dan tidak memiliki ikatan hukum dengan negara, dalam arti LSM tidak harus bersesuaian dengan kepentingan negara, bahkan LSM sering berseberangan dengan kepentingan negara/pemerintah). • Prakteknya, tidak semua LSM dapat dianggap sebagai ANN. Ada pula LSM yang sepenuhnya disponsori oleh beberapa negara (kebanyakan negara maju) dan menerapkan agenda dari negara donor mereka (LSM sbg perpanjangan negara). Klasifikasi ANN lain, terkait dengan OI
Bas membagi ANN menjadi lima kategori:
1. Organisasi Pemerintah internasional (IGO), 2. LSM, 3. perusahaan transnasional (TNC), 4. komunitas epistemik dan 5. kategori luas dari semua aktor lainnya. termasuk gerakan pembebasan, kelompok teroris, organisasi gerilyawan, dan kelompok profesional. Klasifikasi ANN dari Bas ini masih bisa diperdebatkan . Kesimpulan tentang IGO sebagai ANN
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada pendapat yang menganggap IGO sebagai ANN, dengan alasan meskipun IGO anggotanya adalah negara tapi IGO tidak dapat menjalankan peran negara seperti kepemilikan kedaulatan terhadap teritorial dan warga penduduk yang ada di dalamnya, serta memiliki law enforcement sebagai konsekuensi dari kedaulatan yang dimilikinya. 2. Pendapat lainnya IGO bukan ANN karena IGO dapat dipengaruhi oleh kekuasaan negara, meskipun dalam OI setiap negara mempunyai tingkat keterpengaruhan yang tidak sama.