.
Boer
Mauna International
Organization
suatu perhimpunan negara-2 yg
merdeka dan berdaulat yg bertujuan
utk mencapai kepentingan bersama
melalui organ dari perhimpunan itu
sendiri
Maryan
Green:
OI adalah organisasi yg dibentuk
berdasarkan perjanjian oleh dua atau
lebih negara
Unsur kesamaan:
- adanya lembaga/organ
- perhimpunan negara
- dibentuk berdasakan perjanjian int.
- bersifat permanen
- mempunyai tujuan dan fungsi ttu.
karakter internasional.
- kerjasama antar individu atau badan hukum
Spt.: - World Anti-Slavery Convention-1840
- ICRC-1863
- International Dental Federation-1900
dsb.
- Pembentukan Union of International Association
1910 (organ, obyek kerjasama, keanggotaan)
Mengadakan kerjasama dg negara, yg diwujudkan
dg traktat
Embrio OI
Abad 17 -18:
Abbe d Saint-Pierre dan William Penn: mengusulkan
kerjasama antar negara dg membentukan majelis
umum, dg tugas:
- menyelesaikan sengketa dg suara
- penjatuhan sanksi kolektif
- membuka kerjasama dlm berbagai bidang
- didirikan perwakilan-2 utk pelaksanaan kerjasama.
Abad 19:
dg kemajuan teknologi dan ketergantungan ekonomi,
maka kerjasama internasional ditingkatkan
mendorong pembentukan organisasi-2 kerjasama
internasional
Tiga generasi OI
Pertama:
- organisasi kerjasama internasional penanganan
masalah-2
khusus.
Spt.: Komisi intrl utk masalah sungai Elbe, sunga Rhine
(1821 & 1831). European Danube Commission (1856):
mengawasi pelayaran bebas di atas sungai Danube
- Perhimbunan sejumlah ahli dan administrator yg
melaksanakan tugas-2 khusus atas nama negara.
Spt.: - Intrl Telegraph Bureau (1868) Intrl Telecomunication Union (ITU)
- General Postal Union (1874) Universal Postal Union
(UPU)
- Organisasi Non Pemerintah (NGOs). Spt. ICRC (1864)
Kedua:
Akibat PD I, mendorong dibentuknya OI yg mempunyai
kekuasaan yg lebih tinggi dr yg dimiliki negara-2.
Konferensi Perdamaian Versailles 28 April 1919
terbentuklah LBB. Tujuan: dlm situasi damai memelihara
solidaritas antar bangsa, dan mencegah terulangnya
kembali perang
LBB tdk berhasil:
- tdk memiliki kewenangan menghukum agresor
- negara-2 otoriter keluar dr LBB (Jerman dan Jepang)
- Covenant LBB mengandung banyak kelemahan dan
kurangnya kemauan politik negara-2. Negara masih
memegang teguh kedaulatan mutlak.
- tdk dpt mencegah agresi Jepang thd Manchuria, Agresi
Jerman thd Austria, Penaklukan Ethiopia oleh Itali
memicu terjadinya PD II
ILO 1919
PCIJ 1920
Ketiga.
2. Membantu Pembentukan HI
Mochtar Kusumaatmadja:
Keputusan dari lembaga/organisasi Intl tdk dpt
diabaikan dl pembahasan sumber hukum Intl.
Brownlie:
bahwa keputusan organ judicial, seperti Mahkamah
Masyarakat Eropa mempunyai andil dlm pengembangan
hukum perjanjian, prinsip-2 penafsiran, dan HI umum.
Pasal 1 (3) Piagam PBB:
MU dpt membuat prakarsa utk kerjasama dlm
perkembangan kemajuan HI dan kodifikasinya.
Starke:
keputusan organ-2 lembaga/organisasi intl, atau
konferensi internasional dpt menjadi formulasi
pembentukan HI
Hukum
Oppenheim:
a body of rules for
human conduct
within a community
which by common
consent be
enforced by
external power
Organisasi
Logemann:
- sekumpulan (orang)
- mempunyai tujuan
bersama
- mengadakan
kerjasama
- pembagian kerja
- dilakukan di bawah
Internasional
melintas batas
negara atau
antar negara
satu pimpinan
Pengertian HOI
Penggolongan OI
OI Publik
Keanggotaan
OI Privat/NGO
OI Universal
Lingkup kegiatan
Penggolongan OI
OI Antar Pemth/Neg.
Status Orgs.
OI Supranasional
OI Fungsional
Lingkup Fungsi
OI Politik
OI Regional/Tertutup
Regionalisme
Coulumbis dan Wolfe:
- Geografis
- Politik/militer
- Ekonomi
- Transaksional
Bruce Russet:
- Sosiokultural
- Sikap politik
- Keanggotaan yg sama
- Interdependensi ekonomi
- Kedekatan geografis
Cooperative type:
= kombinasi orientasi 1 &
2.
Faktor pemersatu:
kedekatan geografis,
etnis, latar belakang
ideologis.
Contoh: OAS, OAU, Liga
Arab
Allince type:
= Orientasi ke-2.
Diikat oleh kesepakatan
pertahanan multilateral.
Contoh: NATO, Pakta
Warsawa, SEATO
Fucntional type:
= Orientasi 1 & 3.
Sbg badan
konsultasi atau
aktivitas bersama
dalam satu bidang
ttu.
Regional Organization
OAS
UN
UE
OECD
KUMPULAN
INDIVIDU
ATAU
BADAN
HUKUM YG
MELINTAS
NEGARA
KUMPULAN
NEGARA-2
MERDEKA DI
DUNIA
KUMPULAN
NEGARA
REGIONAL DI EROPA
OAS, NAFTA, CARICOM,
LAFTA
KUMPULAN
NEGARA
REGIONAL DI AMERIKA
ASEAN, BSEC, APEC
OAU AU (202)
SADC (Southern African
Develp Community)
KUMPULAN
NEGARA
REGIONAL DI AFRIKA
KUMPULAN
NEGARA
REGIONAL DI ASIA PASIFIK
Regionalisme vs Universalisme
OI Regional
OI Universal
Aspek
Filosofis
Aspek
Administras
i
Aspek
Yuridis
Aspek Filosofis
= berkaitan dg latar belakang dan tema-2 pembentukan
orgs. ybst.
Contoh:
Organisasi Persatuan Afrika (OPA/OAU):
- perlunya kerjasama & kesetiakawanan
menghadapi penjajah
- menjunjung tinggi hak penentuan nasib sendiri
dan kemerdekaan
Organisasi Konferensi/Conference
(Kerjasama=cooperation) Islam (OKI atau ICO):
- kaum minoritas Islam yg tertindas
- kerjasama dan solidaritas dlm berbagai kehidupan
LBB:
- untuk melestarikan traktat perdamaian
(Sekutu dg Parlemen Dunia)
- sebagai mekanisme untuk saling
membantu, serta mengawasi administrasi
koloni Jerman/ Turki.
OI global yang komprehensif :
- untuk memelihara perdamaian,
- mencegah perang,
- penyelesaian sengketa secara damai,
- mengurusi kesejahteraan dunia.
ASEAN:
Tujuan OI
Tujuan Khusus:
sesuai dg karakteristik dari OI tersebut, atau
sasaran utama yg ingin dicapai oleh OI
tersebut
.
Aspek Administratif
SekreKepeKeangtariat
gawaian
gotaan
Anggaran
Sidang
Aspek Hukum
Pembuatan
Hukum
Aktivitas OI
.
Sumber Hukum
OI
Aspek
Hukum
OI
Perjanjian
Internasional
Status Hukum OI
Perjanjian Internasional
STATUS HUKUM OI
Legal
Personality
Fungsi Hukum
Tujuannya
legal capacity
ASEAN
Personalitas hukum:
1. Dalam kaitannya dg HN = personalitas hk OI
dalam hubungannya dengan neg. tuan
rumah
2 Dalam Kaitannya dg HI = personalitas hk OI
dlm
Personalitas
hukum dlm kaitannya dg HN
hubungannya dg negara-2 atau subyek HI
Bagi PBB:
- Pasal 104 jo Ps. 1 (1) Konv PBB 46 dan 105
- Heaquater agreement:
1. PBB AS ttg Markas Besar PBB
2. Pemerintah Belanda ICJ di Deen Haag
3. PBB Switzerland, 1946
4. PBB Austria ttg Mabes UNINDO
5. ASEAN dg Indonesia
lanjutan
Kelompok II:
Inggris: ada peluang mengenai
kdd yg tepat bg PBB dan haknya
utk mengajukan tuntutan dlm
taraf intl. Selama kapasitas di
bawah hukum nasional tlh
diberikan kepada entity di
bawah Piagam, maka tidak perlu
diberikan lagi dalam HI
Belgia: bahwa pd waktu Konf San
Fransisco telah diusulkan dlm
piagam ttg personalitas hukum
sec intl (international legal
personality). Bila kemudian
tidak terdapat perumusan dlm
Piagam, tidak berarti negara-2
telah menghilangkan maksud itu
Kelompok III:
AS (Maktos):
- PBB dpt mengajukan
tuntutan intl (tuntutan ganti
kerugian) dari neg yang
bertanggung jawab, namun
hanya sebatas kerugian yg
timbul akibat pelanggaran
HI.
- Hak utk memprakarsai suatu
tuntutan atas nama korban
mrpk hak negaranya, PBB
tdk dpt mengambil alih.
Kelompok IV:
Perancis dan Iran: yg penting
mengikuti semangat Piagam bukan
secara harafiah, karena entity
mempunyai international legal
personality, sebgaiman diatur dlm
ps.104, 105, dan ps.1
Con.Privileges and immunities
Disamping itu MU dptmenentukan
status intl bg para pejabat
Mesir: Personalitas hukum PBB tlh
diberlakukan. HI tlh berkembang
sec perlahan-lahan ke arah
pengakuan thd hak personalitas
hukum sec intl utk mengajukan
tuntutansec bebas oleh neg-2 atas
para korban yg mrpk w.n.nya.
Kelompok V.:
- Uni Soviet: bhw setelah
PBBmemberikan kompensasi
kepada wakilnya, mk
sekjend stlh berkonsultasi dg
negara yg warganegaranya
menjadi korban, haruslah
mengajukan tuntutan
kepada pengadilan dari neg
yg bertanggungjawab utk
menutupi kerugian, utk
mendapat pembayaran ganti
rugi.
- Pendapat ini didukung oleh
Mesir
Yunani:
PBB tdk mempunyai de lege lata
Syria:
Blm pernah terjadi. Yg ada
personalitas Neg.
Inggris:
Ada peluang utk itu, krn piagam
tlh memberi dlm HN
Belgia:
Ada niatan negara-2 memberi
status itu pd Konf San Fransisco
AS:
Dpt ajukan tuntutan
sepanjang kerugian yg
diderita. Yg dpt mewakili
individu adl negaranya
Prancis dan Iran:
Sesuai dg semangat
Piagam Ps.104, 105, dan
Ps. 1 Konv PBB 46
Mesir:
Personalitas hk bg PBB tlh
diberikan. Dan HI telah
akui neg mewakili w.n.-nya
Uni Siviet:
PBB dpt mengajukan
tuntutan intl pd neg yg
bertanggungjawab, setelah
membayar ganti kerugian
pd pejabatnya
Jawaban 1.a.
Dlm hal yg ber-t.j. adalah neg anggota PBB
Bahwa
Jawaban 1.b.:
Dlm hal yg ber t.j. negara anggota PBB:
Jawaban No. 2:
Ketika
Keanggotaan dalam OI
.
Prinsip Keanggotaan
-Universalitas OI Global
(masalah-2 global, setiap negara)
-Selektifitas OI karakter ttu
(geografis, kepentingan ttu,
budaya/agama/etnis, HAM, dsb.)
Keanggotaan
Organisasi
Internasional
KEANGGOTAAN O.I.
Prinsip Keanggotaan:
1. Universalitas:
- utk masalah-2 global
- semua negara
2. Selektivitas:
- faktor geografis OI Regional (OAU, OAS)
- pentingnya negara yg menjadi anggota, berkait dg tujuan
(OPEC)
- sistem ekonomi dan bentuk pemerintah (OECD)
- faktor budaya, agama, etnis, sejarah ( Liga Arab, OKI)
- penerapan HAM ( Council of Europe, European Union)
3. Kedekatan Wilayah:
Klasifikasi Keanggotaan
> Kualitatif (original member = anggota
pemula)
> Kuantitatif (admitted member)
Contoh: Pasal 3 Piagam PBB
Kriteria original member:
- ikut partisipasi dlm Konf PBB di San
Fransisco
- tlh menandatangani Deklarasi PBB,
1942
- tlh menandatangani Piagam dan
meratifikasinya
Klasifikasi Keanggotaan
Schermers
Full
Member
Assiciate/Affiliate/
Participation member
Negara
Anggota Bukan Anggota
Security
Council
Assembly
- Art. 31-32
practice
- Art.39 R.o.P
General
-
Status
Keanggotaa
n
Negara pd
OI
Partial
Member
Partisipasi pd MU:
- Tidak ada aturan dlm Piagam atau Rules, ttp
terjadi dlm
praktek
Contoh: - Wakil PLO, 1974
- Wakil golongan masyarakat Cyprus,
dalam persidangan di Komite Politik
Khusus
Partial members:
= anggota yg hanya ikut berpartisipasi pd
kegiatan-2 ttu
- biasanya diberikan pd negara bukan anggota
Persyaratan Keanggotaan:
LBB,
syarat:
- persetujuan dr MU dg 2/3 suara
- sanggup melaksanakan kewajiban intl
- sanggup menerima peraturan ttg
angkatan bersenjata & persenjataan yg
ditetapkan oleh LBB
PBB,
Kewajiban-kewajiban yg dimaksud:
Hasil pemeriksaan
Rekomendasi Favourable
Rek. Un-Favourable
Negar
a
- Permohonan
- kesanggupan
Secretar
y
General
Permohonan
Security
Council
General
Assembl
y
Hasil pemeriksaan
laporan khusus tdk ada rek.
The GA
Session
Permasalahan :
Banyak negara yg ingin menjadi anggota PBB
tdk mendapat rekomendasi dari DK
Dapatkah sidang MU penerimaan anggota
Penafsiran Mahkamah
Permasalahan:
KEPUTUSAN MI:
Bahwa penerimaan anggota baru PBB sesuai dg
Ps 4 ay 2 Piagam tdk dpt efektif hanya melelui
keputusan MU
Pertimbangan:
1. Rekomendasi DK mendahului dan sbg dasar bg
didakannya sidang MU ttg penerimaan anggota baru.
Dkl, MU dpt mengambil keputusan penerimaan anggt
baru stlh ada rekomendasai dr DK
.
4.
6.
Berakhirnya Keanggotaan
Secara umum:
1. OI yg bersangkutan bubar
Persoalan: suksesi pd organ/badan-2 ?
2. Negara ybst bubar
Persoalan: suksesi jadi anggota
Contoh: Uni Soviet Federasi Rusia
Cina pecah jd RRC dan Taiwan RRC,
Res MU No. 2758 (XXV!)
Rep Yogoslavia tdk ada yg mewakili
Czechoslovakia Rep Czech dan Rep
Slovakia
tahuan, dg syarat:
- tlh menyelesaikan kewj intl
- tlh menyelesaikan kewj dlm piagam
ICAO, Ps.95 (b): 1 tahun stlh pemberitahuan pd
ICAO
IMO, Ps. 78: pengunduran diri berlaku efektif 12
bulan stlh pemberitahuan diterima
Sekjend
IMF, Ps.26: - sejak pemberitahuan diterima Sekjend
- pengunduran diri wajib, bila gagal
memenuhi kewajiban
tdk mengatur
Ada beberapa pendapat dlm Konf San Fransisco:
1. Komite I/2: perlu diatur, krn itu hak negara
berdaulat
2. Tidak setuju:
- Bertentangan dg prinsip universalitas
- mrpk sarana utk menghindarkan diri dr kewj
internasional
- dpt dipakai sbg sarana utk mempertahankan
konsesi PBB dg mengancam akan keluar dr
PBB
.
Tidak perlu diatur, dg pertimbangan:
- Bertentangan dg prinsip universalitas
- mrpk sarana utk menghindarkan diri dr
kewajiban intl
- Lbh menjunjung tinggi kemauan neg utk menjadi
anggota dan sll bekerjasama dg PBB
Keluar dr perjanjian:
Prinsipnya boleh, dan biasanya diatur dlm perj
tsb
Schermers:
= ada bbrp alasan yg dpt dipakai utk pengunduran
diri sec unilateral:
1.
2.
3.
4.
5.
Tanggapan Sekjend:
- Piagam dan Konf San
Fransisco tdk mengatur ttg
penarikan diri
- Memperhatikan/mencatat
sikap Indonesia
- diharapkan utk waktu yg akan
datang Indonesia merintis lagi
untuk menjadi anggota PBB
19 9 1966:
Dubes RI mengirim surat pd Sekjend
PBB: Indonesia memutuskan utk
memulihkan kerjasama dg PBB
dimulai pd SMU XXI
Bubarnya OI
Beberapa OI :
IMF
: Art.22 (2)
IBRD : Art.6 (5)
IFC
: Art.5 (5)
IFAD : Art 9 (4)
tidak mengatur
dpt dibubarkan oleh mayoritas suara
pembubaran dikuasakan pd Kongres
Pembubaran OI terjadi:
- Ada keinginan utuk itu
- Ada perjanjian/Konstitusi baru
- Terdpt aturan perpindahan fungsi (orgs. Lama bubar)
* perjanjian tersendiri ( Hygiene Publik WHO)
* ditentukan dalam AD OI baru: WTO, PCIJ ICJ.
- Orgs. Lama tdk bubar dg berdirinya Orgs. Baru, namun fungsinya diambil alih oleh
orgs baru. (Admstratif Paris Union dan Berne Union WIPO)
Berapa persoalan:
1. Tidak semua anggota OI lama yg telah dibubarkan
menjadi anggota OI baru
2. OI baru merupakan gabungan beberapa OI lama
3. Fungsi OI:
- fungsi OI lama berpindah pd OI baru
- fungsi OI lama berpindah pd bbrp OI
- OI baru hanya menggantikan bbrapa fungsi ttu
4. Tindakan hukum:
- perbuatan hukum tertentu dari OI yg bubar batal,
sedangkan tindakan hukum yg lain akan berpindah
pd OI pengganti.
.
5. Personalia:
6. Kekayaan OI:
- Prinsip : dibagi diantara anggota, secara
proposional
- bila dialihkan ke OI baru: yg tdk menjadi
anggota
dpt kompensasi
- Arsip-2
: diberikan pd OI pengganti
- Israel
- Nauru
-
- Canada
- Mikronesia
Palau
5 neg.
- Kep Marshall
Pertanyaanya:
Kelembagaan OI
Tidak ada aturan yg jelas ttg organ-
organ OI
Yg sering ada pd OI:
1. perwakilan negara
2. organ utama/Konggres Umum
3. sekretariat
4. settlement body
ASEAN
1. Perwakilan Negara
Delegasi:
- luas kewenangan
- jumlah.
- Ps. 46 Konv Wina 1975 .... layak
- Ps. 9 (2) Piagam..... 5 anggota
- Komposisi
+ umum (memiliki kemampuan dan keahlian)
+ Khusus: sesuai dg konstitusi/anggran dasar
organisasi.
* Ps.11 WHO: tiga delegasi, ahli kesehatan
* Ps.4(1) UNESCO: lima anggota dlm
bidangnya
* Ps.3(1) ILO: empat wakil (2 pemerintah & 2
Majikan dan Buruh=Tripartite)
.
- Status utusan
- Majemuk. Mis. Ps. 42(2) Konv wina 1975
- Credentials
> ditandatangani oleh Kep Neg/Menlu/Dubes pd OI
atau
di negara OI berada
> Ketua Parlemen Nasional
> Permasalahan : Terjadi perubahan Pemerintahan
- yg syah yg diakui oleh OI tsb
- Contoh: Pecahnya Cina menjadi Cina Komunis
Cina Nasionalis
Proksi
-
2. Organ Utama
3. Sekretariat
Untuk PBB:
- Sekjend mrpk Organ utama (Ps.7) dan Badan
Politik (Ps.97)
- Sekjend di bantu oleh Staf Sekretariat, yg
semua sbg International Civil Servent
Pengangkatan Sekjend
Sekjend PBB
1. Sir Gladwyn Jebb (Britania Raya) : 24 Oktober 19452 Februari
1946.
2. Trygve Halvdan Lie ( Norwegia) : 2. Februari 1946 10
November 1952
3. Dag Hammarskjld (Swedia) : 10 April 1953 18 September
1961
4. U Thant (Burma = sekarang Myanmar) 30 November 1961 31
Desember 1971
5. Kurt Waldheim (Austria ) : 1 Januari 1972 31 Desember 1981
6. Javier Prez de Cullar ( Peru) : 1 Januari 1982 31 Desember
1991
7. Boutros Boutros-Ghali (Mesir) : 1 Januari 1992 31 Desember
1996
8. Kofi Annan (Ghana) : 1 Januari 199731 Desember 2006
9. Ban Ki-moon ( Korea Selatan) : 1 Januari 2007 2012 - 2017
Fungsi Sekjend:
Bagi PBB:
1. Sbg Kepala Administratif/Tata Usaha
- siapkan kesekretariatan
- bertanggung jwb atas administrasi &
personalia
- pendaftaran & publikasi PI
- buat laporan tahunan atas pekerjaan OI
2. Sbg Kepala Eksekutif:
- mewakili orgs dlm hub dg neg. anggota
- mebuat saran-2 utk efektifitas OI
- membuat peringatan awal atas situasi
- menerima tugas khusus dr Badan lain
3. Sbg. Koordinator (Ps.98):
- pertemuan antar badan PBB
Peace Keeping
Peace Building
Peace Making
Diplomacy Preventif
Pasal 99:
Sekjen dpt minta perhatian DK mengenai
sesuatu hal yg menurut pendapatnya dpt
membahayakan pemeliharaan perdamaian
dan keamanan internasional
- Sekjend:
Vietnam
ASEAN
Masa jabatan : 5 tahun dan tdk dapat diperbaharui, sebab
menggunakan sistem rotasi secara alpabetis
Pernilaian:
- integritas tinggi
- kemampuan
- pengalaman profesional
- kesetaraan jender
Sebagai Kepala Administrasi
Alokasi Kursi:
Prinsip
Equitable Geographic
Distribution
= penentuan sec proposional dan
seimbang bg semua sistem perwilayahan
di dunia yg ditentukan sec matematis
menurut jumlah neg anggt PBB dlm
suatu wilayah.
Dasar Hukum: Gentlemens agreement,
Nop. 1945 Res MU PBB No.153 (II),
Nopember 1947.
Grup
Awal Jabatan
Akhir Jabatan
Azerbaijan
Eropa Timur
2012
2013
Kolombia
2011
2012
Jerman
2011
2012
Guatemala
2012
2013
India
Asia - Pasifik
2011
2012
Maroko
Afrika
2012
2013
Pakistan
Asia Pasifik
2012
2013
Portugal
2011
2012
Afrika Selatan
Afrika
2011
2012
Togo
Afrika
2012
2013
Dewan Keamanan
Keanggotaan
(Psl. 23)
- 1945 1964 : 11 anggota (5 AT + 6 ATT)
- 1965 sekarang: 15 Anggota ( 5 AT + 10 ATT)
Masa jabatan 2 tahun dan dilakukan pemilihan
tiap tahun oleh MU dan tdk dpt secepatnya
dipilih kembali.
Pemilihan didasarkan pd (Res.GA N0.1991 (XVIII)
A:
- sumbangan thd pemeliharaan perdamaian dan
keamanan intl
- mampu melaksanakan tujuan PBB
- distribusi geografis seimbang/adil
Anggota TT DK
2012 - 2013
2013 - 2014
2014 - 2015
2015 - 2016
Azerbaizan
Argentina
Chat
Angola
Guatemala
Australia
Chili
Malaysia
Maroco
Luxenburg
Nigeria
Selandia Baru
Pakistan
Rwanda
Arab Saudi
Spanyol
Togo
Rok
Lituania
Venezuela
Argentina
Australia
Luxenburg
Rwanda
ROK
Chat
Chili
Nigeria
Arab Saudi
Lituania
Kolombia
Jerman
India
Portugal
Afrika Selatan
Azerbaizan
Guatemala
Maroco
Pakistan
Togo
Disarmament Commission
Committee of experts
Committee on the Admission of New Members
Millitary Staff Committee
= terdiri dari Kepala-2 Staf militer AT DK
Alokasi pd MU
Komite di MU
Main Committees:
- First Committee: Political and Security
- Special Political Committee
- Second Committee: Economic and Financial
- Third Committee: Social, Humanitarian and Cultural
- Fourth Committee: Trusteeship
- Five Committee: Administrative and Budgetary
- Six Committee: Legal
Procedural Committees
- General Committee
- Credentials Committee
Standing Committees
- Advisory Committee on Administrative and Budgetary
Questions
- Committee on Contributions
- Afrika
: 14
- Asia
: 11
- Eropa Timur
: 6
- Amerika Latin
: 10
- Eropa barat & lain-2 : 13
Kesimpulan:
Dengan Equitable Geographic Distribution,
Pengambilan Keputusan
Konsensus
Dpt atas usul anggota atau atas saran Ketua Sidang
= tanpa pemungutan suara dan tanpa penolakan secara
resmi
Persuaraan bulat (Unanimity)(Ps.18 20, 27 Piagam):
= kebulatan suara yg dinyatakan dlm pemunutan suara
tanpa penolakan
Prinsip
: one nation one vote
Dapat juga : weighted voting
Dasarnya: - Keinginan
- Sistem yg ada ( IMF, Bank Dunia, ADB)
Keuntungan Unanimity:
- banyak negara yg hadir
- pelaksanaan keputusan mudah
Dalam perkembangannya prinsip unanimity bergeser krn
asas kedaulatan negara, yg berarti menurunkan asas
persamaan kedaulatan
Macam Persuaraan
Pasal 27 (2):
= Keputusan-2 DK mengenai hal-2 prosedural ditetapkan
berdasarkan suara setuju dari sembilan anggota DK.
Seperti:
- jadual Sidang - undangan ke negara yg hadir
- Tempat Sidang - minta pd Sekjend utk sidang khusus di
MU
- Credential
- Agenda Sidang (double veto)
Anggota Tetap:
AS, Britania Raya, Perancis, RRT, Rusia
Anggota Tidak Tetap
2015 - 2016
Chili
Chad
Lituania
Nigeria
Yordania
Angola
Malaysia
Selandia Baru
Spanyol
Venezuela
by show of hand or
by standing
- by roll-call vote
- secret bellot
-
State
Degre
Sponsor of the draft
Yes
Yes
Abstention
Abstention
Abstention
Abstention
Abstentionbefore
before
Abstention
Abstentionafter
after
Abstention
Rejection
Rejection
Rejection
Rejection
Rejectionbefore
before
Rejection
Rejectionafter
after
Rejection
Absent/Noton
onthe
theseat
seat
Absent/Not
Non-participation
Non-participation
Interna corporis
Membentuk Hukum
Resolusi DK
Mengikat secara hukum
Ps.25: The members of UN agree to
accept and carry out the decisions of
the SC in accordance with the present
Charter.
Contoh: - penangguhan keanggotaan
- mengeluarkan dr
keanggotaan
- pengenaan sanksi
- situasi terganggunya P&KI
Poses Persidangan di DK
MEMBERS OF SC
RESOLUSI
SECRETARY
GENERAL
TO
ORGAN OF UN
5 DAYS
SECRETARY
SECURITY
ADOPT
GENERAL
COUNCIL
RES
PREPARING
MEMBERS
STATE OF UN
21 DAYS
DRAFT AGENDA
MEETING WILL
ADOPT DRAFT
PENDING
Security Council:
SC Res.351 (1974)
Pembiayaan OI
Five Committee
ACABQ
(Res.GA.No.14(I)
- 16 anggota
- penelitian
- rencana
Comt. on Contr.
- 18 orang
- tuggakan (Ps.19)
- pembagian
Administrative and
Budgetary
Pengeluaran
- Rutin/istrument
Anggaran - Kpts Polt./
PBB (17/1)
aktivitas
Pemasukan
- kontribusi
(17/2)
Pasal 17:
1. Majelis Umum mempertimbangkan dan menetapkan anggaran belanja
Organisasi ini.
2. Biaya-biaya Organisasi akan dipikul oleh Anggota-2 menurut pembagian yang ditetapkan oleh Majelis Umum.
Pasal 19:
Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menunggak pembayaran
uang iuran kepada Organisasi ini tidak diberi hak suara dalam Majelis
Umum apabila jumlah tunggakannya sama atau lebih dari jumlah iuran
yang harus dibayarkan untuk dua tahun sebelumnya. Meskipun
demikian, Majelis Umum dapat memperkenankan Anggota itu
memberikan suara jika kelalaian membayar iuran itu disebabkan oleh
keadaan diluar kekuasaan Anggota itu.
Pendapatan nasional
perbandingan pendapatan penduduk perkepala
kemampuan neg melindungi mata uang asing
dlm situasi normal besarnya kontribusi ditetapkan
penilaian paling tinggi
- penilaian minimum 0,04%
- bg negara yang berpendapatan rendah atau sangat
rendah dpt diturunkan sampai kurang dr 50%
- besar kontribusi tidak boleh lebih dari 30%
- anggota tdk penuh (associate members) dan anggota
partial (partial members), dg besaran di bawah anggota
penuh
Pengeluaran:
Rutin/Instrumen/Biasa:
- gaji pegawai
- konferensi
- pemeliharaan gedung & adimistrasi
perkantoran
Keputusan Politik/aktivitas/darurat
- bantuan teknis, industri, atau sosial
- pengiriman pasukan ke negara lain
# Opersai militer dlm kaitannya dg sanksi
militer ?
Fungsi MU
Deliberatif:
- memperoleh fakta atau keterangan
- prakarsa penelitian dan rekomendasi
- mengadakan sidang
Kegiatan OI
Kegiatan Secara Umum
Kegiatan Internal
- Deklarasi Kerukunan ASEAN, 24-2-1976
- Deklarasi ZOPFAN, 27-11-1991
- Resolusi-2 MU atau DK
Kegiatan eksternal:
- Membuat Treaty (Ps.1 KW 1986)
- Hubungan diplomatik (KW 1975)
- Pengakuan thd Subyek HI
- Konferensi Internasional
- Mengeluarkan paspor
- Mendaftar & publikasi PI
- Registrasi Kapal & Pesawat Udara
Membuat Treaty
Psl. 1 KW 86: the present Convention applies to: (a).
Treaties between one or more State and one or more
International organizations, and (b). Treaties between
international organizations.
Pengakuan:
- OI pada negara
= penerimaan negara sbg anggota
# dapatkan dikatakan saling terjadi
Pengakuan antar negara anggota ?
- OI pada OI lainnya
- OI pada liberation movement (Entity)
PBB pada
SWAPO (mewakili Namibia) -> Res.MU No.311 Th.1973
PLO (mewakili Palestina) --> Res. MU
No.3237 Th. 1974
- Israel
- Nauru
-
- Canada
- Mikronesia
Palau
5 neg.
- Kep Marshall
Struktur Persidangan MU
Negara Anggota
Non-Negara
Majelis
( Palestina & Vatikan)
Umum PBB
Entitas
Peninjau Tetap
(ICRC)
IGO
- Perwakilan tetap
Palestina : Entitas Pemantau menjadi
Neg Pemantau non-anggota.
- Tanpa Perwakilan
tetap
Konferensi
Internasional
Mengeluarkan paspor
- utk kebutuhan pejabatnya yang berkunjung
ke suatu negara
PacificSettlement
Settlement of
Pacific
ofDispute
Dispute
Mediation
Arbitra
-tion
Negotia
-tion
Concilia
-tion
Article 33
Penafsiran:
Hubungan Internasional:
- hub antar negara
- tdk termasuk hub intern negara
Kasus I.
Tahun 1955 Mesir dg dalih menggunakan hak membela diri, menutup lalu lintas di
Terusan Zuez bg barang-barang yg ditujukan ke Israel. Sekalipun sdh ada
perjanjian gencatan senjata diantara kedua negara tsb, namun menurut Mesir
perang masih berlanjut.
Persoalan dibawa ke DK. DK menyatakan bahwa hak bela diri yang diterapkan
Mesir tdk dpt dibenarkan karena: (1). Pertikaian tlh dibekukan ( suspended
hostilities); (2). Tdk ada bukti bahwa Israel akan melakukan serangan.
Kasus II.
Pada Tahun 1964 Inggris dg berdasarkan Pasal 51 melakukan penyerangan
terhadap kota-kota di Yemen, yg akibatnya banyak menciderai dan menewaskan
penduduk sipil. Menurut Inggris masalah pertahanan berada di bawah
tanggungjawabnya.
Persoalan di bicarakan di DK. DK menyesalkan dan tidak membenarkan
tindakan Inggris.
Kasus III.
Pada Tanggal 27 Juni 1993, kapal perang AS yg berada di Laut Merah
dan Teluk Persia menyerang Markas Besar Dina Intelejenn Iraq.
Serangan itu dilalkukan utk mendahului (pre-emptive strike) stlh tim
penyelidik AS menemukan bukti-bukti yg cukup meyakinkan tentang
adanya rencana Dina Intelejen Iraq utk membunnuh Mantan Presiden
Bush ketika berkunjung ke Kuwait 15 April 1993.
Tindakan AS tsb dilakukan dlm rangkan hak bela diri sesuai dg Pasal
51 Piagam
Pertanyaan:
Tindakan AS yg dmk itu sebenarnya merupakan hak bela diri sesuai dg
Pasal 51 atau tindakan pembalasan (retaliation atau reprisal) ?
Beda Pembalasan dengan bela diri ?
Self defence:
Asas dlm penerapan Psl. 51:
- Proporsional
- Msh berlangsung atau tdk
konflik
- pembuktian secara hukum
- mewajibkan utk
melaporkan
AS menggunakan Psl.51 dalam
rangka menyerang Iraq.
Dipenuhikah asas di atas ?
Reprisal:
Pd hakikatnya
merupakan tindakan
yg bersifat hukum
(punitive) atau suatu
tindakan yg dikaitkan
dg ganti rugi
Pasal 51 :
tidak menciptakan hak, namun merpkn
pengakuan secara ekplisit bahwa ada hak
semacam itu menurut principles of Intl
Law
Tanggung
Jawab Utama DK
(Psl.24)
:..anggota-2 memberikan t.j
utama kpd DK utk
memelihara P&KI, dan
menyetujui agar spy DK dlm
menja-lankan kewajiban-2 bg
p.j ini bertindak atas nama
neg.
Ukuran
penjatuhan
sanksi...?
Pasal 39 Piagam
.
Tindakan yg mengancam
Perdamaian:
1). pertikaian antar neg
yg berkelanjutan,tidak
diikuti dg sanksi
2). tindakan neg yg
melanggar prinsip-2
PBB : dpt dijatuhi sanksi
Pelanggaran
Perdamaian:
= suatu situasi
dimana suatu negara
tlh gagal mentaati ktt
yg tlh diputuskan
oleh DK
Tindakan Agresi... ?
Sebelum
Praktek:
Penjatuhan sanksi pd Rhodesia Selatan yg tlh
memproklamirkan kemerdekaan sec sepihak, pdhal
berada di bawah penguasaan sec administ Inggris.
Saksi ini tdk efektif, namun tdk diikuti sanksi militer.
2.
3.
3.
.
Kasus III: kepada Yugoslavia 1992
25 September 1991-25 Mei 1992 DK menjatuhkan sanksi
ekonomi pd Yugoslavia. Pasca runtuhnya Uni Soviet, yaitu memburuknya
situasi di Bosnia-Herzigovina dan tempat-2 lain di Yugoslavia. Adanya
pemyerangan thd pasukan perdamaian PBB, anggota ICRC, pelanggaran
gencatan senjata, pengusiran warga negara bukan Serbia. Yugoslavia
tidak mengindahkan peringatan-2 yag dilakukan oleh DK (ada 8 resolusi).
Sanksi ekonomi yang dijatuhkan:
-Larangan import barang-barang dari Yugoslavia;
-Menghentikan dana bantuan dan sumber-2 ekonomi lainnya
-Tidak memberikan izin penerbangan
-Mengurangi staf diplomatik dan konsuler Yugoslavia di negara-2 lain;
-Melarang keikut sertaan atlit Yugoslavia pada kegiatan olahraga
internasional.
Pasal 40
Pasal 42
Apabila Dewan Keamanan menganggap bahwa tindakantindakan yang ditentukan dalam Pasal 41 tidak mencukupi
atau telah terbukti tidak mcncukupi, maka Dewan dapat
mengambil tindakan dengan mempergunakan angkatan
udara, laut atau darat yang mungkin diperlukan untuk
memelihara atau memulihkan perrdamaian serta keamanan
international. Dalam tindakan itu termasuk pula demonstrasidemonstrasi, blokade, dan tindakan-tindakan lain dengan
mempergunakan angkatan udara, laut atau darat dari
Anggota-annggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pasal 43
1. Semua Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, agar turut serta
membantu pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional,
memberikan kesanggupan untuk menyediakan angkatan bersenjata bagi
Dewan Keamanan dan bantuan-bantuan serta fasilitas-fasilitas termasuk
pula hak-hak lalu-lintas, yang dianggap perlu untuk memelihara
perdamaian dan keamanan internasional apabila diminta dan sesuai
dengan persetujuan-persetujuan atau persetujuan-persetujuan khusus.
2. Persetujuan atau persetujuan-persetujuan yang dimaksud itu
menentukan banyaknya dan macam angkatan, tingkat kesiagaan dan
lokasi pada umumnya, dan sifat fasilitas dan bantuan yang akan diberikan.
3. Persetujuan atau persetujuan-pcrsetujuan itu akan dibuat secepat
mungkin atas usaha Dewan Keamanan. Persetujuan-persetujuan itu akan
dibuat antara Dewan keamanan dan Anggota-anggota atau antara Dewan
Keamanan dan kelompok-kelompok dan Anggota-anggota dan diratifikasi
oleh negara-negara penandatangan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan
perundang-undangan negara masing-masing.
Pasal 46
Rencana-rencana untuk pemakaian angkatan bersenjata akan disusun oleh Dewan
Keamanan dengan bantuan Komite Staf Militer.
Pasal 47
1. Komite Staf Militer dibentuk untuk memberikan nasehat dan bantuan kepada Dewan
Keamanan guna menjawab semua persoalan berkaitan dengan pemeliharaan perdamaian
dan keamanan international, penggelaran dan komando atas pasukan-pasukan yang
ditempatkan dibawahnya, pengaturan pcrsenjataan dan perlucutan senjata yang mungkin
perlu dilakukan.
2. Komite Staf Militer terdiri atas Kepala-kepala Staf atau wakil-wakilnya dan Anggotaanggota tetap Dewan Keamanan. Setiap Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang tidak
diwakili secara tetap dalam Komite tersebut dapat diundang oleh Komite itu untuk
menggabungkan diri apabila kewajiban Komite dalam pelaksanaan tanggung jawabnya
memerlukan ikut sertanya anggota tersebut dalam pekerjaannya.
3. Komiie Staf Militer bertanggung jawab kepada Dewan Keamanan atas tuntutan strategik
bagi suatu angkatan bersenjata yang ditempaikan dibawah pimpinan Dewan Keamanan.
Masalah-masalah yang bertalian dengan komando kesatuan itu akan ditetapkan kemudian.
4. Komite Staf Militer, atas kuasa dari Dewan Keamanan dan sesudah mengadakan
konsultasi dengan badan-badan regional yang bersangkutan dapat membentuk sub komite
setempat.
Kewenangan DK:
Ps. 39 : - ancaman thd perdamaian
- pelanggaran thd perdamaian
- tindakan agresi
Ps. 40 : mengambil tindakan sementara utk mencegah
memburuknya keadaan
Ps. 41 : menjatuhkan sanksi ekonomi
Ps. 42 : Menjatuhkan sanksi Militer
Ps.43:
buat special agreemen dan diratifikasi
Ps.46:
bentuk Komite Staff Militer:
Ps.47:
- beri nasihat pd DK
- kepala staff militer dr neg 5 AT DK
5 Piagam)
Sanksi Pengusiran dari keanggotaan (Pasal
6 Piagam)
Pembatasan
Kekuasaan (sanksi) DK:
-
- meminta perhatian pd DK
- buat rekomendasi pd DK
Bila DK Gagal ?
= DK tidak berhasil mengambil keputusan dalam
penyelesaian persoalan pemeliharaan perdamaian &
keamanan Intl.
D.k.l.: DK tdk berhasil mengambil keputusan, shg
agenda masih ada di DK.
Sidang Khusus
= dlm waktu 30 hari
DK
Gagal
Sidang Khusus Darurat
= dlm waktu 24 jam
Sidang DK
Members of
Sec Council
pending
Sec General
21 days
(Art.99) 5 days
Adopt
Members of
Sec General Sec Council
State(art.11/3
Jo. Art.35
adopt draft
Organ of UN
(Art.11/2)
accepted
to Res
meeting will
Sidang Khusus MU = 30 hr
Dewan Keamanan
Semua Neg anggt
Mayoritas Negara
SK MU
Secretary General
1 Neg di dukung
Mayoritas Neg
Catatan:
- DK ---> Semua neg anggt = 14 hr
- Mayoritas Neg ---> semua neg anggt = 10 hr
15 hr
Mayoritas Negara
Secretary General
1 Neg di dukung
Uniting for
Mayoritas Neg
Peace Res
Catatan:
- Sekjen ---> Semua neg anggt = 12 jam
- 1 neg disetujui mayoritas neg ---) 12 jam
12 jam
SKD MU
DK
gagal
Mayoritas
anggota
atas permo
honan
30 hari
Primary
Responsibility
15 hari
Sekjend
Negara
ttu
Semua
anggot
a
Disetujui
mayoritas
negara
S
e
k
j
e
n
d
Extra
Responsibility
15 hari
beritahu kpd
semua anggt.
Sidang
Khusus
MU
10 hari
Residual
Responsibility
DK
gagal
atas permo
honan
Sekjend
Semua
anggot
a
Primary
Responsibility
12 jam
12 jam
Mayoritas
anggota
Negara
ttu
S
e
k
j
e
n
d
12 jam
Sidang
Khusus
beritahu kpd
semua anggt. Darura
t
Disetujui
mayoritas
negara
Extra
Responsibility
Residual
Responsibility
4.
5.
Catatan:
Kewenangan MU diambil dg mengindahkan Psl. 10, 12, 18
Piagam
Pertanyaan:
Kewenangan MU untuk turut ambil bagian
dalam pemeliharaan perdamaian dan
keamanan internasional apa tidak overlap dg
tugas DK ??
Jawab ?
Sidang Reguler MU
Provisional agenda:
- laporan Sekjen ttg organisasi kerja PBB
- laporan-2 dari badan utama dan subsidier
- keputsan sidang MU sebelumnya
- mata acara yg diusulkan oleh badan utama
- mata acara yg diusulkan oleh anggota
- menyangkut anggaran
- mata acara yang diusulkan oleh Sekjend
- mata acara yg diusulkan atas dasar Pasal 35 ayat (2).
Supplementary Items:
- mata agenda yang penting dan sgr mendapatkan perhatian
- 30 hari sblm sidang sampai ke Sekjen dan 20 hari sblm sidang
sampai ke anggota-2 PBB
- disertai penjelasan, alokasinya dalam Komite Utama, data-2
pendukung, bila perlu draft resolusi
Additional Items:
Sbg tindak lanjut Pasal 13 (1) melalui Res 91 (1) dibentuk: Komite
yang Membahas Perkembangan Kemajuan HI dan Kodifokasinya
Komite 17
Komite merekomendasikan pembentukan ILC Res 174 (II)
menyetujui pembentukan ILC. Tugasnya: Mengembangan HI dan
kodifikasi
Hukum yg di hasilkan oleh ILC = de lege lata + de lege feranda
Latar Belakang:
- perlunya kerjasama dlm rangka mencapai tujuan OI
- kegiatan ke dalam dan ke luar
- sbg konsekuensi atas status OI sbg legal personality
Treaty/PI
Sidang MU
Komite VI
Pasal-2
Berlaku Treaty/PI
Topik
Perumusan
Diplomatik
MU
Ps.13 (1)
ILC Topik
Pasal-2
Perumusan
de lege lata
de lege feranda
Draft
Konferensi
Mahkamah Internasional
Kedudukan, organisasi, keanggotaan
Mahkamah
B. Kewenangan :
- Contentious jurisdiction
- Non- Contentious jurisdiction (Advisory Opinion)
C. Proses Pemeriksaan
D. Putusan
A.
Mahkamah Internasional
dalam UN
- Pasal 7 ayat (1) dan konsekuensinya
- Pasal 92: principial judicial organ
- Pasal 93: negara pihak pada Mahkamah
- Pasal 94: pentaatan pada keputusan
- Pasal 95: mempercayakan pd badan lain
- Pasal 96: AO
Kewenangan MI
-
Contentous
case
Non-compulsory
jurisdiction
Compulsory Jurisdiction:
-Acta compromise (36/1)
-Optional Clause (36/2)
-Perjanjian intl (36/1)
Kewenangan
ICJ
Advisory
Opinion
Negara
Badan PBB:
DK, MU, Bdn
khusus
Jumlah
: 15
Masa Jabatan
: 9 tahun,
diadakan pemilihan tiap 3 tahun
Pengangkatan
: atas
rekomendasi DK dan disyahkam
dalam Sidang MU
Komposisi :
3 dari Negara-2 Afrika
2 Amerika Latin
3 dari Asia
2 Amerika Latin
5 Negara anggota tetap DK
Dasar pertimbangan:
- kecakapan
- sistem hukum
- tdk ada 2 hakim dari satu negara
Acta compromise
Asylum Case, 1949
antara Columbia vs Peru
act of Lima
Optional clause
Article
36 (2): The states parties to the present Statute may at any time
declare that they recognize as compulsory ipso facto and without special
agreement, in relation to any other state accepting the same obligation, the
jurisdiction of the Court in all legal disputes concerning:
a. the interpretation of a treaty;
b. any question of international law;
c. the existence of any fact which, if established, would constitute
a breach of an international obligation;
d. the nature or extent of the reparation to be made for the breach
of an international obligation.
Berlakunya Klausula opsional:
-Sebatas persoalan hukum tertentu (ratione materiae)
-Terhadap negara tertentu (ratione personae)
-Klausula optional masih berlaku
-Ada tidaknya reservasi bdsk prinsip resiprostas
Proses pemeriksaan
-
Ada
perjanjian
Permohonan
tertulis
Tidak ada
perjanjian
Tertulis:
-Jawab menjawab
-Memorial (pernyataan pihak)
-Counter memorial (admission,
deniel, sub-mission)
Isi
Permohonan:
-Identitas neg
penggugat
-Identitas
tergugat
-Pokok
sengketa
-Kewenangan
-Petitum
-Posita
-Dsb.
Peniter
a
Lisan:
-Hearing
-Saksi-saksi
-Sumpah
(pengacara/penasihat)
-Sidang terbuka
Keputusan MI
.
Keputusan
Pengambilan
Keputusan:
-Mayoritas
-Disenting opinion
-Separate opinion
Tandatangani:
-Ketua
-Panitera
Pelaksanaan Keputusan:
-Tergantung para pihak
-Wajib
mentaati
dg
etikad baik
-Upaya, minta bantuan
DK
Sifat Keputusan:
-Final
-Mengikat pihak ttu
-Peninjauan kembali