Anda di halaman 1dari 2

Yang khas dari masa Adven :

- Warna liturgi : Ungu, masa pertobatan, masa yang baik untuk melakukan puasa, renungan
dan refleksi, rekoleksi dan retret.

- Dalam Ekaristi : Kemuliaan tidak dinyanyikan.

- Dilakukan renungan-renungan bersama di lingkungan-lingkungan, dengan tema-tema adven


yang ditentukan oleh Uskup setempat.

- Corona : Lingkaran Adven, memiliki lambang-lambang :

- Lingkaran : melambangkan Cinta Tuhan yang tak berkesudahan, selain itu juga
melambangkan penantian penuh harapan akan keselamatan dan kebahagiaan dari manusia

- Daun Cemara warna hijau : lambang harapan manusia

- Pita ungu : lambang pertobatan

- 4 Lilin : melambangkan 4 minggu masa adven :

 Lilin I : Lilin Nubuat Para Nabi. Kedatangan Mesias yang telah direncanakan Allah dan
telah diramalkan oleh para Nabi
 Lilin II : Lilin Betlehem (Mikha 5:1). Awal penggenapan seluruh rencana keselamatan
dari Allah, tempat kelahiran Penebus.
 Lilin III : Lilin Gembala. Tuhan datang bagi mereka yang miskin dan terpinggirkan;
Tuhan sebagai gembala umatNya
 Lilin IV : Lilin Malaikat. Kabar Sukacita : kepada keluarga kudus dan kepada para
Gembala.
Makna simbolis dari lingkaran Adven sebaiknya ditopang dengan pilihan materi yang cocok dan
bisa melukiskan makna simbol itu. Maka, perlu kita perhatikan kualitas materinya. Misalnya,
sudah sepantasnya bahan-bahan yang dipakai adalah bahan ...asli, alami, sesuai dengan
makna perlambangannya. Jadi, janganlah memilih bahan-bahan imitasi (lilin listrik, daun
plastik), usahakan yang asli dan segar (tidak kering/kotor/berdebu, daun tidak diganti
bunga/buah/ranting, dsb).

Bagaimana penggunaannya? Bisa saja lingkaran Adven hanya dianggap sebagai asesori atau
dekorasi untuk mendukung Masa Adven. Mungkin hal itu belum cukup. Sebaiknya diadakan
juga ritual khusus alias tindakan simbolis untuk atau dengan lingkaran itu. Misalnya, satu per
satu pada setiap awal pekan (Minggu) lilin itu dinyalakan sebagai lambang makin
memuncaknya harapan dan menambah cahaya hingga kedatangan Sang Cahaya. Penyalaan itu
mengungkapkan kedatangan Kerajaan Allah yang setahap demi setahap. Ketika menyalakan,
kita mengungkapkan harapan kita akan Kerajaan Allah itu dan komitmen kita untuk
mewujudkannya di dunia ini.

Sejak semula memang lingkaran Adven digunakan untuk kegiatan devosional di rumah-rumah
keluarga. Kemudian dimasukkan dalam gedung gereja dan menjadi bagian liturgi. Hingga
sekarang pun kita bisa melihat praktek itu baik dalam rumah keluarga maupun gedung gereja.
Namun, pihak pimpinan Gereja (Takhta Suci) sendiri tidak mewajibkan penggunaan lingkaran
Adven dalam perayaan-perayaan liturgis selama Masa Adven.

Kreativitas dan penggunaan lingkaran Adven di rumah dan gereja bisa saja dibedakan.
Misalnya sebagai berikut:

Di rumah-rumah:
- ukuran lingkarannya sesuai dengan ruangan; ...
- kreativitas bahan lebih terbukac dinyalakan dalam suatu doa bersama seluruh keluarga pada
Sabtu petang, menjelang gelap.

Di gereja:
- ukuran yang cukup bisa dilihat banyak umat, sehingga simbolisasinya lebih hidup;
- warna lilin semuanya putih, bermakna kemuliaan, kegembiraan, kebangkitan;
- bisa juga dinyalakan dalam suatu ritus sederhana di bagian awal Misa pada setiap awal
pekan (Minggu), bukan sekedar dinyalakan oleh putra altar atau koster.

Anda mungkin juga menyukai