Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TM 1

MATA KULIAH:
“Riset Pemasaran”

Dosen Pengampu: Dienni Ruhjatini Sholiha, S.E, M.M

Diusulkan Oleh:
Haiatin Jamiilah 1910111240

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2022/2023
ANALISIS JURNAL
Dengan Judul
Pengaruh Green Marketing, Product Hygiene, dan Brand Identity
terhadap Repurchase Intention Starbucks di Kota Semarang

Jurnal ini adalah jurnal problem solving karena di dalam jurnal tersebut
dikatakan oleh peneliti bahwa dengan adanya jurnal ini dapat
memberikan solusi kepada Starbucks agar pada masa pandemi Covid-19
menerapkan green marketing, product hygiene, dan brand identity untuk
meningkatkan Repurchase Intention yang lebih tinggi sehingga
Starbucks mendapatkan kenaikan minat beli ulang konsumen yang lebih
tinggi. Berikut saran dari peniliti untuk Starbucks:
1. Variabel Green Marketing (X1) merupakan variabel yang memiliki
pengaruh terkecil terhadap Repurchase Intention (Y) pada
Starbucks di Kota Semarang. Saran terhadap Green Marketing
pada Repurchase Intention (Y) pada Starbucks di Kota Semarang
adalah sebagai berikut:
 Konsep Go Green
 Promosi Ramah Lingkungan
 Produk Ramah Lingkungan
 Kemasan Ramah Lingkungan
2. Saran terhadap Product Hygiene pada Repurchase Intention (Y)
pada Starbucks di Kota Semarang adalah sebagai berikut:
 Protokol Kesehatan Proses Penyajian
 Sertifikasi Halal
 Standar Proses Produksi
 Kualitas Bahan Baku
3. Variabel Brand Identity (X3) merupakan variabel yang memiliki
pengaruh paling tinggi terhadap Repurchase Intention (Y) pada
Starbucks di Kota Semarang. Saran terhadap Brand Identity pada
Repurchase Intention (Y) pada Starbucks di Kota Semarang adalah
sebagai berikut:
 Competency Brand
 Safety Brand
 Community Brand
 Perception Class of Brand
4. Berdasarkan hasil analisis karakteristik responden berdasarkan
pilihan brand kopi lain, Janji Jiwa sebagai brand kompetitor
Starbucks mendapatkan pilihan dari responden dengan nilai
terbanyak yaitu 47%. Hal ini dikarenakan distribusi outlet Janji
Jiwa menjadi terbanyak di Indonesia. Sehingga, Starbucks dapat
melakukan ekspansi penyebaran outlet agar tetap mempertahankan
posisi Lead of Top Brand kategori cafe.
5. Berdasarkan hasil analisis karakteristik responden berdasarkan
outlet Kota Semarang yang pernah dikunjungi, Starbucks Paragon
Mall, Starbucks Ciputra Mall, Starbucks Java Mall, dan Starbucks
DP Mall menjadi 4 frekuensi kunjungan terbanyak dengan total
59,8%. Sehingga, apabila Starbucks melakukan pembukaan outlet
baru dengan membuka di area Mall karena jangkauan market yang
lebih luas.
6. Berdasarkan hasil analisis linier berganda, nilai koefisien variabel
Brand Identity sebesar 0,450. Adanya pengaruh terbesar yang
disumbang oleh variabel Brand Identity, ketika Starbucks ingin
melaksanakan peningkatan terhadap Consumers Repurchase
Intention, segala aktivitas yang berkaitan dengan Starbucks Brand
Identity dapat dijadikan prioritas.

Anda mungkin juga menyukai