Di.
Pangkajene Kepulaan.
Penyelesaian suatu perkara dengan cara damai, memanglah indah dan siapapun tentu
akan merindu, bila hal itu di dasari rasa keadilan yang tulus hingga menuai mamfaat
kebersamaan untuk umat dan bukan untuk kepentingan pribadi diri sendiri. Fatwa
pendiri DDI Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle yang melegenda hingga kini
MILIKNYA DDI, MILIKNYA DDI BUKAN MILIKKU]. Nilai filosifis yang terkandung dalam
fatwa tersebut, bahwa tidak sepatutnya pengurus DDI berpikir apalagi mewujudkan
tindakan mementingkan diri sendiri, karena hal itu menjadi noda bagi DDI yang
masyarakat, sedangkan DDI itu sendiri adalah milik masyarakat, besar karena
Bedasarkan hal tersebut, maka dapat ditarik kesimpilan bahwa DDI begitu cintanya
dengan perdamaian, karena memang lahir dan tumbuh menjadi organisasi besar di
nusantara ini, yang mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. Berkat rasa cinta
dan kerelaan berkorban untuk DDI, karena sesungguhnya DDI, memang adalah milik
umat, tapi sungguh tak pernah mentolelir perilaku yang berupaya mengorbankan DDI
Tertanggal 28 April 2017. Maka secara hukum PB DDI yang terdiri dari komposisi
sebagai berikut :
a) MAJELIS SYUYUKH : ---------------------------------------------------------------- :
dan bidang-bidang.
Komposisi personalia PB DDI tersebut, yang terdiri dari unsur MAJELIS SYUYUKH,
dan unsur MAJELIS PENGURUS HARIAN, yang terdiri dari unsur Ketua, Sekretaris,
Bendahara dan Bidang-Bidang tertentu adalah merupakan Pengurus Besar Darud
Da”wah Wal-Irsyad (PB DDI) yang melambangkan satu kesatuan yang utuh dan tak
mungkin dipisah-pisahkan. Maka gugatan penggugat melalui kuasa hukumnya bahwa
Ketua Umum PB DDI; AG. Prof. Dr. H. A. Syamsul Bahri Andi Galigo MA. dan
Sekretaris Jenderal; Helmi Ali Yafie dan semua tindakan/ keputusan hukumnya adalah
tidak sah atau batal dan/atau dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
menurut hukum. Berarti gugatan penggugat melalui kuasa hukumnya membatalkan
pengesahan KEMENHUMHAM RI dan membubarkan komposisi PB DDI tersebut
secara sepihak tanpa legal standing dan tanpa dasar hukum yang sah.. Tentu timbul
pertanyaan mendasar dari pihak tergugat I dan II [PB DDI dan BPH STAI DDI
PANGKEP], inikah perbuatan hukum yang sah menurut hukum.
Gugatan penggugat melalui kuasa hukumnya, bukan saja mengusik ketenteraman dan
kesejukan dalam tubuh DDI, tetapi gugatan tersebut merupakan gugatan yang
mengadung berita bohong yang menimbulkan keresahan, kecemasan, dan keonaran
dikalangan masyarakat, khususnya warga DDI. Berdasarkan realitas tersebut. Maka PB
DDI sebagai simbol kebesaran, puncak komitmen dan pengambil kebijakan tertinggi
dalam wadah organisasi DDI. Bersikap arif dan bijaksana demi harkat dan martabat
DDI itu sendiri. PB DDI dalam ini barsikap :
1. Penyelesaian perkara secara damai memang merupakan salah satu cara yang
baik sepajang tidak menodai harkat, martabat dan kehormatan DDI itu sendiri,
maka sepatutnya penggugat dalam hal ini Drs. H. Hasbuddin Halik Lc. MH,
menyesali dan mencabut gugatannya bahwa “PB DDI, Ketua Umum
AG. Prof. Dr. H. Andi Syamsul Andi Galigo MA, dan Sekretaris Jenderal Helmi Ali
Yafie yang mendapat pengesahan KEMENHUMHAM RI dan semua keputusan
hukumnya adalah tidak sah atau batal demi hukum.
2. Penggugat segera mengembalikan semua aset DDI dengan penuh kesadaran
dan keikhlasn yang tulus, dalam kurung waktu 3 kali 24 Jam, karena hal tersebut
hak mutlak DDI, bukan hak milik pengurus atau mantan pengurus atau Ketua
STAI DD Pangkep. Adapun asset yang dimaksud antara lain , sebagai berikut :
Sertifikat Akreditasi:
BUPATI PANGKEP
organisasi DDI, sungguh menjunjung tinggi akhlak, moral dan norma hukum dalam
Bila Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2016 pasal 32 ayat [2] tersebut,
dihubungkan dengan gugatan penggugat melalui kuasa hukumnya, yang hanya
melibatkan PB DDI dan BPH STAI DDI PANGKEP sebagai pihak tergugat dalam
perkara No. 6/Pdt.G/2020/ PN. Pkj di Pengadilan Negeri Pangkajene. Sedangkan
pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam perkara tersebut tidak dilibatkan sebagai
pihak tergugat , diantaranya : ========================================= :
Maka secara hukum mediasi dalam perkara ini tidak dapat dilaksanakan atau
dilanjutkan, dan hakim mediator berkewajiban secara hukum menyampaikan hal
tersebut kepada Majelis hakim yang memeriksa pokok perkara tersebut.
Demikianlah resume pihak tergugat I dan II dalam hal ini PB DDI dan BPH STAI DDI
PANGKEP, yang menggambarkan kedudukan hukum dan harapan pihak tergugat
dalam tahapan mediasi perkara No. 6/Pdt.G/2020/PN.Pkj di pengadilan Negeri
Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan.
Terimakasih.
Pengurus Besar
Darud Da’wah Wal-Irsyad [PB DDI]
AG. Prof. Dr. H. A. Syamsul Bahri A. Galigo MA. H. Helmi Ali Yafie
MAJELIS SYUYUKH