Anda di halaman 1dari 8

MODUL PRAKTIKUM

LAPANGAN
SURVEI HIDROGRAFI

Pulau Tidung, Kab. Kepulauan Seribu


Provinsi DKI Jakarta
21-23 November 2022

Program Studi Survei Pemetaan dan Informasi Geospasial


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Tujuan
Untuk memfasilitasi penguatan pemahaman konseptual mahasiswa tentang pemeruman
(khususnya kalibrasi dan pembacaan echosounder), pengamatan pasang surut untuk koreksi
pemeruman, dan pengikatan tinggi (transfer of level).
Kegiatan
Observasi Pasut : Pembacaan rambu ukur pasut secara manual untuk koreksi data
kedalaman hasil pemeruman
Pengikatan Tinggi : Transfer nilai nol dan muka air pasut terhadap titik referensi
(benchmark)
Kalibrasi perumgema : Kalibrasi pembacaan nilai kedalaman menggunakan barcheck
Pemeruman : Pengukuran profil kedalaman menggunakan single-beam
echosounder
Lokasi
Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia.
Petunjuk Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan

Gunakan jaket, base-layer (manset), atau baju lengan


Matahari panjang, kacamata hitam, topi, dan sunblock (sunscreen)
untuk menghindari sengatan sinar matahari
Siapkan dan gunakan payung, jas hujan, atau ponco dan
berteduh ke tempat terdekat. Evakuasi alat secara hati-hati,
Hujan
apabila sulit tutup alat dengan plastik atau kain penutup anti
air.
Bawa obat-obatan pribadi. Beritahu teman anda mengenai
Personal kelemahan Anda. Bawa baju hangat atau jaket apabila tidak
kuat terhadap dingin. Jangan bergantung pada orang lain.
Kelola survei dengan baik selama cuaca buruk. Perhatikan
Cuaca
peringatan cuaca.
Perhatikan perjalanan Anda selama pelayaran. Ikuti petunjuk
Pelayaran keselamatan, jalur keluar darurat, dan peralatan keselamatan.
Santai dan hindari panik. Selalu berdoa selama pelayaran.
Bawalah barang Anda dengan efisien, jangan terlalu banyak
Barang bawaan
barang yang dibawa di tangan.
Beberapa hewan laut memiliki bisa atau beracun. Ular laut,
stone fish, red sea fan, bulu babi, dan ikan pari adalah
Gigitan beberapa hewan laut berbisa/beracun yang sering ditemukan
di lokasi survei. Jangan terlalu dekat atau menyentuhnya.
Selalu waspada dan jangan ceroboh.
Senyum dan selalu bersikap ramah pada penduduk lokal.
Jangan beri makan ikan atau hewan apapun. Jangan buang
Bersikap ramah sampah sembarangan. Jangan berbicara sembarangan, tidak
sopan, atau arogan. Jangan melakukan vandalisme. Jangan
mengambil, memindahkan, atau merusak apapun dari laut.
Sumberdaya Gunakan air dan listrik dengan bijak.
Gunakan kamera dengan bijak, selalu meminta izin apabila
Kamera hendak mengambil gambar yang berkaitan dengan penduduk
lokal.
Dilarang menyentuh atau menginjak terumbu karang. Hal
Karang tersebut dapat sangat merusaknya. Karang butuh waktu 1
tahun untuk tumbu 1 cm.
Ketika kendaraan (Bus) dalam keadaan berjalan, jangan
Bus berjalan-jalan apabila tidak terlalu penting untuk penghindari
terjatuh.
Apabila terjadi suatu insiden, tetap tenang, dan ikuti
Kapal prosedur keselamatan. Apabila seseorang terjatuh ke laut,
berikan pelampung dan cari pertolongan.
Berkumpul di area terbuka dan jauhi bangunan, tiang listrik,
Gempa pohon, dan jalan raya. Apabila sedang berada di dalam
gedung, jangan panik dan keluar dengan hati-hati.
Tetap tenang, bunyikan alarm kebakaran. Hubungi pemadam
Kebakaran kebakaran. Gunakan tabung pemadam apabila
memungkinkan. Matikan listrik dan evakuasi semua orang.
Cari tempat dengan elevasi yang tinggi. Matikan perangkat
Banjir listrik. Jangan mendekati area banjir. Ikuti instruksi
keselamatan.
Apabila seseorang terluka atau sakit, tetap tenang dan cari
pertolongan. Hubungi dosen, asisten, atau rumah sakit
Kesehatan
terdekat. Tenangkan korban terluka atau orang sakit sampai
pertolongan medis datang.

Kontak Darurat
Basarnas : (021) 6570 1116
Ambulance : 118
Police : 110
Fire Departement : 113
Dosen (Fauzan Rohmat) : 0822 1416 1487
MODUL I – OBSERVASI PASANG SURUT
Pasang surut adalah naik turunnya permukaan laut secara vertikal akibat gaya pembangkit
pasang surut. Gaya pembangkit pasang surut merupakan resultan gaya yang meliputi gaya
tarik benda langit (khususnya bulan dan matahari) dan gaya sentrifugal rotasi benda langit-
sistem bumi. Pengamatan pasut digunakan untuk menetapkan datum pasut (chart datum) dan
koreksi pemeruman. Pasang diamati dengan mengukur perubahan temporal permukaan laut
dengan merekam pembacaan ketinggian air dalam interval jam atau lebih pendek. Waktu dan
ketinggian muka air yang sesuai akan menjadi data primer yang dikumpulkan dari
pengamatan pasut. Pasang surut dapat diamati dengan cara pengamatan manual
menggunakan alat mekanis, misalnya rambu ukur/tide pole. Rambu ukur yang digunakan
untuk membaca level muka air harus dipasang terlebih dahulu. Pastikan rambu tidak akan
pernah benar-benar tenggelam atau kering. Hal ini dapat dilakukan dengan menyelaraskan
rambu ke kisaran pasang surut. Ketinggian muka air (terhadap nilai nol rambu ukur) diamati
dengan membaca skala yang tertera pada rambu.
Instruksi: Pengamatan perubahan level muka air laut dilakukan setiap 10 menit (6 data setiap
jam). Setiap kali pengamatan visual dilakukan, diambil tiga data dan dilakukan
perata-rataan. Pengamatan pasut dilakukan bersamaan dengan proses pemeruman.
Pengamatan pasut juga dilakukan untuk menentukan tipe pasang surut pada lokasi
survei.
MODUL II – KALIBRASI PERUMGEMA (BARCHECK) DAN KOREKSI DRAF
Pengukuran kedalaman akustik bergantung pada pendeteksian waktu berlalu yang diperlukan
pulsa gelombang akustik untuk merambat dari transduser ke kolom air, dasar laut (seabed),
dipantulkan, dan kembali diterima oleh receiver. Pada praktikum ini, kecepatan rambat
gelombang akustik di media air laut dianggap ideal dan homogen pada setiap titik
pengukuran. Koreksi menggunakan barcheck dilakukan untuk memastikan echosounder
mendeteksi kedalaman dengan baik. Barcheck merupakan alat berbentuk lempengan logam
yang dapat diturunkan dengan bantuan rantai atau tali yang sudah diberi tanda ukuran
kedalaman. Jangan lupa ukur draf kapal, yaitu jarak vertical antara muka air laut sesaat
dengan ujung transduser.
Instruksi: Turunkan barcheck tepat di bawah transduser echosounder pada kedalaman 1, 2, 3
meter. Bandingkan nilai kedalaman yang dideteksi oleh echosounder dan tali
penanda barchek. Gunakan selisih nilai antara dua bacaan kedalaman tersebut
sebagai nilai koreksi kedalaman.
MODUL III – PEMERUMAN (DEPTH SOUNDING)
Pemeruman atau depth sounding merupakan kegiatan pengukuran jarak vertical dari
permukaan laut ke dasar laut menggunakan prinsip hidroakustik (perambatan gelombang
suara di bawah air). Perumgema atau echosounder, terbagi menjadi dua tipe yaitu Single-
Beam echosounder (SBES) dan Multi-Beam echosounder (MBES), memancarkan pulsa
gelombang suara pendek secara vertikal ke kolom air dan menghitung waktu gema kembali.
Interval waktu (Δt) antara emisi pulsa suara dan kembalinya gema direkam, yang digunakan
untuk menentukan kedalaman air (d) dengan kecepatan suara yang diketahui (c):
1
𝑑= 𝑐 . ∆𝑡
2
Pemeruman juga melibatkan penentuan posisi horizontal (GNSS) dan pengamatan pasang
surut. Tujuan dari pemeruman adalah untuk mengumpulkan data kedalaman sepanjang
beberapa garis pemeruman (sounding line) yang paralel untuk menghasilkan peta batimetri.
Instruksi: Lakukan pemeruman yang dibimbing oleh tim teknis dan surveyor pemeruman.
Catat setiap detail teknis, langkah pemasangan alat, dan penjelasan yang diberikan
oleh tim teknis.
MODUL IV – PENGIKATAN VERTIKAL (TRANSFER OF LEVEL)
Level mengacu pada ketinggian permukaan tertentu sehubungan dengan referensi vertikal.
Pengikatan vertikal atau Transfer level adalah aktivitas untuk menentukan ketinggian apa pun
ke referensi tertentu. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menentukan level nol dari
pengukur pasang surut mengacu pada daratan (benchmark) dan menentukan ketinggian
benchmark terhadap datum pasut (chart datum) yang diketahui. Kegiatan ini diperlukan
untuk merekonstruksi level nol stasiun pasang surut sementara. Stasiun pasang surut
sementara bisa hilang, terlantar, atau rusak.
Instruksi: Ubah nilai yang dicatat pada obeservasi pasut menjadi nilai Mean Sea Level (MSL)
sesaat dan tentukan posisi vertikalnya terhadap chart datum (CD) yang
didefinisikan oleh Lowest Astronomical Tide (LAT). MSL berada 0.65 m di atas
CD.

Anda mungkin juga menyukai