Anda di halaman 1dari 18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
a. Strategi
Pada umumnya strategi adalah suatu rancangan dan sebuah tindakan
atau kegiatan yang dilakukan oleh perseorangan atau Lembaga untuk
mencapai target dan sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Strategi merupakan suatu ushaha yang disusun secara matang
agar suatu tujuan dapat di capai. Kata strategi yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu strategos, yang memiliki arti suatu usaha agar tercapainya
kemenangan pada suatu pertempuran. Strategi pada mulanya digunakan
pada lingkungan militer, namun saat ini istilah strategi dapat digunakan
dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk
diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi
pembelajaran. 1
Sesuai pendapat dari Moedjiono, strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai kegiatan pendidik untuk memikirkan dan mengupayakan
terjadinya konsistensi antara aspek-aspek pada komponen yang
membentuk sistem pelajaran, dimana sistem tersebut digunakan pendidik
untuk menggunakan langkah tertentu. Merujuk pada pendapat tersebut,
berarti strategi memiliki makna secara sempit ataupun luas. Secara sempit,
strategi dapat mempunyai kesamaan dengan metode yang berarti suatu
cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan sebelumnya. Dan
makna strategis secara luas berarti strategi dapat diartikan sebagai cara
menetapkan keseluruhan pada aspek yang berkaitan dengan suatu
pencapaian tujuan pembelajaran, perencanaan pelaksanaan, dan penilaian
pada pembelajaran. Strategi pada pembelajaran merupakan suatu garis
besar haluan yang bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
dalam arti ilmu dan kiat untuk memanfaatkan segala sumber yang dimiliki

1
Haudi, Strategi Pembelajaran (Sumatera Barat: Insan Cendikia Mandiri, 2021), 1.

9
10

atau yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi pembelajaran merupakan suatu wahana untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan sebaliknya tujuan menjadi acuan dalam penentuan
strategi.2
Dikatakan sebagai wahana karena untuk mencapai suatu pembelajaran,
karena mengingat tindakan-tindakan strategis guru atau sekolah dalam
pelaksanaan pembelajaran tersebut dimaksud untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran titik baik guru ataupun pihak dari sekolahnya langsung
menggunakan strategi untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Sebagai
implikasi dari fakta bahwa strategi merupakan suatu wahana untuk
mencapai pembelajaran, maka jenis-jenis strategi yang dipilih memerlukan
penyesuaian yang relevan dengan karakteristik tujuan yang hendak
dicapai. Maka dengan hal itu, tujuan dari pembelajaran merupakan suatu
acuan dalam perencanaan strategi pembelajaran yang diinginkan. Strategi
adalah satu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan
potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi
dari suatu sasaran kegiatan. 3
b. Kepala sekolah
a. Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen Pendidikan yang
paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 4Pendidikan
nasional yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD negara republik
Indonesia tahun 1945, yang berfungsi guna mengembangkan
kemampuan dan membenuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa pada tuhan yang maha esa, berakhlak
mulia, berilmu, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
2
Agus miftahus, strategi pembelajaran dilengkapi dengan evaluasi formatif (Kediri: CV.
AA.RIZKY, 2020) 1.
3
Rahmah dan Latifah, strategi belajar Mengajar, (Yogyakarta: Deepublish, 2016) 1.
4
Novianty Djafry, Manajemen kepemimpinan Sepala sekolah, (Yogyakarta: Deepublish,
2016), 3.
11

negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan


diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai-nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Dari pengertian tersebut, bahwa dapat dimaknai Pendidikan
nasional diselenggarakan oleh Lembaga-lembaga Pendidikan, dan
dikelola serta dipimpin oleh oran-orang yang mendasari perilaku
hidupnya sesuai dengan UUD NKRI tahun 1945 dan Pancasila. Hal ini
berarti bahwa pengelolaan dan kepeminpinan yang harus dijalankan
dalam mengelola system Pendidikan nasional, haruslah orang-orang
yang berjiwa Pancasila, berketeladanan, berkebudayaan, menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, demokratis dan bertanggung jawab
demi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Pengelola system
Pendidikan nasional merupakan tanggung jawab mentri Pendidikan
dan kebudayaan. Sedangkan di tingkat kabupaten atau kota dijalankan
oleh pemerintah kabupaten atau kota. Kemudian pada tingkat
persekolahan tanggung jawab pengelola Pendidikan ini dibebankan
kepada kepala sekolah dan para guru.
Kepala sekolah, terutama dalam jenjang kepala sekolah dasar,
sebenarnya adalah seorang guru yang diberi tambahan tugas sebagai
kepala sekolah. Karena jabatan kepala sekolah dipandang sebagai
tambahan tugas, maka implemetasinya tidak setegas jabatan kepala
pada instansi-instansi kepada pemerintahan lainnya. 5Kepemimpinan di
suatu sekolah, dikelola oleh kepala sekolah. Pendidik atau guru harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan suatu tujuan Pendidikan nasional. Kualifikasi yang
dimaksud adalah seorang guru harus berpendidikan minimal D4 atau
S1, dengan latar belakang Pendidikan tinggi dibidang Pendidikan

5
Suparman, Kepemimpinan Kepala sekolah dan Guru (Sebuah Pengantar Teoritis),
(Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), 14.
12

SD/SMP/SMA. Dengan kompetensi pedagogik, didaktit-metodik,


keperibadian, professional dan berjiwa sosial. Jika diberi tambahan
tugas sebagai kepala sekolah, maka ditambah tugas lain dengan status
sebagai guru, memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran sesuai dengan ketentuan dari perundang-undangan
yang berlaku, memiliki pengalaman belajar sekurang-kurangnya 5
tahun, memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di
bidang Pendidikan. Lengkap sudah beban tersebut dipikulkan kepada
seorang kepala sekolah.
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah
Madrasah Menyebutkan, seorang guru bias diangkatvmenjadi kepala
sekolah jika yang bersangkutan memenuhi berbagai persyaratan.
Persyaratan tersebut mulai dari persyaratan kualifikasi dan persyaratan
kompetensi. 6
Kepala sekolah adalah seorang pendidik (guru) yang
diberi tambahan tugas untuk mengelola dan memimpin suatu Lembaga
Pendidikan formal, yang diangkat berdasarkan tugas dan
kewenangannya oleh permerintah atau Lembaga penyelenggara
Pendidikan. Pada mulanya, kepala sekolah disebut dengan “mantri
guru” yang memiliki arti kepala guru, yang bertugas untuk memimpin
guru yang ada disekolahnya sehingga para guru dapat mengajar
dengan baik. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kepala
sekolah sebagai pemimpin dan menejer. Ketentuan ini sebagaimana
diatur dalam peraturan pemerintah.
a. Kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan adalah kemampuan seorang untuk
mempengaruhi pihak lain untuk berbuat sesuai kehendak orang
itu, meskipun pihak lain menghendakinya. Mengutip pendapat
Browr, menyatakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang

6
Ketut Jelantik, Menjadi Kepala sekolah Yang Profesional, (Yogyakarta: Deepublish,
2015), 9.
13

memiliki posisi dengan potensi tinggi di lapangan. 7


Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan yang
dimiliki oleh seorang tenaga fungsional yaitu guru yang berupa
tugas guna memimpin suatu instansi atau Lembaga atau
sekolah yang bertujuan untuk menggerakan segala sumber
yang ada pada suatu Lembaga atau sekolah sehingga dapat
digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam artian ini, maka seorang pemimpin berperan
penting terhadap apa yang dipimpinnya. Seperti halnya seorang
kepala sekolah, maju atau mundurnya kualitas dari lambaga
sekolah tergantung siapa yang memimoin sekolah tersebut.
Dalam hal ini, seorang pemimpin harus memiliki jiwa
kepemimpinan yang baik. Sehingga kepemimpinan kepala
sekolah yan gkonsisten akan memengaruhi suatu mutu dari
system Pendidikan itu sendiri. Karena, setiap kepala sekolah
akan dihadapkan pada problematika yang menuntut akan
majunya kualitas sekolah tersebut dengan begitu kepala
sekolah akan dapat menyelessaikan tugasnya dengan sigap dan
tepat. Ada beberapa faktor yang biasanya menjadi penghambat
tercapainya suatu kualitas kepemimpinan seoran gkepala
sekolah, yaitu seperti proses pengangkatannya dtidak
transparan, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai
dengan kurangnya motifasi dan semangat serta disiplin
sehingga sering terlambat, dan juga wawasan kepala sekolah
yang masih sempit. Dalam melakukan tugasnya, kepala sekolah
haruslah mampu mengelola dan membina seluruh komponen
sekolah melalui administrasi, menejemen dan kepemimpinan.
Seroang kepala sekolah juga dapat melakukan hal-hal diluar
tugasnya, seperti mengawasi guru maupun peserta didik, serta

7
Kaharuddin, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Konsep Dan Strategis dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan), (Bima: Pustaka Pencerah,2021),8.
14

mengembangkan kreatifitas atau ide-ide yang telah diberikan


oleh guru ataupun siswa.
Pola kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap aktifitas
dan tugas didalam sekolah tersebutberikut adalah uaraian pola
kepemimpinan sekolah, yaitu :
1. Pola kepemimpinan adalah suatu proses untuk mencapai
tujuan dan hasil tertentu.
2. Terdapat tujuan atau hasil tertentu yang akan dicapai terlebih
dahulu.
3. Dalam mencapai suatu tujuan, harus dibekali dengan cara
yang digunakan atau menggerakan orang lain.
4. Agar orang lain bekerja dengan baik maka diperlukan
pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, untuk
menghasilkan kinerha yang efektif dan efisien.
5. Hasil kerja yang efektif dan efisien tersebut dapat dicapai jka
digerakan dengan cara yang baik dan benar.
b. Syarat menjadi kepala sekolah
Menurut daryanto syarat menjadi kepala sekolah :
1) Akseptabilitas.
Hubungan riil dari komintas yang dipimpinnya.
Artinya, keberadaannya dapat diterima dan didukung
secara menyeluruh.
2) Kapabilitas.
Kapabilitas ini menyangkut pada aspek kkompetensi
atau kemampuan yang bertujuan unuk menjalankan
kepemimpinan kepala sekolah harus mampu mengelola
sumberdaya dari orang yang dipimpinnya agar tidak
menyebabkan suatu konflik.
3) Integritas.
Komitmen pada moral serta prinsip yang berpegang
teguh terhadap aturan main yang telah disepakati sesuai
15

dengan peraturan dan norma yang berlaku. Integritas


pula menyangkut pada kesatuan yang menyangkut
konsistensi. Sudarwan danim dalam wahyudi,
menegaskan bahwa terdapat 5 kemampuan dasar yang
harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah
1. Memahami visi organisasi dan visi yang dibuatnya
jelas.
2. Bekerja keras.
3. Tekun dalam bekerja.
4. Memberikan pelayanan yang optimal dengan tetap
terampil dan rendah hati.
5. Memiliki disiplin yang kuat.
c. Tanggung jawab dan kewajiban kepala sekolah
Kepala sekolah merupakan seorang yang harus bertanggung
jawab dan berkewajiban terhadap seluruh kegiatan-kegiatan di
sekolah. Ia mempunyai tanggung awab dan kewajiban yang
penuh terhadap penyelenggaraan seluruh kegiatan Pendidikan
pada sekiolah yang dipimpinnya. Kewajiban kepala sekolah
adalah sebagai berikut :
1. Menjabarkan visi dan misi
2. Merumuskan tujuan
3. Menganalisis peluang, kekuatan, dan tantangan
4. Merancang kinerja dan strategi kerja
5. Bertanggung jawab pada keputusan anggaran sekolah
6. Melibatkan guru serta komite sekolah dalam
pengambilan keputusan
7. Berkomunikasi dengan orang tua walimurid atau
masyarakat
8. Meningkatkan motifasi kerja pendidik
9. Menciptakan lingkungan belajar yang efektmif
10. Melaksanakan program super visi
16

11. Meningkatkan mutu Pendidikan


12. Memberi keteladanan dan menjaga nama baik sekolah
13. Memfasilitasi pengembangan
14. Mendelegasikan Sebagian tugas dan kewenangan
kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya
d. Fungsi dan tugas kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai seorang leader harus mampu
memberikan petunjuk dan pengawasan. Fungsi kepala sekolah
yaitu :
1. Educator, yaitu kepala sekolah berperan pada
pembentuk karakter.
2. Manager, kepala sekolah berperan dalam pengelolaan
sdm secara efektif dan efisien.
3. Administrator, kepala sekolah berperan dalam mengatur
system dan tata laksana sehingga bisa lebih efektif dan
efisien.
4. Inovator, kepala Sekolah seharusnya menjadi inovator
yaitu memiliki pribadi yang manis dan kreatif serta
memiliki inovasi-inovasi yang yang baik.
5. Leader, kepala sekolah sebagai orang yang
mempengaruhi anggotanya untuk bekerjasama dengan
baik dalam mencapai visi dan misi serta tujuan yang
telah ditetapkan.
6. Supervisor, kepala sekolah harus mempunyai peran
sebagai orang yang mengembangkan profesionalitas
anggotanya dalam hal ini adalah guru dan tenaga
kependidikan lainnya.
7. Entrepreneur, kepala sekolah juga harus berperan guna
melihat adanya suatu peluang dan dengan
memanfaatkan peluang tersebut untuk kepentingan
sumber daya sekolah.
17

8. Motivator, sebagai pemimpin, kepala sekolah harus


mempunyai bekal motivasi untuk para guru dan
pegawai sekolah lainnya.
b. Profesionalisme Guru
a. Definisi Guru
Secara etiomologi, guru berarti pendidik. Dalam Bahasa
Arab, terdapat beberapa kata yang menunjuknna profesi yang
satu ino. Seperti Mudarris, Mu’allim, dan Mu’addib. Yang
meski memiliki makna yang sama namun masing-masing
memiliki karakteristik yang berbeda. Guru merupakan sebuah
jabatan profesi, karena untuk menjadi guru diperlukan suatu
kemampuan dan keahlian khusus seperti kemampuan mengajar,
mengelola kelas, dan sebagainya. Dalam hal ini, khkhususan
seorang guru adalah tugas yang memberikan pelayanan
Pendidikan kepada sesame manusia yang memerlukan dedikasi
dan komitmen yang tinggi. 8
Guru seringkali disebut sebagai seorang pendidik yang
berjasa dan mulia karena gurulah yang bertanggung jawab
dengan mendidih manusia guna melahirkan generasi di masa
depan yang berprestasi. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, yaitu seorang yang pekerjaannya, mata
pencahariannya, atau profesinya adalah mengajar titik
pengertian guru adalah seorang tenaga pendidik profesional
yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing,
melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi
kepada peserta didik. 9. Definisi seorang guru adalah yang
telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu,
mengarahkan, mendidik, dan melatih muridnya agar
memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut ,

8
Khusnul Wadan, Guru Sebagai Profesi, (Sleman: Deepublish, 2019), 109.
9
Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional ( Riau: Indragiri Dot Com, 2019), 5.
18

Dalam hal ini, Guru tidak hanya mengajarkan pendidikan


formal namun juga pendidikan yang lainnya Dan bisa
menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Secara
tradisional guru adalah seseorang yang berdiri didepan kelas
untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.10
Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami
bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan
generasi penerus yang berkualitas baik secara intelektual
maupun ahlaknya. Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan,
posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya
dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara
terpola dan terstruktur serta formal. Dalam undang-undang
nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen (pada 1)
menyatakan bahwa :
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Menurut beberapa ahli juga memberikan pengertian
tentang guru, kita dapat merujuk pada beberapa pendapat ahli
sebagai berikut:
a. Ngalim Purwanto
Menurut ngalim Purwanto, guru yaitu orang yang
pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaiannya
kepada seseorang maupun kepada sekelompok orang.
b. Dri Atmaka
Dri Atmaka menuturkan bahwa pendidik atau guru
yaitu orang yang bertanggung jawab untuk memberikan

10
Darmadi, Guru abad 21,”Prilaku dan pesona Pribadi” (Bogor: Guepedia, 2020), 13.
19

bantuan kepada siswa atau murid dalam pengembangan


baik fisik dan spiritual.
c. Drs. M. Uzer Usman
Pengertian guru yaitu seseorang yang berwenang
dan bertugas dalam bidang pendidikan dan dunia
pendidikan dan Dalam pengajaran pada lembaga
pendidikan formal.
d. Husnul Khotimah
Menurut Husnul Khotimah, pengertian guru yaitu
seorang yang memfasilitasi proses peralihan ilmu
pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.
e. Mulyasa
Mulyasa berpendapat bahwa guru yaitu setiap orang
yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran sehat jasmani dan rohani
serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Guru Profesional
Professionalisme berasal dari kata profesi. Istilah kata
profesi berasal dari kata profession yang megandung arti sama
dengan occupation yang berarti suatu pekerjaan yang
memerlukan keahlian yang yang diperoleh melalui Pendidikan
atau latihan khusus. 11
. Istilah professional itu berlaku untuk
semua apparat. Baik dari tingkat rendah atau tingkat tinggi.
12
Jika mengacu pada konsep profesional, menjadi Profesional
adalah berarti meramu kualitas dengan integritas, menjadi guru
profesional adalah sebuah keharusan. Namun demikian, profesi
guru juga sangat lekat dengan peran yang sikologis, humanis
bahkan identik dengan Citra kemanusiaan karena ibarat sebuah

11
Halid Hanafi, Dkk, Profesionalisme Guru Dalam Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Di Sekolah, (Yogyakarta : Deepublish, 2018),1.
12
Munirah, Menjadi Guru Beretika dan Profesional, ( Solok: Insan Cendikia Mandiri,
2020), 8.
20

laboratorium, seorang guru seperti ilmuwan yang sedang


bereksperimen terhadap nasib anak manusia dan juga suatu
bangsa. Ada beberapa kriteria untuk menjadi guru yang
profesional.13
Guru profesional memiliki karakteristik yang mencakup dari
kepribadian manusia dan pada umumnya manusia mempunyai
banyak sifat yang bergantung dari faktor kehidupannya sendiri.
Jadi karakteristik itu suatu sifat atau karakter yang baik yang
harus dimiliki atau dikuasai oleh seorang guru atau pendidik
guna menghasilkan suatu generasi yang berakhlak dan
bermoral. Menurut Saiful Bahri, karakteristik guru adalah
segala tindak-tanduk atau sikap dan perbuatan yang guru
lakukan di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Misalnya, sikap guru dalam meningkatkan pengetahuan,
memberi arahan dan masukan, membimbing dan memotivasi
peserta didik, etitut dan cara berpakaian serta sikap yang
ditunjukkan oleh guru tersebut baik dengan peserta didik,
teman sejawat, dan masyarakat lainnya. Diantara karakteristik
guru profesional adalah sebagai berikut :
1. Taat terhadap peraturan undang-undang.
2. Memelihara dan meningkatkan organisasi profesi
3. Cinta terhadap pekerjaannya
4. Dapat membimbing peserta didik dengan baik.
5. Taat kepada pimpinan
6. Memelihara hubungan yang baik dengan guru yang lain
7. Memiliki rasa tanggung jawab dan kemandirian.
8. Menciptakan dan memberikan suasana yang baik di tempat
kerja atau sekolah

13
Moh Noor, Guru Profesional dan Berkualitas, (Semarang: ALPRIN, 2019), 2.
21

c. Komitmen Guru Profesional


Komitmen merupakan keadaan psikologis yang
mengidentifikasikan suatu keterbukaan individual yang
diasosiasikan dengan hasrat untuk melibatkan diri. 14Komitmen
merupakan sesuatu yang harus ditanam pada diri seseorang
ketika hendak mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini, seorang
guru harus memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan titik komitmen guru yaitu suatu
ketertarikan diri terhadap tugas dan kewajibannya sebagai
seorang pendidik yang menimbulkan rasa tanggung jawab dan
sifat responsif serta inovatif terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Berikut ciri-ciri komitmen guru
profesional, yaitu :
1) Tingginya rasa perhatian terhadap peserta didiknya dan
memberikan bimbingan terbaik.
2) Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh guru
merupakan tugas yang kompleks. Dimulai dari mendidik,
mengajar, membimbing, dan sebagainya.
3) Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain. Guru
memiliki tugas kemanusiaan sebagai pendidik di sekolah
dan oleh karena itu guru harus dapat menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua.

B. Hasil-hasil Penelitian Yang Relevan


Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada beberapa penelitian_penelitian
terdahulu yang relevan. Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan
yang dijadikan bahan telaah bagi peneliti.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Aida Nirwana,dkk (2015). penelitian
yang berjudul “strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

14
Heny Pratiwi, Kmitmen Mengajar, (Yogyakarta: andi Offset, 2019), 2.
22

Kompetensi Profesional Guru Pada SD Negeri 2 Kota Banda Aceh”,


menimpulkan bahwa:
1) Proses kebijakan kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi
professional guru yang dilakukan oleh kepala sekolah SD 2 Banda
Aceh adalah dengan memberi izin kepada Guru untuk melanjytkan
Pendidikan atau kuliah, rutin mengadakan seminar/pelatihan,
menyediakan bahan ajar dan bahan referensi, serta saling sharing
terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan sekolah.
2) Stretegi peningkatan professional guru dilakukan oleh kepala
sekolah SD Negeri 2 Banda Aceh dengan cara : setiap Guru wajib
membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang
berlaku, membuat jadwal supervise dan senantiasa memberi
masukan dan araha kepada guru sebagai pendidik bagaimana cara
memotivasi peserta didik sesuai dengan visi misi.
3) Kendala yang dihadapi kepala sekolah SD Negeri 2 Banda aceh
dalam upaya peningkatan profesionalisme guru ini adalah:
pembagian tugas kepada guru yang kurang merata, guru kurang
percaya diri untuk mengungkapkan keingnan serta kekurangannya
dalam mengajar.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Agung Nugroho, (2021).
Penelitan ini berjudul “ Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Profesinalisme Guru Di Madrasah Ibtida”iyah Muhammadiyah
Srebegan Ceper Klaten Tahun 2021”. Penelituian yang dilakukan oleh
joko ini menimpulkan bahwa:
1) Formulasi strategi kepala Madrasah dalam peningkatan
profesionalisme antara lain ; formulasi yang diawali merujuk pada
visi dan misi, melakukan pengamatan lingkungan eksternal dan
internal di lingkungan madrasah, proses akhir yang dilakukan
dengan cara menyusun strategi yang biasanya disusun setahun
sekali pada awal tahun pelajaran.
23

2) Implementasi strategi kepala madrasah: melaksanakan beberapa


bentuk rapat dewan guru dan brifing, melaksankan kedisiplinan
dan kejujuran, kepala madrasahmemberikan penghargaan berupa
kompensasi pada guru yang berprestasi, melakukan upgrading.
3) Evaluasi strategi kepala Madrasah : terdapat dua kegiatan evaluasi
yaitu evaluasi bulanan dan tahunan, evaluasi yang dilakukan
kepala madrasah dengan supervise.
4) Faktor-faktor yang menghambat dan mendukung strategi kepala
madrasah : factor internal dan eksternal.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Zairotul Malikhah dan Nurul Anam,
(2020). Penelitian ini berjudul “Strategi Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kpmpetensi Guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI)”.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa :
1) Strategi kepala madrasah dalam meningkatkan profesianlisme
guru pada aspek pedagogic dengan cara mengadakan
pembinaan dan pengawasan kepada guru.
2) Strategi kepala madrasah dalam mengingkatkan
profesionalisme gru pada aspek kepribadian dengan cara
memberikan motivasi dan contoh yang baik kepada pendidik.
3) Strategi kepala madrasah dalam meningkatkan
profesionalisme guru pada spek social dengan cara
menciptakan nuansa kebersamaan dan keharmonisan
denganmeningkatkan komunikasi antar dewan guru sehingga
tercipta suasana yang rukun.
4) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme
guru pada aspek professional dengan mengadakan pembinaan
kedisiplinan guru, mengikuti KKG dan Supervisi kinerja guru,
diklat Seminar, dan kegiatan pelatihan lainnya.
Dari ketiga penelitian tersebut, ketiganya memiliki kesamaan
pada implementasi strategi dengan cara melakukan kegiatan
KKG,Workshop, seminar, dan kegiatan pembinaan lainnya.
24

Untuk itu, perbedaan dari ketiga penelitian tersebut dengan


penelitian ini adalah, penelitian ini akan memfokuskan pada
pembentukan profesionalisme guru. Dan untuk pengambilan
datanya tidak hanya melalui kepala sekolah, akan tetapi melalui
guru juga. Selain itu, penelitian ini juga berangkat dari
permasalahan terkait anggapan “guru tidak profesional”, untuk itu
diharapkan dengan melakukan penelitian ini dapat menjawab
stigma tersebut dan mencari jalan keluarnya.

C. Kerangka Pikir Penelitian


Sebagai pemimpin di lingkungan sekolah, seorang kepala sekolah
memang ditugaskan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya. Peningkatan mutu pendidkan ini salah satunya dengan cara
meningkatkan profesionalisme guru yang ada dalam kepemimpinannya.
Sorang kepala sekolah harus dapat membangun solidaritas antar guru,
membentuk profesionalitas yang baik, membangun kerjasama yang mumpuni,
sehingga dapat terciptanya sumber daya manusia yang berkompeten di
bidangnya, dalam hal ini adalah Pendidikan. Oleh karena itu, seorang kepala
sekolah harus mempersiapkan strategi dan upaya apa saja yang dilakukan
untuk meningkatkan profesionalisme seorang guru agar suatu proses
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik apabila guru yang telah
dipersiapkan dan memiliki profesionalisme yang baik. Langkah pertama,
seorang kepala sekolah harus menyusun terlebih dahulu Strategi apa yang
dipilih. Langkah yang kedua, setelah strategi dipilih kepala sekolah harus
menyusun strategi tersebut beserta langkah-langkahnya. Kemudian, setelah
strategi tersusun secara sistematis dan rapi maka seorang kepala sekolah dapat
mengimplementasikan dan menjalankan strategi tersebut guna
mengoptimalkan profesionalisme seorang guru. Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utamanya yaitu mendidik, mengajar membimbing,
mengarahkan, menilai, melatih, dan mengevaluasi siswa atau peserta didik
25

Pada pendidikan formal, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,


pendidikan menengah koma dan pendidikan menengah atas. 15
Untuk mencapai kinerja guru yang professional, terdapat beberapa
kompetensi yang harus dicapai oleh seorang guru. Standar kompetensi guru
adalah ukuran untuk mendapatkan pendidik yang baik dan professional, yang
memiliki kompetensi untuk melakukan fungsi dan tujuan sekolah. Kompetensi
guru adalah seperangkat pengetahuan , keterampilan, dan prilaku yang harus
dimiliki, dan dikuasai oleh gurur dalam melakukan tugas keprofesinalan.selai
itu, kompetensi guu juga merupakan perpaduan antara kemampuan personal,
keilmuan, teknologi, social, dan spiritual yang secara Bersama-sama akan
membentuk profesi guru. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi
pedagodik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional. Kompetensi-kompetensi tersebut harus dimiliki oleh seorang
guru. Karea guru adalah motivator sekaligus mentor. Peningkatan kompetensi
ini tidak terlepas dari peran kepala sekolah sebagai leader atau pemimpin.
Dengan upaya_upaya dam ide-ide kepala sekolah, diupayakan dapat
meningkatkan keproesionalitasan seorang guru melalui peningkatan
kopetensi-kompetensinya.16

15
Irkham Ulil. Dkk, “ strategi sekolah DidaksmenKabupaten Kendal dalam menghadapi
pembelajaran di era new normal “, Vol. 1, No. 2, (April, 2021), 49.
16
Rina Febriana, Kompetensi Guru, (Jakarta: Bumi Aksara, 2021), 4.
26

Berikut kerangka berpikir yang disajikan dalam bentuk bagan:

Profesionalisme
Guru

Strategi Kepala
Kinerja Guru
Sekolah

1. Kompetensi pedagogic
2. Kompetensi keperibadian 1. Pemilihan strategi
3. Kompetensi Profesional 2. Penyusunan strategi
4. Kompetensi sosial 3. Implementasi strategi

Faktor pendukung dan


penghambat

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai