18 November 2022
Diajukan Kepada:
Jl. Laksda Adisucipto No.66, Demangan Baru, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Diajukan Oleh:
Diajukan oleh :
Dian Noperta Bratama S (19/441106/SV/16418)
Kemal Akbar Aminoor (19/441078/SV/16430)
Muhammad Miftah M (19/441081/SV/16433)
Adrian Rafli Fahrezi (19/446992/SV/16711)
Tim Penulis
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
LEMBAR KENDALI MAGANG.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................................vi
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Profil Instansi dan Perusahaan.....................................................................................2
1.3 Topik Pembahasan.......................................................................................................4
1.4 Tujuan Magang............................................................................................................5
1.5 Manfaat Magang..........................................................................................................6
1.5.1 Bagi Mahasiswa...................................................................................................6
1.5.2 Bagi Universitas...................................................................................................6
1.5.3 Bagi Instansi.........................................................................................................6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................7
2.1 Manajemen Konstruksi................................................................................................7
2.1.1 Peran Manajemen Konstruksi..............................................................................7
2.1.2 Fungsi Manajemen Konstruksi............................................................................8
2.1.3 Tujuan Manajemen Konstruksi............................................................................9
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)....................................................................10
2.2.1 Manajemen Risiko.............................................................................................10
2.2.2 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).......................11
2.3 Bekisting....................................................................................................................14
2.4 Konsep Bangunan Tahan Gempa..............................................................................15
2.4.1 Moment Resisting Frame...................................................................................16
BAB III : PELAKSANAAN....................................................................................................18
3.1 Lokasi Magang..........................................................................................................18
3.2 Rencana Kegiatan Magang........................................................................................18
3.3 Rencana dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Magang...................................................19
3.2.1 Periode Pelaksanaan Magang.............................................................................19
3.2.2 Jadwal Pelaksanaan Magang..............................................................................19
3.4 Mata Kuliah yang Mendukung Topik yang Diambil dalam Pelaksanaan Magang...19
BAB IV : PENUTUP...............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
Magang merupakan salah satu kegiatan yang dapat melatih mahasiswa yang
nantinya mampu menghadapi situasi kerja dan diharapkan dapat bersikap terampil,
disiplin, tekun, dan jujur, serta mempunyai etos kerja yang tinggi terhadap pekerjaan
yang akan dihadapi. Magang dimaksudkan agar mahasiswa bisa mendapatkan
pengalaman praktis di dunia kerja untuk mendukung penguasaan teoritis yang telah
diperoleh di bangku kuliah. Dengan adanya magang, mahasiswa dapat terlibat langsung
dalam kegiatan di suatu perusahaan atau instansi yang sesuai dengan lingkup sosial dan
ekonomi. Dengan adanya pelaksanaan magang ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi para alumni ketika berada dalam situasi kerja. Selain itu dengan adanya pelaksanaan
magang ini dapat dijadikan acuan para mahasiswa sebagai salah satu sumber tenaga
kerja yang nantinya akan dibutuhkan oleh perusahaan ataupun instansi yang
membutuhkannya.
Kemal Akbar Aminoor Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
Pekerjaan Sturktur Gedung dengan Metode HIRARC dan JSA
(Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Susun Tenaga
Pendidik UGM)
Keterangan : Bisa berubah sewaktu-waktu tidak mengikat, perusahaan dan atau kampus
dapat mengubah sesuai dengan kebutuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
c. Pengarahan (Actuating)
Dalam hal ini, manajemen konstruksi dapat melakukan pembinaan motivasi,
memberikan pelatihan, bimbingan, dan arahan lainnya kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang telah direncanakan.
d. Pengontrolan (Controlling)
Pengontrolan manajemen konstruksi adalah untuk melakukan pengawasan
terhadap kegiatan proyek diseluruh divisi serta mengevaluasi deviasi
(penyimpangan) yang terjadi selama proyek berlangsung hingga menentukan
pencegahan dini untuk menghindari kegagalan. Selain keempat fungsi utama di
atas, manajemen konstruksi juga berfungsi sebagai :
1. Cost Control, yaitu mengatur pembiayaan yang menyangkut seluruh kegiatan
proyek agar tercapai tujuan yang telah disepakati bersama pemilik proyek dan
para kontraktor.
2. Quality Control, yaitu untuk menjaga dan mengawasi kesesuaian antara
perencanaan dan pelaksanaan proyek.
3. Time Control, yaitu mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi di lapangan
diluar prediksi sehingga berdampak pada waktu pelaksanaan proyek.
2.1.3 Tujuan Manajemen Konstruksi
Adapun sasaran utama manajemen konstruksi adalah mengelola fungsi
manajemen dengan efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil yang optimal
sesuai kesepakatan dengan pemilik proyek. Dalam mencapai sasaran utamanya,
manajemen konstruksi berorientasi pada pelaksanaan pengawasan biaya (Cost
Control), pengawasan mutu (Quality Control), dan pengawasan waktu (Time
Control).
Dalam melaksanakan peran dan fungsinya, manajemen konstruksi dapat
dimulai dari tahap perencanaan. Namun pada kondisi tertentu, manajemen
konstruksi dapat dimulai dari tahap-tahap lainnya sesuai dengan kesepakatan,
tujuan dan kondisi proyek yang bersangkutan agar tidak terjadi kesenjangan atau
kesalahpahaman antara kontraktor dengan pemilik proyek, manajer konstruksi
d. Pengendalian Risiko K3
Pengendalian risiko merupakan langkah penting dan menentukan dalam
keseluruhan manajemen risiko. Pengendalian risiko berperan dalam
meminimalisir/ mengurangi tingkat risiko yang ada sampai tingkat terendah atau
sampai tingkatan yang dapat ditolerir. Cara pengendalian risiko dilakukan
melalui:
1. Eliminasi : pengendalian ini dilakukan dengan cara menghilangkan sumber
bahaya (hazard).
2. Substitusi : mengurangi risiko dari bahaya dengan cara mengganti proses,
mengganti input dengan yang lebih rendah risikonya.
3. Engineering : mengurangi risiko dari bahaya dengan metode rekayasa teknik
c. Pada daerah dengan gempa kuat (gempa dengan periode ulang 200-500 tahun). Yaitu
daerah yang memiliki KDS D,E,F resiko kerusakan harus dapat diterima tapi tanpa
keruntuhan struktur. Jadi, kerusakan struktur pada saat gempa kuat terjadi harus
didesain pada tempat-tempat tertentu sehingga mudah diperbaiki setelah gempa kuat
terjadi.
2.4.1 Moment Resisting Frame
MRF adalah sistem struktur yang terdiri dari balok kolom yang berfungsi
untuk menahan beban gempa. Pada MRF, dinding pengisi tidak berperan dalam
menyerap beban gempa. Sistem struktur ini memiliki kemampuan yang baik
dalam menyerap energi gempa, akan tetapi memerlukan simpangan antar lantai
yang besar supaya sendi-sendi plastis pada balok dapat terjadi. Simpangan
lantai yang besar menyebabkan struktur menjadi kurang kaku yang memicu
munculnya kerusakan non-struktural yang cukup besar pula. Dengan bentang balok
yang cukup lebar (tanpa pengaku), MRF dapat memberikan deformasi yang
cukup besar sehingga sistem ini memiliki daktilitas yang cukup besar
dibandingkan dengan jenis portal baja tahan gempa yang lain sehingga kekakuan
dari MRF lebih rendah jika dibandingkan dengan portal baja tahan gempa yang
lain. Frame pada sistem Moment Resisting Frame (MRF) harus didesain mampu
menerima 100% beban gempa yang terjadi.
Moment Resisting Frame atau Sistem Rangka Pemikul Momen menurut
SNI 2847-2019 Pasal 18 terdiri atas sebagai berikut:
a. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB)
Sistem rangka ini pada dasarnya memiliki tingkat daktilitas terbatas
dan hanya cocok digunakan untuk bangunan yang dikenakan maksimal KDS B.
Pada dasarnya ini rangka penahan momen ini tidak memenuhi perincian khusus
persyaratan untuk perilaku daktail dan kompatibel dalam gempa berisiko rendah
zona (Zona 1 dan 2).
b. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)
Sistem ini pada dasarnya memiliki tingkat daktilitas sedang dan dapat
digunakan untuk bangunan yang dikenakan maksimal KDS C atau terkena
guncangan tanah menengah (moderately strong) yakni pada zona seismic 1-4.
PROPOSAL MAGANG PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN TENDIK UGM 17
c. Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
Sistem ini memiliki tingkat daktilitas penuh dan harus digunakan untuk
bangunan yang dikenakan KDS D, E atau F atau digunakan di Zona 5 dan 6
yang berisiko tinggi zona seismik.
Proposal ini dibuat sebagai salah satu syarat permohonan mengikuti proyek akhir
program studi D-IV Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada. Sehingga besar harapan pemohon agar Instansi memberikan
kesempatan belajar dan menambah pengalaman di lingkungan perusahaan.
Demikian proposal pengajuan magang ini saya buat untuk selanjutnya agar menjadi
pertimbangan kebijakan dari Instansi.
Terimakasih,
Penulis
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2019). SNI 1726:2019 : Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung, 8, 254.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2019). SNI 2847-2019 : Persyaratan Beton
Struktural untuk Bangunan Gedung. Standar Nasional Indonesia, 8, 720.
Rifani, Yuda, Endang Mulyani, dan Riyanny Pratiwi. 2018. Penerapan K3 Konstruksi
dengan Menggunakan Metode HIRARC pada Pekerjaan Akses Jalan Masuk (Studi
Kasus : Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi). JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil,
Tambang Vol. 5, No. 2. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura. Pontianak, Kalimantan Barat.
Soputan, Gabby E. M., Bonny F. Sompie, dan Robert J. M. Mandagi. 2014. Manajemen
Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) (Studi Kasus : Pembangunan
Gedung SMA Eben Haezar). Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol. 4, No. 4, Hal.
229-238. Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi. Manado, Sulawaesi
Utara.
Pratama, Hario Surya, Rosaria Kristy Anggraeni, Arif Hidayat, dan Riqi Radian Khasani.
2017. Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Konvensional, Semi Sistem, dan
Sistem (PERI) pada Kolom Gedung Beritngkat. Jurnal Karya Teknik Sipil Vol. 6,
No. 1, Hal. 303-313. Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro. Semarang, Jawa Tengah.
Wibawanto. (2018). Evaluasi Faktor Reduksi Gempa. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 8–24