PANCASILA
KEARIFAN LOKAL MAKANAN/MINUMAN DAERAH KHAS
BETAWI
(diajukan untuk memenuhi tugas proyek penguatan profil pelajar Pancasila)
Disusun Oleh :
KETUA : INDAH NUR RISTIANA
ANGGOTA : 1. CHIVA AQILA PUTRI IKBAL
2. FAQIH ADZ DZAKIH
3. GILANG AL KHALFI
4. FATIMAH AZ ZAHRA
5. LULU FADRIAH
6. M. ABDUL AZIZ
7. RESMA AZ-ZAHRA
8. NOAM MARCHIVIANO
SMA NEGERI 109 JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal projek yang berjudul “KEARIFAN LOKAL MAKANAN/MINUMAN DAERAH
KHAS BETAWI” ini dijukan sebagai pemenuhan nilai Projek Pengembagan Profil Pelajar
Pancasila kelas X Tahun ajaran 2022/2023 dinyatakan telah disetujui
Jakarta, 2 September 2022
Disetujui oleh, Mengetahui,
Fasilitator Projek Koordinator Projek
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat yang telah diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan proyek yang bertema
"Kearifan Lokal" yang berjudul "MAKANAN/ MINUMAN DAERAH KHAS
BETAWI"
Pada kesempatan kali ini, izinkan kami mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat Ibu Tjandrawati, S.Pd, yang telah membimbing kelompok kami dalam
pembuatan proyek ini. Proposal penyusunan penelitian ini merupakan salah satu syarat
yang harus dipenuhi Siswa/i SMA N 109 Jakarta dalam Tugas Akhir.
Kami menyadari proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya
laporan proposal ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan penerapan di
lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
Proposal penelitian ini disusun atas kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Suprapto S.Pd, selaku Koordinator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2. Ibu Tjandrawati S.Pd, selaku Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
ii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makanan khas Betawi sebenarnya sangat memiliki banyak ragam dan jenisnya,
mulai dari yang manis hingga asin, kecil hingga besar. Contohnya yakni seperti gado-gado,
kembang goyang, asinan Betawi, kue rangi, nasi uduk, nasi ulam, roti buaya, es doger,
selendang mayang, kerak telor, bir pletok, keredok, soto Betawi, kue ape, dan lain-lain.
Di zaman sekarang ini, makanan khas Betawi sangat sulit didapatkan dan hanya
berada di tempat-tempat atau pasar-pasar tertentu. Hal ini disebabkan karena
keberadaannya kalah bersaing dengan makanan lainnya yang lebih modern, misalnya fast
food, snack kemasan dan sebagainya. Padahal, cita rasa makanan-makanan khas Betawi
ini tidak kalah dengan jajanan lainnya. Lagipula, makanan khas Betawi ini telah diwariskan
secara turun temurun, sehingga mengandung nilai historis yang besar.
Seperti contoh yang kita lakukan yaitu tentang membuat gado gado dan asinan yang
berasal dari betawi, secara spesifik pembuatannya pun mudah, yang sulit di saat pembuatan
bumbu dan mencari bahan bahan dengan kualitas yang baik.
Gado-gado adalah makanan khas Jakarta berisi sayur-sayuran yang direbus, irisan
telur dan tahu, serta ditaburi bawang goreng dan kerupuk. Sayur-sayuran ditambahkan
dengan bumbu kacang atau saus dari kacang tanah yang telah dihaluskan yang kemudian
diaduk merata
Dan Asinan Betawi, Asinan sayuran orang Betawi dari Jakarta. Berbagai jenis
sayuran yang diasinkan dan diawetkan seperti sawi, kubis, taoge, tahu, selada yang
disajikan dalam bumbu kacang yang dicampur cuka dan cabai, ditaburi kacang goreng dan
kerupuk (khususnya kerupuk mi).
1
B. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
3.) Kreatif :
Menghasilkan gagasan yang orisinil
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan
2
D. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa kita harus mengenal makanan lokal khas betawi? diantaranya adalah
Gado-gado dan asinan betawi
2. Apa saja asal usul gado-gado?
3. Apa saja asal usul asinan betawi?
4. Apa kendala yang dihadapi untuk melestarikan kuliner betawi?
E. TUJUAN
1. Agar kita sebagai pelajar mengetahui atau mengenal makanan khas dari daerah
betawi, contohnya gado gado dan asinan yang berasal dari betawi.
2. Untuk mengetahui asal usul gado-gado
3. Untuk mengetahui asal usul asinan betawi
4. Membuat kita menjadi tau bagaimana cara membuat makanan khas betawi
diantara nya adalah Gado-gado dan Asinan betawi
3
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
A. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan yang kami jalankan adalah "Kearifan lokal khas betawi"
Gado-gado
4
Asinan Betawi
Nama makanan : Asinan Betawi
B. TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan yang kami ambil untuk kegiatan kali ini adalah “Mengenal Lebih
Dalam Masakan khas Betawi terutama Gado-gado dan Asinan Betawi”
C. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan yang dilakukan pada pameran ini adalah para siswa/siswi disetiap
kelas diwajibkan membuat masakan Tradisional atau khas daerah dan menghias serta
menyajikannya dengan semenarik mungkin pada saat pameran dilangsungkan untuk
dipamerkan sekaligus untuk dicicipi bersama saat pameran telah usai.
5
Pada pameran ini juga kelas terbaik dan cita rasa makanan terbaik akan diberi
hadiah yang menarik dari pihak panitia.
Penyajian pameran diadakan di stand masing-masing kelas yang telah disiapkan
oleh panitia sesuai dengan urutan kelas masing-masing sehingga pameran dapat berjalan
dengan baik dan terarah. Panitia juga akan menyiapkan stand untuk para tamu undangan
dan guru maupun staf sekolah. Selain itu stand khusus dewan juri juga akan disediakan
oleh panitia saat acara pameran berlangsung.
D. KOMPOSISI KEGIATAN
Adapun komposisi kegiatan dalam pelaksanaan pameran ini :
1. Banner berisi kan pameran makanan khas Betawi (Gado-gado dan Asinan betawi)
2. Stand untuk para peserta/anggota pameran termasuk tamu dan guru beserta staf sekolah
3. Kursi untuk para tamu, peserta, dewan guru dan staf serta dewan juri
4. Meja tamu + taplak meja + kue +minuman untuk dewan juri dan para tamu penting
E. SASARAN KEGIATAN
1. Para penguji projek
2. Para fasilitator dan koordinator projek
3. Para siswa/i lingkungan sekolah (kelas)
F. SUSUNAN KEPANITIAAN
Ketua : Indah Nur Ristiana
Wakil : Fatimah Az Zahra
Perlengkapan : Seluruh Anggota
Anggota acara : Seluruh Anggota
6
H. RINCIAN DANA
Gado-Gado
No. Nama Barang Harga
1. Kentang Rp. 4.000
2. Tauge Rp. 2.000
3. Kacang Panjang Rp. 2.000
4. Kol Rp. 2.000
5. Kerupuk Rp. 5.000
6. Asem Jawa Rp. 2.000
7. Kecap Rp. 3.000
8. Kangkung Rp. 3.000
9. Bawang Goreng Rp. 5.000
10. Labuh Rp. 3.000
11. Jagung Rp. 4.000
12. Tahu Rp. 5.000
13. Tempe Rp. 5.000
14. Minyak ½ liter Rp. 10.000
15. Cabe merah Rp. 4.000
16. Kacang Tanah Kulit Rp. 5.000
17. Garam Rp. 1.000
18. Wortel Rp. 2.000
19. Gula merah, Gula Pasir Rp. 4.000
20. Timun Rp. 5.000
21. Jeruk Limau Rp. 2.000
Total : Rp. 78.000
7
Asinan Betawi
I. SUMBER DANA
Semua anggota
J. TURUT MENGUNDANG
Guru penilai, guru pembimbing, serta teman-teman agar turut memeriahkan presentasi
kelompok projek kami.
8
BAB III
LANDASAN TEORI
A. MENGENAL MAKANAN LOKAL KHAS BETAWI
Karena di zaman sekarang masyarat baik remaja ataupun pelajar masih belum
begitu mengenal akan makanan lokal khas betawi.
Dengan mengenal makanan lokal ini, masyarakat menjadi punya kesadaran untuk
melestarikan makanan ini, selain enak makanan ini juga mempunyai sejarahnya. sekarang
maraknya makanan modern yang membuat makanan lokal dari negara ini menjadi
tergantikan, oleh karena itu, para remaja dan pelajar harus menumbuhkan sikap peduli dan
melestarikan makanan ini agar tidak terjadi diambil alih oleh makanan modern yang
berasal dari luar negri.
3.1 Gado-gado
3.1.1 Sejarah Gado-gado
Gado-gado merupakan makanan dari Jakarta yang diperkirakan
sudah ada sejak tahun 1950-an.
Kemunculannya dipercaya bermula saat terjadinya penyerbuan tentara
asing di Batavia.
Pada saat itu pejuang Indonesia keterbatasan makanan. Akhirnya,
mereka menyiasati keadaan tersebut dengan mengolah kacang menjadi
saus.
Gado-gado adalah makanan khas Jakarta berisi sayur-sayuran yang
direbus, irisan telur dan tahu, serta ditaburi bawang goreng dan kerupuk.
Sayur-sayuran ditambahkan dengan bumbu kacang atau saus dari kacang
tanah yang telah dihaluskan yang kemudian diaduk merata.
“Portugis banyak mempengaruhi budaya kita, kayak bolu, pintu, sepatu,
jendela, campur aduk juga gado-gado,” kata Ira Lathief, pendiri Wisata
Kreatif Jakarta, dalam tur virtual keliling Jakarta, Senin (22/6) malam.
9
Menurut Ira, kata “gado-gado” berasal dari bahasa Portugis artinya
campur-campur. Awalnya, istilah itu dipakai untuk menyebut pakan hewan
yang terdiri dari campuran sisa-sisa makanan.
“Kuliner Indonesia yang pakai saos kacang itu dibawa dari Portugis,”
ujar dia.
Gado-gado dari kampung Tugu punya ciri khas bumbu kacang yang disiram
di atas sayuran.
Salah satu makanan nasioal Indonesia itu mahsur di banyak kalangan.
Menurut Aslida Rahardho, penuis buku “Resep Makanan Indonesia di 5
Benua”, gado-gado adalah salah satu makanan favorit rekan-rekannya
yanag merupakan warganegra asing.
10
2. Diciptakan Oleh Masyarakat Kampung Tugu
Beberapa sumber lain juga menyebutkan kalau penemu gado-gado
adalah masyarakat kampung Tugu, yang aslinya keturunan Portugis. Pada
abad ke-17 mereka dibawa oleh Belanda ke Indonesia untuk dijadikan
budak. Di kemudian hari mereka mendirikan kampung sendiri yang
dinamakan Tugu, berasal dari kata por-tugu-ese.
3. Versi Lain Menyebut dari Masyarakat Tionghoa
Di masa lalu, orang-orang Tionghoa di Betawi banyak yang
menyukai pecel dari Jawa. Oleh karena itu orang-orang Tionghoa ini
menciptakan gado-gado, sebagai modifikasi dari pecel Jawa dan sudah
disesuaikan dengan lidah mereka. Dan konon kabarnya, orang-orang
Belanda yang saat itu ada di Betawi sangat menggemari gado-gado buatan
mereka itu.
4. Mulai Populer Sejak Tahun 1950-an
Hingga saat ini gado-gado sudah identik sebagai kuliner khas
Betawi. Dan ternyata makanan ini sudah sejak tahun 1950-an populer di
Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan lagu berjudul "Gado-gado Betawi". Lagu
yang dinyanyikan oleh Ivo Nilakreshna ini bercerita tentang gado-gado.
Pada masa itu, gado-gado sudah menjadi makanan kegemaran masyarakat
Betawi.
5. Gado-gado Kini Banyak Ditemukan di Berbagai Pelosok Indonesia
Kelezatannya campuran sayuran dan bumbu kacang gado-gado
menjadikan makanan ini ini sangat populer di Indonesia dan mancanegara.
Selain lezat, gado-gado juga termasuk makanan sehat dan bergizi.
11
3.1.3 Filosofi Gado-gado
Mengenai filosofi gado-gado, Wira mengatakan gado-gado adalah
'melting pot' untuk sebagian orang Betawi. Untuk diketahui, 'melting pot'
adalah metafora untuk masyarakat heterogen yang semakin homogen.
Elemen yang berbeda melebur menjadi satu sebagai suatu kesamaan budaya
yang harmonis.
Hal ini juga menunjukkan bahwa ketika ada kesalahpahaman,
sendiri-sendiri itu tidak enak. "Enaknya itu bersatu, guyub, rukun. Baru kita
nikmat," kata Wira soal filosofi gado-gado yang diaduk.
Menurutnya gado-gado pada zaman dulu adalah makanan silaturahmi
seperti dodol. Makanan ini punya fungsi mempererat hubungan.
"Jadi Betawi itu kan katanya lahir dari percampuran budaya.
'Ibunya' Jawa, 'bapaknya' Sunda, lahir di Jakarta, nah 'anaknya' ini kan
Betawi. Dulu ada Kampung Jawa, Kampung Bali, Kampung Ambon...,"
kata Wira mengawali cerita.
Ia melanjutkan, "Percampuran aduk inilah, keharmonisan mereka
inilah yang tertuang dalam gado-gado. Jadi kalau nggak dicampur itu nggak
harmonis." Penggbungan antar berbagai macam sayur dan kacang2an Yang
digabungkan menjadi satu.”
12
3.1.5 Bahan-bahan dan Alat
Bahan bahan :
• Kentang - 2 buah
• Wortel - 1 buah
• Kangkung - 1 ikat
• Timun - 1 buah
• Kacang panjang - 100 gram
• Toge siangi - 100 gram
• Kol - 1 buah
• Tempe - 1 papan
• Tahu - 2 buah
Bahan Saus Kacang :
• Kacang tanah kulit - 200 gram
• Daun jeruk, sobek - 4 lembar
• Gula merah, iris halus - 50 gram
• Kecap manis - 2 sdm
• Gula pasir - 1 sdt
• Asam jawa - 1 sdt
• Garam - 2 sdt
• Minyak untuk menumis - 2 sdm
Bahan Bumbu Halus :
• Cabe merah keriting, rebus sebentar - 8 buah
• Bawang putih, goreng sebentar - 4 siung
• Terasi bakar - 1/2 sdt
• Kencur - 3 cm
Bahan Pelengkap :
• Bawang merah goreng - secukupnya
• Kerupuk - secukupnya
• Telur rebus - secukupnya
13
Alat :
1. Kompor
2. Panci, untuk merebus sayur dan telur
3. Wajan, untuk menumis bumbu
4. Cobek atau blender untu menghaluskan bumbu
14
3.2 Asinan Betawi
3.2.1 Sejarah Asinan Betawi
Pada dasarnya, asinan adalah makanan yang dibuat dengan cara
pengacaran, melalui pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan
cuka. Bahannya bisa bermacam-macam, mulai dari sayuran hingga buah-
buahan.
Padahal, sayur dan buah saat itu mudah didapat, apalagi di pulau Jawa
seperti Bogor dan Jakarta. Sehingga, sebenarnya makanan tersebut tidak
perlu diasinkan hanya agar tetap segar saat dikonsumsi.
15
3.2.2 Filosofi Asinan Betawi
Kenapa dinamakan asinan? Istilah asinan mengacu pada proses
pembuatan makanan ini yang dilakukan dengan pengawetan dengan
perendaman sayur dan buah dalam larutan air dan garam (proses
pengasinan) atau dalam larutan air dan cuka (proses pengasaman).
Asinan Betawi merupakan kuliner khas Jakarta yang sudah ada
sejak zaman dahulu kala. Makanan ini terbuat dari beragam sayuran segar.
Racikan makanan ini merupakan hasil akulturasi Budaya Betawi dengan
Cina dan memiliki kombinasi rasa pedas, manis, asam, dan gurih yang pas.
Menurut penjelasan Murdijati Gardjito, Guru Besar Ilmu dan
Teknologi Pangan UGM, mengolah makanan dengan cara pengasinan
merupakan teknik memasak paling primitif. Cara ini telah dipakai sejak
garam ditemukan pada masa peradaban kuno.
Pengasinan juga merupkan metode universal dan tidak berasal dari satu
bangsa saja dan dilakukan banyak orang di berbagai negara dengan tujuan
agar makanan lebih awet serta tidak mudah basi.
16
Kabarnya, dahulu untuk membeli asinan ini harus rela antre berjam-
jaam. Tak mau terjebak antrean, kami datang lebih awal. Benar saja, warung
asinan ini masih relatif sepo, ada beberapa pembeli namun tidak berjejal.
Setiap hari, lanjut Rahayu, kedai ini mampu menjual 500 porsi
asinan setiap harinya. Terlebih jika akhir pekan tiba, asinan bisa habis
terjual hingga dua kali lipatnya, yakni 1.000 porsi. Untuk omset sendiri,
dirinya mengaku laba bersih yang didapat perhari bisa mencapai Rp 5 juta
itu artinya satu bulan saja keluarga ini bisa mendapat untung bersih hingga
Rp 150 juta.
Sabar dan tekun adalah kunci kesuksehan Haji Mansur dalam
mempertahankan usahanya. Nilai-nilai tersebut pun yang ditanamkan
kepada anak-anaknya yang melanjutkan usaha asinannya agar terus
berjalan. Tidak hanya itu, dalam menanggapi persaingan pasar, Haji
Mansyur sebelum berpulang di tahun 2008 lalu memesankan untuk tidak
membuka cabang kedai asinan betawi miliknya ini.
17
3.2.4 Bahan-bahan dan Alat
Bahan-bahan :
1. Selada, dipotong-potong (secukupnya)
2. Mentimun, dipotong-potong (300 gram)
3. Kol, diiris-iris (300 gram)
4. Taoge, dibersihkan (250 gram )
5. Wortel, diiris-iris (50 gram)
6. Tahu putih, dipotong kotak 1 cm (5 buah)
7. Ebi (50 gram)
8. Air
9. 2 Gula merah (70 gram)
10. Kacang tanah (250 gram)
11. Cabai merah besar (200 gram)
12. Cabai rawit merah (200 gram)
13. 3 sdm cuka
14. Garam (1,5 sendok)
15. 40 gram gula pasir
16. 4 siung bawang putih
17. asam jawa
Bahan Pelengkap
1. Kerupuk mi (100 gram)
2. Kerupuk merah (100 gram)
18
Alat :
1 Kompor
2. Penggorengan
3. Spatula
4. Mangkuk
5. Pisau
6. Talenan
7. Blender
3. Potong selada, mentimun dan tahu (kotak 1 cm), selanjutnya iris tipis-
tipis kol dan wortel
4. Masukkan cabai merah besar, cabai rawit merah, kacang tanah dan air
secukupnya, lalu di blender
6. Taruh 1 sdm asam jawa dalam mangkuk dan larutkan dengan 75 ml air
panas, lalu tuangkan asam Jawa ke dalam bumbu kacangnya. Aduk hingga
tercampur
19
3.2.6 Cita Rasa dan Ciri Khas
Cita rasa dari makanan Asinan Betawi sendiri memiliki kombinasi
rasa pedas, manis, asam, dan gurih yang pas. Asinan sayuran kerap disebut
juga sebagai asinan betawi. Sementara, asinan yang terbuat dari buah-
buahan disebut juga sebagai asinan bogor. Asinan betawi terbuat dari
sayuran yang diawetkan. Satu porsi asinan betawi akan berisi sayuran segar
seperti wortel parut, kol, taoge, selada, dan mentimun.
20
BAB IV
RANCANGAN PRODUK
4.1.1 Wawancara
Narasumber : Ibu Srie dan Nenek Yani selaku penjual
Wawancara Penjual Gado-gado
> Apa menurut ibu/bapak gado gado banyak pelanggannya ?
Penjual : Alhamdulillah, peminatnya ada.
> Dalam berjualan gado gado langkah apa yang sulit ?
Penjual : Pembelinya, kalo pembuatannya sih gak sulit kan Cuma kacang, cabe,
garam terasi, air, gula merah.
> Ibu/bapak setiap hari Untung berapa untuk jualannya ?
Penjual : Gak mesti, kadang kita dapet 10 porsi, kadang 3 porsi, kadang 2 porsi,
tergantung.
> Paling banyak pelangganya di hari apa?
Penjual : Sabtu dan Minggu, kalo hari hari biasa standar.
> Berapa harga untuk 1 porsi gado gadonya ?
Penjual : Ibu jual Rp 20.000,00/porsi pake nasi
> Berapa lama ibu berjualan gado gado ?
Penjual : Udah lama banget, dari anak tk sampe kuliah
> Biasanya membuat gado gado itu berapa lama ?
Penjual : Ga lama cuma sebentar
> Bahan yang perlu dimasak dulu apa ?
Penjual : Semua, cuma timun doang yang ga
> Kalau kacangnya di sangrai dulu apa ga ?
Penjual : Ohh ga, kacangnya tinggal di goreng lalu di ulek
> Gado gado kan pake lontong gitu, bikinnya pake plastik atau ketupat ?
Penjual :Pake ketupat, tapi ketupatnya kita beli
> Menurut ibu lebih banyak untung nya atau rugi ?
Penjual : Ya kalo rugi mah ga, modal balik juga ada buat kebutuhan sehari hari
21
> Biasanya ibu buka jam berapa, dan selesai jam ?
Penjual : Dari jam 7 sampai jam 5 sore
Beliau berjualan kalo ada yang beli baru direbus, baru disiapkan jadi kalau
waktunya mau tutup jadi tidak perlu di bereskan
22
4.1.2 Dokumentasi
Sosialisasi
Wawancara Gado-gado
23
Praktek Gado-gado
24
Wawancara Asinan Betawi
25
26
4.1.3 Kreator
Indah Nur Ristiana (sebagai Ketua Kelompok, penulis Proposal, Laporan,
wartawan, pembawa alat dan bahan)
Chiva Aqila Putri Ikbal (sebagai Pembuat poster, sebagai wartawan,
pembawa alat dan bahan)
Faqih Adz Dzakih (sebagai wartawan, pembawa alat dan bahan)
Gilang Al Khalfi (sebagai pembawa alat dan bahan)
Fatimah Az Zahra (sebagai pembuat power point, cameramen, pembawa
alat dan bahan)
Lulu Fadriah (sebagai pembawa alat dan bahan)
M. Abdul Aziz (sebagai wartawan, pembawa alat dan bahan)
Resma Az-Zahra (sebagai pembuat poster, wartawan, pembawa alat dan
bahan)
Noam Marchiviano (sebagai Editor, pembawa alat dan bahan)
27
BAB V
LAPORAN
5.1 Data Pengamatan
28
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Negara indonesia memiliki banyak kekayaan alam, dan beragam kebudayaannya,
dengan memahami kebudayaan indonesia, kita dapat melestarikannya, dan dapat
menyimpulkan bahwa kebudayaan bangsa indonesia itu harus dilestarikan, misalnya
dengan melestarikan makanan makanan lokal yang berasal dari berbagai daerah, pada
projek kami, kami membahas tentang makanan khas betawi yaitu gado gado dan
asinan.
Dengan kita mengetahui cara membuat dan melestarikan kuliner betawi sehingga
para remaja dan pelajar tetap akan dapat melestarikan kuliner tersebut dan tidak
bergantung pada makanan siap saji (instan)
6.2 Saran
Tidak ada kata sempurna dalam hidup maka dari itu kami menyadari banyak
kesalahan dan kekurangan karena pemahaman kami yang terbatas untuk pembuatan
projek ini. Kami sangat berharap adanya kritikan dan masukkan supaya kedepannya
kami dapat memperbaiki menjadi lebih baik.
2. Membuka usaha kuliner Betawi agar orang orang dapat mengetahui bahwa makanan
khas betawi tidak kalah enak
29
DAFTAR PUSTAKA
http://library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1/2013-2-01872-ds%20bab1001.pdf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/gado-
gado#:~:text=gado%2dgado%20adalah%20makanan%20khas,dihaluskan%20yang%20kemudi
an%20diaduk%20merata
https://food.detik.com/info-kuliner/d-6155640/gado-gado-harus-diaduk-ini-filosofinya-menurut-
ahli-sejarah-kuliner
https://id-theasianparent-com.cdn.ampproject.org/v/s/id.theasianparent.com/asinan-
betawi/amp?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331aqkkafqarabiiacaw%3d%3d#amp_tf=da
ri%20%251%24s&aoh=16675437206180&referrer=https%3a%2f%2fwww.google.com&sh
are=https%3a%2f%2fid.theasianparent.com%2fasinan-betawi
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210416151741-262-630885/sepotong-cerita-
perpaduan-budaya-di-balik-manis-gurih-asinan
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/12/11/asinan-kudapan-segar-hasil-akulturasi-
budaya-betawi-dan-china
https://kumparan.com/wawan-kusdiawan/melestarikan-dan-mengenalkan-produk-tradisional-
1vrzf3h0l23
https://lovelyristin.com/bagaimana-cara-melestarikan-makanan-tradisional-indonesia
https://www.kompas.com/food/read/2022/06/17/210400175/resep-gado-gado-betawi-lengkap-
dengan-bumbu-kacang
30
https://id-theasianparent-com.cdn.ampproject.org/v/s/id.theasianparent.com/asinan-
betawi/amp?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp
_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16674455062385&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.co
m&share=https%3A%2F%2Fid.theasianparent.com%2Fasinan-betawi
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/12/11/asinan-kudapan-segar-hasil-akulturasi-
budaya-betawi-dan-china
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/12/11/asinan-kudapan-segar-hasil-akulturasi-
budaya-betawi-dan-china
https://m-republika-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/m.republika.co.id/amp/oy1uog328?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp
=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_ct=1667569345859&_tf=Dari%20%251
%24s&aoh=16675693391347&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&share=https
%3A%2F%2Fwww.republika.co.id%2Fberita%2Foy1uog328%2Fcerita-di-balik-suksesnya-
asinan-betawi-haji-mansyur
https://www.ngobrolin.id/asinan-betawi-vs-asinan-bogor-ini-bedanya/
https://amp-kompas
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/food/read/2021/10/19/093200075/resep-asinan-
betawi-pakai-kuah-gula-dan-bumbu-kacang-
?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%2
0%251%24s&aoh=16675711609653&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&shar
e=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Ffood%2Fread%2F2021%2F10%2F19%2F0932000
75%2Fresep-asinan-betawi-pakai-kuah-gula-dan-bumbu-kacang-
31