Anda di halaman 1dari 45

KEGAWATDARURATAN

SISTEM RESPIRASI
OLEH :
Puji Raharja Santosa

Dalam Rangka Webinar Keperawatan


Bersama Cito Health Event
2022
• Seorang korban laki laki berusia 24 tahun, riwayat mengendarai
motor – helm ½ face, mengalami kecelakaan lalu lintas, menabrak
truck yang sedang berhenti, terpental sejauh ± 10 meter. Pasien
tiba di IGD dalam kondisi sianosis, akral dingin, tidak nampak
darah yang keluar dari kedua lubang telinga ataupun hidung,
frekuensi napas 8 x/menit, frekuensi nadi 112 x/menit, kesadaran
somnolen, GCS 9 (E3 M4 V2), dinding dada mengembang tidak
simetris, hipersonor lapang paru kiri, jejas lapang paru kiri, tidak
tampak tanda – tanda fraktur ektrimitas.
OUTLINE
• Contoh kasus
• Pendahuluan
• Review Anatomi Thorak
• Prinsip penanganan kegawatdaruratan
• Review Satu Kasus Kegawatdaruratan Sistem
Pernafasan : Pneumothorak
• Kesimpulan
Objektif

• Mampu mereview kembali anatomi thorak


• Mampu memahami prinsip penanganan pada
kegawatdaruratan respirasi secara aman
• Mampu mengenali keadaan yg mengancam nyawa
pada primary survey - secondary survey
Pendahuluan
• 25% kematian multitrauma: trauma thoraks
……> cedera saluran nafas, jantung, pembuluh
darah besar
• 90% dapat ditangani dengan tindakan sederhana
• Hanya 10% yg memerlukan tindakan operasi
Review Anatomi
Thorak
 Antara leher (thoracic inlet) dan
abdomen (thoracic outlet)

Rangka thorak dibentuk oleh


kolumna vetebralis (belakang), iga
dan sela iga (samping), sternum
(depan)
Review Anatomi
Rongga thorak secara garis
besar dibagi :
 Paru-paru
 Mediastinum (berada
antara paru kanan dan kiri,
sebagai daerah organ-organ
penting : jantung, aorta,
arteri pulmonalis, vena
cava, esofagus, trakea).
(Wuryantoro, 2012)
Ilustrasi
Prinsip Penanganan
Kegawatadaruratan
• Primary Survey (Survei • Secondary Survey
Primer) (Survei Sekunder)

Dilakukan secara dinamis guna identifikasi


perubahan kondisi pasien dan kemungkinan
intervensi tambahan

Terapi Definitif
Remember Before Contact

2. Identification of
common conditions:
Check Response and
How?

1. Wear PPE
Primary Survey (Survei Primer)
• Airway Management + • A, B, C, D pada kasus
(Cervical Control) trauma dapat dilakukan
• Breathing + (Ventilation) dengan :
Memanggil Namanya,
• Circulation + (Bleeding
Control) Menanyakan bagaimana
kejadiannya?.
• Disability + (Neurogical
status)
• Exposure + Enviroment • Jika tidak ada respon,
Control maka diperlukan
tindakan segera
Airway A

• Pastikan kepatenan Gurgling


jalan nafas • Miringkan
• Manuver : Head Tilt, pasien/logroll
Chin lift • Suction
• Look, listen, feel • Finger swab

• Bagaimana Snoring
pengembangan dada?
• Dengarkan bunyi • Head Tilt, Chin lift
nafas • OPA
• Bagaimana
hembusan nafas? • NPA
A
Pilih Ukuran dan Cara Pasang OPA
A
Pilih Ukuran dan Cara Pasang NPA
• Bandingkan diameter luar NPA
dengan lubang dalam hidung.
• NPA tidak boleh terlalu besar
sehingga menyebabkan lubang
hidung memucat.
• Beberapa tenaga kesehatan
menggunakan diameter jari
kelingking pasien sebagai
pedoman untuk memilih
ukuran yang tepat
• Panjang NPA haruslah sama
dengan jarak antara ujung
hidung pasien dengan cuping
telinga
A
Airway (Lanjutan)
Cermati jika, ada : • Jika ada, curigai cervical injury

• Riwayat trauma kapitis


• Penurunan tingkat kesadaran
• Multiple trauma • Fiksasi secara manual (inline)
• Jejas di atas Clavikula • Pasang Cervical Collar
A
Airway (Lanjutan)
Bila tidak dapat dilakukan intubasi

Kriko - Tiroidotomi
B
Breathing
Inspeksi : Ekspansi dada bagaimana? Simetris?
• Frek nafas? Dewasa = 20 x/menit;
anak = 30 x/menit; Bayi = 40 x/menit
• Dipsnea?
Palpasi : Apakah ada kelainan dinding dada?

Perkusi : Apakah ada kelainan bunyi lapang paru?


Hipersonor?
Auskultasi : Apakah ada kelainan bunyi?
B
Breathing (Lanjutan)
5 Kondisi yang harus dikenali pada primary survey
(Mengancam Nyawa)

1. Open Pneumothorak
2. Tension Pneumothorak
3. Masif hemothorak
4. Flail chest
5. Tamponade Jantung
B

• Bila breathing tidak adequate, perlu bantu


pernafasan/Assisted Ventilation.
B

Tindakan pada gangguan • Kejadian lebih sering pada


breathing trauma tajam
• Bedakan dengan tension
• Tamponade Jantung pneumotoraks
TRIAS BECK: vena
jugularis dilatasi, bunyi
jantung menjauh,
hipotensi
• USG dapat membantu
diagnosis
• Tindakan :
Pericardiosintesis
Tindakan pada B
gangguan breathing: FLAIL CHEST

TERAPI:

- OKSIGENASI
- ANTI NYERI
- WSD BILA PERLU
B

• Torakotomi Cyto
B
Pneumothorax
• Udara terkumpul
di rongga pleura, yaitu ruang
di antara paru-paru dan
dinding dada.

• Akibatnya, paru-paru jadi


mengempis (kolaps) dan tidak
bisa mengembang.

• Pneumothorax trauma dan


pneumothorax non-trauma.
B
Klasifikasi Pneumothorak

• Simple pneumothorax Bukan kondisi darurat, udara


yang terperangkap tidak
bertambah jumlahnya tetapi
tetap perlu pemantauan.

• Tension pneumothorax Dapat menyebabkan kematian


bila tidak segera
ditangani/gawat - darurat
B
Klasifikasi Pneumothorak (lain)
B
B

• Balutan 3 Sisi
• Tutup luka
dengan bahan
kedap udara,
kemudian
dipasang WSD
• Intubasi
B
B
Tension Pneumothorak
B

Jenis kelamin Memiliki kebiasaan


merokok

Faktor
Risiko
Riwayat penyakit Faktor genetik
B
WEB OF PNEUMOTHORAK
C
Circulation + (Control Bleeding)
Kenali syock, dari :

• Nadi (kecepatan, kualitas, keteraturan): lemah


dan cepat
• Nilai Akral: dingin, hangat
• Kesadaran mulai menurun (TD turun, nafas
cepat)
• Identifikasi sumber perdarahan
• Jika ada, control dan perbaiki volume
C
Tindakan
IV lines
• Main vein access
• Dua Jalur (IV Catheter
besar)
• Kristaloid 1-2 Liter
(loading)
• Tinggikan ektrimitas
Evaluasi General Performance
C
D

Disability
GCS (warning jika turun 2 atau lebih)
EYE VERBAL MOTOR

Spontaneous 4 Oriented 5 Obeys 6

Verbal 3 Confused 4 Localizes 5

Pain 2 Words 3 Flexion 4

None 1 Sounds 2 Decorticate 3

None 1 Decerebrate 2

None 1
Exposure + Enviroment Control E
F–G-H

H
S-S
S-S
• SAMPLE

“Jika Stabil”
Kesimpulan
 ABCDE-approach to trauma care
 One, safe way

 Do no further harm

 Treat greatest threat to life first


TERIMA KASIH TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai