Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“SURAT KUASA DAN GUGATAN”


Dosen Pengampuh : Dr.Dewi Haryanti S.H,M.H
Mata kuliah : Hukum Peradilan Tata Usaha Negara

DISUSUN OLEH
NAMA :HAFIDH HARIYANDI
NPM : 211150087
KELAS : 4B

PRODI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS RIAU KEPUALAUAN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, yang telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dalam mata kuliah

Hukum Acara PeradilanTata Usaha Negara yang membahas tentang Surat Kuasa dan

Gugatan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan informasi dari media masa

maupun buku yang berhubungan dengan Surat Kuasa dan Gugatan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa yang memiliki

keterbatasan, sehingga makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Batam, 25 Juli 2023

Hafidh Hariyandi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i


BAB I .................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
I.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1
I.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................... 1
I.3 TUJUAN ................................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 3
II.1 PENGERTIAN SURAT KUASA.......................................................................................... 3
II.2 GUGATAN ............................................................................................................................. 3
II.3 ALUR PENGAJUAN GUGATAN TUN .............................................................................. 4
II.4 CONTOH SURAT KUASA DAN SURAT GUGATAN ..................................................... 7
BAB III ............................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Surat kuasa adalah dokumen yang memberi wewenang kepada pihak lain untuk

melakukan perbuatan hukum atas nama pemberi kuasa, karena pihak pemberi kuasa sedang

tidak dapat melakukannya sendiri. Pihak lain ini bisa berupa pengacara, keluarga, atau

orang lain yang terkait.

Pengertian gugatan menurut pasal 1 angka 11 UU No. 51 Tahun 2009 tentang

Peradilan TUN adalah suatu permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat

TUN dan diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan. Gugatan di Peradilan TUN

diajukan oleh seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan

akibat dikeluarkannya suatu Keputusan TUN. Adanya unsur kepentingan dalam pengajuan

gugatan inilah yang merupakan hal yang sangat urgen dalam sengketa di Peradilan TUN.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Dari penjelasan diatas dapat dirumuskan rumusan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah Pengertian dari Surat Kuasa dan Gugatan

2. Bagaimana Alur Melakukan Gugatan dalam Berita Acara Hukum Tata Usaha

Negara.

1
I.3 TUJUAN

Tulisan ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengertian surat kuasa dan gugatan.

2. Mengetahui Alur Melakukan Gugatan dalam Berita Acara Hukum Tata Usaha

Negara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN SURAT KUASA

Surat Kuasa adalah dokumen yang memberi wewenang kepada pihak lain untuk

melakukan perbuatan hukum atas nama pemberi kuasa, karena pihak pemberi kuasa sedang

tidak dapat melakukannya sendiri. Pihak lain ini bisa berupa pengacara, keluarga, atau orang

lain yang terkait. Surat kuasa umumnya dibuat saat seseorang berurusan dengan keputusan

hukum seperti keuangan, properti, perawatan medis, dan lain-lain.

II.2 GUGATAN

Gugatan adalah tuntutan hak yang diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan

putusan pengadilan. Menurut Darwan Prinst,gugatan adalah suatu permohonan yang

disampaikan kepada ketua pengadilan negeri berwenang mengenai suatu tuntutan terhadap

pihak lainnya,dan harus diperiksa menurut tata cara tertentu oleh pengadilan,serta kemudian

diambil putusan terhadap gugatan tersebut.

Menurut Sudikno Mertokusumo, Gugatan atau tuntutan hak adalah tindakan yang

bertujuan memperoleh perlindungan yang diberikan pengadilan untuk mencegah

eigenrichting (main hakim sendiri).

3
II.3 ALUR PENGAJUAN GUGATAN TUN

Adapun alur pengajuan gugatan sengketa tata usaha negara ke PTUN adalah sebagai

berikut:

1. Gugatan

Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat tata

usaha negara dan diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan. Adapun yang

menjadi tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan

KTUN berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya.

Alasan yang bisa digunakan dalam gugatan adalah KTUN bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bertentangan dengan asas-asas

umum pemerintahan yang baik.

Perlu diketahui bahwa gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 hari

terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya KTUN.1

2. Prosedur Dismissal

Setelah diajukan gugatan, maka akan dilakukan prosedur dismissal atau rapat

permusyawaratan. Prosedur dismissal adalah penelitian yang meliputi segi

administratif dan segi elementer

1
Pasal 55 UU 5/1986

4
Dalam rapat permusyawaratan, ketua pengadilan melalui suatu penetapan berwenang

memutuskan gugatan dinyatakan tidak diterima atau tidak berdasar dengan

pertimbangan sebagai berikut:

- pokok gugatan tersebut nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang pengadilan;

- syarat-syarat gugatan tidak dipenuhi oleh penggugat sekalipun telah diberi tahu

dan diperingatkan;

- gugatan tersebut tidak didasarkan pada alasan-alasan yang layak;

- apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah terpenuhi oleh KTUN yang

digugat;

- gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat waktunya.

Terhadap penetapan ini dapat diajukan perlawanan kepada pengadilan dalam

tenggang waktu 14 hari setelah diucapkan.

Jika perlawanan dibenarkan oleh pengadilan, maka penetapan gugur demi hukum dan

tidak dapat digunakan upaya hukum, sehingga pokok gugatan akan diperiksa, diputus

dan diselesaikan menurut acara biasa.

3. Pemeriksaan Persiapan

Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, hakim wajib mengadakan

pemeriksaan persiapan untuk melengkapi gugatan yang kurang jelas;

Dalam pemeriksaan persiapan, hakim:

5
- wajib memberi nasihat kepada penggugat untuk memperbaiki gugatan dan

melengkapinya dengan data yang diperlukan dalam jangka waktu 30 hari;

- dapat meminta penjelasan kepada badan atau pejabat tata usaha negara yang

bersangkutan.

Apabila dalam jangka waktu 30 hari penggugat belum menyempurnakan gugatan,

maka hakim akan memutus bahwa gugatan tidak dapat diterima. Maka apabila hal

demikian terjadi, penggugat tidak dapat menggunakan upaya hukum, tetapi dapat

mengajukan gugatan baru.

4. Pemeriksaan Perkara

Setelah dilakukan pemeriksaan persiapan maka akan dilakukan pemeriksaan perkara

untuk mendapatkan putusan. Pengadilan memeriksa dan memutus sengketa dengan 3

orang hakim, dengan pemeriksaan acara biasa.

Setelah pemeriksaan sengketa selesai, kedua belah pihak diberi kesempatan untuk

mengemukakan pendapat terakhir berupa kesimpulan.

5. Putusan

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dapat berupa gugatan ditolak, dikabulkan,

tidak diterima, atau gugur.

6
Terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dapat dimintakan pemeriksaan

banding oleh penggugat atau tergugat kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

Bahkan jika penggugat tidak juga puas dengan putusan tersebut, dapat dilakukan

upaya hukum kasasi hingga upaya hukum luar biasa peninjauan kembali kepada

Mahkamah Agung.2

II.4 CONTOH SURAT KUASA DAN SURAT GUGATAN

SURAT KUASA KHUSUS

Nomor :…

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : ……..............................................................................

Kewarganegaraan :……………………………………………………………

2
asal 131 dan Pasal 132 UU 5/1986

7
Tempat Tinggal : …………………………………………………………..

Pekerjaan : …………………………………………………………..

Dengan ini memberikan kuasa kepada:

1. ................, 2) ............, 3)..................dst.; Semuanya berkewarganegaraan .....................;

Pekerjaan Advokat pada Kantor Advokat ............................; Beralamat Kantor di .................;

Selanjutnya disebut Penerima Kuasa;

--------------------------------------------------KHUSUS-----------------------------------------------------------

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri

sebagai Penggugat melawan ............................................... sebagai Tergugat

dan.............................sebagai Tergugat II Intervensi (bila telah ada), dalam

Perkara........................................., dengan objek sengketa: ......................................;

Dalam hal ini Penerima Kuasa dikuasakan oleh Pemberi Kuasa untuk menerima,

mengajukan, menghadiri persidangan di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang, dan

menandatangani surat-surat permohonan, gugatan, replik, kesimpulan, mengajukan dan

menolak bukti-bukti surat, saksi-saksi, maupun ahli, meminta atau memberikan segala

keterangan yang diperlukan, meminta putusan dan/atau putusan sela, penetapan-

penetapan, mengajukan permohonan pelaksanaan putusan, termasuk menyatakan

8
banding, membuat, menandatangani dan mengajukan memori/kontra memori banding,

menyatakan kasasi, membuat, menandatangani dan mengajukan memori kasasi/kontra

memori kasasi;

Kuasa ini diberikan dengan hak subtitusi (baik sebagian atau seluruhnya).

Semarang, …………………….

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

……………….. ……………….

9
CONTOH SURAT GUGATAN

Semarang, (Tanggal/Bulan/Tahun)

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Semarang.
di-.
Jalan ...........................................

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : ………………………………………………….

Kewarganegaraan : ………………………………………………….

Tempat tinggal :......................................................................

Pekerjaan :......................................................................

Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor…tanggal…memberikan kuasa kepada :

Nama : …………….

Kewarganegaraan : ……………..

10
Pekerjaan : Advokat, berkantor di ……… selanjutnya disebut sebagai

PENGGUGAT ;

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap ……… , berkedudukan di…………….

, untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ;

1. Objek Sengketa :

Surat ……………, No……………………, Tanggal……………..

(pasal 1 angka 9 UU Peradilan TUN).

2. Tenggang Waktu Gugatan : …………….

* Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat tanggal……

* Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima /diketahui Penggugat pada tanggal …….

* Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal ……

* Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu sesuai dengan

pasal 55 UU Peradilan TUN...

(pasal 55 UU Peradilan TUN).

3. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :

Penggugat merasa dirugikan karena Penggugat adalah pemilik/menguasai sesuai dengan alat

bukti………./pihak yang dituju Surat Objek Sengketa …………………dst. (pasal 53 UU

Peradilan TUN)

11
4. Posita/Alasan Gugatan :

(Uraikan kronologi dan alasan gugatan,

misal : - Keputusan Obiek Gugatan diterbitkan Tergugat melanggar UU, PP, Perda dll.

* Dan/atau Melanggar Asas-asas umum pemerintahan yang baik.)

5. Permohonan Penundaan :

* Bahwa Objek sengketa ternyata akan dilaksanakan pada tanggal…., sehingga terdapat

keadaan mendesak .

* Bahwa apabila Surat Objek Sengketa dilaksanakan maka Penggugat akan sangat

dirugikan/terdapat keadaan yang sulit untuk dikembalikan/dipulihkan seperti keadaan

semula.

* Bahwa fakta fakta diatas telah memenuhi ketentuan pasal 67 UU Peradilan TUN.

* Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan Penetapan yang berisi perintah

kepada Tergugat agar menunda Pelaksanaan Objek Sengketa, sampai perkara a quo

berkekuatan hukum tetap.

(pasal 67 UU Peradilan TUN).

6. Petitum/Tuntutan :

1. Dalam Penundaan.

- Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan Penggugat.

12
2. Dalam Pokok Perkara/Sengketa.

1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya ;

2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat …….. No……. tertanggal……………….

3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat……. No………

4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara ;

Hormat Kami,

Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,3

3
https://docs.google.com/document/d/1OGiJZJAkjUmK8s6C0bUgUphWxz7lkqPA/edit

13
BAB III

KESIMPULAN
Surat Kuasa adalah dokumen yang memberi wewenang kepada pihak lain untuk

melakukan perbuatan hukum atas nama pemberi kuasa, karena pihak pemberi kuasa sedang

tidak dapat melakukannya sendiri. Pihak lain ini bisa berupa pengacara, keluarga, atau orang

lain yang terkait. Surat kuasa umumnya dibuat saat seseorang berurusan dengan keputusan

hukum seperti keuangan, properti, perawatan medis, dan lain-lain.

Menurut Sudikno Mertokusumo, Gugatan atau tuntutan hak adalah tindakan yang

bertujuan memperoleh perlindungan yang diberikan pengadilan untuk mencegah

eigenrichting (main hakim sendiri).

Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan. Mengenai alasan yang dapat

digunakan dalam gugatan, Pasal 53 ayat (2) UU No. 9 Tahun 2004 telah mengubah ketentuan

pasal pada UU PTUN sebelumnya, adapun alasan-alasannya sebagai berikut:

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas-asas umum

pemerintahan yang baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5523325/surat-kuasa-pengertian-ciri-ciri-jenis-

dan-contohnya

https://butew.com/2018/11/14/pengertian-gugatanlangkah-langkah-pembuatan-dan-teori-

penyusunan-surat-gugatan/

https://docs.google.com/document/d/1OGiJZJAkjUmK8s6C0bUgUphWxz7lkqPA/edit

15

Anda mungkin juga menyukai